140
4.3.3.4. Struktur Produksi
Hubungan pembelian pengeluaran agen produsen di dalam perekonomian yang telah terbuka dalam mode l GTAP diilustrasikan pada Gambar 29. Sisi kiri
menunjukkan industri sebagai pengguna barang intermediate ImtUSER yang diproduksi di dalam negeri domestik. Industri- industri di sektor-sektor utama
seperti pertanian, pertambangan, pengolahan, listrik gas da n air, ba ngun an, perdagangan, keuangan dan jasa, memanfaatkan input- input terlebih dahulu.
Daerah di da lam garis putus-putus merupakan penggunaanpembelian domestik. Selain menggunakan input dan faktor endowmentt, penggunaan akhir final user
juga menggunakan input dari luar atau melakukan ekspor.
AgricMining pertanian
pertambangan Manufacture
industri pengolahan Utilities
listrik, air bersih
ImtUSER IN
Investasi Households
RT GovPemerintah
FINAL USER
Sumber: Oktaviani 2008
Gambar 29. Pembelian di dalam Model GTAP
Model GTAP dikatakan sebagai nested model atau model yang bertingkat, dimana sebelum menghasilkan output akhir, si produsen akan melakukan tahap-
tahap di dalam proses produksi, seperti penggunaan alternatif input dan proses produksi itu sendiri. Pada masing- masing tingkat dimungkinkan untuk
menggunakan fungsi atau persamaan yang berbeda-beda. Misalnya, di dalam
141
model menggunakan model fungsi Leontief untuk menjelaskan keterkaitan antara pengunaan barang I hingga barang ke-C dan input primer pada tingkat paling atas.
Fungsi Leontief menjelaskan koefisien teknologi dari produksi masing- masing komoditibarang. Fungsi produksi ini dikatakan telah tetap fixed karena
diasumsikan tidak ada perubahan teknologi dalam waktu relatif pendek di sebagian besar wilayahnegara. Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 27, untuk
menghasilka n sebuah output, qoj,s, produsenindustri akan mengkombinasikan penggunaan nilai tambah faktor primer, qvaj,s, de ngan input antara qfi,j,s,
berdasarkan fungsi produksi Leontief. Model GTAP juga mengasumsikan memiliki skala pengembalian yang konstan Constant Returns to Scale CRS
dan dalam pasar persaingan sempurna. Dalam memproduksi barang 1, 2, 3 hingga barang ke-C, produsen
dihadapkan pada penggunaan input barang domestik dan atau dari impor jika input domestik tidak tersedia atau lebih mahal. Untuk menjelaskan bagaimana
perilaku produksi yang menggunakan barang domestik dan atau impor digunakan fungsi produksi CES. Barang-barang output yang dihasilkan pada tingkat kedua
merupaka n input antara intermediate yang paling efisien yang akan digunakan pada tahap selanjutnya untuk menghasilkan output di tingkat teratas Output.
Produsen yang menghasilkan produk 1, 2, 3 hingga produk ke-C melakuka n tindakan dihadapkan pada pilihan apakah ia akan menggunakan barang impor atau
domestik. Pilihan-pilihan produsen ini dikatakan melakukan substitusi impor atau domestik seperti yang terlihat pada Gambar 30. Tingkah laku produsen ini
tertangkap di dalam model produksi CES.
142
Output
Leontief
Region 1
Barang Domestik 1
Barang 1 Barang C
Input Primer
Up to
CES
Barang Impor 1
Barang Domestik
C Barang
Impor C
Tenaga Kerja
Kapital Sumber
Daya Alam
Lahan
CES CES
Region Region
2
CES
Skilled Labor
UnSkilled Labor
Bentuk Fungsi-
onal
Input Output
KET.
Sumber: Oktaviani 2008
Gambar 30. Input Antara yang Bersumber dari Dalam Negeri dan Barang Impor dalam Model GTAP
Faktor produksi primer terdiri dari: land, skilled and un-skilled labor, capital,
da n natural resources. Jumlah faktor produksi primer yang digunakan adalah sebesar qfei,j,s, dimana setiap faktor dapat saling bersubstitusi melalui
fungsi Constant Elasticity of Substitution CES.
143
Input antara intermediate inputs dibedakan menjadi yang berasal dari produksi dalam negeri qfdi,j,s dan barang impor, qfmi,j,s berdasarkan asumsi
Armington. Barang impor tersebut merupakan gabungan impor dari beberapa region
lain yang ada di dalam model yang diasumsikan dengan fungsi CES. Fungsi CES secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut:
dimana: y = Output
x
1
= Input 1 x
2
= Input 2 A = Parameter efisiensi
G = parameter substitusi = parameter elastisitas, dimana
Dari penjelasan struktur produksi tersebut, dapat diketahui bahwa di dalam model terdapat tiga sumber permintaan input antara, yaitu: sektor industri
produsen, sektor pemerintah, dan sektor rumah tangga. Selanjutnya bagian impor dari ketiga sektor tersebut memiliki komposisi regional yang sama,
meskipun secara agregat bagian impor tersebut dapat berasal dari sumber yang berbeda. Impor dibedakan menurut negara asal, sehingga menimbulkan biaya
transportasi yang nilainya proporsional terhadap nilai perdagangan. Harga domestik dari barang impor yang masuk ke region r dari negara s adalah sama
dengan jumlah harga fob ekspor dari region s, pajak ekspor di region s, biaya transportasi, dan tarif impor yang berlaku di region r. Gambar 31 menunjukkan
agragasi impor dan biaya transportasi dari mode l GTAP.
144
Impor Impor Pemerintah
Impor Rumah Impor Industri
Dari Region r Gross Biaya
Transportasi
Dari Region r Jasa Transportasi
Dari Region Dari Region s
Dari Region s Gross Biaya
Transportasi
Dari Region s Jasa Transportasi
Dari Region Dari Region s
Sumber: Oktaviani 2008
Gambar 31. Stuktur Impor Model GTAP
4.3.4. Perilak u Konsume n dalam Model Global Trade Analysis Project