RPJM Provinsi Jambi Tahap I 2005 – 2009

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 100 BA B V TA HA PA N DA N PRIO RITA S PEM BANGUNA N JA NGKA PANJANG PROPINSI JAM BI Visi Pembangunan Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 adalah : Jambi Yang M aju, M andiri, Adil dan Sejahtera. Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut ditempuh melalui 6 enam misi pembangunan Provinsi Jambi sebagai berikut : 1. M ewujudkan daerah yang memiliki keunggulan kompetitif 2. M ewujudkan Masyarakat beriman, bertaqwa dan Berbudaya 3. M ewujudkan masyarakat demokratis dan berbudaya hukum 4. M ewujudkan kondisi yang aman, tentram dan tertib 5. M ewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan 6. M ewujudkan pembangunan yang berkelanjutan Perwujudan visi dan misi Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Jambi dilaksanakan secara bertahap dengan skala prioritas tertentu yang akan menjadi agenda dalam Rencana Pembangunan Jangka Manengah RPJM Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD. Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan pokok yang hendak diselesaikan tanpa mengabaikan permasalahan lainnya. Oleh karenanya, tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, namun semua urgensi saling terkait secara utuh dan bersifat berkesinambungan dari tahapan ke tahapan berikutnya dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan Jambi 2025 .

5.1. RPJM Provinsi Jambi Tahap I 2005 – 2009

Pada tahap pertama fokus pembangunan jangka menengah Provinsi Jambi, di arahkan pada peningkatan daya saing ekonomi, peningkatan kemampuan dan pemerataan pembangunan, peningkatan kesejahteraan dan kehidupan masyarakat yang berkualitas dan peningkatan pembangunan hukum dan tata pemerintahan yang baik dengan tahapan sebagai nberikut: 5.1.1. Meningkatkan pertumbuhan eko nomi sejalan dengan pembangunan manusia dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi. Provinsi Jambi pada dasarnya sudah melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan sejak terbentuknya pada tahun 1958. Oleh karenanya, pemahaman pembentukan modal dasar pembangunan dalam ko nteks ini, adalah persiapan dan pembentukan modal dasar pembangunan guna mewujudkan Visi Pembangunan Provinsi Jambi Tahun 2005- 2025. Pada intinya, tahap 1 ini adalah tahap persiapan dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 101 pembentukan mo dal dasar pembangunan untuk tahap berikutnya melalui prioritas pembangunan yakni : 1. Peningkatan standar hidup dan meningkatkan kapabilitas penduduk melalui penyediaan pelayanan dasar, khususnya pendidikan dan kesehatan, yang dapat diakses secara mudah dan terjangkau oleh seluruh masyarakat. 2. Hal kedua yang menjadi prioritas pada tahap 1 ini adalah penyiapan sarana dan prasarana. Investasi dan aktivitas ekonomi di suatu daerah akan berkembang jika tersedia infrastruktur atau sarana-prasarana yang memadai sebagai salah satu upaya untuk menciptakan iklim eko nomi yang ko ndusif. Dalam konteks ini, infrastruktur mencakup infrastruktur fisik dan no nfisik. Pembangunan infrastruktur fisik meliputi sarana dan prasarana transportasi, telekomunikasi, listrik dan sarana pendukung ekono mi lainnya. Sedangkan infrastruktur non fisik adalah penyiapan peraturan-peraturan, perangkat-perangkat sumber daya manusia, serta penataan kelembagaan pemerintah agar mampu berfungsi secara o ptimal dalam melaksanakan fungsi kepemerintahan, pelayananan, dan pembangunan secara efesien dan efektif. 3. Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Sumber daya alam dan lingkungan hidup memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pembangunan dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Kualitas lingkungan hidup yang baik akan dapat menstimulasi dan mengakselerasi pembangunan. Sebaliknya, penurunan kualitas fisik lingkungan akan sangat mengganggu kehidupan masyarakat saat ini dan keberlanjutan pembangunan di masa yang akan datang. 5.1.2. Peningkatan kapasitas dan mo dernisasi pendidikan yang diarahkan pada: 1. Percepatan penuntasan Wajib Belajar Sembilan Tahun, peningkatan partisipasi peserta didik pendidikan menengah, peningkatan peserta didik PA UD, penurunan disparitas APK pendidikan dasar dan menengah antar kabupaten kota dalam Provinsi Jambi. Untuk mendukung target tersebut dilakukan pembagian peran Role Sharing pendanaan antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten Kota dalam rangka rehabilitasi dan penambahan gedung dan ruang kelas baru. Kualitas pelayanan yang disediakan disesuaikan dengan standar pelayanan minimal, yaitu berupa kemudahan akses bagi setiap anak usia sekolah untuk menikmati layanan pendidikan dasar secara gratis. Selanjutnya, mengingat Provinsi Jambi belum sepenuhnya bebas buta aksara, maka perlu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 102 dikembangkan pendidikan keaksaraan dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM terutama untuk daerah-daerah terpencil yang sulit mengakses pendidikan formal. 2. Prioritas berikutnya pada RPJM periode ini adalah pengembangan Rintisan Sekolah Berstandar Nasional Internasio nal, terutama pada kabupaten kota yang telah memiliki sekolah-sekolah dengan standar kelayakan yang memadai. 5.1.3. Pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan derajat kesehatan melalui pro gram: 1. Penyiapan tenaga kesehatan strategis, pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin, pengembangan puskesmas dan rumah sakit yang mampu melakukan pertolongan gawat darurat pada persalinan, dan promosi serta penyebarluasan informasi kesehatan melalui berbagai media. Kualitas pelayanan kesehatan yang disediakan disesuaikan dengan standar pelayanan minimal bagi layanan kesehatan yang pada tahap pembangunan ini adalah pelayanan pada tataran puskesmas yang dapat dinikmati o leh seluruh golongan masyarakat tanpa dipungut bayaran. 2. Seiring perbaikan kualitas pendidikan masyarakat, pada tahap ini perlu juga memberi penekanan pembangunan kesehatan partisipatif yang ditujukan untuk meningkatkan wawasan masyarakat akan budaya hidup sehat dan prinsip-prinsip pencegahan gangguan kesehatan. Hal tersebut itu dilakukan dengan peningkatan komitmen dan profesionalisme para penyuluh dan petugas kesehatan mengikuti kecenderungan perkembangan dunia kesehatan. 5.1.4. Upaya mewujudkan kerukunan hidup baik interumat maupun antarumat beragama serta peningkatan pemahaman dan pengamalan agama dalam masyarakat merupakan prioritas pembangunan bidang keagamaan pada periode ini melalui program: 1. Dalam konteks mewujudkan kerukunan hidup inter dan antar umat beragama, dilakukan dengan dialo g-dialog secara berkesinambungan untuk mencapai harmo nisasi sosial, sikap tenggang rasa dan tingginya sikap toleransi antara sesama maupun dengan pemeluk agama yang berbeda tersebut. 2. Dalam konteks meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama dilakukan melalui pengo ptimalan penyelenggaraan pendidikan keagamaan dan fasilitasi kepada lembaga-lembaga keagamaan. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 103 5.1.5. Berlandaskan pelaksanaan dan pencapaian pembangunan sebelum- nya, tahapan pembangunan lima tahun pertama bidang kebudayaan diarahkan pada dua hal, yaitu: 1. Menata sekaligus mengembangkan infrastruktur fisik dan kelembagaan kebudayaan yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Jambi 2. Mengidentifikasi nilai-nilai tradisio nal dan kearifan lo kal sebagai modal dasar pembangunan. Nilai-nilai tradisional yang dimaksud adalah adat istiadat, tradisi dan lain-lain yang merupakan kekayaan daerah yang dapat dijadikan sebagai mo dal untuk membangun daerah. Begitu pula dengan kearifan lo kal yang ada, seperti seloko-seloko, petata-petitih, filo sofi hidup seperti tak ada kusut yang tak selesai dan lain sebagainya juga merupakan kekayaan daerah yang dapat dijadikan sumber pembangunan dan pengembangan budaya yang lebih maju. Kedua hal tersebut memberikan landasan penting pada tahapan pembangunan selanjutnya mengingat kemajuan tekno logi informasi dan komunikasi yang sangat pesat menuntut pembenahan sarana dan prasarana agar proses perkembangan budaya yang terjadi masyarakat dapat diakomodasi. Selain itu, gelo mbang globalisasi memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap dinamika ‘gaya hidup’ masyarakat, nilai, sikap, perilaku kehidupan baru dalam masyarakat. Oleh karenanya untuk menuju tata kehidupan masyarakat Jambi seperti yang dicita-citakan perlu terus ditumbuhkan dan dikembangkan nilai-nilai tradisional dan kearifan lo cal yang menjunjung tinggi keluhuran budi dan religiusitas. Pencapaian kedua hal tersebut di atas, ditandai dengan berkembangnya lembaga- lembaga sosial-budaya dalam masyarakat; terwujudnya sistem pendataan dan pengelolaan kawasan budaya dan benda cagar budaya yang terkait dengan penataan ruang wilayah Provinsi Jambi; dan, terwujudnya kerjasama yang sinergis antara pengembangan budaya dengan secto r-sekto r lain, khususnya industri pariwisata dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 5.1.6. Pembangunan dibidang ketenagakerjaan yang diarahkan pada pengurangan angka pengangguran melalui pengurangan ketergantungan terhadap investasi dunia usaha dan kestabilan ekonomi dalam penciptaan peluang kerja. Untuk itu perlu dibangkitkan dan dimantapkan orientasi ekono mi masyarakat untuk berwirausaha baik bersifat mandiri, melalui sub-ko ntrakting, maupun system magang. Peluang dan pro spek wirausaha ini perlu dikaji dan diinformasikan kepada masyarakat pencari kerja dan potensi usaha, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 104 termasuk usaha penyediaan dukungan sarana permodalan, pelatihan ketrampilan, dan pelatihan mo tivasi kewirausahaan. Selanjutnya dalam ko nteks pelaksanaan hubungan industrial diarahkan untuk menciptakan produktivitas, kualitas, peningkatan kesejahteraan pekerja. 5.1.7. Pembangunan bidang pemuda yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan melalui : 1. Peningkatan wawasan dan sikap mental pemuda dalam pembangunan; peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kewirausahaan pemuda; 2. Peningkatan kreativitas dan inovasi pemuda sebagai wadah penyaluran minat dan bakat; peningkatan dukungan sarana dan prasarana pembangunan kepemudaan. 3. Selain itu, dalam konteks pembangunan pemuda ini, pemerintah terus meningkatkan upaya untuk advo kasi dan penyelamatan pemuda dari bahaya NA PZA dan HIV A IDS. Pembangunan bidang olah raga diarahkan untuk menumbuhkan budaya olahraga dan prestasi. Pro gram prioritasnya mencakup: 1. Perkuatan kelembagaan olahraga di daerah; meningkatkan jumlah dan mutu pelatih, peneliti, praktisi, dan teknisi olahraga. 2. Meningkatkan jumlah, efektivitas dan efisiensi pembiayaan olahraga; pemassalan o lahraga bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat. 3. Pengembangan sistem penghargaan dan kesejahteraan bagi atlet, pelatih, dan tenaga keo lahragaan. 4. Membangun sarana prasarana olahraga masyarakat di kecamatan yang dilakukan secara bertahap. 5.1.8. Pembangunan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang ditujukan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, kesejahteraan dan perlindungan anak dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Prioritas pembangunan pada tahap ini adalah pada : 1. Penyelenggaraan advo kasi yang berhubungan dengan pengarus utamaan gender PUG dan anak PUA dalam pendidikan dan latihan. 2. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan, peningkatan keterwakilan perempuan dalam politik dan pengambilan keputusan. 3. Penghapusan tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan, kesejahteraan dan perlindungan anak, dan penguatan kelembagaan PUG dan PUA . Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 105 5.1.9. Pembangunan bidang sosial di arahkan pada penguatan kepeduliaan, perhatian, dan tanggung jawab masyarakat terhadap masalah kesejahteraan sosial lingkungannya yang semakin ko mpleks melalui: 1. Penyuluhan kesejahteraan sosial yang dilakukan dengan pendekatan partisipatif serta menjangkau hingga lapisan masyarakat terbawah, sehingga terbentuk sikap tanggap dini masyarakat terhadap kecenderungan meningkatnya dan meluasnya masalah kesejahteraan sosial. 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas kesejahteraan sosial perseorangan, keluarga, kelompok dan ko munitas masyarakat. 3. Peningkatan penggalian po tensi sumber kehidupan penyandang masalah kesejahteraan sosial PMKS. 5.1.10. Pembangunan bidang IPTEK di prioritaskan pada upaya peningkatan kerjasama antara lembaga-lembaga penelitian dan perguruan tinggi dengan pemerintah daerah dalam pemanfaatan hasil-hasil penelitian sesuai kebutuhan pembangunan daerah. Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi untuk memperluas jangkauan pelayanan perlu ditingkatkan pada tahun-tahun awal tahapan pembangunan ini. Situs pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten kota dikembangkan sebagai salah satu dimensi strategis dan upaya awal untuk menjembatani kesenjangan digital digital devide yang menjadi kendala utama untuk bergeser ke pereko nomian berbasis pengetahuan knowledge-based economy. 5.1.11. Pembangunan bidang industri dan perdagangan, diarahkan untuk: 1. Meningkatkan ko nsolidasi dan jejaring networking, melalui peningkatan peran sektor industri kecil dan menegah dalam struktur industri. 2. Peningkatan kemitraaan antarindustri, dan peningkatan tumbuh- nya industri-industri andalan masa depan Jambi sebagai kekuatan penggerak pertumbuhan ekono mi. 3. Pada sektor perdagangan diarahkan untuk mengoptimalkan pasar dalam negeri, menata distribusi barang yang efektif dan efisien serta meningkatkan ekspo r produk Jambi . 5.1.12. Pembangunan bidang pertanian di Provinsi Jambi pada tahap ini diarahkan pada penguatan sub sistem agribisnis. Penguatan sistem agribisnis Jambi dilakukan melalui program: 1. Penguatan sumber daya manusia; penguatan usaha. 2. Penguatan sarana dan prasarana. 3. Penguatan penelitian dan pengembangan agribisnis. 4. Penguatan koordinasi kelembagaan. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 106 5. Kegiatan pada setiap kawasan andalan yang berbasis pertanian ditekankan pada intensifikasi sektor pertanian, peremajaan tanaman, serta penerapan prinsip-prinsip agrobisnis agar mampu secara efisien menghasilkan produk-produk yang bernilai tinggi di pasar lokal, nasional atau bahkan di pasar global, serta sebagai bahan baku yang berkualitas untuk proses industri agro-industri. 6. Pembangunan perikanan diarahkan pada pembenahan sistem perikanan budidaya, pemberdayaan masyarakat pengolah pengrajin ikan tradisional, peningkatan fungsi pelabuhan pangkalan pendaratan ikan, pelestarian lingkungan pesisir dan laut untuk mendukung kegiatan perikanan tangkap dan budidaya, pembuatan database kelautan, pembuatan tata ruang wilayah pesisir dan laut, penegakan hukum dan kebijakan, pemanfaatan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, keuangan dan permodalan, tekno logi, pro duksi, pemasaran, pengembangan kemitraan dan kelembagaan pertanian, pengembangan sarana dan prasarana. 5.1.13. Pembangunan bidang kepariwisataan di prio ritaslan pada identifikasi dan pendataan berbagai obyek wisata di seluruh kawasan Provinsi Jambi, baik wisata alam maupun wisata budaya. Sementara itu obyek yang telah ada dan berkembang saat ini diupayakan untuk terus ditingkatkan kualitasnya secara ko mprehensif dengan memperhati- kan adanya keterpaduan dengan sektor lainnya seperti sekto r perhubungan, perdagangan dan jasa, agro wisata wisata terkait dengan kegiatan dan produk pertanian, serta industri baik kecil- menengah maupun industri besar. Perhatian juga ditekan pada upaya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan wisatawan akan o byek wisata dan kegiatan pendukungnya melalui promosi wisata. 5.1.14. Pembangunan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah KUMKM diarahkan pada peningkatan kemampuan UMKM dalam berkiprah dan bersaing dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya,. Untuk itu maka perlu disiapkan pranata KUMKM dengan lebih baik. Persiapan pranata KUMKM ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, perkuatan kelembagaan, peningkatan akses pasar, pembiayaan dan IPTEK serta mewujudkan persamaan persepsi pemberdayaan KUMKM antar kabupaten kota dalam Provinsi Jambi. 5.1.15. Pembangunan bidang investasi daerah pada tahap pertama peren- canaan jangka menengah ini adalah pada penyiapan prasarana dan sarana iklim investasi, inventarisasi potensi investasi serta promo si investasi Jambi. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat membangun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 107 iklim investasi yang ko ndusif untuk pengembangan investasi daerah pada masa yang akan datang. 5.1.16. Pembangunan bidang energi difokuskan pada penyediaan energi bagi masyarakat, melalui peningkatan upaya konservasi dan penghematan energi serta dimulainya pengembangan energi alternatif. Pada tahap ini, rencana pembangunan PLTA Kerinci terus dimantapkan. Demikian juga rencana pembangunan dan pengembangan PLTG di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan PLTU di Kabupaten Saro langun dan Bungo 5.1.17. Pembangunan infra-struktur wilayah diarahkan untuk mendukung terwujudnya interkoneksitas antarkawasan andalan, sekaligus diarahkan untuk meningkatkan daya tarik Jambi bagi pengembangan industri strategis. Pada tahap ini, arah pengembangannya adalah pada penyiapan pranata pendukung pengembangan infrastruktur wilayah, berupa penyusunan perencanaan strategis dan kajian teknis, pengembangan kelembagaan pengelola serta peningkatan kerja sama antara pemerintah dengan swasta dan masyarakat. Indikasi implementasi kebijakannya ditandai dengan terlaksananya revitalisasi infrastruktur wilayah yang telah ada, serta persiapan pengembangan infrastruktur yang meliputi : jalan arteri, angkutan massal perko taan, bandara, pelabuhan, jaringan telekomunikasi, jaringan air baku, jaringan air bersih dan sanitasi. Pembangunan infrastruktur strategis transportasi darat pada tahap ini melalui pro gram: 1. Pembangunan Jembatan Batanghari II dan Jembatan Berbak. Terbangunnya Jembatan Batanghari II akan berdampak pada peningkatan kontribusi ekspor dari berbagai komoditas perdagangan Provinsi Jambi melalui Pelabuhan Muara Sabak. 2. Selanjutnya, terkait dengan pengembangan infrastruktur transportasi jalan, dilakukan tahapan perencanaan pembangunan jalan dan jembatan yang memperpendek jarak dan waktu tempuh dari daerah sentra produksi di wilayah barat Kabupaten Kerinci, Merangin, Bungo dan Saro langun menuju pusat-pusat distribusi serta pelabuhan Muara Sabak sebagai outlet ekspor impor Provinsi Jambi. 3. Untuk meningkatkan akselerasi pembangunan infrastruktur wilayah secara keseluruhan, pada tahap ini akan dikembangkan dan diimplementasikan konsep Multi Years Project, sebagai ko nsep pendanaan pembangunan infrastruktur dalam tahun jamak, termasuk penyiapan konsep kerjasama pemerintah dengan pihak Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 108 swasta dan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur- infrastruktur strategis. 4. Dalam hal pengembangan infrastruktur transportasi laut, dilakukan melalui perencanaan dan persiapan pengembangan Pelabuhan Samudera Muara Sabak, Pelabuhan Kuala Tungkal, Pelabuhan Talang Duku dan Pelabuhan Jambi. Pengembangan keempat pelabuhan tersebut baik pengembangan fisik kawasan maupun pengembangan infrastruktur fasilitas-fasilitas pendukungnya antara lain jalan akses menuju pelabuhan, sarana teleko munikasi, ketersediaan listrik dan air yang akan disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Pusat. Ko nsep pengembangan pelabuhan tersebut diarahkan agar terintegrasi dengan kawasan industri, penyiapan dan kelengkapan infrastruktur pendukung dan keunggulan biaya serta insentif investasi. 5. Untuk pengembangan infrastruktur transportasi udara, proses penyiapan pranata dilakukan melalui perencanaan dan persiapan pembangunan Bandar Udara Sulthan Taha Jambi menuju Bandar Udara kelas internasional. 6. Dalam hal pembangunan sumber daya air diarahkan pada terwujudnya ko nversasi sumberdaya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya air. Upaya prioritas yang dilakukan berupa peningkatan pencegahan kerusakan hutan, melalui peningkatan pengawasan penebangan liar dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan. Kerusakan hutan dan sedimentasi yang tinggi selama ini menyebabkan kapasitas daya tampung sungai Batanghari dan anak-anaknya semakin menurun. Kejadian ini sangat berdampak pada meningkatnya debit air sungai secara tidak terkendali di musim hujan. Hal ini berakibat pada meningkatnya frekwensi banjir sepanjang tahun. Banjir sangat berdampak pola tanam dan sangat berpengaruh pada produktivitas hasil pertanian masyarakat. Bahkan tidak jarang tingginya frekwensi banjir yang datang secara tiba-tiba telah menghancurkan sumber kehidupan pertanian yang merupakan sumber ekonomi dan mata pencaharian sebagian besar masyarakat Jambi. Pegunungan Bukit Barisan memegang peranan penting di dalam menjaga lingkungan secara keseluruhan di Provinsi Jambi. Status sebagai Taman Nasional yang berada di Pegunungan Bukit Barisan adalah bagi Provinsi Jambi sudah sangat tepat karena dengan status ini sumberdaya air dan lingkungan relatif akan terjaga dengan baik. Namun demikian karena di kawasan ini juga kemungkinan besar mengandung cadangan mineral ekonomis tinggi, maka pada masa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 109 depan perlu dipikirkan untuk menilai cadangan ini sebagai tabungan masa depan, setelah cadangan-cadangan di tempat lain menurun kuantitas dan kualitasnya. 7. Pengembangan infrastruktur wilayah lainnya, dilakukan antara lain melalui peningkatan cakupan pelayanan telekomunikasi yang ditandai dengan peningkatan cakupan pelayanan jaringan telepon dan nir kabel sampai ke desa, pengembangan konsep Jambi Cyber Province , peningkatan ketersediaan air bersih, dan kualitas sanitasi lingkungan. 5.1.18. Prio ritas pembangunan bidang sumberdaya alam dan lingkungan hidup pada tahap ini adalah meningkatkan daya dukung lingkungan, guna percepatan pembangunan untuk menuju visi misi pembangunan Jambi 20 tahun. Peningkatan daya dukung lingkungan ini dilakukan melalui: 1. Perbaikan kepranataan, penataan ruang yang mampu meng- arahkan pergerakan orang dan barang, antisipasi pertumbuhan wilayah, khususnya kawasan perko taan, sinkronisasi rencana tata ruang wilayah Provinsi dengan kabupaten ko ta, pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan ke arah yang lebih baik. 2. Selain itu, perlu dilakukan peningkatan pendidikan lingkungan di sekolah, pengembangan sistem info rmasi sumber daya alam dan lingkungan hidup, penyusunan peraturan lingkungan yang memadai, serta berjalannya upaya penegakan hukum lingkungan. 5.1.19. Pembangunan bidang kependudukan difokuskan pada kebijakan pembangunan keluarga berencana, dan penataan pembangunan kependudukan. 1. Dalam konteks kebijakan pembangunan keluarga berencana, sasaran-sasaran utamanya adalah upaya memaksimalkan akses dan kualitas pelayanan KB terutama bagi keluarga miskin dan rentan serta daerah terpencil; peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi bagi pasangan usia subur tentang kesehatan reproduksi. 2. Peningkatan kualitas penyediaan dan pemanfaatan alat dan o bat kontrasepsi dan peningkatan pemakaian kontrasepsi yang lebih efektif serta efisien untuk jangka panjang; meningkatkan kualitas kesehatan repro duksi remaja dalam rangka menyiapkan kehidupan berkeluarga yang lebih baik. 3. Pendewasaan usia perkawinan melalui upaya peningkatan pemahaman kesehatan repro duksi remaja; penguatan institusi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 110 masyarakat dan pemerintah yang memberikan layanan kesehatan reproduksi bagi remaja; dan memperkuat kelembagaan dan jejaring pelayanan KB bekerjasama dengan masyarakat luas. 4. Dalam konteks kebijakan penataan pembangunan kependudukan diarahkan untuk menata pembangunan kependudukan melalui menata kebijakan persebaran dan mo bilitas penduduk secara lebih seimbang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, melalui peningkatan pertumbuhan eko nomi wilayah; dan menata kebijakan administrasi kependudukan guna mendoro ng terako modasinya hak-hak penduduk dan mening- katkan kualitas dokumen, data, dan informasi penduduk, dalam mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan serta pelayanan publik, antara lain melalui penyelenggaraan registrasi penduduk. 5.1.20. Pembangunan Bidang Politik diprioritaskan pada peningkatan pembinaan kelembagaan so sial politik dengan tujuan agar proses demokratisasi berjalan baik, khususnya Pemilu Legislatif, Pilkada dan Pilpres agar memberikan ko ntribusi dalam pendidikan politik menuju Budaya demo krasi yang tetap sejalan dengan nilai-nilai Budaya Jambi. Selain itu, secara umum juga dilakukan upaya-upaya dalam rangka penguatan semangat kebangsaan, pemahaman hak dan kewajiban dalam kehidupan demokrasi, penguatan peran dan fungsi partai politik dan legislatif, peningkatan peran masyarakat dalam demokrasi, penguatan lembaga legislatif serta pengembangan kemitraan eksekutif dan legislative. 5.1.21. Pembangunan bidang hukum diarahkan pada penataan hukum daerah untuk memperkuat otonomi daerah dan penyelenggaraan pemerintahan, perwujudan harmonisasi produk hukum, pembangunan budaya hukum serta pembangunan kepercayaan terhadap aparat hukum dan lembaga peradilan. Selain itu dalam penegakan HAM perlu penataan perlindungan dan memenuhi hak asasi warga negara dengan terwujudnya rasa aman dan damai. 5.1.22. Prioritas pembangunan bidang ketentraman dan ketertiban umum adalah pada upaya mewujudkan rasa tentram dan suasana tertib dengan meminilisir berbagai kerawanan sosial dan penurunan menurunnya angka kriminalitas. Upaya ini dilakukan dengan meningkatkan aparatur dan aparat keamanan baik melalui Linmas, Hansip dan partisipasi masyarakat serta aparat keamanan yang ada. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 111 5.1.23. Pembangunan bidang aparatur diarahkan pada penataan organisasi perangkat daerah, penempatan pegawai sesuai dengan ko mpetensi melalui: 1. Pengembangan kemampuan aparatur, peningkatan kualitas pelayanan publik dalam berbagai aspek, penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam manajemen pemerintahan sebagai bagian dari perwujudan Jambi Cyber Province. 2. Penerapan insentif berbasis kinerja untuk peningkatan pro- fesionalitas aparatur; pembenahan sistem dan prosedur serta standarisasi kualitas pelayanan. 3. Pengembangan kapasitas pemerintahan desa bersama peme- rintahan Kabupaten Ko ta dalam dalam rangka penguatan daya saing desa. 4. Peningkatan harmo nisasi hubungan antartingkat pemerintahan dan dengan pemangku kepentingan lainnya. 5. Penyelenggaraan pelayanan publik secara bertahap ditingkatkan menjadi pelayanan yang bermutu dan akuntabel diseluruh tingkatan pemerintahan daerah. 6. Pembinaan pemerintahan daerah kabupaten kota, dibangun melalui ko mitmen yang kuat untuk bersama mewujudkan program-program strategis di wilayah Pro vinsi Jambi. Penguatan desa sebagai suatu komunitas community development pada tahapan pembangunan ini yang dilakukan dengan memilih beberapa desa pada beberapa kabupaten sebagai mo del percontohan. Dengan demikian, desa diharapkan dapat mentransfo rmasikan diri menjadi sentra produksi dan sekaligus mengentaskan kemiskinan yang ada. 7. Untuk mewujudkan iklim pemerintahan yang kondusif bagi kalangan internal maupun eksternal khususnya dunia usaha investor akan dikembangkan upaya terobo san dalam proses kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui Unit Layanan Pengadaan ULP Barang dan Jasa baik secara manual maupun Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE; serta melalui peningkatan fungsi Pusat Perijinan Terpadu Satu Pintu PPTS. 5.1.23. Prio ritas pembangunan bidang keuangan daerah pada perio de ini adalah menyiapkan berbagai pranata keuangan daerah yang ditujukan untuk peningkatan efektivitas dan peningkatan daya guna keuangan daerah melalui restrukturisasi peraturan daerah, peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat wajib pajak dan retribusi, dan optimalisasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah Penghasil. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 112 5.1.24. Pada tahap pertama RPJM ini, prio ritas pembangunan bidang tata ruang diarahkan ada pemantapan tata ruang wilayah sebagai respon terhadap kebutuhan dinamika lo kasi-lo kasi peruntukan industri skala besar dan menengah dan jenis-jenis industri prioritas; pertambangan yang berbasis konservasi lingkungan; pertanian yang progresif menuju terbentuknya kawasan agropolitan, permukiman dan pusat-pusat pertumbuhan baru; serta jaringan infrastruktur dan pelayanan sosial ekonomi wilayah. Penyelenggaraan penataan ruang semakin baik yang ditandai dengan ditetapkannya Perda tentang RTRWP Jambi, kemudian dilaksanakan dan ditindaklanjuti dengan penyiapan petunjuk pelaksanaan RTRWP Jambi dan rencana tata ruang yang lebih rinci. Hal tersebut diikuti dengan pelaksanaan koordinasi dalam konteks pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang antara provinsi dengan kabupaten kota. Konsep pengembangan tata ruang Provinsi Jambi 2003-2018 dibangun berdasarkan evaluasi kinerja RTRWP Jambi 1993 serta perkembangan dan perubahan yang berlangsung dewasa ini. Dalam jangka panjang, pendekatan yang dipilih dalam pengembangan dan pemanfaatan ruang Provinsi Jambi adalah pendekatan keseimbangan pertumbuhan proporsional ballance growth dalam posisi yang berbeda dengan tujuan menciptakan keterkaitan proses hulu-hilir yang kuat dalam setiap satuan ruang pengembangan, yang pada akhirnya mampu mendoro ng tumbuhnya keterkaitan antara sektor primer di hulu dengan sektor sekunder dan tersier di hilir sebagai proses pertambahan nilai yang berlangsung secara setempat. Penetapan konsep dasar pengembangan tata ruang Jambi tersebut dilandasi oleh pertimbangan berikut :  Ko ndisi geografis Jambi relatif luas dan memiliki topo grafi dan morfolo gi yang tidak ho mogen, sehingga fakto r jarak dan aksesibilitas tidak selalu dapat mendoro ng terbentuknya satuan ruang yang efisien dalam tata kaitan masukan input dan keluaran output sektor produksi;  Ko ndisi ekolo gis wilayah Jambi mensyaratkan upaya konservasi yang ketat untuk dapat mendukung usaha-usaha produksi yang berkelanjutandi daerahdaerah bawahannya. Daur ekologis yang perlu dilestarikan dalam setiap satuan ekosistem tidak memungkinkan untuk mengembangkan dan memperluas usaha budidaya untuk membangun tata kaitan antara sektor maupun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 113 antar wilayah perlu mempertimbangkan fungsi ekologis dari lingkungan setempat. Disamping itu, konsep penataan ruang ini tetap mengakomodasikan hal-hal yang masih relevan di dalam RTRW 1993, antara lain pembagian zona wilayah berdasarkan konsep gabungan antara mengako modasikan Keppres 32 1990 dan pendekatan aspek pertumbuhan ekono mi dengan memanfaatkan peluang ekonomi yang terjadi sebagai antisipasi perkembangan segitiga pertumbuhan SIBAJO dengan tetap memperhatikan fenomena kebutuhan masyarakat terhadap ruang yaitu dengan membagi wilayah Provinsi Jambi menjadi 3 wilayah, yaitu:  Zo na barat atas karena fungsinya sebagai penjaga stabilitas eko sistem wilayah tengah dan bawah ditetapkan sebagai kawasan lindung;  Zo na tengah, yang intensitas kegiatan ekono mi saat ini tinggi dan yang akan datang diperkirakan akan semakin meningkat, diarahkan sebagai kawasan budidaya;  Zo na timur bawah, karena kondisi alam dan po tensi eko nominya berimbang, diarahkan sebagai kawasan campuran. A rahan kawasan campuran ini didasarkan pada sifat lindung yang dibutuhkan yaitu lindung setempat. Dengan demikian, pembudidayaan ruang diluar kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan lindung, kawasan gambut dan sempanjang pantai serta cagar alam tak akan banyak mengganggu fungsi lindung setempatnya. Bahkan dalam kawasan lindung bergambutpun masih mungkin dilakukan kegiatan budidaya, sepanjang tidak merusak fungsi lindungnya. Berdasarkan konsep tersebut, struktur ruang wilayah Provinsi Jambi akan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu kawasan barat yang berpusat di sepanjang jalur lintas Sumatera dan kawasan timur yang terpusat di jalur lintas Sumatera bagian timur. Disisi lain arah o rientasi diagonal barat daya-timur laut akan dikembangkan dengan dukungan sistem interaksi antar kawasan yang membentuk po la segitiga pertumbuhan di tiap kawasan. Keadaan ini diharapkan dapat mengantisipasi berbagai permasalahan pembangunan seperti adanya perbedaan laju pertumbuhan antar daerah dan terkonsentrasinya kegiatan pada titik-titik tertentu saja. Untuk mencapai keseimbangan pola pemanfaatan ruang, disusun sistem kota-kota. Sistem ko ta-ko ta ini bukan hanya untuk pelayanan internal tetapi terutama sebagai titik-titik pusat pertumbuhan. Titik Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 114 pusat pertumbuhan tersebut harus berada dalam sistem yang mengkaitkan fungsi, peran dan jangkauan pelayanan dari setiap titik tersebut, sehingga di dapat optimasi pelayanan dari titik-titik pusat pertumbuhan. Konsep sistem kota-kota di Provinsi Jambi didasarkan pada pendekatan pemerataan dan sekaligus pertumbuhan dengan melihat peluang ekonomi SIBA JO, keserasian pemanfaatan ruang dampak lingkungan serta respo n kecenderungan perkembangan ko ta-ko ta dengan mempertimbangkan Muara Sabak sebagai pintu keluar bagi pro duk-produk eko nomi Jambi dan wilayah Sumatera bagian tengah lainnya. Sistem kota-kota di Provinsi Jambi diarahkan berjenjang berhirarki, sesuai dengan cakupan pelayanannya : 1. Pusat Pelayanan Nasional PKN, yaitu yang melayani wilayah Provinsi Jambi serta wilayah nasional serta mempunyai po tensi sebagai pintu gerbang ke kawasan-kawasan internasio nal. Pusat pelayanan ini terdapat di Kota Jambi dan sekitarnya, oleh karena itu kota ini diarahkan sebagai pusat aktifitas sekunder dan tersier. 2. Pusat Pelayanan Regional Wilayah PKW yaitu pusat kegiatan pemerintahan, so sial, ekono mi dan transportasi yaitu wilayah kabupaten kota yang berdekatan berbatasan. Pusat pelayanan ini terdapat di Kota Muara Bungo, Kuala Tungkal dan Ko ta Muara Sabak. Ko ta Muara Bungo dikembangkan dengan intensitas yang lebih tinggi untuk memacu pertumbuhan eko nomi wilayah sekitarnya dan Ko ta Kuala Tungkal dikembangkan sebagai daerah transit dan pintu gerbang Provinsi Jambi terhadap wilayah segitiga pertumbuhan SIBA JO sedangkan Muara Sabak dikembangkan sebagai daerah Pelabuhan Outlet utama Provinsi Jambi. 3. Pusat Kegiatan Lokal PKL yaitu kota-kota kabupaten dan ko ta- kota yang berfungsi sebagai pusat simpul jasa distribusi barang dalam satu kabupaten dan mempunyai potensi untuk mendorong kota-ko ta kecamatan daerah belakangnya. PKL ini dapat dikatego rikan kedalam PKL Primer dan PKL Sekunder. PKL Primer adalah Ibukota Kabupaten yang melayani wilayahnya dalam aspek pemerintahan dan ekonomi yakni meliputi ibuko ta kabupaten yang tidak termasuk PKL yakni Ko ta Sungai Penuh, Bangko, Sarolangun, Muara Tebo, Muara Bulian,Sarolangun dan Sengeti. Sedangkan PKL Sekunder adalah kota-kota kecamatan yang berfungsi sebagai simpul transportasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 115 dan memiliki kegiatan primer yang mendorong perkembangan sektor strategis atau kegiatan khusus lainnya yang berskala regio nal. Kota-ko ta PKL Sekunder ini adalah Kota Pelabuhan Dagang, Tebing Tinggi, Wiroto Agung dan Muara Tembesi serta Sungai Bengkal. Untuk mendoro ng struktur ruang yang lebih berkesinambungan sesuai dengan konsep hirarki pelayanan, maka diciptakan jaringan aksesibilitas yang merata di seluruh wilayah provinsi khususnya menuju sentra produksi dari masing-masing pusat pelayanan serta antar pusat pelayanan. Berdasarkan hal tersebut maka jaringan transportasi yang membentuk struktur ruang wilayah Provinsi Jambi diarahkan sebagai berikut : 1. Jaringan jalan arteri primer sebagai jalur utama lintas regio nal yang menghubungkan ibukota provinsi ke setiap ibuko ta kabupaten dan ke wilayah provinsi lain. Ruas jalan ini meliputi 3 tiga jalur utama yakni : a Lintas Timur Sumatera , yang menghubungkan Pro vinsi Sumatera Selatan dan Riau yang dimulai dari Batas Sumsel- Tempino-Kota Jambi-Sengeti-Merlung-Pelabuhan Dagang- batas Riau. Jalur ini merupakan ko nsentrasi pergerakan mo bilitas terbesar terutama pergerakan antar provinsi di Provinsi Jambi bagian Timur b Lintas Tengah Sumatera , yang menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan-Jambi-Sumatera Barat, yang dimulai dari Singkut-Sarolangun-Bangko-Bungo -Batas Sumbar. Jalur ini menghubungkan daerah Selatan Sumatera dengan wilayah Barat Sumatera dengan ko nsentrasi pergerakan besar terutama untuk pergerakan antar provinsi di bagian barat Provinsi Jambi. c Lintas Penghubung Feeder Road , menghubungkan wilayah- wilayah dalam Provinsi Jambi. Jalur ini terdiri dari 1 Sarolangun-Pauh-Muara Tembesi dan 2 jalur Bungo-Tebo- Muara Tembesi-Jambi-Muara Sabak. Ko nsentrasi pergerakan dalam katego ri tinggi karena menghubungkan wilayah barat Sumatera menuju wilayah timur Sumatera dan pada akhirnya menuju Pelabuhan Muara Sabak sebagai outlet utama Provinsi Jambi.

2. Jaringan jalan kolektor primer

, yang menghubungkan pusat- pusat produksi dengan kota pusat pelayanan ibuko ta kabupaten dan sarana pemasaran pelabuhan. Umumnya ruas kolektor primer di Provinsi Jambi berstatus jalan provinsi yaitu : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 116  Kuala Tungkal-Simpang Tuan  Simpang Lagan-Muara Sabak  Jambi-Suak Kandis-Rantau Rasau-Nipah Panjang  Tempino-Bajubang-Muara Bulian  Simpang Panerokan-Sei Bahar-Durian Luncuk  Merlung-Lubuk Kambing-Simpang Niam  Tebo-Pulau Tamiang-Batas Sumbar  Pulau Tamiang-Wiroto A gung-Sp. Rimbo Bujang  Bangko-Sungai Penuh-Kayu A ro -Batas Sumbar  Sip. Pulau Rengas-Dusun Tuo-Jangkat  Sarolangun-Muara Siau  Simpang Sungai Duren-Ma. Bulian  Bungo -Tanah Tumbuh-Rantau Pandan  Sungai Penuh-Lempur Penyelenggaraan penataan ruang pada periode ini yang sesuai dengan RTRWP Jambi ditargetkan mampu merevitalisasi dan merestrukturisasi kawasan andalan Provinsi Jambi. Revitalisasi meliputi upaya meliputi upaya-upaya untuk mentransfo rmasikan potensi spesifik yang dimiliki menjadi keunggulan lokal dari kawasan, sedangkan restrukturisasi ditekankan pada peningkatan interkoneksitas antar kawasan andalan yang pada gilirannya akan mendo ro ng terjadinya sinergi antar komoditas dan pelaku pembangunan pada masing-masing kawasan.

5.2. RPJM Provinsi Jambi Tahap Kedua 2010 – 2014