BAB II Bersaing Dengan Teknologi Informasi BAGIAN 1. DASAR – DASAR DARI KEUNTUNGAN STRATEGIS

(1)

BAB II

Bersaing Dengan Teknologi Informasi

BAGIAN 1. DASAR – DASAR DARI KEUNTUNGAN STRATEGIS

1. TI STRATEGIS

Teknologi merupakan penyebab dan pendorong sebenarnya dalam membentuk strategi bisnis. Teknologi Informasi dapat mengubah cara bisnis bersaing. Apabila dilihat secara strategis sistem informasi merupakan jaringan kompetitif yang penting, merupakan cara untuk pembaruan organisasi, dan merupakan sebuah investasi yang diperlukan dalam teknologi. Teknologi yang dimaksud adalah teknologi yang dapat membantu perusahaan mengadopsi strategi dan proses bisnis yang memungkinkannya untuk merkayasa ulang dan menciptakan ulang agar dapat betahan dan berhasil dalam lingkungan bisnis yag dinamis saat ini.

2. KONSEP STRATEGI KOMPETITIF

Peranan utama dari penerapan sistem informasi dalam bisnis yaitu untuk menyediakan dukungan yang efektif dari strategi perusahaan untuk memperoleh keuntungan kompetitif. Peran strategis dari sistem informasi melibatkan pengguanaan teknologi informasi utuk mengembangkan produk, layanan, dan kemampuan yang dihadapinya dalam pasar global. Sebuah sistem informasi yang strategis bisa dalam bentuk apapun (misal TPS, MIS, DSS) yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu sebuah organisasi mendapatkan keuntungan kompetitif, atau memenuhi tujuan strategis perusahaan lainnya.

2.1 Kekuatan dan Strategi Kompetitif


(2)

Gambar 2.2 bisnis mampu mengembangkan strategi kompetitif untuk menghadapi adanya kopetisi yang ada di pasar

Sebuah perusahaan dapat bertahan dan berhasil dalam jangka panjang apabila perusahaan mampu mengembangkan strategi untuk menghadapi lima kekuatan kompetitif yang membentuk struktur kompetisi dalam industrinya. Dalam model kompetisi klasik dari Michael Porter:

1. Rivalitas pesaing dalam industrinya

2. Ancaman dari pemain baru dalam sebuah industri dan pasar-pasar

3. Ancaman yang dimiliki oleh produk pengganti yang mungkin dapat mengambil pangsa pasar

4. Daya tawar-menawar (bergaining power) dari pelanggan 5. Daya tawar-menawar dari pemasok

 Strategi kompetitif

1. Strategi Biaya Kepemimpinan

Strategi tersebut dapat dilakukan dengan cara menjadi sebuah produsen produk dan layanan berbiaya remdah dalam suatu industri, mencari cara untuk membantu pemasok atau pelanggan mengurangi biaya mereka, meningkatkan biaya pesaing.

2. Strategi Diferensiasi

Mengembangkan cara untuk mendiferensiasikan produk dan layanan perusahaan dari pesaing. Strategi ini memfokuskan pada produk dan layanan yang memberikan keuntungan dalam segmen khusus atau ceruk dari sebuah pasar.

3. Strategi Inovasi

Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Dengan cara melibatkan pengembangan produk dan layanan yang berbeda atau masuk kedalam pasar yang berbeda. Perubahan proses bisnis dalam memproduksi dan mendistribusikan produk dan layananyang berbeda.


(3)

Secara signnifikan memperluas kapasitas perushaan untuk meproduksi barang dan jasa, meperluas pasar, melakukan diversifikasi produk dan layanan baru, mengintegrasikan ke dala produk dan layanan yang terkait.

5. Strategi Aliansi

Mendirikan hubungan dan aliansi bisnis yang baru dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsulatan, dan perusahaan lainnya. Melalui penggabungan (merger), akuisisi, ventura bersama (joint venture), membentuk perusahaan virtual, perjanjian pemasaran, pabrikasi atau distribusi lainnya antara sebuah bisnis dengan rekan dagangnya.

3. PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG STRATEGIS  Strategi dasar dalam penggunaan teknologi informasi dalam bisnis

1. Biaya rendah: dengan menggunakan TI secara subtansial mengurangi biaya dari proses bisnis dan juga mengurangi biaya dari pelanggan atau pemasok. 2. Diferensiasi: mengembangkan fitur TI yang baru untuk mendiferensiasikan

produk dan layanan, mengurangi keuntungan diferensiasi pesaing, memfokuskan produk dan layanan pada ceruk pasar yang terpilih.

3. Inovatif: menciptakan roduk dan layanan baru yang menyertakan komponen TI, mengembangkan pasar baru yang berbeda atau ceruk pasar baru dengan bantuan TI, embuat perubahan radikal bagi prosees bisnis dengan TI yang secara dramatis memotong biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi layanan peanggan, memperpendek waktu ke pasar

4. Mempromosikan pertumbuhan: menggunakan TI untuk mengatur ekspansi bisnis regional dan global, mendivesifikasikan dan mengintegrasikan kedalam produk dan layanan lain.

5. Mengembangkan Aliansi: menggunakan TI untuk menciptakan organisasi virtual dari rekan bisnis, mengembangkan sistem nformasi antar perusahaan yang terhubung melalui internet dan ekstranet yang mendukung hubungan bisnis trategis dengan pelanggan, pemasok, subkontraktor, dll


(4)

 Penggunaan teknologi informasi untuk menerapkan lima strategi kompetitif

Gambar 2.4 contoh contoh bagaimana dari waktu ke waktu perusahaan telah menggunakan teknologi informsi untuk menerapkan lima strategi kompetitif bagi keuntungan strategis

3.1 Inisiatif Strategi Lain

1. Mengembangkan sistem informasi antar perusahaan yang kenyamanan dan efisiensi menciptakan biaya perpindahan yang mengunci pelanggan atau pemasok. Usaha awal untuk menggunakan teknologi sistem informasi berfokus pada secara signifikan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan atau pemasok dalam sebuah aktifitas pendistribusian, pemasaran, penjualan dan layanan yang dilakukan perusahaan. Selanjutnya lebih melakuakan inovasi terhadap penggunaan teknologi informasi

2. Membuat investasi yang besar dalam aplikasi TI yang canggih yang membangun batasan untuk masuk bagi pelanggan industri atau pihak luar. 3. Menyertakan komponen TI dalam produk dan layanan untuk membuat

pengganti dari produk atau layanan yang dipersaingkan menjadi lebih sulit. 4. Meningkatkan investasi dalam staf SI, perangkat keras, perangkat lunak, basis


(5)

 Keuntungan Kompetitif dan Perlunya untuk Bersaing

Perjuangan yang konstan untuk mencapai sebuah keuntungan kompetitif sebuah perusahaan atau pasar memerlukan waktu dan uang organisasi yang signifikan. Pemasaran, riset dan pengembangan, dan proses perekayasaan ulang yang kreatif dan inovatif digunakan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif terhadap perusahaan lain yang sukar untuk dipahami. Keuntungan kompetitif bisa eksis ketika perusahaan mempertahankan profit yang meebihi rata-rata bagi industri, perusahaan dikatakan memiliki keuntungan kompetitif atas pesaingnya. Keuntungan kompetitif adalah mengenai profit, penjualan, pendapatan, manajemen biaya dan produk baru yang diberikan memberikan konstribusi terhadap profit.

Ketika sebuah perusahaan mengetahui bagaimana mendapatkan sebuah

keuntungan atas pesaingnya (biasanya dilakukan dari beberapa inovasi), pesaing mengetahui bagaimana hal tersebut dilakukan melalui sebuah proses yang disebut dengan pembelajaran organsasional. Untuk menghadapi keuntungan kompetitif, mereka mengadopsi inovasi yang sama atau serupa. Ketika hal itu terjadi, setiap orang dalam industri melakukan apa yang dilakukan orang lain apa yang dulu menjadi keuntungan kompetitif sekarang merupakan sebuah kebutuhan kompetitif. Ketika sebuah strategi atau tindakan menjadi sebuah kebutuhan kompetitif, maka harus mencari cara baru untuk mendapat sebuah batasan kompetitif untuk bersaing dan melakukan bisnis dalam industri, dan siklusnya dimulai lagi.


(6)

“Kemampuan untuk belajar dengan cepat dibandingkan pesaing anda mungkin satu-satunya keuntungan kompetitif dimasa depan” (Arie de Geus kepala perencanaan strategis Royal Dutch Shell)

4. Membangun Sebuah Bisnis yang Berfokus pada Pelanggan

Kekuatan pendorong dibalik pertumbuhan ekonomi dunia telah berubah dari volume manufaktur menjadi meningkatkan nilai pelanggan. Sebagai hasilnya, faktor keberhasilan utama bagi banyak perusahaan adalh memaksimalkan nilai pelanggan. Bagi banyak perusahaan, nilai bisnis utama dari menjadi sebuah bisnis yang berfokus pada pelanggan berada pada kemampuan untuk membantu mereka menjaga agar pelanggan loyal, mengantisipasi kebutuhan mereka di masa depan, merespons perhatian pelanggan, dan memberikan layanan pelanggan yang berkualitas tinggi. Dengan demikian, teknologi internet telah menciptakan sebuah kesempatan strategis bagi perusahaan-perusahaan, besar dan kecil, untuk menawarkan produk dan layanan yang cepat, responsif, berkualitas tinggi yang dibuat sesuai dengan preferensi pelanggan individual. Teknologi internet dapat membuat pelanggan menjadi titik perhatian dari manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM) dan aplikasi bisnis elektronik lainnya.


(7)

Hubungan timbal balik dalam sebuah bisnis yang berfokus pada pelanggan. Intranet, ekstranet, laman situs perdagangan komersial, dan proses bisnis internal berbanti situs membentuk platform TI yang kokoh memungkinkan bisnis untuk dapt berfokus pada penargetan jenis pelanggan yang di inginkan. Pengembangan sistem CRM menyediakan pandangan lengkap kepada karyawan tentang masing-masing pelanggan, sehingga mereka memiliki informasi yang diperlukan untuk menawarkan kepada pelanggan mereka layanan personalisasi yang berkualitas tinggi. Bisnis yang berfokus pada pelanggan membantu pelanggan perdagangan komersialnya untuk dapat membantu diri mereka sendiri sementara juga membantu mereka untuk pekerjaan mereka. Akhirnya, sebuah bisnis berhasil memelihara sebuah komunitas online pelanggan, karyawan, dan rekan bisnis yang membentuk loyalitas pelanggan yang tinggi selain menciptakan kerja sama untuk memberikan sebuah pengalaman pelanggan terkemuka.

5. RANTAI NILAI DAN SI STRATEGIS

Konsep rantai nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter memandang sebuah perusahaan sebagai serangkaian, rantai, atau jaringan dari aktivitas dasar yang menambahkan nilai terhadap produk dan layanan dan dengan demikian menambahkan sebuah margin nilai kepada pelanggan maupun perusahaan. Proses utama merupakan aktivitas bisnis yang secara langsung berkaitan dengan manufaktur dari produk atau penyerahan layanan kepada pelanggan. Proses pendukung adlah aktivitas bisnis yang membantu mendorong kegiatan setap hari dari bisnis dan hal tersebut secara tidak langsung berkontribusi terhadap produk atau layanan organisasi. Disini strategi kompetitif dapat diaplikasikan dengan baik dalam sebuah bisnis. Manajer dan pelaku bisnis harus mencoba mengembangkan sebuah ragam dari penggunaan strategi internet dan teknologi lainnya untuk proses dasar yang menambahkan nilai bagi sebuah produk atau layanan perusahaan dan pada akhirnya keseluruhan nilai bisnis dari perusahaan.


(8)

5.1 Contoh Rantai Nilai

Gambar tersebut menerangkan bahwa alur kerja internet yang kolaboratif mampu meningkatkan komunikasi dan kolaborasi yang diperlukan untuk meningkatkan koordinasi administratif dan mendukung layanan secra dramatis. Manfaat sebuah intranet karyawan dapat membantu fungsi manajemen sumber daya manusia menyediakan akses yang mudah dan mandiri kepada karyawan untuk manfaat informasi. Ekstranet memungkinkan sebuah perusahaan dengan rekan bisnis globalnya menggunakan situs untuk merancang produk dan layanan secara bersama-sama. Akhirnya, situs portal perdagangan komersial dapat meningkatkan secara dramatis penyediaan sumber daya dengan menyediakan pasar online untuk sebuah pemasok perusahaan.

Gambar tersebut juag mengidentifikasi contoh aplikasi strategis dari teknologi sistem informasi bagi bisnis utama. Contoh-contoh ini termasuk sistem pergudangan sesuai waktu terotomatisasi untuk mendukung proses logistik


(9)

inbound yang melibatkan penyimpanan persediaan, sistem manufaktur fleksibel yang dibantu dengan komputer, selain juga titik penjualan (point-of-sale) online dan sistem pengolahan pesanan untuk meningkatkan proses logistik outbound yang menangani pesanan pelanggan. Sistem informasi juga mendukung proses pemasaran dan penjualan dengan mengembangkan sebuah kemampuan pemasaran yang interaktif yang ditargetkan pada internet dan situs. Akhirnya sebuah sistem manajemen hubungan pelanggan yang terkoordinasi dan terintegrasi secara dramatis dapat meningkatkan layanan pelanggan.

Dengan demikian, konsep rantai nilai dapat membantu menidentifikasi dimana dan bagaimana menerapkan kemampuan strategis dari teknologi informasi. Hal itu menunjukkan bagaimana berbagai jenis teknologi informasi mungkin bisa diterapkan pada proses bisnis tertentu untuk membantu sebuah perusahaan mendapatkan keuntungan kompetitif di pasar.

BAGIAN 2. MENGGUNAKAN TEKNOLOGI UNTUK KEUNTUNGAN STRATEGIS

1. PENGGUNAAN STRATEGIS DARI TI

Organisasi melihat dan menggunakan teknologi informasi dibanyak hal. Cotohnya perusahaan mungkin memilih untuk menggunakan sistem informasi secara strategis, atau mereka menggunkan TI untuk mendukung aktivitas tang efisien setiap hari. Jika suatu perusahaan menekankan penggunaan bisnis strategis dari teknologi informasi, manajemenya akan memikirkan strategi bisnis yang menggunakan TI untuk mengembangkan produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan keuntungan utama kepada perusahaan di pasar dimana perusahaan bersaing.

2. MEREKAYASA ULANG PROSES BISNIS

Salah satu implementasi penting dari strategi kompetitif adalah perekayasaan ulang proses bisnis (business process engineering-BPR), terkadang dikenal sebagai perekayasaan ulang. Perekayasaan ulang merupakan pemikiran kembali yang mendasar dan pendesainan ulang yang radikal dari proses bisnis untuk mencapai peningkatan yang dramatis pada biaya, kualitas, kecepatan dan layanan. BPR menggabungkan sebuah strategi mempromosikan inovasi bisnis dengan sebuah strategi peningkatan utama dalam proses bisnis, sehingga sebuah perusahaan bisa menjadi pesaing yang lebih kuat dan lebih berhasil di pasar.


(10)

Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa walaupun potensi pengembalian dari rekayasa ulang tinggi, resiko kegagalan dan tingkat gangguan pada lingkungan organisasi juga tinggi.

2.1 Peranan Dari Teknologi Informasi

Teknologi informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaan ulang kebanyakan proses bisnis. Kecepatan, kemampuan mengolah informasi, dan konektivitas dari komputer dan teknologi internet secara substansial dapat meningkatkan efisiensi dari proses bisnis, sebagaimana komunikasi dan kolaborasi diantara pihak yang bertanggung jawab untuk kegiatan operasi dan manajemen mereka.

Sebagai contoh proses manajemen pesanan

3. MENJADI SEBUAH PERUSAHAAN YANG CERDAS

Kecerdasan dalam kinerja bisnis berarti kemampuan dari sebuah perusahaan untuk bisa berhasil dalam pasar global yanng dengan cepat berubah-ubah dan secara


(11)

kinerja yang bagus dan dikonfigurasikan untuk pelanggan. Sebuah perusahaan yang cerdas bisa membuat profit dipasar dengan lini produk yang luas dan usia yang pendek serta dapat menghasilkan pesanan secara individu dan dalam ukuran kesatuan yang berubah-ubah. Hal itu mendukung kustomisasi massal denngan menawarkan produk yang berbeda dengan yang lain sementara mempertahankan volume produksi yang tinggi.

Untuk menjadi sebuah perusahaan yang cerdas, sebuah bisnis harus menggunakan empat strategi dasar. Pertama, bisnis harus memastikan bahwa pelanggan menganggap produk atau layanan dari sebuah perusahaan yang cerdas sebagai solusi atas permasalahan individual mereka. Kedua, sebuah perusahaan yang cerdas bekerjasama dengan pelanggan, pemasok, perusahaan lain, dan bahkan dengan pesaingnya. Kerjasama ini memungkinkan sebuah bisnis membawa produk ke pasar secepat dan seefektif mungkin, tidak peduli berada di mana sumber daya atau siapa yang memiliki mereka. Ketiga, sebuah perusahaan yang cerdas mengorganisasi, sehingga perusahaan itu bisa melewati perubahan dan ketidakpastian. Perusahaan menggunakan struktur organisasi yang fleksibel dikaitkan dengan persyaratan dari kesempatan pelanggan yang berbeda dan secara konstan terus berubah. Keempat, sebuah perusahaan yang cerdas mempertimbangkan dampak pada orang dan pengetahuann yang mereka miliki. Dengan memelihara sebuah semangat


(12)

kewirausahaan, sebuah perusahaan yang cerdas menyediakan insentif yang kuat bagi tanggung jawab, kemampuan beradaptasi, dan inovasi karyawan.

Gambar: merangkum cara yang berguna lainnya untuk memikirkan mengenai kecerdasan dalam bisnis.

4. MENCIPTAKAN SEBUAH PERUSAHAAN VIRTUAL

Sebuah perusahaan virtual merupakan sebuah organisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan orang, organisasi, aset, dan ide.

Gambar: menggambarkan bahwa perusahaan virtual umumnya membentuk kelompok kerja virtual dan aliansi dengan rekan bisnis yang saling terhubung melalui Internet, intranet, dan ekstranet.

4.1 Strategi Perusahaan Virtual

Strategi Perusahaann Virtual

Berbagi infrastruktur dan resiko dengan rekan aliansi Menghubungkan kompetensi inti yang saling melengkapi Mengurangi waktu concept-to-cash dengan saling berbagi Meningkatkan cakupan fasilitas dan pasar


(13)

Melakukan migrasi dari menjual produk ke menjual solusi.

5. MEMBANGUN PERUSAHAAN KNOWLEDGE-CREATING

Perusahaan knowledge creating mengekploitasi dua jenis pengetahuan satu adalah pengetahuan eksplisit yakni berupa data,dokumen,hal yag tertulis atau tersimpan di computer lainya adalah pengetahuan yang sifatnya diam-diam (tacit) yang berada dalam diri pekerja .pengeetahuan tacit ini tidak direkam maupun dikondifikasikan dimanapun Karena telah berevolusi di dalam pikiran karyawan melalui bertahun tahun pengalaman selain itu kebanyakan pengetahuan tacit ini tidak dibagikan kepada siapun namun seperti yang digambarkan pada gambar 2.16 manajemen pengetahuan yang berhasil menciptakan teknik,teknologi,system,dan penghargaan agar karyawan mau berbagi apa yang mereka ketahui dan menggunakan dengan baik pengetahuan atas lingkungan kerrja dan perusahaan yang terakumulasi.Dengan cara tersebut karyawan dari sebuah perusahaan meningkatkan pengetahuan ketika melakukan pekerjaan mereka.

5.1 Sistem Manajemen Pengetahuan

Membuat pengetahuan personal menjadi tersedia bagi laiya merupakan kegiatan tersentral dari perusahaan knowledge-creating hal itu terjadi pada semua tingkatan organisasi dan secara kontinue.


(14)

Manajemen pengetahuan dengan demikian menjadi salah satu penggunaan stategis yanag utama dari teknologi informasi.Banyak perusahaan membangun system menajemen pengetahuan untuk mengatur membantu pembelajaran oranisasi dan know how bisnis . tujuan dari system tersebut adalah untuk membantu pekerja pengetahuan menciptakan,mengorganisasi,dan menyediakan pengetahuan bisnis penting,dimanapun dan kapanpun diperlukan dalam sebuah organisasi.sistem manajemen pengetahuan juga memfasilitasi pembelajaran organisasi dan penciptaan pengetahuan.integrasi ini membantu perusahaan menjadi penyedia produk dan layanan pelanggan yang berkualitas yang lebih inovatif dan cerdas,selain juga sebagai sebuah pesaing yang hebat dipasar.


(1)

inbound yang melibatkan penyimpanan persediaan, sistem manufaktur fleksibel yang dibantu dengan komputer, selain juga titik penjualan (point-of-sale) online dan sistem pengolahan pesanan untuk meningkatkan proses logistik outbound yang menangani pesanan pelanggan. Sistem informasi juga mendukung proses pemasaran dan penjualan dengan mengembangkan sebuah kemampuan pemasaran yang interaktif yang ditargetkan pada internet dan situs. Akhirnya sebuah sistem manajemen hubungan pelanggan yang terkoordinasi dan terintegrasi secara dramatis dapat meningkatkan layanan pelanggan.

Dengan demikian, konsep rantai nilai dapat membantu menidentifikasi dimana dan bagaimana menerapkan kemampuan strategis dari teknologi informasi. Hal itu menunjukkan bagaimana berbagai jenis teknologi informasi mungkin bisa diterapkan pada proses bisnis tertentu untuk membantu sebuah perusahaan mendapatkan keuntungan kompetitif di pasar.

BAGIAN 2. MENGGUNAKAN TEKNOLOGI UNTUK KEUNTUNGAN STRATEGIS

1. PENGGUNAAN STRATEGIS DARI TI

Organisasi melihat dan menggunakan teknologi informasi dibanyak hal. Cotohnya perusahaan mungkin memilih untuk menggunakan sistem informasi secara strategis, atau mereka menggunkan TI untuk mendukung aktivitas tang efisien setiap hari. Jika suatu perusahaan menekankan penggunaan bisnis strategis dari teknologi informasi, manajemenya akan memikirkan strategi bisnis yang menggunakan TI untuk mengembangkan produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan keuntungan utama kepada perusahaan di pasar dimana perusahaan bersaing.

2. MEREKAYASA ULANG PROSES BISNIS

Salah satu implementasi penting dari strategi kompetitif adalah perekayasaan ulang proses bisnis (business process engineering-BPR), terkadang dikenal sebagai perekayasaan ulang. Perekayasaan ulang merupakan pemikiran kembali yang mendasar dan pendesainan ulang yang radikal dari proses bisnis untuk mencapai peningkatan yang dramatis pada biaya, kualitas, kecepatan dan layanan. BPR menggabungkan sebuah strategi mempromosikan inovasi bisnis dengan sebuah strategi peningkatan utama dalam proses bisnis, sehingga sebuah perusahaan bisa menjadi pesaing yang lebih kuat dan lebih berhasil di pasar.


(2)

Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa walaupun potensi pengembalian dari rekayasa ulang tinggi, resiko kegagalan dan tingkat gangguan pada lingkungan organisasi juga tinggi.

2.1 Peranan Dari Teknologi Informasi

Teknologi informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaan ulang kebanyakan proses bisnis. Kecepatan, kemampuan mengolah informasi, dan konektivitas dari komputer dan teknologi internet secara substansial dapat meningkatkan efisiensi dari proses bisnis, sebagaimana komunikasi dan kolaborasi diantara pihak yang bertanggung jawab untuk kegiatan operasi dan manajemen mereka.

Sebagai contoh proses manajemen pesanan

3. MENJADI SEBUAH PERUSAHAAN YANG CERDAS

Kecerdasan dalam kinerja bisnis berarti kemampuan dari sebuah perusahaan untuk bisa berhasil dalam pasar global yanng dengan cepat berubah-ubah dan secara berkelanjutan terbagi-bagi untuk produk dan layanan yang berkualitas tinggi, dengan 10


(3)

kinerja yang bagus dan dikonfigurasikan untuk pelanggan. Sebuah perusahaan yang cerdas bisa membuat profit dipasar dengan lini produk yang luas dan usia yang pendek serta dapat menghasilkan pesanan secara individu dan dalam ukuran kesatuan yang berubah-ubah. Hal itu mendukung kustomisasi massal denngan menawarkan produk yang berbeda dengan yang lain sementara mempertahankan volume produksi yang tinggi.

Untuk menjadi sebuah perusahaan yang cerdas, sebuah bisnis harus menggunakan empat strategi dasar. Pertama, bisnis harus memastikan bahwa pelanggan menganggap produk atau layanan dari sebuah perusahaan yang cerdas sebagai solusi atas permasalahan individual mereka. Kedua, sebuah perusahaan yang cerdas bekerjasama dengan pelanggan, pemasok, perusahaan lain, dan bahkan dengan pesaingnya. Kerjasama ini memungkinkan sebuah bisnis membawa produk ke pasar secepat dan seefektif mungkin, tidak peduli berada di mana sumber daya atau siapa yang memiliki mereka. Ketiga, sebuah perusahaan yang cerdas mengorganisasi, sehingga perusahaan itu bisa melewati perubahan dan ketidakpastian. Perusahaan menggunakan struktur organisasi yang fleksibel dikaitkan dengan persyaratan dari kesempatan pelanggan yang berbeda dan secara konstan terus berubah. Keempat, sebuah perusahaan yang cerdas mempertimbangkan dampak pada orang dan pengetahuann yang mereka miliki. Dengan memelihara sebuah semangat


(4)

kewirausahaan, sebuah perusahaan yang cerdas menyediakan insentif yang kuat bagi tanggung jawab, kemampuan beradaptasi, dan inovasi karyawan.

Gambar: merangkum cara yang berguna lainnya untuk memikirkan mengenai kecerdasan dalam bisnis.

4. MENCIPTAKAN SEBUAH PERUSAHAAN VIRTUAL

Sebuah perusahaan virtual merupakan sebuah organisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan orang, organisasi, aset, dan ide.

Gambar: menggambarkan bahwa perusahaan virtual umumnya membentuk kelompok kerja virtual dan aliansi dengan rekan bisnis yang saling terhubung melalui Internet, intranet, dan ekstranet.

4.1 Strategi Perusahaan Virtual

Strategi Perusahaann Virtual Berbagi infrastruktur dan resiko dengan rekan aliansi

Menghubungkan kompetensi inti yang saling melengkapi Mengurangi waktu concept-to-cash dengan saling berbagi Meningkatkan cakupan fasilitas dan pasar

Mendapatkan akses ke pasar baru dan berbagai pasar atau loyalitas pelanggan


(5)

Melakukan migrasi dari menjual produk ke menjual solusi.

5. MEMBANGUN PERUSAHAAN KNOWLEDGE-CREATING

Perusahaan knowledge creating mengekploitasi dua jenis pengetahuan satu adalah pengetahuan eksplisit yakni berupa data,dokumen,hal yag tertulis atau tersimpan di computer lainya adalah pengetahuan yang sifatnya diam-diam (tacit) yang berada dalam diri pekerja .pengeetahuan tacit ini tidak direkam maupun dikondifikasikan dimanapun Karena telah berevolusi di dalam pikiran karyawan melalui bertahun tahun pengalaman selain itu kebanyakan pengetahuan tacit ini tidak dibagikan kepada siapun namun seperti yang digambarkan pada gambar 2.16 manajemen pengetahuan yang berhasil menciptakan teknik,teknologi,system,dan penghargaan agar karyawan mau berbagi apa yang mereka ketahui dan menggunakan dengan baik pengetahuan atas lingkungan kerrja dan perusahaan yang terakumulasi.Dengan cara tersebut karyawan dari sebuah perusahaan meningkatkan pengetahuan ketika melakukan pekerjaan mereka.

5.1 Sistem Manajemen Pengetahuan

Membuat pengetahuan personal menjadi tersedia bagi laiya merupakan kegiatan tersentral dari perusahaan knowledge-creating hal itu terjadi pada semua tingkatan organisasi dan secara kontinue.


(6)

Manajemen pengetahuan dengan demikian menjadi salah satu penggunaan stategis yanag utama dari teknologi informasi.Banyak perusahaan membangun system menajemen pengetahuan untuk mengatur membantu pembelajaran oranisasi dan know how bisnis . tujuan dari system tersebut adalah untuk membantu pekerja pengetahuan menciptakan,mengorganisasi,dan menyediakan pengetahuan bisnis penting,dimanapun dan kapanpun diperlukan dalam sebuah organisasi.sistem manajemen pengetahuan juga memfasilitasi pembelajaran organisasi dan penciptaan pengetahuan.integrasi ini membantu perusahaan menjadi penyedia produk dan layanan pelanggan yang berkualitas yang lebih inovatif dan cerdas,selain juga sebagai sebuah pesaing yang hebat dipasar.