Penggunaan teknologi informasi untuk menerapkan lima strategi kompetitif
Gambar 2.4 contoh contoh bagaimana dari waktu ke waktu perusahaan telah menggunakan teknologi informsi untuk menerapkan lima strategi
kompetitif bagi keuntungan strategis
3.1 Inisiatif Strategi Lain
1. Mengembangkan sistem informasi antar perusahaan yang kenyamanan dan efisiensi menciptakan biaya perpindahan yang mengunci pelanggan atau
pemasok. Usaha awal untuk menggunakan teknologi sistem informasi berfokus pada secara signifikan meningkatkan kualitas layanan kepada
pelanggan atau pemasok dalam sebuah aktifitas pendistribusian, pemasaran, penjualan dan layanan yang dilakukan perusahaan. Selanjutnya lebih
melakuakan inovasi terhadap penggunaan teknologi informasi 2. Membuat investasi yang besar dalam aplikasi TI yang canggih yang
membangun batasan untuk masuk bagi pelanggan industri atau pihak luar. 3. Menyertakan komponen TI dalam produk dan layanan untuk membuat
pengganti dari produk atau layanan yang dipersaingkan menjadi lebih sulit. 4. Meningkatkan investasi dalam staf SI, perangkat keras, perangkat lunak, basis
data, dan jaringan dari penggunaan operasional ke penerapan strategis.
4
Keuntungan Kompetitif dan Perlunya untuk Bersaing
Perjuangan yang konstan untuk mencapai sebuah keuntungan kompetitif sebuah perusahaan atau pasar memerlukan waktu dan uang organisasi yang
signifikan. Pemasaran, riset dan pengembangan, dan proses perekayasaan ulang yang kreatif dan inovatif digunakan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif
terhadap perusahaan lain yang sukar untuk dipahami. Keuntungan kompetitif bisa eksis ketika perusahaan mempertahankan profit yang meebihi rata-rata bagi
industri, perusahaan dikatakan memiliki keuntungan kompetitif atas pesaingnya. Keuntungan kompetitif adalah mengenai profit, penjualan, pendapatan,
manajemen biaya dan produk baru yang diberikan memberikan konstribusi terhadap profit.
Ketika sebuah perusahaan mengetahui bagaimana mendapatkan sebuah
keuntungan atas pesaingnya biasanya dilakukan dari beberapa inovasi, pesaing mengetahui bagaimana hal tersebut dilakukan melalui sebuah proses yang disebut
dengan pembelajaran organsasional. Untuk menghadapi keuntungan kompetitif, mereka mengadopsi inovasi yang sama atau serupa. Ketika hal itu terjadi, setiap
orang dalam industri melakukan apa yang dilakukan orang lain apa yang dulu menjadi keuntungan kompetitif sekarang merupakan sebuah kebutuhan
kompetitif. Ketika sebuah strategi atau tindakan menjadi sebuah kebutuhan kompetitif, maka harus mencari cara baru untuk mendapat sebuah batasan
kompetitif untuk bersaing dan melakukan bisnis dalam industri, dan siklusnya dimulai lagi.
5
“Kemampuan untuk belajar dengan cepat dibandingkan pesaing anda mungkin satu-satunya keuntungan kompetitif dimasa depan” Arie de Geus kepala
perencanaan strategis Royal Dutch Shell
4. Membangun Sebuah Bisnis yang Berfokus pada Pelanggan