Menurut Wiryawan 1990 : 93 menjelaskan bahwa “Penerapan unsur- unsur komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar akan menghasilkan pola
kegiatan interaksi belajar mengajar”. Jadi Interaksi atau hubungan aktif dua arah antara pendidik dengan peserta didik akan tercipta apabila pendidik dosen
mampu menerapkan unsur-unsur komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar. Adapun menurut Wiryawan 1990 : 95 mengemukakan bahwa “Unsur-
unsur yang penting di dalam suatu proses komunikasi adalah kontekssituasi, pengirimkomunikator, pesan, sistem penyampaian, dan penerimakomunikan”.
Untuk lebih jelasnya istilah-istilah unsur komunikasi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Konteks
Konteks dapat diartikan mendekati pengertian setting atau situasi, artinya peristiwa komunikasi selalu terjadi pada lingkungan tertentu. Setiap konteks
dalam komunikasi dapat dilihat dalam dimensi fisik, sosial, dan kebudayaan. Menurut Wiryawan 1990 : 95 dalam kegiatan interaksi belajar mengajar
selalu tidak dapat dipisahkan dengan unsur konteks ini antara lain : a. Dimana peristiwa belajar itu berlangsung ? di kelas, di laboratorium,
atau di luar kelas. b. Kapan peristiwa itu berlangsung ? pada pagi hari, siang hari, ataukah
sore hari. c. Bagaimana situasi yang diciptakan ? apakah mahasiswa sebagai
penerima pesan diberi kesempatan untuk aktif atau hendaknya hanya sekedar sebagai penerima pasif.
d. Bagaimana kebiasaan-kebiasaan yang terjadi, nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok itu ?
Setting atau lingkungan sangat menunjang keberhasilan kegiatan instruksional. Lingkungan yang aman dari segala kegiatan seperti situasi
kampus dekat pasar atau tempat keramaian lainnya, waktu terjadinya kegiatan instruksional pasti mempengaruhi aktivitas instruksional. Lingkungan yang
dirancang sedemikian rupa sehingga menunjang keberhasilan belajar. Dosen sebagai pengorganisasi situasi belajar mengajar, hendaknya mampu
memanfaatkan lingkungan sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan partisipasi aktif mahasiswa dalam setiap kegiatan instruksional.
Menurut Robinson Wiryawan, 1990 : 96 berpendapat bahwa “mengajar dapat terjadi melalui pengalaman yang diminati anak didik, tempat anak didik
berinteraksi dengan lingkungan dan dengan melalui bermacam-macam cara.” Penciptaan situasi instruksional yang sehat merupakan tanggung jawab
dosen sebagai pengajar dan dosen dituntut dapat menciptakan lingkungan dalam kondisi tertentu membantu menentukan kebutuhan mahasiswa. Bukanlah hal
yang tidak mungkin, kalau lingkungan dalam kondisi tertentu membantu menentukan kebutuhan mahasiswa, yaitu kebutuhan yang hanya dipenuhi
melalui pengajaran yang efektif.
b. Pengirimkomunikan