HUBUNGAN KECEMASAN PRA ANDROPAUSE PADA SUAMI DENGAN KEHARMONISAN KELUARGA

HUBUNGAN KECEMASAN PRA ANDROPAUSE PADA SUAMIDENGAN
KEHARMONISAN KELUARGA
Oleh: KHILIL WAFA (01810301)
Psychology
Dibuat: 2007-01-23 , dengan 3 file(s).

Keywords: Kecemasan Pra Andropause, Keharmonisan Keluarga
Usia madya merupakan masa transisi, dimana pada usia ini terjadi perubahan hormonal, fisik,
psikologis, antar pribadi, seksual dan spiritual. Andropause adalah menopause pada pria, akibat
penurunan hormon secara bertahap tapi pria dapat terus bereproduksi sampai usia lanjut.
Perubahan pada pria lebih bersifat psikologis daripada fisik serta biasanya mereka tidak
menyadarinya. Perubahan yang menghawatirkan bagi pria ialah kehilangan kemampuan seksual
dan tidak dipungkiri bahwa faktor seksual memegang peranan besar dalam sebuah pernikahan
yang sangat berpengaruh dalam hubungan antar suami istri untuk membentuk keluarga harmonis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecemasan pra andropause dengan
keharmonisan keluarga. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 7-14 april 2006. subyek penelitian
adalah pria/suami antara usia 45-55 tahun yang tinggal di Kecamatan Wajak, Malang sejumlah
40 responden. Adapun metode Pengambilan sampelnya mengunakan teknik purposive sampling.
Instrument yang digunakan skala guttman yaitu skala kecemasan pra andropause, sedangkan
skala likert untuk skala keharmonisan keluarga. Uji validitas menggunakan product moment.
Hasil 0,050 ) berarti ada hubungan negatifanalisa data ( r = - 0,342 ; sig yang signifikan antara

kecemasan pra andropause dengan kebahagiaan suami istri, sedangkan untuk aspek lain tidak ada
hubungan yang signifikan antara kecemasan pra andropause dengan aspek hubungan yang baik
antara anak dan orang tua, penyesuaian yang baik dari anak-anak, kemampuan untuk
memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat, kebersamaan, penyesuaian yang baik dari
masalah keuangan, dan penyesuaian yang baik dari pihak keluarga pasangan..
Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan ada hubungan negatif antara kecemasan pra
andropause pada suami dengan kebahagiaan suami istri, yang merupakan salah satu aspek
membentuk keharmonisan keluarga. Dengan mempunyai sumbangan efektif (r2 ) 11,7 %.
Sedangkan sisa 88,3 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Abstract

Middle age is a time of transition, which at this age hormonal changes, physical, psychological,
interpersonal, sexual and spiritual. Andropause is the male menopause, due to a gradual decline
in hormone but men can continue to reproduce into old age. The change in men is more
psychological than physical, and usually they do not realize it. The changes are worrying for him
is the loss of sexual ability and not denied that sexual factors play a major role in a wedding that
was very influential in the relationship between husband and wife to form a harmonious family.
This study aims to determine the relationship of anxiety pre andropause with family harmony.
The study was conducted on April 7-14, 2006. research subject is man / husband between the

ages of 45-55 years who live in District Wajak, Malang number of 40 respondents. The sample
retrieval method using purposive sampling technique. Instrument used Guttman scale that is pre

andropause anxiety scale, whereas the Likert scale to a scale family harmony. Test the validity of
using the product moment. Results 0.050) means that there is aof data analysis (r = - 0.342; sig
significant negative relationship between anxiety pre andropause with marital happiness, while
for other aspects no significant relationship between anxiety pre andropause with aspects of a
good relationship between the child and the person old, a good adjustment of the children, the
ability to obtain satisfaction from the differences of opinion, of togetherness, a good adjustment
of financial problems, and good adjustment of the family of the couple ..
Based on the above results it can be concluded there is a negative relationship between pre
andropause anxiety on her husband with marital happiness, which is one aspect of forming a
family harmony. By having an effective contribution (r2) of 11.7%. While the remaining 88.3%
influenced by other factors not examined in this study.