Ketentuan Kelembagaan BAB I. SEKILAS BPR

3 BAB II. KETENTUAN-KETENTUAN POKOK BPR Sebagai salah satu jenis bank maka pengaturan dan pengawasan BPR dilakukan oleh Bank Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia. Kewenangan pengaturan dan pengawasan BPR oleh Bank Indonesia meliputi kewenangan memberikan izin right to license, kewenangan untuk mengatur right to regulate, kewenangan untuk mengawasi right to control dan kewenangan untuk mengenakan sanksi right to impose sanction. Pengaturan dan pengawasan BPR oleh Bank Indonesia diarahkan untuk mengoptimalkan fungsi BPR sebagai lembaga kepercayaan masyarakat yang ikut berperan dalam membantu pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah pedesaan. Dengan demikian pengaturan dan pengawasan BPR yang dilakukan disesuaikan dengan karakteristik operasional BPR namun tetap menerapkan prinsip kehati-hatian bank prudential banking agar tercipta sistem perbankan yang sehat.

A. Ketentuan Kelembagaan

PENDIRIAN BPR ? BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki dengan izin Dewan Gubernur Bank Indonesia oleh : a. Warga Negara Indonesia; b. Badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya warga negara Indonesia; c. Pemerintah Daerah; atau d. Dua pihak atau lebih sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c. ? Modal disetor untuk mendirikan BPR : a. Rp.5 miliar untuk BPR yang didirikan di wilayah DKI Jakarta; b. Rp.2 miliar untuk BPR yang didirikan di wilayah ibukota provinsi di pulau Jawa dan Bali dan di wilayah Kabupaten atau Kotamadya Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi; c. Rp.1 miliar untuk BPR yang didirikan di ibukota provinsi di luar pulau Jawa dan Bali dan di wilayah pulau Jawa dan Bali di luar wilayah sebagaimana disebut dalam huruf a dan b; 4 d. Rp.500 juta untuk BPR yang didirikan di wilayah lain di luar wilayah sebagaimana disebut dalam huruf a, b dan c. K EPEMILIKAN BPR ? Yang dapat menjadi pemilik BPR adalah pihak-pihak yang: a. tidak termasuk dalam daftar orang-orang tercela di bidang perbankan. b. memiliki integritas, antara lain memiliki akhlak dan moral yang baik, bersedia mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bersedia mengembangkan operasional BPR secara sehat. ? Sumber dana yang digunakan untuk kepemilikan BPR dilarang berasal dari: a. pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank danatau pihak lain kecuali berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan b. berasal dari dan untuk tujuan pencucian uang. ? Bagi pemegang saham pengendali, wajib memenuhi persyaratan bahwa yang bersangkutan bersedia untuk mengatasi kesulitan permodalan dan likuiditas yang dihadapi bank dalam menjalankan kegiatan usahanya dan memenuhi persyaratan kelayakan keuangan sesuai dengan ketentuan mengenai penilaian kemampuan dan kepatutan fit and proper test BPR. K EPENGURUSAN BPR Kepengurusan BPR terdiri dari Direksi dan Komisaris. Anggota Direksi dan dewan Komisaris wajib memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan mengenai penilaian kemampuan dan kepatutan fit and proper test BPR untuk menilai integritas, kompetensi dan reputasi keuangan. Anggota Direksi paling sedikit berjumlah 2 orang dan memiliki sertifikat kelulusan dari lembaga sertifikasi. M ERGER , K ONSOLIDASI DAN A KUISISI BPR ? Merger adalah penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu bank dan membubarkan bank lainnya dengan atau tanpa melikuidasi. 5 ? Konsolidasi adalah penggabungan dari dua bank atau lebih, dengan cara mendirikan bank baru dan membubarkan bank-bank tersebut dengan atau tanpa likuidasi. ? Akuisisi BPR adalah pengambilalihan saham oleh perorangan atau badan hukum yang mengakibatkan beralihnya pengendalian BPR yaitu bila kepemilikan saham menjadi sebesar 25 atau lebih dari modal disetor BPR atau kurang dari 25 dari modal disetor BPR namun menentukan baik secara langsung maupun tidak langsung pengelolaan danatau kebijaksanaan bank. ? Merger, Konsolidasi dan Akuisisi BPR wajib terlebih dahulu memperoleh izin dari Bank Indonesia dan dapat dilakukan atas inisiatif BPR yang bersangkutan atau permintaan Bank Indonesia. ? Merger atau Konsolidasi hanya dapat dilakukan antar BPR. Merger atau Konsolidasi antara BPR konvensional dengan BPR Syariah hanya dapat dilakukan apabila BPR hasil merger atau konsolidasi menjadi BPR Syariah. ? Merger atau konsolidasi BPR dapat dilakukan antar BPR yang berkedudukan dalam wilayah provinsi yang sama atau antar BPR dalam wilayah provinsi yang berbeda sepanjang kantor-kantor BPR hasil merger konsolidasi berlokasi dalam wilayah provinsi yang sama. PEMBUKAAN KANTOR Kantor Cabang BPR Pembukaan Kantor Cabang hanya dapat dilakukan dalam wilayah provinsi yang sama dengan Kantor Pusatnya dengan mempertimbangkan tingkat kesehatan, kemampuan permodalan, teknologi informasi dan rencana pembukaan Kantor Cabang tersebut telah dicantumkan dalam rencana kerja tahunan BPR. Kantor Kas Pembukaan Kantor Kas hanya dapat dilakukan dalam satu wilayah Kabupaten atau Kota dengan kantor induknya dengan mempertimbangkan tingkat kesehatan dan rencanaan pembukaan Kantor Kas tersebut telah dicantumkan dalam rencana kerja tahunan BPR. 6 Kegiatan Kas di Luar Kantor ? Kegiatan Kas di Luar Kantor dengan menggunakan Kas Mobil, Kas Terapung dan Payment Point hanya dapat dilakukan dalam wilayah Kabupaten atau Kota yang sama dengan kantor induknya. ? Kegiatan Kas di Luar Kantor dengan menggunakan ATM yang diselenggarakan sendiri oleh BPR hanya dapat dilakukan dalam wilayah Provinsi yang sama dengan kantor induknya. ? Kegiatan Kas di Luar Kantor dengan menggunakan ATM melalui kerjasama dengan bank umum dapat dilakukan sampai luar wilayah Provinsi tempat kedudukan kantor induknya. PEMINDAHAN ALAMAT KANTOR ? Permohonan izin Pemindahan Alamat Kantor Pusat dan Kantor Cabang wajib memperoleh persetujuan Bank Indonesia dan diajukan kepada Bank Indonesia dengan dilampiri a. alasan pemindahan alamat kantor dan rencana penyelesaian atau pengalihan tagihan dan kewajiban; dan b. analisis atas potensi dan kelayakan pemindahan alamat kantor. ? Bagi pemindahan alamat kantor ke luar wilayah Kabupaten, Kota atau Provinsi perlu mendapat persetujuan prinsip terlebih dahulu. ? BPR wajib melaporkan rencana pemindahan alamat Kantor Kas kepada Bank Indonesia dengan menjelaskan alasan pemindahan dan kesiapan Kantor Kas. ? BPR wajib melaporkan rencana pemindahan Kegiatan Kas di Luar Kantor berupa ATM dan Payment Point kepada Bank Indonesia. PERUBAHAN NAMA DAN BENTUK BADAN HUKUM Perubahan Nama ? BPR yang telah memperoleh persetujuan perubahan nama dari instansi yang berwenang wajib mengajukan permohonan kepada Bank Indonesia disertai dengan alasan perubahan nama dan akta perubahan anggaran dasar yang telah disetujui oleh 7 instansi berwenang mengenai penetapan penggunaan izin usaha yang dimiliki BPR dengan nama yang baru. ? BPR wajib mengumumkan pelaksanaan perubahan nama kepada masyarakat dalam surat kabar harian lokal atau pada papan pengumuman di seluruh kantor BPR yang bersangkutan dan menyampaikan bukti pengumuman kepada Bank Indonesia. Perubahan Bentuk Badan Hukum ? Perubahan bentuk badan hukum dilakukan dalam dua tahap yaitu: a. Permohonan izin prinsip yang diajukan kepada Bank Indonesia sebelum dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota. b. Permohonan pengalihan izin usaha BPR dari badan hukum lama kepada badan hukum baru. ? Pembubaran badan hukum lama hanya dapat dilakukan setelah Bank Indonesia memberikan persetujuan pengalihan izin usaha dan pengalihan seluruh hak dan kewajiban dari badan hukum lama kepada badan hukum baru dilaksanakan sesuai dengan akta berita acara. ? Pelaksanaan perubahan bentuk badan hukum BPR wajib diumumkan kepada masyarakat dalam surat kabar harian lokal atau pada papan pengumuman di seluruh kantor BPR yang bersangkutan dan menyampaikan bukti pengumuman perubahan bentuk badan hukum kepada Bank Indonesia. PENUTUPAN KANTOR ? Penutupan Kantor Cabang hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Bank Indonesia dengan cara mengajukan permohonan penutupan Kantor Cabang kepada Bank Indonesia disertai dengan alasan penutupan dan penyelesaian seluruh kewajiban kepada nasabah serta pihak-pihak lain. ? Rencana penutupan Kantor Kas dan Kegiatan Kas di Luar Kantor wajib dilaporkan kepada Bank Indonesia disertai dengan alasan penutupan sebelum pelaksanaan. ? Penutupan Kantor Cabang, Kantor Kas dan Kegiatan Kas di Luar Kantor wajib diumumkan kepada masyarakat dalam surat kabar harian lokal atau pada papan pengumuman di seluruh kantor BPR yang bersangkutan. 8 ? Pelaksanaan penutupan Kantor Cabang, Kantor Kas dan Kegiatan Kas di Luar Kantor wajib dilaporkan kepada Bank Indonesia. Penutupan Sementara ? Permohonan penutupan kantor sementara di luar hari libur resmi sebanyak-banyaknya 5 hari kerja dalam kurun waktu 1 satu tahun takwim wajib memperoleh persetujuan Bank Indonesia dan diajukan dengan menyebutkan alasan penutupan, jangka waktu penutupan dan tanggal akan dibukanya kembali kantor dimaksud. ? BPR wajib mengumumkan rencana penutupan kantor sementara kepada masyarakat dalam surat kabar harian lokal atau pada papan pengumuman di seluruh kantor BPR yang bersangkutan dan menyampaikan bukti pengumuman kepada Bank Indonesia serta melaporkan pembukaan kembali kantor. PERUBAHAN KEGIATAN USAHA BPR dapat mengubah kegiatan usahanya menjadi BPRS dengan izin Dewan Gubernur Bank Indonesia dan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia tentang BPR berdasarkan Prinsip Syariah.

B. Ketentuan Kehati-hatian