63
LAMPIRAN
Lampiran 1 Prosedur analisis proksimat biji karet dan biji jarak pagar 1.
Kadar air AOAC 1999
Metode pengukuran kadar air menggunakan metode oven. Prinsip pengukuran kadar air ini adalah kehilangan bobot setelah sampel dioven pada
suhu 105
o
C. Cawan kosong dikeringkan di dalam oven ± 15 menit. Kemudian dinginkan di dalam desikator lalu cawan ditimbang dan dihitung
sebagai berat cawan kosong. Sebanyak ± 2 gram sampel segar dalam cawan dimasukkan ke dalam oven pada suhu 105
o
C selama 8 jam, kemudian didinginkan di dalam desikator lalu ditimbang. Berat sampel kering dihitung
dari selisih berat sampel dalam cawan setelah pengeringan dengan berat cawan kosong. Kadar air dihitung dengan rumus :
2. Kadar lemak AOAC 1995
Metode yang digunakan adalah metode soxlet. Kertas saring dibuat membentuk selongsong seperti tabung dengan salah satu bagiannya tertutup
rapat dan dialasi kapas. Kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 105
o
C dan dinginkan lalu ditimbang. Labu lemak yang akan digunakan dikeringkan di dalam oven pada suhu 105
o
C kemudian didinginkan dan ditimbang. Sebanyak ± 2 gram sampel kering dimasukkan ke dalam kertas
saring kemudian ditutup lalu dimasukkan ke dalam labu soxhlet. Kemudian dilakukan ekstraksi selama 6 jam dengan menggunakan pelarut lemak berupa
heksana sebanyak 150 ml. Lemak yang terekstrak di dalam labu lemak kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 100
o
C selama 1 jam, kemudian didinginkan dan ditimbang. Berat lemak yang terekstrak merupakan selisih
lemak terekstrak di dalam labu lemak dengan berat labu lemak kosong. Kadar lemak kasar dihitung dengan rumus :
64
3. Kadar protein AOAC 1984
Metode yang digunakan adalah metode kjehdahl. Sebanyak ± 1 gram sampel dicampur dengan 0,25 gram Selenium dimasukkan ke dalam labu kjehdahl
kemudian ditambahkan 2,5 mL H
2
SO
4
pekat. Sampel didestruksi dalam lemari asam hingga berwarna hijau larutan jernih, lalu didinginkan. Larutan
kemudian diencerkan hingga 100 mL. Sebanyak 5 mL sampel dimasukkan ke dalam alat destilasi dan ditambahkan 20 mL NaOH 40. Hasil destilat
ditampung di dalam erlenmeyer yang telah berisi 10 mL H
3
BO
2
2 dan 2 tetes indikator Brom Cresol Green – Methyl Red berwarna merah muda.
Destilasi dihentikan bila volume destilat mencapai dua kali volume sebelum destilasi dan berwarna hijau kebiruan. Hasil destilasi kemudian dititrasi
dengan H
2
SO
4
0,1N hingga berwarna merah muda. Cara yang sama juga dilakukan untuk blanko. Kadar nitrogen total dihitung dengan rumus :
Keterangan : S : volume titrasi sampel mL
B : Volume titrasi blanko mL N : Normalitas H
2
SO
4
Kadar protein = N x faktor perkalian berbagai bahan pangan Faktor perkalian bahan pangan berkisar 5,18 – 6,38. Pada penelitian ini
faktor perkaliannya adalah 6,25 untuk kategori biji-bijian.
4. Kadar abu AOAC 1999