Indeks hambatan sosiobudaya: jawaban responden yang didapat dengan Indeks hambatan psikobudaya: skor total yang diperoleh dari jawaban

28

2. Indeks hambatan sosiobudaya: jawaban responden yang didapat dengan

menggunakan kuesioner dan panduan pertanyaan yang mencerminkan identifikasi dirinya dalam kelompok sosial. Dimensi ini dapat dinilai dari indikator keanggotaan dalam kelompok dan identitas sosial. Variabel ini dijelaskan secara kualitatif menggunakan panduan pertanyaan menyangkut hal-hal berikut: a. Keadaan keanggotaan dalam kelompok sosial: kemampuan responden untuk menyadari identitas dirinya dalam kelompok sosial. Informan tersebut merupakan salah satu anggota dalam suatu kelompok sosial. Hambatan sosiobudaya akan terjadi ketika keanggotaannya dalam kelompok sosial mempengaruhi cara berkomunikasi dengan orang lain diluar kelompoknya b. Keadaan identitas sosial: konsep diri seseorang yang muncul dari pengetahuannya mengenai nilai dan aturan dalam kelompok sosialnya suku. Perbedaan etnik, gender, kelas sosial, kelompok umur, dan identitas peran tersebut akan menjadi suatu hambatan komunikasi yang dapat menimbulkan rasa canggung ataupun menyinggung lawan bicaranya

3. Indeks hambatan psikobudaya: skor total yang diperoleh dari jawaban

responden melalui kuesioner yang mencerminkan sikap individu mengenai proses penataan pribadi dalam komunikasi antarbudaya dengan indikator yang terdiri dari stereotype, etnosentrisme dan prasangka. Indikator tersebut dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut: a. Tingkat stereotype: penilaian responden mengenai pasangan temannya yang berbeda suku kelompok lain berupa labelcap negatif yang dapat mempengaruhi perasaan responden terhadap pasangan temannya tersebut. Parameternya dengan menggunakan 1. Responden mudah memberikan caplabel mengenai karakteristik pasangan temannya berdasarkan pengalaman atau pengetahuannya mengenai suku temannya tersebut 2. Responden dapat mengasumsikan pasangan temannya tersebut sebagai anggota dalam kelompok stereotype yang memiliki kesamaan karakter satu sama lain dan berbeda dengan kelompok lainnya. b. Tingkat etnosentrisme: kecenderungan responden berupa sikap untuk mengidentifikasikan dirinya dan mengevaluasi kelompok pasangan temannya sesuai dengan standar yang berlaku kelompok responden tersebut. Parameternya dengan menggunakan 1. Responden merasa sukunya lebih baik, lebih beradab dari suku pasangan temannya 2. Responden merasa tingkah lakukebiasaan pasangan temannya harus sesuai dengan budaya pada sukunya. 29 c. Tingkat prasangka: emosi sosial atau sikap biasanya negatif terhadap anggota kelompok lain yang didasari keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut. Parameternya dengan menggunakan 1. Responden memiliki kecenderungan berpikir negatif seperti rasa curiga atas apa yang dilakukan orang lain dari suku berbeda terhadap dirinya 2. Adanya perubahan dalam kepercayaan yang diberikan responden kepada pasangan temannya setelah berprasangka tentangnya 3. Munculnya rasa kesal karena adanya rasa persaingan, cemas dan curiga. Total pertanyaan pada faktor psikobudaya adalah 28 pertanyaan, dengan masing-masing pertanyaan memiliki penetapan skor yakni: Sangat tidak setuju STS : skor 1 Tidak setuju TS : skor 2 Setuju S : skor 3 Sangat setuju SS : skor 4

4. Indeks hambatan lingkungan: skor total yang diperoleh dari jawaban