xxix 5
Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana program di sekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim atau
dilaksanakan di luar kelas, agar tidak mengganggu jam-jam pelajaran yang lain.
Mulyasa, 2007: 219
f. Pembelajaran Dan Penilaian berbasis KTSP
1 Pembelajaran
Pembelajaran berbasis KTSP dapat didefinisiskan sebagai suatu penerapan ide, konsep dan kebijakan KTSP dalam suatu aktifitas pembelajaran, sehingga
peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Menurut Mulyasa, 2006 : 248 Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, sedikitnya harus memperhatikan tujuh prinsip sebagai berikut:
a Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan
kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan
pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
b Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, Yaitu:
a belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, b belajar untuk memahami dan menghayati, c belajar untuk mampu
melaksanakan berbuat secara efektif, d belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan e belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan.
c Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan
yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap
memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
d Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing
ngarsa sung tulodo di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh
dan teladan.
e Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi
dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
xxx f
Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan
muatan seluruh bahan kajian secara optimal. g
Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajarn, muatan
lokal dan
pengembangan diri
diselenggarakan dalam
keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
Ketujuh prinsip diatas harus diperhatikan oleh para pelaksana kurikulum guru, dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, baik menyangkut
perencanaan, pelaksanaan, maupun eveluasi. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah lebih baik.dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan
agar menunjang terjadinya perubahan perilaku peserta didik. Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP mencakup tiga hal : pre tes,
pembentukan kompetensi dan post tes.
2 Penilaian Hasil Belajar Penilaian hasil belajar dalam KTSP dapat dilakukan dengan:
a Penilaian Kelas
Penilaian kelas dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir. Penilaian kelas dilakukan oleh guru untuk
mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik untuk perbaiakan proses
pembelajaran, dan penentuan kenaikan kelas. b
Tes kemampuan Dasar Tes kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui kemapuan
membaca, menulis, dan berhitung yang diperlukan dalam rangka memperbaiki program pembelajaran.
c Penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi
Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran diselenggarakan kegiatan penilaian guna mendapatkan gambaran secara utuh dan
menyeluruh mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu.
xxxi d
Benchmarking Benchmarking merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja
yang sedang berjalan,proses dan hasil untuk mencapai suatu keunggulan yang memuaskan.
e Penilaian Program
Penilaian program dilakukan untuk menegtahui kesesuaian KTSP dengan dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional, serta
kesesuaiannya dengan tuntutan perkembangan masyarakat, dan kemajuan jaman. Mulyasa, 2006 : 248
2.Tinjauan Tentang Pembelajaran a.
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. b.
Kondisi Pembelajaran Yang Mendukung Dalam Pelaksanaan KTSP
Dalam proses belajar mengajar akan melibatkan banyak pihak, dalam hal ini adalah kepala sekolah, guru, siswa, serta staf yang ada dalam satu sekolah,
sehingga pelaksanaan KTSP bisa optimal. Maddison 2002, dalam jurnalnya berpendapat
The key stage curriculum development teams worked quite well, in that the larger key stages had bigger teams to work on the scheme and a greater
variety of ideas and expertise at hand.At times, the smaller key stages found it easier to work together, as there were fewer people to consult with, but at
other times also sought help from specialists whwn looking for new and exciting activities.
xxxii Mulyasa 2007: 154 mengungkapkan beberapa hal terkait dengan hal ini,
antara lain:
1 Menciptakan Suasana Yang Kondusif
Iklim yang kondusif untuk belajar harus ditunjang oleh berbagai fasilitas belajar yang menyenangkan, seperti laboratorium, pengaturan
lingkungan, penampilan dan sikap guru, dan sebagainya, yang sesuai dengan kemampuan dan perkembangan peserta didik. Dengan iklim yang
menyenangkan akan membangkitkan semangat dan menumbuhkan kreatifitas siswa.
Iklim belajar yang kondusif antara lain dapat diusahakan dengan beberapa hal berikut:
a Menyediakan pilihan bagi peserta didik yang cepat maupun yang
lambat dalam melakukan tugas pembelajaran. b
Memberikan pembelajaran remedial bagi para peserta didik yang kurang berprestasi, atau berprestasi rendah.
c Mengembangkan organisasi kelas yang efektif, menarik, nyaman, dan
aman bagi perkembangan potensi seluruh peserta didik secara optimal. d
Menciptakan kerjasama saling menghargai, baik antar peserta didik maupun antara peserta didik dengan guru dan pengelola pembelajaran
lain. e
Melibatkan peserta didik dalam proses perencanaan belajar dan pembelajaran.
f Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggungjawab bersama
antara peserta didik dan guru, sehingga guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator, dan sebagai sumber belajar.
g Mengembangkan sistem evaluasi belajar dan pembelajaran yang
menekankan pada evaluasi diri sendiri self evaluation
2 Menyiapkan Sumber Belajar
Sumber belajar yang mendukung terlaksananya KTSP adalah antara lain laboratorium, perpustakaan, serta tenaga pengelola yang profesional.
Sumber belajar yang ada harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dan dipelihara dengan sebaik-baiknya. Selain itu kreativitas guru dan siswa harus
senantiasa ditingkatkan untuk menciptakan dan mengembangkan sumber- sumber belajar yang akan sangat bermanfaat untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
xxxiii
3 Membina Disiplin
Membina disiplin bertujuan untuk membantu peserta didik menemukan diri, mengatasi, dan mencegah timbulnya problem-problem
disiplin, serta berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga mereka menaati segala peraturan yang
ditetapkan. Sekali lagi, bahwa dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, guru
harus mampu berperan sebagai fasilitator. Oleh karena itu menurut Mulyasa 2006: 163 guru harus memahami bahwa setiap peserta didik adalah individu-
individu yang mempunyai perbedaan, sehingga dalam pembelajaran harus berusaha melakukan hal-hal sebagai berikut:
a Mengurangi metode ceramah
b Memberikan tugas yang berbeda bagi setiap peserta didik
c Mengelompokkan peserta didik berdasarkan kemampuannya, serta
disesuaikan dengan mata pelajaran d
Memodifikasi dan memperkaya bahan pembelajaran e
Menghubungi spesialis, bila ada peserta didik yang mempunyai kelainan f
Menggunakan prosedur yang bervariasi dalam membuat penilaian dan laporan
g Memahami bahwa peserta didik tidak berkembang dalam kecepatan
yang sama h
Mengembangkan situasi belajar yang memungkinkan setiap anak bekerja dengan kemampuan masing- masing pada setiap pelajaran
i Mengusahakan keterlibatan peserta didik dalam berbagai kegiatan
pembelajaran Selain kesembilan hal diatas, menurut Mulyasa 2006: 164 agar
pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dapat berjalan dan berkembang secara efektif, seorang guru perlu memiliki hal-hal sebagai berikut:
1 Menguasai dan memahami kompetensi dasar dan hubungannya dengan
kompetensi lain dengan baik 2
Menyukai apa yang diajarkannya dan menyukai mengajar sebagai suatu profesi
3 Memahami peserta didik, pengalaman dan kemampuan, dan prestasinya
4 Menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar dan membentuk
kompetensi peserta didik 5
Mengeliminasi bahan-bahan yang kurang penting dan kurang berarti dalam kaitannya dengan pembentukan kompetensi
6 Mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir
xxxiv 7
Menyiapkan proses pembelajaran 8
Mendorong peserta didik untuk memperoleh hasil yang lebih baik 9
Menghubungkan pengalaman yang lalu dengan kompetensi yang akan dikembangkan.
Peran guru dalam pembelajar berpusat pada siswa bergeser dari semula menjadi pengajar teacher menjadi fasilitator. Fasilitator adalah orang yang
memberikan fasilitas. Dalam hal ini adalah memfasilitasi proses pembelajaran siswa. Guru menjadi mitra pembelajaran yang berfungsi sebagai pendamping
guide on the side bagi siswa.
3. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran Geografi di SMA a. Pengertian Geografi