Utang jangka panjang dearah amortisasi

UTANG JANGKA PANJANG
(OBLIGASI)
BY
M.S.HUSEIN PULUNGAN

PENGERTIAN DAN JENIS KEWAJIBAN J
ANGKA PANJANG
JENISI – JENIS OBLIGASI
MENENTUKAN HARGA OBLIGASI
PENCATATAN PENGELUARAN OBLIGAS
I
PENCATATAN PENANAMAN MODAL DAL
AM OBLIGASI
PENJUALAN OBLIGASI SEBELUM TAN
GGAL JATUH TEMPO
PELUNASAN OBLIGASI SEBELUM
TANGGAL JATUH TEMPO
PERTUKARAN OBLIGASI

Pengertian Kewajiban Jangka
Panjang

Kewajiban jangka panjang adalah utang
yang diharapkan akan dibayar (1) dalam
jangka waktu lebih dari satu tahun atau
lebih dari satu siklus operasi normal
perusahaan (mana yang lebih panjang),
dan (2) dengan menggunakan aktiva tidak
lancar yang ada atau dengan
menimbulkan kewajiban jangka panjang
lainnya atau dengan mengalihkan menjadi
modal saham.

JENIS KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG
Utang Hipotik (Mortages Payable)
Utang wesel jangka panjang (longterm Noters Payable)
Utang sewa-guna-usaha (lease
Obligations)
Utang Obligasi (Bond Payable)

Hutang Obligasi

Hutang yang diperoleh melalui
penjualan surat surat obligasi (bukti
tertulis dalam bentuk obligasi)

Jenis jenis Obligasi
Pengelompokan obligasi dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara, yaitu :
A.

Ditinjau dari waktu jatuh temponya, ada dua
macam obligasi yaitu :
1.

2.

Obligasi biasa (term bonds)
adalah obligasi yang jatuh tempo pada saat
yang sama
Obligasi berseri (serial bonds).
adalah obligasi yang jatuh temponya berurutan

dalam periode-periode tertentu.

Jenis jenis Obligasi
B.

Ditinjau dari jaminannya, ada dua macam
obligasi yaitu :
1. obligasi yang dijamin
Jaminan ini berbentuk aktiva tetap yang dimiliki
perusahaan (hipotik). Obligasi yang dijamin berarti
memberi jaminan pada investor bila perusahaan
tidak dapat membayar utangnya, investor dapat
mengklaim jaminan itu. Jaminan yang diberikan
dapat beberapa tingkatan, jaminan tingkat pertama
berarti mempunyai klaim yang pertama, jaminan
tingkat kedua berarti klaimnya terhadap jaminan
adalah sesudah obligasi dengan jaminan pertama.
Kadang-kadang jaminan dapat diberikan dalam
bentuk surat-surat berharga (saham dan obligasi)
perusahaan lain yang dimiliki.

2.

dan obligasi yang tidak dijamin.

Jenis jenis Obligasi
C.

D.

Obligasi yang dijamin oleh pihak lain disebut
obligasi bergaransi, misalnya perusahaan induk
menjamin obligasi anak perusahaannya.
Obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham
disebut obligasi yang dapat ditukarkan,
pertukaran ini tergantung pada keinginan
pemegang obligasi. Apabila obligasi dapat
ditukarkan dengan saham maka investor dapat
mengubah pemiliknya menjadi pemegang
saham, oleh karena itu obligasi seperti ini
banyak menarik perhatian investor.


Jenis jenis Obligasi
Ditinjau dari bentuknya obligasi dapat
dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
1. obligasi atas nama
E.

Obligasi atas nama hanya dapat diambil bunganya oleh
orang yang namanya terdaftar, sehingga kalau dijual
harus dilaporkan ke perusahaan yang mengeluarkan
obligasi itu.

2.

obligasi kupon.
Obligasi kupon merupakan obligasi yang bebas, tidak atas
nama. Setiap lembar obligasi disertai dengan kuponkupon sebanyak tanggal pembayaran bunga, kuponkupon itu digunakan untuk mengambil bunga. Karena
tidak atas nama maka penjualan obligasi ini tidak perlu
diberitahukan pada perusahaan yang mengeluarkan.


MENENTUKAN HARGA
OBLIGASI
Harga jual (beli) obligasi tidak selalu
sebesar nilai nominalnya. Besarnya harga
ditentukan oleh tingkat bunga obligasi.
Semakin besar bunganya, harga obligasi
semakin tinggi dan sebaliknya semakin
kecil bungan obligasi, semakin rendah
harganya
Untuk menentukan besarnya harga
obligasi dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :

MENENTUKAN HARGA
OBLIGASI
Misalnya :
Pada tanggal 1 Januari 1991 Tuan Syarif membeli obligasi
dari PT. Harmoni nilai nominalnya Rp. 10.000.000,- bunga
7% per tahun dibayar setiap tanggal 31 Desember, jatuh
tempo tanggal 31 Desember 1995, dengan tujuan untuk

mendapatkan hasil sesungguhnya (tarif efektif) sebesar 8%.
Perhitungan harga beli oleh Tuan Syarif sebagai berikut :
a. Nilai tunai jumlah jatuh tempo
=
Rp. 10.000.000,- x A7p
=
Rp. 10.000.000,- x A 578
=
Rp. 10.000.000,- x 0,68058
=
Rp. 6.805.000,-

MENENTUKAN HARGA
OBLIGASI
(b)

Nilai tunai bunga yang akan diterima
=
=
=

=

Rp. 700.000,- x a7p
Rp. 700.000,- x a 578
Rp. 700.000,- x 3,99271
Rp. 2.794.897,-

Jadi harga beli obligasi di atas agar
menghasilkan tarif efektif 8% adalah
sebesar Rp. 6.805.800,- + Rp. 2.794.897,= Rp. 9.600.697,- atau dengan kata lain ada
disagio obligasi sebesar Rp. 10.000.000,- Rp. 9.600.697,- = Rp. 399.303,-.

Apabila dalam contoh di atas hasil sesungguhnya (tarif
efektif) yang diharapkan sebesar 5% maka harga obligasi
sebagai berikut :
(a) Nilai tunai jumlah jatuh tempo
=Rp. 10.000.000,- x A7p
=Rp. 10.000.000,- x A 575
=Rp. 10.000.000,- x 0,78353
=Rp. 7.835.300,-


(b)

Nilai tunai bunga yang akan diterima
=Rp. 700.000,- x a7p
=Rp. 700.000,- x a 575
=Rp. 700.000,- x 4,32948
=Rp. 3.030.636,Harga belinya sebesar = Rp. 7.835.300,- + Rp. 3.030.636,- = Rp.
10.865.936,- atau dengan kata lain ada agio obligasi sebesar Rp.
865.936,-.

PENCATATAN PENGELUARAN
OBLIGASI
Pengeluaran Obligasi dapat Di catat dengan dua
cara:
1.
2.

Dicatat hanya obligasi yang terjual.
Dicatat obligasi yang terjual maupun yang belum

terjual

Example. Pada tanggal 1 januari 2002 PT.
Manophos merencanakan meneluarkan obligasi
sebesar Rp 1.000.000 dengan bunga
10%/tahun, obligasi akan dijual pada waktu yang
berbeda, tergantung kepada kebutuhan uang,
misalnya transaksi terjadi seperti jurnal di bawah
ini :

Di catat hanya yg terjual
Transaksi

Jurnal

Tgl 1 Januari
merencanakan
pengeluaran obligasi 10%
Rp 1.000.000


Tidak ada jurnal

1 April oblogasi nominal
700.000 dijual dengan
kurs 105

Kas
Rp 735.000
Utang Obligasi
Rp 700.000
Agio Obligasi
Rp 35.000

18 oblogasi nominal
100.000 dijual dengan
kurs 99%

Kas
Rp 99.000
Disagio Obligasi Rp 1.000
Utang Obligasi
Rp 100.000

Di catat hanya yg terjual maupun yang belum terjual

Transaksi
Tgl 1 Januari
merencanakan
pengeluaran obligasi 10%
Rp 1.000.000

Jurnal
Obligasi yang
belum terjual
Rp 1.000.000
Otorisasi Utang Obligasi Rp 1.000.000

1 April oblogasi nominal
Kas
Rp 735.000
700.000 dijual dengan kurs
Utang Obligasi
Rp 700.000
105
Agio Obligasi
Rp 35.000
18 oblogasi nominal
Kas
Rp 99.000
100.000 dijual dengan kurs Disagio Obligasi Rp 1.000
99%
Utang Obligasi
Rp 100.000

Kadang kadang penjualan obligasi dapat
dilakukan dengan cara pesanan, dengan
cara ini pemebeli membayar uang uang
muka dan akan melunasi pada tanggal
tertentu.
Dalam penjualan obligasi melalui pesanan,
surat obligasi akan diserahkan setealah
pembeli melunasinya, sedangkan yang
belum dilunasi akan dicatat kedalam
rekening piutang obligasi dan yang sudah
di lunasi akan di catat kedalam rekening
utang obligasi.
Pencatatan agio atau disagio dilakukan
pada waktu pesanan di terima.

Jurnal yang dibuat bila terjadi pesanan obligasi sbb:
Hanya obligasi yang terjual yang di catat

Transaksi

Jurnal

Tgl 1 Januari
merencanakan
pengeluaran obligasi 10%
Rp 1.000.000 (nominal @
Rp 1000 )

Tidak ada jurnal

1 Mei diterima
Pesananl200 lembar
obligasi dengan kurs 101,
pembayaran pertama 40%

Kas
Rp 80.800
Piutang Pesanan Obls Rp 121.200
Utang Obligasi dipsn
Rp 200.000
Agio Obligasi
Rp 2.000

1 Juli diterima uang sisa
pesanan 60% dari obligasi
sebanyak 75 lembar

Kas
Rp 45.450
Piutang Pesanan Obligasi Rp 45.450

1 juli 75 lembar diserahkan
kepada pemesan

Utang Obligasi di pesan Rp 75.000
Utang Obligasi
Rp
75.000

Hanya obligasi yang terjual dab yg belum terjual yang di
catat

Transaksi

Jurnal

Tgl 1 Januari
merencanakan
pengeluaran obligasi 10%
Rp 1.000.000 (nominal @
Rp 10.000 )

Obligasi yang belum terjual Rp 1.000.000
Otorisasi Utang Obligasi
Rp 1.000.000

1 Mei diterima
Pesananl200 lembar
obligasi dengan kurs 101,
pembayaran pertama 40%

Kas
Rp 80.800
Piutang Pesanan Obls Rp 121.200
Utang Obligasi dipsn
Rp 200.000
Agio Obligasi
Rp 2.000

1 Juli diterima uang sisa
pesanan 60% dari obligasi
sebanyak 75 lembar

Kas
Rp 40.450
Piutang Pesanan Obligasi Rp 40.450

1 juli 75 lembar diserahkan
kepada pemesan

Utang Obligasi di pesan Rp 75.000
Utang Obligasi ```````````
Rp 75.000

PENCATATAN PENANAMAN
MODAL DALAM OBLIGASI
Obligasi yang dibeli untuk tujuan penanaman modal
jangka panjang dicatat dengan jumlah harga
perolehannya yaitu harga beli ditambah semua biaya
pembelian seperti komisi, meterai, provisi dan lainlain.
Apabila harga beli berbeda dengan nilai nominal
obligasi, selisihnya disebut agio atau disagio obligasi.
Agio obligasi adalah selisih harga beli obligasi di atas
nilai nominal, sedangkan disagio obligasi adalah
selisih harga beli obligasi di bawah nilai nominal.
Obligasi yang dimiliki dengan cara ditukar dengan
aktiva, harga perolehannya dihitung sebesar harga
pasar aktiva tersebut.

Apabila obligasi dibeli di antara tanggal
pembayaran bunga, pembeli membayar harga
beli ditambah bungan berjalan yaitu bunga sejak
tanggal pembayaran bunga terakhir sampai
tanggal pembelian obligasi. Pembayaran bunga
berjalan ini bukan merupakan harga perolehan
obligasi.
Contoh perhitungan bunga berjalan dan
pencatatan obligasi sebagai berikut :
Example
Nona Risa Fadila membeli obligasi PT. Hartamin
pada tanggal 1 Mei 1991, nominal Rp. 1.000.000,bunga 12% dengan harga beli sebesar Rp.
1.000.000,-. Biaya pembelian, yaitu komisi dan
materai sebesar Rp. 25.000,-. Bunga obligasi
dibayar setiap tanggal 1 Maret dan 1 September.
Harga perolehan obligasi dan bunga berjalan
dhitung sebagai berikut :

Harga beli obligasi
Komisi dan materai
Harga Perolehan Obligasi

Rp. 1.000.000,25.000,Rp. 1.025.000,-

Bunga berjalan (1 Maret – 1 Mei)
2/12 x 12% x Rp. 1.000.000,Jumlah uang yang dibayarkan

20.000,Rp. 1.045.000,-

Jurnal yang dibuat oleh Nona Risa Fadila untuk mencatat
pembelian obligasi di atas sebagai berikut :

Penanaman modal dalam obligasi Rp. 1.025.000,Pendapatan bunga obligasi
20.000,Kas
Rp. 1.045.000

Dalam jurnal di atas, rekening pendapatan bunga
obligasi didebit dengan jumlah Rp. 20.000,- yaitu
bunga berjalan yang dibayarkan kepada penjual
obligasi, sehingga pada tanggal 1 September 1991
yiatu tanggal pembayaran bunga akan dibuat jurnal
sebagai berikut :
Kas
Rp. 60.000.000,Pendapatan bunga obligasi Rp. 60.000.000,Perhitungan : Bunga = 6/12 x 12% x Rp. 1.000.000,- =
Rp. 60.000.000,-

Apabila bunga berjalan yang dibayarkan kepada
penjual obligasi didebitkan ke rekening piutang
bunga obligasi, maka pada tanggal 1 September
1991 penerimaan bunga obligasi dicatat dengan
jurnal sebagai berikut :

Kas Rp. 60.000.000,Piutang bunga obligasi
Rp. 20.000.000,Pendpatan bunga obligasi Rp. 40.000.000,-

PENJUALAN OBLIGASI SEBELUM
TANGGAL JATUH TEMPO
Apabila obligasi yang dimiliki dengan tujuan untuk
penanaman modal jangka panjang dijual sebelum
jatuh temponya maka perhitungan laba atau rugi
penjualan didasarkan pada jumlah uang yang
diterima dengan nilai buku obligasi. Nilai buku
obligasi dihitung dengan cara sebagai berikut :
Harga perolehan obligasi ditambah dengan
akumulasi disagio sampai tanggal penjualan atau
harga perolehan obligasi dikurangi amortisasi agio
sampai tanggal penjualan.
Misalnya oblitasi yang
dibeli dalam contoh (2)
di atas, pada tanggal 1 April 1993 dijual dengan
harga
Rp. 1.015.000,- (sesudah dikurangi
komisi dan lain-lain).

Laba rugi dihitung sebagai berikut :
Hara perolehan obligasi
= Rp. 1.066.000,Amortisasi agio :
1991
= 9 x Rp. 2.000,= Rp.
18.000,1992
=12 x Rp. 2.000,= Rp
24.000,1993
=3 x Rp. 2.000,= Rp
6.000,= Rp
48.000,Nilai buku obligasi
= Rp. 1.018.000,Harga jual obligasi
= Rp 1.015.000,-