ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA KPRI “SETIA KAWAN” SRESEH SAMPANG

(1)

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA KPRI “SETIA KAWAN” SRESEH SAMPANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

Hesti Anis Sulalah 201010160311027

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA KPRI “SETIA KAWAN” SRESEH SAMPANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh Hesti Anis Sulalah 201010160311027

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Pada KPRI Setia Kawan Sreseh Sampang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu prasyarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi.

Shalawat serta salam tak lupa diucapkan semoga tercurah kepada baginda Rosululah SAW, keluarga, dan para sahabatnya. Beliaulah yang berjuang dan membawa bendera islamiah ke dunia ini dengan harapan mengantarkan umatnya kejalan yang diridhai oleh Allah SWT.

Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui tulisan ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada pihak-pihak berikut ini:

1. Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M selaku Dosen Pembimbing I yang dengan tulus ikhlas, penuh kesabaran dan telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan yang berharga sampai akhir penulisan tugas akhir ini.

2. Dra. Dewi Nurjannah, M.M selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu meluangkan waktu dan selalu siap membantu, membimbing, memberi arahan, semangat serta dukungan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini dengan penuh kesabaran.

3. Dr. Nazaruddin Malik, Msi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menimba ilmu disini.


(13)

4. Drs. Marsudi, M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang memberi dorongan dan semangat untuk segera menyelesaikan penelitian ini

5. Bapak, Ibu serta saudara-saudara saya yang saya sayangi, atas segala do’a dan dukungan yang diberikan dengan setulus hati dan tanpa henti untuk selalu menyayangi, membimbing serta berkorban untuk masa depanku. Semua jasanya tidak akan pernah aku lupakan.

6. Moh. Budiono Santoso adalah saudara yang telah biaya saya sekolah mulai dari SMP sampai S1 ini, kakak yang sangat bijak dalam mengambil keputusan dan sebagai pengganti bapak sejak bapak meninggal dunia. Terimakasih banyak atas segala kebaikan, pengorbanan dan bantuannya selama ini. Semoga saya bisa membalas semua jasanya.

7. Deviana Luvita Sari, sahabat sekaligus sahabat saya dalam segala hal. Terimakasih atas segala bantuan dan kesabarannya mendengarkan segala keluh kesah saya selama ini.

8. Teman-teman dekat yang telah memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini

Semoga Allah SWT membalas atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan. Penulis menyadari adanya banyak kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, maka dengan kerendahan hati saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan oleh penulis dan semoga skripsi ini sangat bermanfaat, Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 26 Maret 2014 Penulis


(14)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Penelitian ... 5

C. Pembatasan penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Kegunaan Penelitian ... 5

II. TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA ... 7

A. Tinjauan Peneliti Terdahulu... 7

B. Tinjauan Teori ... 8

III.METODE PENELITIAN ... 23

A. Lokasi Penelitian ... 23

B. Jenis Penelitian ... 23

C. Jenis dan Sumber Data ... 23

D. Teknik Pengumpulan Data ... 24

E. Definisi Operasional ... 24

F. Teknik Analisis data ... 25

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30


(15)

B. Pembahasan ... 44

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Kerangka pikir ... 22


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data SHU dan Kas KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang ... 4 Tabel 2 Laporan Keuangan Neraca Perusahaan “XYZ” ... 26 Tabel 3 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ... 27 Tabel 4 Klasifikasi Perubahan Assets dan Liabilitas sebagai Sumber dan

Penggunaan Dana ... 27 Tabel 5 Perubahan Sumber dan Penggunaan Dana (%) ... 28 Tabel 6 Pengklasifikasian Perubahan Asset dan Liabilitas pada KPRI “Setia

Kawan” Sreseh Sampang 2010-2011 ... 32 Tabel 7 Pengklasifikasian Perubahan Asset dan Liabilitas pada KPRI “Setia

Kawan” Sreseh Sampang 2011-2012 ... 35 Tabel 8 Laporan Sumber dan Penggunaan DanaKPRI “Setia Kawan” Sreseh

Sampang 2011 ... 38 Tabel 9 Laporan Sumber dan Penggunaan DanaKPRI “Setia Kawan” Sreseh

Sampang 2012 ... 39 Tabel 10 Laporan Sumber dan Penggunaan Danadalam Bentuk Prosentase

KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang 2011 ... 40 Tabel 11 Laporan Sumber dan Penggunaan Danadalam Bentuk Prosentase

KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang 2012 ... 41 Tabel 12 Perhitungan Estimasi Penjualan yang akan Datang dalam Prosentase 42


(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Keuangan Koperasi


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Fikri “Koperasi Menggerakkan Ekonomi Rakyat” (Online)

http://news.detik.com/read/2013/07/27/010002/2315692/727/koperasi- menggerakkan ekonomi-rakyat. (diakses 16 Oktober 2013) .

Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: Prenada Media.

Ambarwati, Sri Dwi Ari. 2010. Manajemen Keuangan Lanjut. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu

Metode Sederhana Penilaian Kelayakan Usaha Kecil (Online) http://www.docstoc.com/docs/22716499/tahap-i-menghitung-pertumbuhan-penjualan (diakses 25 Maret 2014)

Mudrajat, Kuncoro. 2004. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKN

Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi

Keempat. Yogyakarta: BPFE

Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi dalam: Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. Edisi Baru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sanusi, Anwar. 2011. Metode penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Ekonisia.

Vida Maria Ulfa. 2011. Analisis sumber dan Penggunaan Dana pada Primer Koperasi Resimen Induk V/Brawijaya Malang. Skripsi: Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang, dipublikasikan.


(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan ataupun lembaga keuangan lainnya di dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu memerlukan dana guna menunjang kegiatan operasionalnya sehari-hari. Kebutuhan dana merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan, tanpa adanya dana tidak dapat memenuhi kebutuhan guna menjalankan aktivitasnya. Manajer keuangan dituntut untuk memperhatikan sumber dana yang dibutuhkan diberbagai pilihan sumber dana baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sumber dana tersebut digunakan sebagai sumber pembelanjaan serta kegiatan operasional sehari-hari.

Dana yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan berasal dari pinjaman maupun modal sendiri. Dana tersebut biasanya digunakan untuk dua hal. Pertama, digunakan untuk keperluan investasi. Artinya, dana digunakan untuk membeli dan membiayai aktiva tetap dan bersifat jangka panjang yang dapat digunakan berulang-ulang, seperti pembelian tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan aktiva tetap lainnya. Kedua, digunakan untuk membiayai modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk pembiayaan jangka pendek, seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji atau upah, dan biaya operasional lainnya.


(21)

2

Analisis sumber dan penggunaan dana sering juga disebut analisa aliran dana yang merupakan alat analisa finansial yang sangat berperan penting bagi finasial manager. Maksud utama dari analisa adalah untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai, dengan kata lain analisa aliran dana yaitu dari mana datangnya dana dan untuk apa dana itu digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan dari mana datangnya dana dan untuk apa dana digunakan disebut laporan sumber dan penggunaan dana. Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber dan penggunaan dana tersebut dalam artian sempit dapat diartikan sebagai “kas” atau dalam artian luas disebut “Modal kerja” (Riyanto, 2001: 346).

Mengenai sumber dan penggunaan dana perusahaan, disini juga perlu adanya manajemen dalam mengelola sumber dan penggunaan dana pada koperasi karena berhasil tidaknya suatu koperasi tergantung pada mutu dan kerja dalam bidang manajemennya (Sonny, 2003:71). Koperasi merupakan lembaga keuangan non bank yang tidak kalah pentingnya dalam memperhatikan sumber dan penggunaan dana yang dimiliki karena dengan mengelola sumber dan penggunaan dana dengan baik, maka dapat menjalankan kegiatan operasional koperasi sehari-hari.

Koperasi sangat penting di era globalisasi karena koperasi memberikan peluang kepada negara-negara yang berkembang untuk maju. Sehubungan dengan perkembangan koperasi di Indonesia kini jumlah koperasi di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 3,35% dari 194.295


(22)

3

unit koperasi pada akhir tahun 2012 menjadi 200.808 unit koperasi. Jumlah anggota meningkat 2,40% dari 33.869.439 orang menjadi 34.685.145 orang, sementara jumlah volume usaha meningkat 12,09% yang semula Rp 102,8 triliun menjadi Rp 115,2 triliun (Detik.com).

Adanya perkembangan koperasi yang sangat pesat, maka diperlukan kemandirian dalam pengambilan keputusan supaya menjadi koperasi yang tangguh dalam mengahadapi pesaing usahanya, sehingga koperasi akan mampu meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Demikian juga dengan KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang, dalam upaya pencapaian tujuan tersebut maka salah satu kebijakan yang ditetapkan yaitu dengan mengelola sumber dan penggunaan dananya yang dimiliki oleh koperasi.

KPRI “Setia Kawan” Kecamatan Sreseh Sampang merupakan koperasi yang beranggotakan para pegawai negeri yang bergerak dibidang usaha jasa keuangan dan unit usaha di bidang pertokoan. Unit usaha jasa meliputi jasa simpan pinjam, administrasi simpan pinjam, sewa kursi dan gedung, dan SHU dari KPRI. Usaha dibidang pertokoan meliputi kebutuhan sembako dan kebutuhan sehari-hari lainnya. KPRI “Setia Kawan” Sreseh bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri (anggota).

KPRI “Setia Kawan” Sreseh juga memerlukan analisis sumber dan penggunaan dana dalam rangka perluasan kegiatan usahanya dan untuk mengetahui sejauh mana sumber dan penggunaan dana yang diperoleh dari kegiatan usahanya, sehingga sumber dana yang dibutuhkan dan penggunaan


(23)

4

dananya harus dikelola dengan baik untuk memenuhi kebutuhan operasional koperasi. Adapun Sisa Hasil Usaha dan Kas KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang sebagai berikut:

Tabel 1.1

Data SHU dan Kas KPRI “Setia Kawan” Kec. Sreseh Sampang Tahun 2010 – 2012

Keterangan 2010 2011 2012

SHU (Sisa Hasil Usaha) Rp 12.467.445 Rp 13.734.582 Rp 13.990.046 Kas Rp 93.545.000 Rp 29.033.500 Rp 27.353.000

Sumber: KPRI “Setia Kawan” Sreseh

Berdasarkan tabel 1.1 di atas, dapat dijelaskan bahwa SHU dari tahun 2010 hingga tahun 2012 mengalami kenaikan, hal ini menunjukkan banyaknya transaksi (usaha dan modal) yang dilakukan oleh anggota terhadap koperasi dan kemampuan dalam meningkatkan pelayanan usaha. Kenaikan SHU tidak diimbangi dengan perubahan kas karena nilai kas yang terjadi pada tahun 2010 sampai 2012 mengalami penurunan, hal ini membuktikan bahwa penerimaan kas yang diperoleh koperasi selalu digunakan untuk dipinjamkan ke anggota sehingga tidak ada persediaan dalam kas.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, yaitu adanya kenaikan SHU (Sisa Hasil Usaha) dan penurunan kas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang analisis sumber dan penggunaan dana menjadi sebuah penelitian, dengan judul “Analisis Sumber dan


(24)

5

B. Rumusan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana sumber dan penggunaan dana pada KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang?

C. Batasan Penelitian

Untuk membatasi permasalahan agar tidak meluas, maka penulis disini membatasi dana dalam arti kas pada laporan keuangan tahun 2010-2012 KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sumber dan penggunaan dana (kas) yang digunakan KPRI “Setia Kawan” Sreseh pada tahun 2010 hingga tahun 2012.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pengurus Koperasi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu pengurus koperasi sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola sumber dan penggunaan dana, untuk menilai kebijakan-kebijakan yang baru sesuai dengan hasil penelitian ini di masa yang akan datang.

2. Bagi Anggota Koperasi

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, diharapkan sebagai bahan pertimbangan agar semakin aktif berpartisipasi terhadap koperasi sehingga koperasinya bertambah maju.


(25)

6

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan penelitian selanjutnya yang lebih baik berkaitan dengan sumber dan penggunaan dana dalam arti kas


(26)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dikutip dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ulfa (2011) dengan judul “Analisis Sumber dan Penggunaan Dana pada Primer Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun 2006–2010”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sumber dan penggunaan dana pada Primer Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa modal kerja pada Primkopad mengalami fluktuasi pada tahun 2006 hingga tahun 2010. Hal tersebut dikarenakan sumber yang diperoleh Primkopad lebih besar daripada penggunaannya, meskipun ada peningkatan namun pada tahun 2009 hingga tahun 2010 terjadi penurunan. Meskipun terjadi penurunan pada penggunaan dana, namun sumber yang dihasilkan oleh Primkopad lebih besar daripada penggunaannya, sehingga dapat dikatakan bahwa Primkopad dapat mengelola dana dengan baik.

Penelitian terdahulu selanjutnya dilakukan oleh Wiwit Yuliana (2010) dengan judul “Analisis Sumber dan Penggunaan Dana dalam rangka mengendalikan likuiditas perusahaan (Studi survey Perusahaan Industri Semen yang terdaftar di LQ45)”. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu pada PT. Semen Gersik, Tbk mengalami relatif stabil dari periode 2008 sampai 2009. Kondisi sumber yang lebih besar dari pada penggunaan


(27)

8

diikuti dengan kenaikan yang seimbang dengan penggunaan modal, maka perusahaan ini mampu mengendalikan tingkat likuiditasnya. PT Holcim, Tbk dalam kondisi yang tidak stabil. Di mana sumber lebih kecil dari penggunaan dananya, sehingga perusahaan tidak mampu untuk mengendalikan likuiditasnya. PT Inducement Tunggal Prakarsa, Tbk periode 2008 dan 2009 mengalami kenaikan dana, maka perusahaan mampu mengendalikan tingkat likuidatasnya secara stabil.

Persamaan penelitian terdahulu dengan peneliti sekarang adalah sama-sama menganalisis sumber dan penggunaan dana dalam pengertian dana. Perbedaannya yaitu penelitian terdahulu melakukan analisis sumber dan penggunaan modal kerja, sedangkan peneliti sekarang membahas sumber dan penggunaan dana hal ini adalah kas.

B. Tinjauan Teori

1. Sumber dan Penggunaan Kas

Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik sumber maupun penggunaannya. Kegiatan sehari-hari sekalipun sudah direncanakan dengan baik, maka faktor kekurangan dana kelebihan kas sering kali terjadi, disebabkan oleh berbagai faktor. (Kasmir (2010:194). Misalnya terjadi kekurangan kas atau uang kas berlebihan, maka hal tersebut baik kekurangan maupun kelebihannya perlu dicarikan solusinya. Khusus untuk kekurangan kas maka perlu dicarikan melalui


(28)

9

penerimaan dari sumber kas yang tersedia. Penerimaan kas atau sumber yang diperoleh harus diseleksi terlebih dahulu, terutama kas yang diperoleh dari pinjaman. Artinya, harus dipilih sumber yang mana yang lebih memberikan keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu, pihak manajemen terutama tugas seorang manajer keuangan untuk mencari sumber kas agar kebutuhan kas segera dapat dipenuhi.

Berikut ini beberapa sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya berasal dari (Munawir, 2007: 159):

a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun tidak berwujud atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.

b. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas.

c. Pengeluaran surat tanda bukti hutang baik jangka pendek (wesel) maupun hutang jangka panjang (hutang obligasi, hutang hipotik atau hutang jangka panjang lainnya) serta bertambahnya hutang yang diimbangi dengan penerimaan kas.

d. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas.

e. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau deviden dari investasinya, sumbangan atau hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.


(29)

10

Semua penerimaan kas di atas akan menambah jumlah uang kas perusahaan, pihak manajemen juga harus menginventarisasi penggunaan kas untuk keperluan yang akan datang. Keseimbangan penerimaan dan penggunaan harus benar-benar dikelola secara baik sesuai dengan rencana yang telah disusun. Penerimaan kas, maka penggunaan kas juga terjadi akibat berbagai hal yang harus dikelola secara baik, sebaliknya penggunaan kas juga harus menggunakan skala prioritas sesuai dengan rencana yang telah disusun sekalipun harus segera terpenuhi semuanya.

Berikut hal-hal sebagai penggunaan atau pengeluaran kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari (Munawir, 2007: 159):

a. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta adanya pembelian aktiva lainnya. b. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengambilan

kas perusahaan oleh pemilik perusahaan

c. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang

d. Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembanyaran biaya operasi yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplies kantor, pembayaran sewa, guna, premi asuransi, adventari dan adanya persekot-persekot biaya maupun persekot pembelian.


(30)

11

e. Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden (bentuk pembagian laba lainnya secara tunai), pembayaran pajak, denda-denda dan lain sebagainya.

Kasmir (2010: 198) menyatakan penggunaan kas harus disusun sedemikian rupa dalam suatu rencana pengeluaran kas. Ada kas yang memang harus segera dikeluarkan pada saat dibutuhkan dana ada pula yang memiliki jangka waktu tertentu pengeluarannya. Artinya, pengeluaran tersebut menanggung jatuh temponya, namun tetap harus dianggarkan agar tidak menanggung pengeluaran yang lain.

Dari pengertian sumber dan penggunaan kas dapat dikatakan bahwa sumber kas yaitu berasal dari hasil penjualan serta adanya penerimaan kas serta sumber penghasilan dari perusahaan, sedangkan penggunaan kas yaitu digunakan untuk pembelian dan pengeluaran untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan.

2. Laporan Sumber dan Penggunaan Kas

Laporan perubahan kas (cash flow statement) atau laporan sumber dan penggunaan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan yang berhubungan dengan kas dapat diketahui, dari mana uang kas diperoleh dan digunakan untuk apa saja uang kas tersebut dalam periode tertentu.

Kasmir (2010: 199) menyatakan laporan sumber dan penggunaan kas dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan terhadap sumber dan penggunaan kas, sebab-sebab perubahan kas, baik dari sumber


(31)

12

maupun penggunaan kas, apakah sumber dan penggunaan kas sudah dilakukan secara efektif dan efisien, meramalkan kebutuhan di masa yang akan datang, sebagai alat untuk perencanaan kas mendatang dan sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membanyar bunga dan pinjamannya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sumber dan penggunaan kas dapat digunakan sebagai dasar dalam penentuan tingkat efektifitas dan efisiensi atas penggunaan kas dalam melakukan pembiayaan kegiatan operasional perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam melakukan efisiensi atas penggunaan kas maka sumber-sumber kas yang dimiliki perusahaan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk melakukan pembiayaan aktivitas operasional perusahaan.

3. Penyusunan Laporan sumber dan Penggunaan Kas

Munawir (2007: 160) menyatakan penyusunan laporan perubahan kas atau laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan meringkas jurnal penerimaan dan jurnal pengeluaran kas. Dalam melakukan analisa perubahan yang terjadi harus diperhatikan kemungkinan adanya perubahan yang tidak mempengaruhi kas (non cash transaction).

Transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas antara lain adalah sebagai berikut:

a. Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi, dan deplesi terhadap aktiva tetap, intangible assets dan wasting assets. Biaya


(32)

13

depresiasi ini merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.

b. Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak, dan penghapusan piutang karena piutang yang bersangkutan tidak dapat ditagih lagi.

c. Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang memiliki dan penghentian dari aktiva tetap.

d. Adanya pembayaran stock deviden, adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba, dan adanya penilaian kembali terhadap aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.

Langkah-langkah dalam menyusun laporan sumber dan pengggunaan dana (Syamsuddin, 2011: 140) sebagai berikut:

a. Menggunakan neraca tahun sebelumnya untuk menghitung perubahan-perubahan di dalam assets dan liabilities.

b. Menggunakan pengklasifikasian yang sudah diberikan di muka untuk menentukan apakah perubahan-perubahan dalam assets kecuali net

assets dan liabilities termasuk ke dalam sumber (S) ataupun

penggunaan (P).

c. Menentukan perubahan fixed assets d. Menentukan pembayaran deviden


(33)

14

Adapun perubahan-perubahan dari elemen-elemen neraca yang efeknya memperbesar kas dan dikatakan sumber dana adalah sebagai berikut (Riyanto, 2001: 346):

a. Berkurangnya aktiva lancar selain kas

Berkurangnya aktiva lancar selain kas berarti bertambahnya dana atau kas. Berkurangnya barang (inventory) dapat terjadi karena terjualnya barang dan hasil penjualannya itu merupakan sumber dana/kas bagi perusahaan. Berkurangnya piutang berarti bahwa piutang itu telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan. Berkurangnya surat-surat berharga berarti surat-surat berharga terjual dan hasil penjualan tersebut merupakn sumber dana/kas bagi perusahaan.

b. Berkurangnya aktiva tetap

Berkurangnya aktiva tetap merupakan sumber dana/kas bagi perusahaan. Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti sebagian dari aktiva tetap dijual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana. Berkurangnya aktiva tetap neto tersebut berarti merupakan sumber dana.

c. Bertambahnya setiap jenis hutang

Bertambahnya utang, baik utang lancar maupun hutang jagka panjang merupakan sumber dana. Bertambahnya uang berarti adanya tambahan dana yang diterima oleh perusahaan.


(34)

15

d. Bertambahnya modal

Bertambanhya modal misalnya disebabkan karena adanya emisi saham baru dan hasil penjualn saham itu merupakan sumber dana. e. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan

Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto dari operasi berarti ada tambahan dana bagi perusahaan yang bersangkutan.

Mengenai perubahan-perubahan yang efeknya memperkecil kas dan dikatakan sebagai penggunaan dana sebagai berikut (Riyanto, 2001: 348):

a. Bertambahnya aktiva lancar selain kas

Bertambahnya aktiva lancar selain kas dapat terjadi karena pembelian barang membutuhkan dana, dengan demikian perubahna aktiva lancar merupakan penggunaan dana

b. Bertambahnya aktiva tetap

Bertambahnya aktiva tetap bruto dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva tetap, dan pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan dana.

c. Berkurangnya setiap jenis utang

Berkurangnya utang baik utang jangka panjang ataupun jangka pendek dapat terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur utangnya. Pembayaran kembali utang berarti penggunaan dana.


(35)

16

d. Berkurangnya modal

Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan. Berkurangnya modal berarti berkurangnya dana, ini terjadi pengurangan modal yang merupakan penggunaan dana.

e. Pembayran cash deviden

Pembayaran cash deviden jelas merupakan penggunaan dana. Cash deviden dibayarkan dari keuntungan neto setelah pajak.

f. Adanya kerugian dalam operasi perusahaan

Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan berkurangnya aktiva atau bertambahnya utang. Sebenarnya bertambahnya utang merupakan sumber dana tetapi dengan adanya kerugian tambahan dana tersebut digunakan untuk menutup kerugian, adanya kerugian maka merupakan penggunaan dana.

4. Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kas

Seiring dengan perubahan kas yang terjadi dalam suatu periode, maka jumlah kas juga dari waktu ke waktu akan selalu berubah. Perubahan ini dimulai dari adanya perolehan kas dari berbagai sumber yang dimiliki perusahaan dan perubahan juga terjadi dalam penggunaan uang kas untuk berbagai kegiatan perusahaan. Kasmir (2010: 193) menyatakan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah uang kas, antara lain:


(36)

17

a. Adanya penerimaan dari hasil penjualan barang atau jasa, dimana perusahaan melakukan penjualan barang, baik secara tunai maupun secara kredit.

b. Adanya pembelian barang dan jasa, dimana perusahaan membeli sejumlah barang, baik bahan baku, bahan tambahan atau bahan barang lainnya yang mengurangi jumlah uang kas.

c. Adanya pembayaran biaya-biaya operasional seperti gaji, upah, telepon, listrik dan lain sebagainya yang akan mengurangi uang kas.

d. Adanya pengeluaran untuk membayar angsuran pinjaman, dimana perusahaan melakukan angsuran selama berpa waktu dan itu akan mengurangi uang kas.

e. Adanya penerimaan dari pinjaman, dimana perusahaan memperoleh sejumlah uang dari lembaga peminjam, seperti bank atau lembaga keuangan lainnya.

Di samping faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kas perusahaan terdapat pula faktor-faktor yang tidak mempengaruhi perubahan jumlah kas, yaitu:

a. Adanya penghapusan dan pengurangan nilai buku dari aktiva

b. Penghentian penggunaan aktiva yang sudah habis umur ekonomisnya dan tidak dipakai lagi

c. Adanya pembebanan terhadap aktiva tetap seperti depresiasi, omortisasi dan deplesi (karena biaya ini tidak memerlukan pengeluaran kas)


(37)

18

d. Adanya pengakuan kerugian piutang dan penghapusan piutang karena sudah tidak dapat tagihan lagi.

e. Adanya pembayaran deviden dalam bentuk saham f. Adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba g. Adanya penilaian kembali terhadap aktiva yang dimiliki. 5. Kas

Pada umumnya tujuan utama pendirian suatu perusahaan adalah memperoleh keuntungan untuk jangka panjang sehingga untuk mencapai tujuan tersebut kas merupakan salah satu faktor terpenting di samping faktor-faktor yang lain dalam perusahaan, sehingga diperlukan perencanaan dalam mengelola kas agar berjalan lancar dan disesuaikan dengan keadaan perusahaan serta perhitungan terhadap berbagai macam kemungkinan sehingga tidak terjadi pemborosan-pemborosan yang dapat mengganggu operasi perusahaan.

Munawir (2007:158) menyatakan kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya. Semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin tinggi likuiditasnya. Suatu perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas rendah dan mencerminkan adanya over investment dalam kas dan berarti pula bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola kasnya.


(38)

19

Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar, tetapi suatu perusahaan yang mengejar keuntungan (rentabilitas) tanpa mempertimbangkan likuiditas akhirnya perusahaan dalam keadaan likuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan.

Kasmir (2010:188) menyatakan kas merupakan komponen yang ada di aktiva lancar yang merupakan aktiva yang paling likuid dalam perusahaan. Manajer perlu mengelola kas mengingat komponen aktiva ini memiliki nilai strategi dalam operasional perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam perusahaan kas memegang peranan penting dalam kebutuhan dana perusahaan agar tetap dapat menjalankan kegiatan dengan baik, baik penerimaannya maupun pengeluarannya.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kas merupakan komponen dari aktiva yang paling lancar, yang memiliki peranan yang penting dalam rangka untuk pembiayaan aktivitas operasional perusahaan. Keberadaan kas yang cukup dapat digunakan perusahaan untuk memberikan dukungan dalam proses pembiayaan yang akan dilakukan.

6. Arti Pentingnya Kas

Manajemen perusahaan pastinya sudah tahu bahwa kas memiliki arti yang sangat penting dalam menunjang kegiatan perusahaan. Kasmir (2010:191) menyatakan penggunaan kas pada tempatnya sangat perlu


(39)

20

dilakukan agar aktivitas perusahaan berjalan sebagaimana mestinya, maka sebab itu penggunaan kas yang terencana dengan baik menjadi penting disamping pencairan sumber-sumber kas.

Dalam neraca kas ditempatkan di posisi nomor satu dalam aktiva lancar, karena merupakan aktiva yang paling likuid di antara aktiva yang dimiliki perusahaan. Maka dari itu dibutuhkan suatu manajemen kas untuk mengatur atau mengelola jalannya kas yang ada di dalam perusahaan. Manjaemen kas adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan yang mengatur arus kas untuk mempertahankan likuiditas perusahaan serta memanfaatkan idle cash dan perencanaan kas. Manajer keuangan harus mampu untuk mengelola uang yang masuk ke perusahaan dan uang yang dikeluarkan. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa kas memiliki peran yang penting dalam rangka untuk melakukan pembiayaan kegiatan operasional perusahaan.

7. Motif Pengadaan Uang Kas

Dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan agar tetap menjalankan kegiatan dengan baik, maka perlu adanya pengadaan uang kas yang harus tersedia di dalam perusahaan dengan menggunakan tiga motif untuk menyimpan uang kas (Sri Dwi Ari Ambarwati, 2010:126), yaitu:

a. Motif Transaksi (Transaction Motive)

Motif Transaksi, artinya uang kas digunakan untuk membayar transaksi harian. Perlauasan usaha akan berpengaruh pada transaksi


(40)

21

finansial. Kondisi itu secara otomatis juga akan menuntut kenaikan unag kas yang dibutuhkan, antara lain untuk membayar bahan baku, upah, gaji, asuransi dan sebagainya. Jadi, persediaan yang cukup akan membuat perusahaan akan membayar transaksi-transaksi dengan tepat waktu.

b. Motif Spekulasi (Speculative Motive)

Motif spekulasi, artinya uang kas digunakan untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang mungkin timbul di waktu yang akan datang, seperti turunnya harga bahan baku secara tiba-tiba akan menguntungkan perusahaan dan diperkirakan kemungkinan akan meningkat dalam waktu yang tidak lama.

c. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)

Motif jaga, artinya uang kas digunakan untuk berjaga-jaga sewaktu-waktu dibutuhkan uang kas untuk keperluan yang tidak terduga. Misalnya pada saat perusahaan mengalami kerugian dan harus menutupi kerugian tersebut segera mungkin.

C. Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir pada gambar 2.1, maka dapat dijelaskan bahwa KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang memiliki laporan keuangan berupa neraca dan laba rugi. Laporan keuangan tersebut dikelola dan digunakan untuk mengetahui sumber dan penggunaan dana yang terdapat pada KPRI “Setia Kawan”kecamatan Sreseh yang disebut juga dengan


(41)

22

analisis sumber dan penggunaan dana (kas). Hasil analisis sumber dan penggunaan dana maka dapat diketahui kas mengalami kenaikan atau penurunan yang terjadi pada KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang.

Gambar 2.1

Kerangka Pikir Sumber dan Penggunaan Dana Koperasi KPRI “Setia

Kawan” Sreseh Sampang

Analisis Sumber dan Penggunaan Dana (Kas)

Laporan Keuangan Neraca

Laporan L/R

Kas Mengalami Kenaikan

Kas Mengalami Penurunan


(1)

a. Adanya penerimaan dari hasil penjualan barang atau jasa, dimana perusahaan melakukan penjualan barang, baik secara tunai maupun secara kredit.

b. Adanya pembelian barang dan jasa, dimana perusahaan membeli sejumlah barang, baik bahan baku, bahan tambahan atau bahan barang lainnya yang mengurangi jumlah uang kas.

c. Adanya pembayaran biaya-biaya operasional seperti gaji, upah, telepon, listrik dan lain sebagainya yang akan mengurangi uang kas.

d. Adanya pengeluaran untuk membayar angsuran pinjaman, dimana perusahaan melakukan angsuran selama berpa waktu dan itu akan mengurangi uang kas.

e. Adanya penerimaan dari pinjaman, dimana perusahaan memperoleh sejumlah uang dari lembaga peminjam, seperti bank atau lembaga keuangan lainnya.

Di samping faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kas perusahaan terdapat pula faktor-faktor yang tidak mempengaruhi perubahan jumlah kas, yaitu:

a. Adanya penghapusan dan pengurangan nilai buku dari aktiva

b. Penghentian penggunaan aktiva yang sudah habis umur ekonomisnya dan tidak dipakai lagi

c. Adanya pembebanan terhadap aktiva tetap seperti depresiasi, omortisasi dan deplesi (karena biaya ini tidak memerlukan


(2)

d. Adanya pengakuan kerugian piutang dan penghapusan piutang karena sudah tidak dapat tagihan lagi.

e. Adanya pembayaran deviden dalam bentuk saham f. Adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba g. Adanya penilaian kembali terhadap aktiva yang dimiliki. 5. Kas

Pada umumnya tujuan utama pendirian suatu perusahaan adalah memperoleh keuntungan untuk jangka panjang sehingga untuk mencapai tujuan tersebut kas merupakan salah satu faktor terpenting di samping faktor-faktor yang lain dalam perusahaan, sehingga diperlukan perencanaan dalam mengelola kas agar berjalan lancar dan disesuaikan dengan keadaan perusahaan serta perhitungan terhadap berbagai macam kemungkinan sehingga tidak terjadi pemborosan-pemborosan yang dapat mengganggu operasi perusahaan.

Munawir (2007:158) menyatakan kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya. Semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin tinggi likuiditasnya. Suatu perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas rendah dan mencerminkan adanya over investment dalam kas dan berarti pula bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola kasnya.


(3)

Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar, tetapi suatu perusahaan yang mengejar keuntungan (rentabilitas) tanpa mempertimbangkan likuiditas akhirnya perusahaan dalam keadaan likuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan.

Kasmir (2010:188) menyatakan kas merupakan komponen yang ada di aktiva lancar yang merupakan aktiva yang paling likuid dalam perusahaan. Manajer perlu mengelola kas mengingat komponen aktiva ini memiliki nilai strategi dalam operasional perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam perusahaan kas memegang peranan penting dalam kebutuhan dana perusahaan agar tetap dapat menjalankan kegiatan dengan baik, baik penerimaannya maupun pengeluarannya.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kas merupakan komponen dari aktiva yang paling lancar, yang memiliki peranan yang penting dalam rangka untuk pembiayaan aktivitas operasional perusahaan. Keberadaan kas yang cukup dapat digunakan perusahaan untuk memberikan dukungan dalam proses pembiayaan yang akan dilakukan.

6. Arti Pentingnya Kas

Manajemen perusahaan pastinya sudah tahu bahwa kas memiliki arti yang sangat penting dalam menunjang kegiatan perusahaan. Kasmir


(4)

dilakukan agar aktivitas perusahaan berjalan sebagaimana mestinya, maka sebab itu penggunaan kas yang terencana dengan baik menjadi penting disamping pencairan sumber-sumber kas.

Dalam neraca kas ditempatkan di posisi nomor satu dalam aktiva lancar, karena merupakan aktiva yang paling likuid di antara aktiva yang dimiliki perusahaan. Maka dari itu dibutuhkan suatu manajemen kas untuk mengatur atau mengelola jalannya kas yang ada di dalam perusahaan. Manjaemen kas adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan yang mengatur arus kas untuk mempertahankan likuiditas perusahaan serta memanfaatkan idle cash dan perencanaan kas. Manajer keuangan harus mampu untuk mengelola uang yang masuk ke perusahaan dan uang yang dikeluarkan. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa kas memiliki peran yang penting dalam rangka untuk melakukan pembiayaan kegiatan operasional perusahaan.

7. Motif Pengadaan Uang Kas

Dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan agar tetap menjalankan kegiatan dengan baik, maka perlu adanya pengadaan uang kas yang harus tersedia di dalam perusahaan dengan menggunakan tiga motif untuk menyimpan uang kas (Sri Dwi Ari Ambarwati, 2010:126), yaitu:

a. Motif Transaksi (Transaction Motive)

Motif Transaksi, artinya uang kas digunakan untuk membayar transaksi harian. Perlauasan usaha akan berpengaruh pada transaksi


(5)

finansial. Kondisi itu secara otomatis juga akan menuntut kenaikan unag kas yang dibutuhkan, antara lain untuk membayar bahan baku, upah, gaji, asuransi dan sebagainya. Jadi, persediaan yang cukup akan membuat perusahaan akan membayar transaksi-transaksi dengan tepat waktu.

b. Motif Spekulasi (Speculative Motive)

Motif spekulasi, artinya uang kas digunakan untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang mungkin timbul di waktu yang akan datang, seperti turunnya harga bahan baku secara tiba-tiba akan menguntungkan perusahaan dan diperkirakan kemungkinan akan meningkat dalam waktu yang tidak lama.

c. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)

Motif jaga, artinya uang kas digunakan untuk berjaga-jaga sewaktu-waktu dibutuhkan uang kas untuk keperluan yang tidak terduga. Misalnya pada saat perusahaan mengalami kerugian dan harus menutupi kerugian tersebut segera mungkin.

C. Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir pada gambar 2.1, maka dapat dijelaskan bahwa KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang memiliki laporan keuangan berupa neraca dan laba rugi. Laporan keuangan tersebut dikelola dan digunakan untuk mengetahui sumber dan penggunaan dana yang terdapat


(6)

analisis sumber dan penggunaan dana (kas). Hasil analisis sumber dan penggunaan dana maka dapat diketahui kas mengalami kenaikan atau penurunan yang terjadi pada KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang.

Gambar 2.1

Kerangka Pikir Sumber dan Penggunaan Dana

Koperasi KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang

Analisis Sumber dan Penggunaan Dana (Kas)

Laporan Keuangan Neraca

Laporan L/R

Kas Mengalami Kenaikan

Kas Mengalami Penurunan