Setting atau lingkungan sangat menunjang keberhasilan kegiatan instruksional. Lingkungan yang aman dari segala kegiatan seperti situasi
kampus dekat pasar atau tempat keramaian lainnya, waktu terjadinya kegiatan instruksional pasti mempengaruhi aktivitas instruksional. Lingkungan yang
dirancang sedemikian rupa sehingga menunjang keberhasilan belajar. Dosen sebagai pengorganisasi situasi belajar mengajar, hendaknya mampu
memanfaatkan lingkungan sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan partisipasi aktif mahasiswa dalam setiap kegiatan instruksional.
Menurut Robinson Wiryawan, 1990 : 96 berpendapat bahwa “mengajar dapat terjadi melalui pengalaman yang diminati anak didik, tempat anak didik
berinteraksi dengan lingkungan dan dengan melalui bermacam-macam cara.” Penciptaan situasi instruksional yang sehat merupakan tanggung jawab
dosen sebagai pengajar dan dosen dituntut dapat menciptakan lingkungan dalam kondisi tertentu membantu menentukan kebutuhan mahasiswa. Bukanlah hal
yang tidak mungkin, kalau lingkungan dalam kondisi tertentu membantu menentukan kebutuhan mahasiswa, yaitu kebutuhan yang hanya dipenuhi
melalui pengajaran yang efektif.
b. Pengirimkomunikan
Pengirim merupakan sumber dari suatu pesan. Pengirim atau komunikator inilah disamping sebagai penghasil pesan sumber juga sebagai pengirim pesan
komunikator. 35
Dalam hubungannnya dengan interaksi belajar mengajar dosen berfungsi sebagai pengolah dan penghasil pesan sumber dan sekaligus juga sebagai
pengirim pesan. Dalam peristiwa instruksional yang lain ada kemungkinan dosen hanya sebagai pengolah dan penghasil pesan, sedangkan pengirim
pesannya adalah media transmisi dalam bentuk yang bervariasi. Untuk dapat melaksanakan komunikasi yang efektif terdapat dua faktor
penting yang harus dimiliki dosen sebagai komunikator, yakni kepercayaan pada komunikator source credibility dan daya tarik komunikator source
attractiveness. Kepercayaan kepada komunikator dosen ditentukan oleh keahlian dan
dapat tidaknya dipercaya.penelitian menunjukan bahwa kepercayaan yang besar akan dapat meningkatkan daya perubahan sikap, sedang kepercayaan yang
rendah kecil akan mengurangi daya perubahan sikap. Di samping itu, komunikator harus cukup objektif dalam memotivasikan apa yang diketahuinya
kepada mahasiswa, sehingga interaksi antara pendidik yaitu dosen dengan peserta didik yaitu mahasiswa terjadi dengan baik.
Seorang komunikator dosen akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap melalui mekanisme daya tarik, jika pihak
komunikan mahasiswa merasa bahwa komunikator dosen ikut serta dengan mereka dalam hubungannya dengan opini secara memuaskan.
Dosen dalam hubungannya dengan unsur komunikasi ini harus bersikap untuk menyamakan dirinya dengan mahasiswa, dosen tidak membuat jalan
pemisah antara dirinya dengan mahasiswa. Dosen, harus mempunyai sikap bahwa mahasiswa bukan sebagai botol kosong yang tidak tahu apa-apa,
melainkan harus dipandang sebagai pribadi yang memiliki potensi besar. Apabila sikap ini terbentuk maka fungsi dosen adalah mengorganisasikan dan
mengarahkan cara belajar mahasiswa ke arah tujuan instruksional yang diharapkan. Seorang pengajar dalam hal ini dosen harus menyadari bahwa
dirinya bukanlah sumber satu-satunya, melainkan hanya sebagai komponen yang kecil dalam kegiatan instruksional.
c. Pesan