8 ? Pelaksanaan penutupan Kantor Cabang, Kantor Kas dan Kegiatan Kas di Luar Kantor
wajib dilaporkan kepada Bank Indonesia.
Penutupan Sementara
? Permohonan penutupan kantor sementara di luar hari libur resmi sebanyak-banyaknya 5 hari kerja dalam kurun waktu 1 satu tahun takwim wajib memperoleh persetujuan
Bank Indonesia dan diajukan dengan menyebutkan alasan penutupan, jangka waktu penutupan dan tanggal akan dibukanya kembali kantor dimaksud.
? BPR wajib mengumumkan rencana penutupan kantor sementara kepada masyarakat dalam surat kabar harian lokal atau pada papan pengumuman di seluruh kantor BPR
yang bersangkutan dan menyampaikan bukti pengumuman kepada Bank Indonesia serta melaporkan pembukaan kembali kantor.
PERUBAHAN KEGIATAN
USAHA
BPR dapat mengubah kegiatan usahanya menjadi BPRS dengan izin Dewan Gubernur Bank Indonesia dan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia tentang BPR
berdasarkan Prinsip Syariah.
B. Ketentuan Kehati-hatian
KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM KPMM
? BPR diwajibkan untuk memenuhi rasio KPMM CAR minimal 8 yang dihitung dari perbandingan antara Modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR.
? Komponen modal terdiri atas modal inti dan modal pelengkap dimana modal pelengkap maksimum sebesar 100 dari modal inti.
? Modal inti terdiri dari modal disetor, agio, dana setoran modal, modal sumbangan, cadangan umum, cadangan tujuan, laba ditahan setelah diperhitungkan pajak, laba
tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan pajak dan laba tahun berjalan sebesar 50 setelah taksiran pajak. Faktor pengurang pada modal inti berupa goodwill, disagio,
rugi tahun-tahun lalu dan rugi tahun berjalan.
9 ? Modal pelengkap terdiri dari cadangan revaluasi aktiva tetap, PPAP umum
maksimum sebesar 1,25 dari ATMR, modal pinjaman hybridquasi capital, pinjaman subordinasi maksimum sebesar 50 dari modal inti.
? ATMR terdiri dari aktiva neraca BPR yang diberikan bobot sesuai dengan kadar risiko yang melekat pada setiap pos aktiva.
BATAS MAKSIMUM
PEMBERIAN KREDIT
BMPK
? BMPK adalah batas maksimum penyediaan dana yang diperkenankan untuk dilakukan oleh BPR kepada peminjam atau kelompok peminjam tertentu.
a. Pelampauan BMPK adalah selisih lebih sesuai dengan rumus sebagai berikut:
Penyediaan Dana Pada tanggal pelaporan BMPK Modal pada tanggal laporan BMPK
X 100
- [BMPK]
b. Pelanggaran BMPK adalah selisih lebih sesuai dengan rumus sebagai berikut :
Penyediaan Dana Pada saat pemberiannya Modal pada saat pemberian Penyediaan dana
X 100
- [BMPK]
? BMPK untuk satu peminjam maupun satu kelompok peminjam yang tidak terkait dengan BPR ditetapkan setinggi tingginya 20 dari modal BPR.
? BMPK bagi pihak yang terkait dengan BPR secara individu maupun secara keseluruhan ditetapkan setinggi-tingginya sebesar 10 dari modal BPR.
? Terhadap pelampauan BMPK, BPR diwajibkan menyampaikan action plan kepada Bank Indonesia dan dikenakan sanksi dalam penilaian tingkat kesehatan sementara
terhadap pelanggaran BMPK dikenakan sanksi dalam penilaian tingkat kesehatan dan dapat dikenakan sanksi pidana.
K
UALITAS
A
KTIVA
P
RODUKTIF
? Aktiva produktif adalah penanaman dana BPR dalam bentuk Kredit, SBI dan Penempatan Dana Antar Bank dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dimana
pengurus BPR wajib menilai, memantau dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar kualitas Aktiva Produktif senantiasa Lancar.
10 ? Kualitas Aktiva Produktif dalam bentuk Kredit ditetapkan dalam 4 golongan, yaitu
Lancar, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet yang penilaiannya berdasarkan ketepatan membayar danatau kemampuan membayar kewajiban oleh Debitur.
P
ENYISIHAN
P
ENGHAPUSAN
A
KTIVA
P
RODUKTIF
PPAP
? PPAP adalah penyisihan yang wajib dibentuk oleh BPR untuk menutup risiko kerugian.
? Besarnya PPAP umum minimal adalah 0,5 dari aktiva produktif yang digolongkan lancar tidak termasuk SBI.
? Besarnya PPAP khusus ditetapkan minimal : a.
10 dari Aktiva Produktif dengan kualitas Kurang Lancar setelah dikurangi dengan nilai agunan;
b. 50 dari Aktiva Produktif dengan kualitas Diragukan setelah dikurangi dengan
nilai agunan; dan c.
100 dari Aktiva Produktif dengan kualitas Macet setelah dikurangi dengan nilai agunan.
? Agunan yang dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurang dalam perhitungan PPAP adalah sebesar :
a 100 dari agunan yang bersifat likuid, berupa Sertifikat Bank Indonesia,
tabungan dan deposito yang diblokir pada bank yang bersangkutan disertai dengan surat kuasa pencairan, emas dan logam mulia;
b 80 dari nilai hak tanggungan untuk agunan berupa tanah, bangunan dan rumah
bersertifikat hak milik SHM atau hak guna bangunan SHGB yang diikat dengan hak tanggungan;
c 60 dari nilai jual obyek pajak untuk agunan berupa tanah, bangunan dan rumah
bersertifikat hak milik SHM atau hak guna bangunan SHGB, hak pakai tanpa hak tanggungan;
d 50 dari nilai jual obyek pajak untuk agunan berupa tanah dengan bukti
kepemilikan berupa Surat Girik letter C yang dilampiri surat pemberitahuan pajak terhutang SPPT terakhir; dan
11 e
50 dari nilai pasar untuk agunan berupa kendaraan bermotor yang disertai bukti kepemilikan dan diikat sesuai ketentuan yang berlaku.
R
ESTRUKTURISASI
K
REDIT
? Restrukturisasi Kredit dapat dilakukan terhadap debitur yang mengalami kesulitan pembayaran pokok dan atau bunga kredit dan debitur yang memiliki prospek usaha
yang baik dan mampu memenuhi kewajiban setelah kredit direstrukturisasi. ? BPR dilarang melakukan Restrukturisasi Kredit dengan tujuan hanya untuk
menghindari penurunan penggolongan kredit, peningkatan pembentukan PPAP dan, atau penghentian pengakuan pendapatan bunga secara akrual.
? Kualitas Kredit yang direstrukturisasi adalah maksimum Kurang Lancar untuk Kredit yang sebelum direstrukturisasi memiliki kualitas Diragukan atau Macet dan tidak
berubah, untuk Kredit yang sebelum direstrukturisasi memiliki kualitas Lancar atau Kurang Lancar.
? Kualitas Kredit yang direstrukturisasi dapat menjadi Lancar, apabila tidak terjadi tunggakan angsuran pokok danatau bunga selama 3 kali periode pembayaran secara
berturut-turut dan apabila debitur tidak mampu memenuhi kondisi ini maka kualitas kreditnya sama dengan kualitas Kredit sebelum dilakukan Restrukturisasi Kredit.
P
ENERAPAN
P
RINSIP
M
ENGENAL
N
ASABAH
K
NOW
Y
OUR
C
USTOMER
? BPR wajib menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah Know Your Customer Principles dengan cara menetapkan kebijakan dan prosedur penerimaan, mengidentifikasi,
memantau rekening dan transaksi serta manajemen risiko yang berkaitan dengan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.
? Terkait dengan pemantauan rekening dan transaksi nasabah, BPR wajib memiliki sistem informasisistem pencatatan yang dapat mengidentifikasi, menganalisa,
memantau dan menyediakan laporan secara efektif mengenai karakteristik transaksi yang dilakukan oleh nasabah serta melakukan pemantauan atas transaksi yang
dilakukan oleh nasabah, termasuk mengidentifikasi terjadinya transaksi keuangan mencurigakan.
12 ? BPR wajib menyampaikan laporan transaksi keuangan mencurigakan kepada Pusat
Pelaporan dan Analis Transaksi Keuangan PPATK paling lambat 3 hari kerja setelah diketahui adanya unsur transaksi keuangan mencurigakan.
? Bank Indonesia melakukan penilaian dan pengenaan sanksi atas penerapan prinsip mengenal nasabah dan kewajiban lain terkait dengan Undang-undang tentang tindak
pidana pencucian uang bagi Bank Umum.
C. Ketentuan mengenai Tingkat Kesehatan BPR