2.4.4 Access Point
Komponen yang berfungsi menerima dan mengirimkan data dari adapter wireless. Access Point mengkonversi sinyal frekuensi radio
menjadi sinyal digital atau sebaliknya. Komponen tersebut bertindak layaknya sebua hubswitch pada jaringan Ethernet. Satu Access Point
secara teori dapat menampung beberapa sampai ratusan klien. Walaupun demikian, Access Point direkomendasikan dapat
menampung maksiman 40-an klien. Tri Kuntoro Priyambodo, Dodi Heriadi, 2005,hal:3
2.4.5 Router
Router berfungsi untuk mengatur aliran data dari satu jaringan ke jaringan yang yang lain. Dengan adanya router maka arus data dari satu
LAN dapat diisolasi dari arus LAN yang lain. Dengan demikian, arus data tidak bercampur-baur dengan arus data dari lan yang lain.
Ada dua jenis router yang biasa digunakan, router dedicated yang merupakan keluaran dari pabrik dan router PC. Router PC adalah
komputer yang dibuat menjadi router Pandia, 2007, h:23
2.4.6 Mobile Desktop PC
Komponen akses untuk klien. Mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA Personal Computer Memory Card
International Accociation , sedangkan Desktop PC harus ditambahkan PCI Peripheral Componen Interconnect Card, Serta USB Universal
Serial Bus Adapter. Tri Kuntoro Priyambodo, Dodi Heriadi, 2005, hal:3.
2.4.7 ADSL ADSL
atau Asymmetric Digital Subscriber Line adalah salah satu bentuk dari teknologi DSL. Ciri khas ADSL adalah sifatnya yang
asimetrik, yaitu bahwa data ditransferkan dalam kecepatan yang berbeda dari satu sisi ke sisi yang lain.
Sebelum ADSL, kita sudah terlebih dulu mengenal sistem yang disebut dial-up. Sistem ini menggunakan sambungan kabel telepon
sebagai jaringan penghubung dengan Internet Service Provider ISP. Namun dalam penggunaannya, dial-up memiliki beberapa kekurangan.
Seperti rendahnya kecepatan dalam mengakses internet, terlebih di jam-jam tertentu yang merupakan waktu sibuk atau office hour. Selain
itu, karena menggunakan sambungan telepon, kita tidak bisa menggunakan telepon bila sedang melakukan koneksi internet.
Penggunaan sambungan telepon juga memungkinkan tingginya tingkat gangguan atau noise bila sedang menggunakan internet. Kekurangan
lainnya adalah sistem penghitungan dial-up yang masih berdasarkan waktu dan masih dirasakan sangat mahal.
ADSL sendiri merupakan salah satu dari beberapa jenis DSL, disamping SDSL, GHDSL, IDSL, VDSL, dan HDSL. DSL
merupakan teknologi akses internet menggunakan kabel tembaga, sering disebut juga sebagai teknologi suntikan atau injection
technology yang membantu kabel telepon biasa dalam menghantarkan data dalam jumlah besar. DSL sendiri dapat tersedia
berkat adanya sebuah perangkat yang disebut DSLAM DSL Acces Multiplexter. Untuk mencapai tingkat kecepatan yang tinggi, DSL
menggunakan sinyal frekuensi hingga 1 MHz. Lain halnya untuk
ADSL, sinyal frekuensi yang dipakai hanya berkisar antara 20 KHz sampai 1 MHz. Sementara untuk penggunaan ADSL di Indonesia
dengan program Telkom Speedy, kecepatan yang ditawarkan
berkisar antara 386 kbps untuk downstream dan 64 kbps untuk
upstream. Kecepatan downstream inilah yang menjadikan ADSL
lebih cocok untuk kalangan rumah tangga. Karena pada kalangan rumah tangga umumnya lebih banyak kegiatan menerima,
dibandingkan kegiatan mengirim. Seperti mendownload data, gambar, musik, ataupun video.
Perkenalan masyarakat Indonesia sendiri akan ADSL mulai berkembang saat PT.Telkom, yang merupakan perusahaan pengatur
jaringan telepon nasional memperkenalkan program yang disebut sebagai Telkom Speedy, yaitu jaringan khusus dari PT.Telkom untuk
penggunaan internet. Dengan melakukan pemasaran dan promosi- promosi yang gencar, Telkom Speedy berhasil dipasarkan di
kalangan rumah tangga http:id.wikipedia.orgwikiADSL.
2.5 Protokol TCPIP
Karena penting peranannya pada sistem operasi Windows dan juga karena protokol TCPIP merupakan protokol pilihan default dari
Windows. Protokol TCP berada pada lapisan Transport model OSI Open System Interconnection, sedangkan IP berada pada lapisan Network mode
OSI.
IP address
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCPIP. IP address
terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti
192.168.0.1.
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID
menentukan alamat host komputer, router, switch. Oleh sebab itu IP
address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.
Kelas-kelas IP address
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel 1.2
.
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat
16.777.214 16 juta IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP
address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A,
misalnya 113.46.5.6 ialah: Network ID = 113
Host ID = 46.5.6 Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor
113. IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang
dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara
membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 Network ID = 132.92
Host ID = 121.1 Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor
132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx –
191.155.xxx.xxx
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil LAN. Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk
sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya
konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin
http:ilmukomputer.comcategoryjaringan-komputerpage6.
2.6 Domain Name System DNS
Domain Name System DNS adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet
ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki http:ilmukomputer.com.
1. Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan
sebagai tanda titik .. 2.
Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh pemerintahan. Selain itu untuk membedakan
pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.
3. Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau
perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.
2.7 DHCP Dynamic Host Configuration Protocol
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau disi secara
manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCPIP. DHCP bekerja dengan
relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP