1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2001 uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual dalam model regresi memiliki distribusi normal. Seperti diketahui
bahwa uji T dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil. Cara
yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak menurut Ghozali 2001 yaitu dengan melakukan uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnof K-S.
Uji K-S dilakukan dengan melihat tingkat signifikansi dari Kolmogorov-Sminrov. Jika signifikansinya lebih dari 0,05 maka dinyatakan normal. Selain itu, uji K-S juga dilakukan
dengan membuat hipotesis: H0
: Data residual berdistribusi normal H1
: Data residual tidak berdistribusi normal
2. Pengujian Autokorelasi
Ghozali2006 mengemukakan bahwa uji autoklerasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1sebelumnya.
Penulis pada penelitian ini mendeteksi autoklerasi dengan menggunakan uji Durbin-WatsonDW test. Patokan secara umum untuk angka Durbin-Watson D-W dalam mengambil keputusan
adalah Santoso,2000 : a. Angka D-W pada output Model Summary di bawah -2 berarti ada autokolerasi positif.
b. Angka D-W pada output Model Summary di antara -2 sampai +2 berarti tidak autoklerasi.
c. Angka D-W pada output Model Summary di atas +2 berarti ada autoklerasi negative.
3. Pengujian Multikolinearitas
Multikolonearitas berarti antara variable bebas yang satu dengan variable bebas yang lain dalam model regresi saling berkorelasi linier Hasan, 1999. Ghozali 2006 mengungkapakan
cara untuk mengetahui adanya multikolinearitas adalah jika nilai variance inflation factor VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance di bawah 0,1 maka dikatakan telah terjadi
multikolinearitas. Pengujian multikolinearitas di lakukan pada program SPSS 12,0 untuk windows dengan mengaktifkan pilihan Covariance Matrix dan Colinearity Diagnostic
Ghozali,2006.
4. Pengujian Heteroskedastisitas