IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil LAN. Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk
sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya
konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin
http:ilmukomputer.comcategoryjaringan-komputerpage6.
2.6 Domain Name System DNS
Domain Name System DNS adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet
ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki http:ilmukomputer.com.
1. Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan
sebagai tanda titik .. 2.
Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh pemerintahan. Selain itu untuk membedakan
pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.
3. Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau
perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.
2.7 DHCP Dynamic Host Configuration Protocol
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau disi secara
manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCPIP. DHCP bekerja dengan
relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP
address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian
IP address ini berlangsung secara dinamis http:ilmukomputer.com.
2.8 Keamanan Jaringan
Wireless
Pancaran sinyal yang ditransmisikan pada jaringan Wi-Fi mengunakan frekuensi secara bebas sehingga dapat ditangkap oleh
computer lain sesame user Wi-Fi. Untuk mencegah user yang tidak berhak masuk ke dalam jaringan, ditambahkan system pengamanan, misalnya
WEP Wired Equivalent Privacy. Jadi, user tertentu yang telah memiliki otorisasi saja yang dapat menggunakan sumber daya jaringan Wi-Fi.
Keamanan jaringan Wi-Fi secara umum terdiri dari: - NonSecure open : Komputer yang memiliki Wi-Fi dapat
menangkap transmisi pancaran dari sebuah Wi-Fi dan langsung dapat masuk ke dalam jaringan tersebut.
- Share Key: Untuk dapat masuk ke jaringa nWi-Fi diperlukan kunci
atau password, contohnya sebuah network yang
menggunakan WEP. Selain pengamanan yang telah dituliskan di atas, masih terdapat cara lain
agar jaringan Wi-Fi dapat berjalan dengan baik dan aman, antara lain: -
Membeli access point dengan fasilitas password bagi administrator-nya sehingga user dapat dengan mudah mengacak-
acak jaringan. -
Selain menggunakan WEP, dapat ditambahkan WPA Wi-Fi Protected Access .
- Membatasi akses dengan mendaftarkan MAC Address dar
ikomputer klien yang berhak mengakses jaringan.
2.9 Microsoft Internet Security Accleration 2004