Analisis pengaruh likuiditas, profitabilitas, leverage dan aktivitas terhadap return saham : studi empiris di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008 sampai tahun 2013.

(1)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN AKTIVITAS TERHADAP RETURN SAHAM

Studi Empiris di Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 sampai Tahun 2013

Ruspinondang Rhenata Ignatia Manurung NIM: 112114005

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2015

Laporan keuangan merupakan informasi yang menggambarkan posisi keuangan serta kinerja perusahaan yang dapat digunakan oleh pemakainya dalam pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh likuiditas, profitabilitas, leverage dan aktivitas terhadap return saham.

Penelitian yang dilakukan adalah studi empiris. Sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai tahun 2013. Teknik analisis data menggunakan uji analisis regresi berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) likuiditas tidak berpengaruh positif terhadap return saham, (2) profitabilitas berpengaruh positif terhadap return saham, (3) leverage tidak berpengaruh negatif terhadap return saham, dan (4) aktivitas tidak berpengaruh positif terhadap return saham.


(2)

ABSTRACT

ANALYSIS OF LIQUIDITY, PROFITABILITY, LEVERAGE AND ACTIVITY EFFECT TO THE STOCK RETURN

An Empirical Study in Manufacturing Companies Listed on The Indonesia Stock Exchange Year 2008 until Year 2013

Ruspinondang Rhenata Ignatia Manurung NIM: 112114005

Sanata Dharma University Yogyakarta

2015

The financial report is information describing the financial position and performance of the company which can be used by the users in decision-making. The purpose of this research is to determine the influence of liquidity, profitability, leverage and activity to the stock return.

The type of this research was empirical study. The samples were manufacturing companies listed in the Indonesia Stock Exhange in the year 2008 until 2013. The technique of data analysis was multiple regression analysis.

The results showed that (1) liquidity did not have positive effect to the stock return, (2) profitability had positive effect to the stock return, (3) leverage did not have negative effect to the return stock, and (4) activity did not have positive effect to the stock return.


(3)

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS,

PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN AKTIVITAS

TERHADAP RETURN SAHAM

Studi Empiris di Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Tahun 2008 sampai Tahun 2013

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Ruspinondang Rhenata Ignatia Manurung

NIM: 112114005

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

i

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS,

PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN AKTIVITAS

TERHADAP RETURN SAHAM

Studi Empiris di Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Tahun 2008 sampai Tahun 2013

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Ruspinondang Rhenata Ignatia Manurung

NIM: 112114005

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“In God, I will praise his word. In Yahweh, I will praise his word. I have put my trust in God. I will not be a afraid. Who can man do to me”

Skripsi ini Kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus dan Juru Selamatku, Mama dan Papaku Tercinta, Grace adekku Tersayang Terima kasih atas doa dan dukungannya


(8)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN AKTIVITAS TERHADAP RETURN SAHAM

Studi Empiris di Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008 sampai Tahun 2013

Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 24 November 2015 adalah hasil karya

saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 30 November 2015 Yang membuat pernyataan,


(9)

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA TULIS UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Ruspinondang Rhenata Ignatia Manurung

NIM : 112114005

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya tulis saya yang berjudul:

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN AKTIVITAS TERHADAP RETURN SAHAM” (Studi Empiris di Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Tahun 2008 sampai Tahun 2013)

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengelola, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 30 November 2015 Penulis


(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi “Analisis Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Leverage dan Aktivitas

Terhadap Return Saham”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberikan rahmat, hikmat, akal

budi, kesehatan dan membimbing setiap langkahku.

2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk

mengikuti segala proses dan kegiatan di kampus untuk berkembang secara

akademik dan non akademik.

3. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc, QIA selaku Dosen Pembimbing yang telah

membantu, mendukung serta membimbing penulis dengan sabar dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Agnes dan pegawai di IDX cabang Yogyakarta yang telah membantu


(11)

viii

5. Papaku Anton Manurung dan Mamaku Bahania Sitorus orang tua penulis

yang telah memberikan kasih sayang, doa, semangat, dukungan moral dan

materi.

6. Kakakku Juita Sitohang dan adikku Rumiris Gracelita Elizabeth Manurung

yang selalu memberi doa dan semangat dalam penyelesaian penyusunan

skripsi.

7. Abangku Andrio Sitorus, Benmarch Simanjuntak dan kakakku Tridesfia

Lestari Manurung yang selalu mendoakan, menyemangatiku untuk selalu

cepat menyelesaikan skripsi ini dan menyusul kerja bareng.

8. Kanjeng Mamiku Victoria Widyastuti dan bunda Desi Natalia yang selalu

memberi doa dan semangat dalam penyelesaian penyusunan skripsi.

9. Sahabat-sahabatku dan teman seperjuangan Sri Wulaningsih, Iksana

Murib, Elizabeth Novita Permana Sari, Benedikta Niken, Margareta Silvia

Yeti , Maria Assumpta yang selalu setia menemani penulis selama empat

tahun kuliah ini dalam keadaan apapun.

10. Teman Brevetku Melinda Octariani, Alifa Indika Putri Yusuf, Rindhy

Marverissa yang selalu memberi semangat dan dukungan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

11. Adek kosku Maria Advensia Sari tukang jahit dan tukang urutku, Agustina

Lia dan Elizabeth Novita Sari terima kasih doa, dukungan, semangat dan


(12)

ix

12. Teman-teman akuntansi 2011 yang saling memberikan semangat dan

informasi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 30 November 2015

Penulis


(13)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…..……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… ii

HALAMAN PENGESAHAN………... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……… iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS………….. v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………. vi

HALAMAN KATA PENGANTAR………... vii

HALAMAN DAFTAR ISI……….. x

HALAMAN DAFTAR TABEL…….………. xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR….……… xiii

ABSTRAK………... xiiv

ABSTRACK……… xv

BAB I PENDAHULUAN….………. 1

A.Latar Belakang Masalah……….….…… 1

B.Rumusan Masalah………..………..………... 5

C.Tujuan Penelitian………..……..…. 5

D.Manfaat Penelitian………..………..…….. 6

E. Sistematika Penulisan………. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 9

A.Pasar Modal Efisien……… 9

B.Efficient Market Hypothesis…………..……… 10

C.Signalling Theory……… 12

D.Laporan Keuangan……….. 13

E. Analisis Laporan Keuangan……… 13

F. Analisis Rasio Keuangan……… 14

G.Saham………. 22

H.Return Saham……….. 23


(14)

xi

BAB III METODE PENELITIAN………... 30

A.Jenis penelitian……… 30

B.Sumber dan Objek Penelitian……….. 30

C.Populasi dan Sampel Penelitian……….. 30

D.Jenis dan Sumber Data……… 31

E. Teknik Pengumpulan Data………. 32

F. Variabel Penelitian……….. 32

G.Teknik Analisis Data………... 35

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………... 45

A. Deskripsi Data……… 45

B. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian….………. 48

C. Analisis Data……….. 50

D. Pembahasan……… 57

BAB V PENUTUP……….. 63

A. Kesimpulan………. 63

B. Keterbatasan Penelitian……….. 63

C. Saran………... 64

DAFTAR PUSTAKA………... 65


(15)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Uji d Durbin-Watson: Aturan Keputusan……… 40

Tabel 4.1 Nama- Nama Perusahaan Manufaktur Sampel……….. 45

Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Penelitian………... 49

Tabel 4.3Hasil Uji Normalitas ……….………. 50

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas……….. 51

Tabel 4.5 Tabel Uji d Durbin-Watson: Aturan Keputusan………. 52

Tabel 4.6 Hasil Uji Durbin-Watson……… 53

Tabel 4.7 Hasil Uji Glesjer……….. 55


(16)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Stastistik Durbin-Watson d……….. 40 Gambar 4.1 Stastistik Durbin-Watson d……….. 53 Gambar 4.2 Gambar Hasil Uji Durbin-Watson……… 54


(17)

xiv

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN AKTIVITAS TERHADAP RETURN SAHAM

Studi Empiris di Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 sampai Tahun 2013

Ruspinondang Rhenata Ignatia Manurung NIM: 112114005

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2015

Laporan keuangan merupakan informasi yang menggambarkan posisi keuangan serta kinerja perusahaan yang dapat digunakan oleh pemakainya dalam pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh likuiditas, profitabilitas, leverage dan aktivitas terhadap return saham.

Penelitian yang dilakukan adalah studi empiris. Sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai tahun 2013. Teknik analisis data menggunakan uji analisis regresi berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) likuiditas tidak berpengaruh positif terhadap return saham, (2) profitabilitas berpengaruh positif terhadap return saham, (3) leverage tidak berpengaruh negatif terhadap return saham, dan (4) aktivitas tidak berpengaruh positif terhadap return saham.


(18)

xv

ABSTRACT

ANALYSIS OF LIQUIDITY, PROFITABILITY, LEVERAGE AND ACTIVITY EFFECT TO THE STOCK RETURN

An Empirical Study in Manufacturing Companies Listed on The Indonesia Stock Exchange Year 2008 until Year 2013

Ruspinondang Rhenata Ignatia Manurung NIM: 112114005

Sanata Dharma University Yogyakarta

2015

The financial report is information describing the financial position and performance of the company which can be used by the users in decision-making. The purpose of this research is to determine the influence of liquidity, profitability, leverage and activity to the stock return.

The type of this research was empirical study. The samples were manufacturing companies listed in the Indonesia Stock Exhange in the year 2008 until 2013. The technique of data analysis was multiple regression analysis.

The results showed that (1) liquidity did not have positive effect to the stock return, (2) profitability had positive effect to the stock return, (3) leverage did not have negative effect to the return stock, and (4) activity did not have positive effect to the stock return.


(19)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Konsumsi dan investasi adalah dua kegiatan yang saling berkaitan,

setiap orang dihadapkan pada pilihan tersebut. Dimana seseorang harus

merelakan dananya untuk dikonsumsi saat ini atau pun dikonsumsi dimasa

yang akan datang. Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk

menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh

keuntungan di masa datang. Dalam melakukan investasi ada beberapa hal

yang perlu dipertimbangkan yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan,

tingkat resiko, dan ketersediaan jumlah dana yang diinvestasikan. Istilah

investasi berkaitan dengan investasi real (tanah, emas, mesin atau

bangunan) dan investasi financial (deposito, saham ataupun obligasi) yang

merupakan aktivitas investasi yang umumnya dilakukan (Tandelilin, 2010:

2).

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat

utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrumen derivatif maupun

instrumen lainnya. Pasar modal memiliki peran penting bagi

perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi,

yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana

bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal


(20)

berinvestasi pada instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, reksadana,

dan lain-lain (Martalena dan Malinda, 2011: 2).

Tujuan utama investor berinvestasi dalam bentuk saham yaitu

untuk meningkatan kekayaan yang ingin dicapai melalui pengembalian

saham (return saham). Return saham adalah laba atau keuntungan yang

dinikmati oleh pemodal atas investasi yang dilakukannya pada perusahaan

tertentu (Hartono,2013: 235). Return saham adalah salahsatu faktor

yangpaling penting dalam memilih investasi saham. Oleh karena itu,

setiap investor dalam memilih saham harus lebih efisien dan

mengurangi risiko yang ada, sehingga diperlukan

informasi tentang saham tersebut.

Informasi yang terkait dengan saham perusahaan tercermin

dalam laporan keuangan. Salah satu metode yang paling umum untuk

menganalisis informasi keuangan dengan menggunakan rasio keuangan.

Rasio keuangan yang berasal dari laporan keuangan sering disebut faktor

fundamental perusahaan yang dilakukan dengan teknik analisis

fundamental. Bagi perusahaan-perusahaan yang go public diharuskan

menyertakan rasio keuangan yang relevan. Rasio keuangan yang dapat

digunakan untuk memprediksi return saham antara lain Likuiditas,

Profitabilitas, Leverage, dan Aktivitas (Samsul, 2006: 143).

Likuiditas mencerminkan kemampuan financial dari suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial pada jangka waktu


(21)

yang dimiliki menunjukkan besarnya kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kebutuhan operasionalnya terutama modal kerja yang sangat

penting untuk menjaga kinerja perusahaan yang pada akhirnya

mempengaruhi harga saham. Hal ini dapat memberikan keyakinan kepada

investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut sehingga dapat

meningkatkan return saham. Hal ini mendukung dengan penelitian dari

Prihantini (2009) yang menyatakan bahwa likuiditas mempengaruhi return

saham namun tidak mendukung hasil penelitian dari Subalno (2009),

Aditya dan Isnurhadi (2013), dan Daljono et. al (2013) yang bahwa

likuiditas tidak mempengaruhi return saham.

Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan laba

dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri

(Sartono, 2010: 122). Dengan meningkatnya laba perusahaan, maka harga

saham pun akan meningkat dan dengan begitu return yang didapat juga

semakin besar. Hal ini dapat memberikan sinyal kepada investor untuk

memiliki saham tersebut sehingga return saham meningkat. Hal ini

mendukung penelitian dari Prihantini (2009), Subalno (2009) dan Daljono

et. al. (2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh

terhadap return saham.

Leverage menggambarkan proporsi atas penggunaan utang untuk

membiayai investasinya (Sartono, 2010: 120). Ketika jumlah utang

mengalami peningkatan yang cukup besar, maka tingkat leverage akan


(22)

saham perusahaan. Hal ini membuat investor tidak tertarik untuk memiliki

saham perusahaan karena return yang diharapkan akan sedikit. Hal ini

mendukung dari penelitian Prihantini (2009) yang menyatakan bahwa

leveragemempengaruhi return saham namun tidak mendukung hasil

penelitian dari Subalno (2009), Aditya dan Isnurhadi (2013) dan Daljono

et. al. (2013) yang menyatakan leverage tidak berpengaruh terhadap return

saham .

Aktivitas digunakan untuk mengetahui seberapa cepat perusahaan

melakukan operasinya dalam mengubah aset (persediaan) menjadi cash

(menjual persediaan) (Wira, 2011: 74). Nilai aktivitas yang menciptakan

penjualan yang semakin besar menunjukkan nilai penjualannya juga

semakin besar dan harapan memperoleh laba juga semakin besar pula.

Dengan demikian, dapat berpengaruh terhadap minat investor untuk

memilik saham perusahaan tersebut. Hal ini tidak mendukung dengan hasil

penelitian Subalno (2009), Aditya dan Isnurhadi (2013) dan Daljono et. al.

(2013) yang menyatakan bahwa aktivitas tidak mempengaruhi return

saham.

Banyak penelitian empiris sebelumnya menguji faktor-faktor yang

mempengaruhi return saham, tetapi belum ada temuan empiris yang

diperoleh dapat disepakati, hal ini disebabkan adanya perbedaan hasil

beberapa faktor masih berpengaruh dan tidak berpengaruh terhadap return

saham. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti ulang


(23)

seperti likuiditas, profitabilitas, leverage dan aktivitas di perusahaan

manufaktur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan

yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah likuiditas berpengaruh positif terhadap return saham

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap return saham

perusahaan manufakturyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

3. Apakah leverage berpengaruh negatif terhadap return saham

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

4. Apakah aktivitas berpengaruh positif terhadap return saham

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan berdasarkan adanya hal-hal yang dianggap

perlu untuk diteliti lebih lanjut yang berhubungan dengan beberapa faktor

yang mempengaruhi: likuiditas, profitabilitas, leverage, dan aktivitas

terhadap return perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh positif likuiditas terhadap return saham

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh positif profitabilitas terhadap return


(24)

3. Untuk mengetahui pengaruh negatif leverage terhadap return saham

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk mengetahui pengaruh positif aktivitas terhadap return saham

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan dari penelitian ini, maka kegunaan yang

diperoleh dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Informasi ini dapat digunakan oleh perusaahaan sebagai acuan

dalam menentukan return saham yang akan digunakan. Hasil dari

penelitian ini dapat digunakan untuk membantu manajer dalam

pengambilan keputusan berinvestasi.

2. Bagi investor

Dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk memilih

investasi pada bursa saham dan mengetahui faktor apa saja yang

berpengaruh signifikan terhadap return saham sehingga dapat sesuai

dengan hasil yang diharapkan.

3. Bagi dunia akademik

Penelitian ini dapat dijadikan tambahan referensi dan mampu

memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan terutama

pada bidang manajemen keuangan, khususnya teori yang berkaitan


(25)

dijadikan landasan dan informasi tambahan bagi penelitian yang sama

di masa yang akan datang.

4. Bagi peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan

dan menambah wawasan dalam menganalisis return saham dan

faktor-faktor yang mempengaruhinya.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran utuh secara menyeluruh mengenai

penulisan penelitian ini, maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang

berisi mengenai informasi materi serta hal-hal lain yang berhubungan

dengan penelitian ini, adapun sistematika penelitian tersebut adalah

sebagai berikut :

Bab I: Pendahuluan

Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah yang

menjadi dasar pemikiran atau latar belakang penelitian ini untuk

selanjutnya disusun rumusan masalah dan diuraikan tentang

tujuan serta manfaat penelitian, kemudian diakhiri dengan

sistematika penulisan.

Bab II: Tinjauan Pustaka

Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang menjadi

landasan yang berkaitan dengan masalah yang ingin diteliti


(26)

Bab III : Metode Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan mengenai variabel penelitian dan

definisi operasional, penentuan populasi dan sampel, jenis dan

sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis

yang digunakan dalam menganalisis data yang telah diperoleh.

Bab IV: Analisis Data dan Pembahasan

Pada bab ini akan diuraikan tentang analisis data dan

pembahasan dari hasil data yang diolah serta metode-metode

yang digunakan dalam penelitian ini.

Bab V : Penutup

Pada bab ini akan berisi kesimpulan hasil analisis data yang diperoleh, keterbatasan penelitian dan saran-saran.


(27)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pasar Modal Efisien

Pasar modal efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas

yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia.

Dalam hal ini, informasi yang tersedia bisa meliputi semua informasi yang

tersedia baik informasi di masa lalu, maupun informasi saat ini, serta

informasi yang bersifat sebagai pendapat atau opini rasional yang beredar

dipasar yang bisa mempengaruhi perubahan harga saham (Tandelilin,

2010: 219).

Konsep pasar efisien menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian

harga sekuritas menuju harga keseimbangan yang baru, sebagai respons

atas informasi baru yang masuk ke pasar. Meskipun proses penyesuaian

harga tidak harus berjalan dengan sempurna, tetapi yang dipentingkan

adalah harga yang terbentuk tidak bias. Dengan demikian, pada waktu

tertentu pasar bisa overadjusted atau underjusted ketika bereaksi terhadap

informasi baru, sehingga harga baru yang terbentuk tersebut bisa jadi

bukan merupakan harga yang mencerminkan nilai intrinsik dari sekuritas

tersebut. Jadi hal yang penting dari mekanisme pasar efisien adalah harga

yang terbentuk tidak bias dengan estimasi harga keseimbangan. Harga

keseimbangan akan terbentuk setelah investor sudah sepenuhnya nilai


(28)

B. Efficient Market Hypothesis

Pasar dikatakan efisien dikaitkan dengan informasi atau signal

tertentu hanya jika harga saham berperilaku seakan-akan semua pelaku

pasar menangkap signal tersebut dan segera merevisi harga saham

harapannya kemudian mengambil strategi investasi sehingga terjadi

ekuilibrium baru (Suwardjono, 2005: 489).

Hipotesis pasar efisien merupakan teori dasar dari karekteristik

suatu pasar modal yang efisien, yaitu para pemodal atau investornya

berpengalaman luas dan informasi tersedia secara luas kepada pemodal

sehingga mereka beraksi cepat atas informasi baru yang akhirnya

menyebabkan harga saham menyesuaikan secara tepat dan akruat

(Samsul,2006: 269).

Efisiensi pasar hanya dapat dikaitkan dengan informasi atau signal tertentu

dalam suatu mekanisma penyediaan informasi (Suwardjono, 2005: 489),

ada tiga tingkatan dalam efisiensi pasar yaitu:

1. Efisiensi pasar bentuk lemah

Dikatakan lemah jika efisiensi pasar dalam proses pengambilan

keputusan jual-beli saham investor menggunakan data harga dan

volume masa lalu. Analisis teknis mengasumsikan bahwa harga

saham selalu berulang kembali, yaitu setelah naik dalam beberapa

hari, pasti akan turun dalam beberapa hari berikutnya, kemudian

naik lagi dan turun lagi, demikian seterusnya. Analisis teknis


(29)

kondisi ekonomi yang sedang berlangsung. Kelemahannya adalah

bahwa analisis itu mengabaikan variabel lain yang mempengaruhi

harga saham di masa datang, sehingga kesalahan estimasi harga

mungkin saat terjadi (Samsul,2006: 270).

2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat

Dikatakan setengah kuat jika efisiensi pasar dalam keadaan di

mana harga-harga bukan hanya mencerminkan harga di waktu yang

lalu, tetapi juga semua informasi yang dipublikasikan. Informasi

tersebut antara lain pengumuman laba dan dividen, perkiraan laba

perusahaan, perubahan akuntansi, merger dan akuisisi, dan stock

split (Martalena dan Malinda,2011: 42). 3. Efisiensi pasar bentuk kuat

Dikatakan kuat jika dalam efisiensi pasar investor

menggunakan data yang lebih lengkap yaitu harga masa lalu,

volume masa lalu, informasi yang dipublikasikan, dan informasi

privat yang tidak dipulikasikan secara umum. Penghitungan harga

estimasi dengan menggunakan informasi yang lebih lengkap ini

diharapkan akan menghasilkan keputusan jual beli saham yang lebih

tepat dan return yang lebih tinggi. Kegiatan riset untuk

menganalisis variabel-variabel yang berpengaruh terhadap harga

saham sangat penting dilakukan walaupun harus mengeluarkan

biaya riset yang tinggi, asalkan dapat meningkatkan return


(30)

portofolio atau pun keputusan jual-beli saham yang didasarkan pada

hasil riset tepat mengenai sasaran (Samsul,2006: 271).

C. Signalling Theory

Informasi merupakan unsur yang sangat penting bagi investor

karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau

gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa

yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan.Informasi

akuntansi yang bermanfaat akan digunakan investor sebagai alat analisis

untuk mengambil keputusan investasi (Suwardjono, 2005: 490).

Informasi dalam (Inside information) berupa kebijakan

manajemen, rencana manajemen, pengembangan produk, strategi yang

dirahasiakan, dan sebagainya yang tidak tersedia secara publik akhirnya

akan terrefleksi dalam angka yang dipublikasikan melalui statemen

keuangan. Statemen keuangan merupakan salah satu signal dari himpunan

informasi yang tersedia di pasar modal. Oleh karena itu, investor berusaha

untuk mencari informasi untuk memprediksi laba yang akan diumumkan

atas dasar data yang tersedia secara publik (Suwardjono, 2005: 490).

Signalling theory berasumsi adanya informasi asimetris antara

manajemen perusahaan dengan investor. Hal ini dikarenakan manajemen

perusahaan memiliki informasi yang berbeda mengenai perusahaan

dibandingkan investor. Manajemen perusahaan memiliki informasi yang

lebih baik berkaitan dengan perusahaan berserta prospeknya (lebih akurat).


(31)

mempublikasikan informasi mengenai perusahaan beserta prospeknya

kepada masyarakat (investor). Investor akan menanggapi informasi yang

dipublikasikan oleh manajemen perusahaan yang direfleksikan dalam

harga saham (Aditya dan Isnurhadi, 2013).

D. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat penguji dari pekerjaan bagian

pembukuan yang digunakan untuk menentukan atau menilai posisi

keuangan perusahaan. Dari laporan keuangan, dapat diketahui posisi

keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan.

Laporan keuangan juga merupakan summary proses perhitungan setiap

tutup pembukuan yang digunakan untuk melihat perkembangan

perusahaan (Mulyawan, 2015: 83).

E. Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah penguraian pos-pos laporan

keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat

hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu

dan yang lain, yaitu antara data kuantitatif dan data non-kuantitatif yang

bertujuan mengetahui kondisi keuangan dalam proses menghasilkan

keputusan yang tepat (Mulyawan, 2015: 100).

Analisis laporan keuangan berfungsi untuk mengonversi data yang

berasal dari laporan sebagai bahan mentah menjadi informasi yang lebih

berguna, lebih tajam, dengan menggunakan teknik tertentu (Mulyawan,


(32)

F. Analisis Rasio Keuangan

Dari sudut pandang investor, peramalan masa depan adalah inti

dari analisis keuangan yang sebenarnya, sedangkan dari sudut pandang

manajemen, analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu

mengantisipasi kondisi dimasa depan dan, yang penting, sebagai titik

awal untuk perencanaan tindakan yang akan mempengaruhi peristiwa di

masa depan (Brigham dan Houston, 2013: 133).

Dalam menganalisis suatu laporan keuangan diperlukan beberapa

rasio untuk memberikan gambaran mengenai situasi perusahaan. Rasio

adalah gambaran situasi perusahaan pada waktu tertentu sehingga dapat

diketahui kecenderungan (tren) situasi perusahaan pada masa yang akan

datang melalui gerakan yang terjadi pada masa lalu sampai sekarang.

Adapun rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil

perbandingan dari suatu laporan keuangan dengan pos lainnya yang

mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.

Rasio keuangan hanya menyederhanakan hubungan antarpos

tertentu dengan lainnya. Dengan cara ini dapat diketahui hubungan

antarpos dapat dibandingkan dengan rasio lain sehingga dapat memberikan

penilaian (Mulyawan, 2015: 114). Rasio Keuangan dirancang untuk

membantu dalam mengevaluasi laporan keuangan (Brigham dan Houston,


(33)

Rasio keuangan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Likuiditas

Likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan

dalam melunasi sejumlah utang jangka pendek, umumnya

kurang dari satu tahun. Dimensi Konsep likuiditas tersebut

mencerminkan ukuran-ukuran kinerja manajemen ditinjau

sejauh mana manajemen mampu mengelola modal kerja yang

didanai dari utang lancar dan saldo kas perusahaan. Dimensi

konsep likuiditas antara lain (Harmono, 2009: 106) :

a. Current Ratio

Current Ratio dapat diukur dengan menggunakan

aktiva lancar dibagi utang lancar atau kewajiban lancar,

seperti dinyatakan sebagai berikut:

= Aset Lancar utang lancar

Aset lancar mencakup kas, piutang usaha,

surat-surat berharga jangka pendek dan persediaan. Utang

lancar mencakup utang dagang, utang wesel, utang gaji,

utang pajak dan utang obligasi jangka panjang yang

sudah jatuh tempo (Harmono, 2009: 106).

Current Ratio berguna untuk menunjukkan

kemampuan operasional perusahaan, yaitu untuk

kelancaran proses produksi. Angka rasio yang besar


(34)

produksi akan lancar karena perusahaan bisa membayar

semua tagihan jangka pendek dengan baik (Wira, 2011:

73) .

b. Acid Test Ratio

Acid Test Ratio atau Quick ratio yang dihitung

dengan mengurangi persediaan dengan aset lancar,

kemudian membagi sisanya dengan utang lancar seperti

dinyatakan berikut ini:

� = Aset Lancar−Persediaan utang lancar

Persediaan pada umumnya merupakan aset lancar

perusahaan yang paling tidak likuid sehingga

persediaan merupakan aset, di mana kemungkinan besar

akan terjadi likuidasi. Oleh karena itu, rasio yang

mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk

membayar kewajiban jangka pendek tanpa

mengandalkan persediaan merupakan hal yang penting

(Brigham dan Houston, 2013: 135).

2. Profitabilitas

Profitabilitas menggambarkan kinerja fundamental

perusahaan ditinjau dari tingkat efisiensi dan efektivitas operasi

perusahaan dalam memperoleh laba. Konsep profitabilitas


(35)

kinerja fundamental perusahaan mewakili kinerja manajemen.

Dimensi konsep likuiditas antara lain (Harmono, 2009: 110) :

a. Net Profit Margin

Net Profit Margin adalah rasio yang didapat dari

membagi keuntungan bersih dengan total penjualan

seperti dinyatakan berikut ini:

= Laba bersih setelah pajak Penjualan

Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan bersih

yang dapat diperoleh setiap penjualan. Semakin besar

rasio ini nilai semakin baik karena menunjukkan

perusahaan yang sangat menguntungkan (Wira, 2011:

71).

b. Gross Profit Margin

Gross Profit Margin adalah rasio yang didapat dari

membagi laba usaha (laba kotor). Gross Profit Margin

dapat dirumuskan sebagai berikut:

= Laba Kotor Penjualan

Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan yang

dapat diperoleh dari setiap rupiah penjualan. Perbedaan

Gross Profit Margin dengan Net Profit Margin yaitu

rasio ini hanya menghitung laba dari kegiatan inti


(36)

rasio ini semakin baik karena menunjukkan perusahaan

menghasilkan laba usaha besar dari penjualan yang

sama (Wira, 2010: 71)

c. Return On Asset

Return On Asset adalah rasio yang dihitung dengan

membagi laba bersih setelah pajak dengan total aset

perusahaan. Return On Asset dinyatakan dalam

persentase. Return On Asset dapat dinyatakan seperti

ini:

� =Laba bersih setelah pajak Total aset

Rasio Return On Asset juga digunakan untuk

mengukur tingkat profitabilitas perusahaan. Return On

Asset menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam

menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba, karena

aset merupakan wujud dari sejumlah dana yan

diinvestasikan, maka Return On Asset sering disebut

juga Return On Investment.

Semakin besar nilai Return On Asset semakin baik,

karena untuk aset yang sama perusahaan menghasilkan

keuntungan lebih besar. Untuk menghasilkan Return On

Asset yang tinggi, perusahaan dituntut untuk

mengalokasikan investasinya pada aset yang lebih


(37)

d. Return On Equity

Return On Equity mengukur kemampuan

perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi

pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga

dipengaruhi oleh besar-kecilnya utang perusahaan,

apabila proporsi utang semakin besar maka rasio ini

juga akan semakin besar. Return On Equity dinyatakan

dalam persentasi. Return On Equity dirumuskan seperti

ini (Sartono, 2010: 124):

� =Laba setelah Pajak Modal Sendiri

3. Leverage

Leverage digunakan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan membayar utang jangka panjang. Struktur modal

optimal akan terjadi jika biaya modal juga optimal. Indikator

yang umum digunakan untuk menentukan komposisi struktur

modal optimal antara lain (Harmono, 2009: 112):

a. Debt Ratio/ Debt to Assets Ratio

Debt Ratio adalah rasio yang dihitung dengan

membagi total utang (jangka panjang dan pendek)

dengan total aset. Debt Ratio dapat dirumuskan seperti

berikut:

=Total Utang Total Aset


(38)

Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa

banyak aset yang dibiayai oleh utang. Semakin rendah

nilai Debt Ratio akan semakin baik, sedangkan Debt

Ratio lebih besar dari 1 sebaiknya dihindari, karena jika

kreditor menagih dan semua aset dijual pun tidak

mampu menalangi utang (Wira, 2011: 75).

b. Debt To Equity Ratio

Debt To Equity Ratio adalah rasio yang dihitung

dengan membagi total hutang dengan total ekuitas

(modal). Debt To Equity Ratio dapat dirumuskan

sebagai berikut:

� = Total Utang Total Ekuitas/ Modal

Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar risiko

yang dihadapi, dan investor akan meminta tingkat

keuntungan yang semakin tinggi. Rasio yang tinggi juga

menunjukkan proprosi modal sendiri yang rendah untuk

membiayai aktiva (Sartono, 2010: 121).

4. Aktivitas

Aktivitas mencerminkan perputaran aktiva mulai dari kas

dibelikan persediaan, untuk perusahaan manufaktur persediaan

tersebut diolah sebagai bahan baku sampai menjadi produk jadi

kemudian dijual baik secara kredit maupun tunai yang pada


(39)

menggunakan tingkat perputaran aktiva perusahaan, baik

secara parsial maupun secara total. Aktivitas dapat dijadikan

indikator kinerja manajemen yang menjelaskan tentang sejauh

mana efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi perusahaan

yang dilakukan oleh manajemen (Harmono, 2009: 107).

Adapun tingkat aktivitas perputaran investasi modal kerja dan

investasi aset tetap yaitu:

a. Inventory Turnover Ratio

Inventory Turnover Ratio mengukur seberapa cepat

tidaknya persediaan terjual dalam suatu periode waktu

misalnya satu tahun. Inventory Turnover Ratio dapat

dirumuskan sebagai berikut (Wira, 2011: 74):

� � =Harga Pokok Penjualan Rata−rata Penjualan

Angka rasio yang rendah mungkin menunjukkan

terlalu banyak persediaan. Angka rasio yang tinggi

menunjukkan barang cepat terjual, sehingga

meminimalkan biaya penyimpanan (Wira, 2011: 74).

b. Total Asset Turnover

Total Asset Turnover menunjukkan bagaimana

efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva

untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba.


(40)

elemen aktiva itu sendiri. Total Asset Turnover dapat

dihitung sebagai berikut (Sartono, 2010: 120):

� = Penjualan Total Aktiva

G. Saham

Suatu Perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk

saham. Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, maka

saham ini disebut dengan saham biasa (common stock). Pemegang saham

adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen

untuk menjalankan operasi perusahaan. Untuk menarik minat investor,

suatu perusahaan mungkin juga mengeluarkan kelas lain dari saham, yaitu

yang disebut dengan saham preferen (preferred stock). Saham preferen

merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan

saham biasa. Saham preferen mempunyai hak-hak prioritas lebih dari

saham biasa. Hak-hak prioritas dari saham preferen yaitu hak atas dividen

yang tetap dan ha terhadap aktiva jika terjadi likuidasi (Hartono, 2013:

141)

Beberapa nilai yang berhubungan dengan saham yaitu nilai buku,

nilai pasar dan nilai intrinsik. Nilai buku merupakan nilai saham menurut

pembukuan perusahaan emiten. Nilai pasar merupakan nilai saham di

pasar saham dan nilai intrinsic merupakan nilai sebenarnya dari saham

(Hartono, 2013: 151).

Perusahaan yang bertumbuh mempunyai rasio lebih besar dari nilai


(41)

dari nilai bukunya. Mengetahui nilai pasar dan intrinsik dapat digunakan

untuk mengetahui saham-saham mana yang murah, tepat nilainya atau yan

mahal. Nilai pasar yang lebih kecil dari nilai intrinsiknya menunjukkan

bahwa saham tersebut dijual dengan harga yang murah (undervalued),

karena investor membayar saham tersebut lebih kecil dari yang seharusnya

dibayar, sedangkan jika nilai pasar lebih besar dari intrinsiknya

menunjukkan bahwa saham tersebut dijual dengan harga yang mahal

(overvalued) (Hartono, 2013: 152) H. Return Saham

Saat berinvestasi, salah satu faktor yang memotivasi investor yaitu

adanya return saham yang merupakan hasil atas keberanian investor untuk

menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.Return merupakan

hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasian

yang sudah terjadi atau return ekspektasian yang belum terjadi tetapi yang

diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Hartono, 2013: 235).

Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield (Hartono,

2013: 236). Dimana return total ini merupakan keseluruhan return yang

diperoleh dari suatu investasi pada periode tertentu. Return total dapat

dinyatakan sebagai berikut:

Return Total = Capital gain (loss) + yield

Capital gain (loss) merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif

dengan harga periode lalu (Hartono, 2013: 236):

( ) = Pt −Pt−1 Pt−1


(42)

Keterangan :

Pt = Harga saham periode sekarang

Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya

Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik dari suatu

investasi terhadap harga investasi periode tertentu. Untuk saham biasa

yang melakukan pembayaran deviden periodik sebesar Dt rupiah

per-lembarnya, maka yield dapat dituliskan sebagai berikut (Hartono, 2013:

236):

� = Dt

Pt−1

Keterangan :

Dt = Dividen kas yang dibayarkan

Pt ‐1 = Harga saham periode sebelumnya

Yield disebut juga dengan current income yaitu keuntungan yang

diperoleh dari penerimaan kas periodik yang dapat diperoleh dari

pembayaran bunga deposito, dividen, bunga obligasi dan sebagainya

disebut sebagai pendapatan lancar, maksudnya adalah keuntungan

biasanya diterima dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat

dikonversi dalam bentuk uang kas cepat seperti bunga atau jasa giro dan

dividen tunai. Serta yang setara kas adalah saham bonus atau dividen

saham yaitu dividen dibayarkan dalam bentuk saham-saham dan dapat


(43)

Sehingga return total dapat dirumuskan sebagai berikut (Hartono,

2013: 237):

Total = Pt −Pt−1+ Dt Pt−1

Keterangan :

Pt = Harga saham sekarang

P t ‐1 = Harga saham periode sebelumnya

Dt = Dividen kas yang dibayarkan

Namun mengingat tidak selamanya perusahaan membagikan

dividen kas secara periodik kepada pemegang sahamnya, maka dalam

penelitian ini return saham dapat dihitung sebagai berikut (Hartono, 2013:

237) :

Total =Pt−Pt−1 Pt1

Keterangan

Pt = Harga Saham periode sekarang

Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya

I. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Perumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dibahas sebelumnya

mengenai faktor analisis rasio keuangan diantaranya : Likuiditas,

Profitabilitas, Leverage, Aktivitas dan juga Return saham, maka dapat

disusun suatu kerangka pemikiran teoritis yang dapat menggambarkan

pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen akan


(44)

1. Pengaruh Likuiditas terhadap Return Saham

Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan membayar

utang jangka pendek tepat pada waktunya (Sartono, 2010: 116).

Nilai likuiditas yang rendah menunjukkan masalah dalam

perusahaan dan berakibat menyebabkan terjadinya penurunan harga

pasar dari saham perusahaan yang bersangkutan. Semakin tinggi

likuiditasini berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban financial jangka pendek (Sartono, 2010: 116).

Nilai likuiditas yangtinggi menunjukkan perusahaan dalam

kondisi liquid, perusahaan yang liquid lebih menarik minatinvestor

(Daljono et. al , 2013). Dengan begitu maka investor tertarik untuk

membeli saham perusahaan sehingga nilai saham perusahaan naik dan

berpengaruh terhadap peningkatan return saham.Hasil ini mendukung

oleh penelitian Prihantini (2009) yang mengatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap return saham namun tidak mendukung hasil penelitian dari Subalono (2009), Aditya dan Isnurhadi (2013) dan Daljono et. al (2013) yang mengatakan bahwa likuiditas yang berpengaruh negatif terhadap return saham.

H1 = Likuditas berpengaruh positif terhadap return saham. 2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Return Saham

Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dari sumber dana yang dimiliki. Semakin tinggi

nilai profitabilitas menunjukkan kinerja perusahaan yang baik karena


(45)

investor lebih tertarik untuk memiliki saham perusahaan yang mampu

menghasilkan laba yang besar, dan jika banyak investor yang tertarik

untuk membeli saham perusahaan yang memiliki kemampuan

menghasilkan laba yang tinggi, memberikan harapan naiknya harga

saham perusahaan tersebut dan berdampak pada naiknya return saham,

sehingga profitabilitas berpengaruh positif terhadap return

saham.Hasil ini mendukung penelitian dari Subalono (2009) dan Daljono

et. al (2013) yang mengatakan bahwa Profitabilitas berpengaruh positif

terhadap return saham

H2 = Profitabilitas berpengaruh positif terhadap return saham. 3. Pengaruh Leverage terhadap Return Saham

Rasio Leverage menggambarkan hubungan antara utang

perusahaan terhadap modal maupun aset. Leverage akan memberikan

pengaruh negatif bagi return saham, karena jika total utang lebih besar

dari modal maka yang terjadi perusahaan akan memperoleh tingkat

pengembalian atau return yang rendah, karena utang yang terlalu

banyak akan menjadikan perusahaan sulit untuk melunasi

utang-utangnya (Asmi, 2014).

Meningkatnya utang menunjukkan sumber modal perusahaan

tergantung pada pihak luar (kreditur) sehingga mengurangi minat

investor dalam menanamkan dananya dalam perusahaan tersebut

karena investor lebih memilih perusahaan yang memiliki nilai leverage


(46)

perusahaan juga semakin kecil. Menurunnya minat investor yang ingin

berinvestasi di perusahaan tersebut berdampak pada harga saham yang

rendah sehingga return saham perusahaan juga rendah.Hasil ini

mendukung oleh penelitian Prihantini (2009) yang mengatakan bahwa

leverage berpengaruh negatifterhadap return saham namun tidak

mendukung hasil peneltian dari Subalono (2009), Aditya dan Isnurhadi

(2013) dan Daljono et. al (2013) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap return saham.

H3 = Leverage berpengaruh negatif terhadap return saham. 4. Pengaruh Aktivitas terhadap Return Saham

Aktivitas menggambarkan kemampuan serta efisiensi dalam

menghasilkan penjualan dengan mendayagunakan aktiva yang

dimiliki.

Perputaran total aktiva menunjukan bagaimana efektivias

perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan

penjualan dalam kaitannya untuk mendapatkan laba. Semakin tinggi

rasio ini berarti semakin efisien penggunaan aktiva tersebut. Perusahaan yang mampu mengoptimalkan aktivanya dan meningkatkan penjualannya akan lebih menarik untuk investor, hal ini akan meningkatkan return saham dari perusahaan tersebut dan dapat dilihat dari peningkatan harga saham perusahaan (Daljono et. al, 2103). Hasil ini mendukung oleh penelitian

Widodo (2007) yang mengatakan bahwa aktivitas berpengaruh positif

terhadap return saham namun tidak mendukung hasil penelitian


(47)

yang mengatakan bahwa aktivitas berpengaruh negatif terhadap return

saham.


(48)

30

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi empiris pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

B. Subjek dan Obyek Penelitian

1. Subjek Peneletian

Subjek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008 sampai 2013

2. Objek Penelitian

Objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

laporan keuangan perusahaan manufaktur yang go public dan listing di

Bursa Efek Indonesia dengan periode 2008 sampai 2013.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari subjek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham perusahaan

manufaktur yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

periode 2008 hingga 2013.

2. Sampel Penelitian

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling,


(49)

a. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan manufaktur

yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2013,

b. Laporan keuangan yang lengkap ditertbitkan oleh perusahaan

selama tahun 2008 - 2013.

c. Laporan keuangan perusahaan yang menjadi sampel mempunyai

periode akuntansi berakhir 31 Desember.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

dan berupa data sekunder, data tersebut dalam kategori data time series

yang diambil dalam periode tahun 2008 sampai dengan 2013.

2. Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Data perusahaan emiten yang tergabung dalam Bursa Efek

Indonesia (BEI).

b. Data harga dan return saham dalam Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode tahun 2008–2013.

c. Data rasio-rasio keuangan dari perusahaan emiten dalam

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008–2013. d. Tidak di-delisting dalam kurun waktu 2008 – 2013.

Data diperoleh dari pojok BEI, Indonesian Capital Market


(50)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan

dokumentasi. Dokumentasi yang dilakukan dengan mengumpulkan semua

data keuangan yang dibutuhkan tentang perusahaan manufaktur yang

dipublikasikan oleh Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

F. Variabel Penelitian

1. Variabel Terikat (dependent variabel)

Variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel yang dijelaskan

atau dipengaruhi oleh variabel bebas (independent variabel). Dalam

penelitian ini variabel terikatnya adalah return saham.

a. Return Saham

Return saham adalah laba atau keuntungan yang dinikmati oleh

pemodal atas investasi yang dilakukannya pada perusahaan

tertentu. Return saham merupakan hasil investasi surat

berharga (saham) yang berupa capital gain (loss) yaitu selisih

antara harga saham saat ini (closing price pada periode t)

dengan harga saham periode sebelumnya (closing price pada

periode t-1) dibagi dengan harga saham periode sebelumnya

(closing price pada periode t-1). Berikut cara menghitung

return saham (Hartono, 2013: 237) :

= Pt−Pt−1 Pt1


(51)

Keterangan

Pt = Harga Saham periode sekarang

Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya

b. Variabel Bebas (independent variabel)

Variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan variabel yang lain.

Dalam penelitian ini menggunakan empat variabel bebas

(X1,X2,X3,X4), yaitu :

1) Likuiditas

Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada jatuh

tempo. Dalam penelitian ini likuiditas diukur dengan Current

Ratio (CR). Current ratio digunakan untuk mengetahui

kemampuan perusahaam untuk membayar utang jangka

pendek/ utang lancar dengan aset lancarnya. Current ratio

berguna untuk menunjukkan kemampuan operasional

perusahaan yaitu untuk kelancaran proses produksi (Wira,

2011: 73). Current Ratio (CR) dinyatakan dalam rumus:

Current Ratio = Aset Lancar Utang Lancar

2) Profitabilitas

Profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari sumber

dana yang dimiliki. Profitabilitas yang diukur dalam penelitian


(52)

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih

berdasarkan tingkat aset yang tertentu. Return on Asset (ROA)

dinyatakan dengan rumus:

ROA = Net Income Total Assets

3) Leverage

Leverage suatu perusahaan dapat diukur dengan

membandingkan jumlah aktiva (total asset) dengan jumlah

utang (baik jangka pendek maupun jangka panjang). Dalam

penelitian ini leverage diukur dengan Debt to Equity Ratio

(DER). Debt To Equity Ratio (DER) untuk menghitung

kemampuan perusahaan membayar utang jangka panjang

dengan total ekuitas atau modal. Debt To Equity Ratio (DER)

dinyatakan dengan rumus:

� = Total Utang Total Ekuitas

4) Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan serta efisiensi dalam menghasilkan penjualan

dengan mendayagunakan aktiva yang dimiliki. Aktivitas dalam

penelitian ini diukur dengan Total Asset Turnover (TATO).

Total Asset Turn Over (TATO) untuk mengukur efisiensi


(53)

penjualan. Total Asset Turn Over (TATO) dinyatakan dengan

rumus:

� = Penjualan Total Aktiva

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan bertujuan untuk menjawab

permasalahan yang ada dalam rumusan masalah yaitu :

1. Uji Normalitas

Uji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen melalui uji t hanya akan valid jika residual yang kita dapatkan

mempunyai distribusi normal (Widarjono, 2013: 49).

Uji kecocokan distribusi dilakukan untuk pengambilan kesimpulan

mengenai hipotesis data berasal dari populasi dengan distribusi peluang

tertentu. Uji yang dilakukan adalah terhadap hipotesis :

Ho: Sampel atau data berasal dari distribusi peluang tertentu.

Ha: Sampel atau data tidak berasal dari distribusi peluang tertentu

Uji Kolmogorov-Smirnov merupakan salah satu jenis uji yang

digunakan untuk melakukan uji normalitas terhadap data.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji kelayakan model yang

dibuat sebelum digunakan untuk memprediksi. Pengujian asumsi klasik

yang digunakan yaitu: uji multikolinearitas, heteroskedastisitas dan


(54)

a. Uji Multikolinearitas

Hubungan linear antara variabel independen di dalam

regresi berganda disebut multikolinearitas (Widarjono, 2013: 101).

Multikolinearitas pada dasarnya adalah fenomena sampel (regresi)

yang berarti bahwa meskipun variabel-variabel X tidak secara

linear berhubungan dalam populasi, variabel-variabel itu bisa linear

berhubungan dalam sampel khusus. Multikolinearitas merupakan

kondisi variabel penjelas yang diasumsikan nonstokhastik,

multikolinearitas merupakan fitur dari sampel dan bukan populasi

(Gujarati, 2007: 70). Deteksi uji multikolinearitas pada suatu

model dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain (Gujarati,

2007: 68-71):

1) R2 tinggi namun sedikit rasio t signifikan. Jika R2 tinggi atau

melebihi 0,8 tes F di sebagian besar kasus akan menolak

hipotesis nol bahwa koefisien kemiringan parsial secara

tergabung atau serentak sama dengan nol. Tes-tes t individual

akan memperlihatkan bahwa tak satu pun atau sangat sedikit

koefisien kemiringan parsial yang berbeda secara statistik

dengan nol.

2) Korelasi berpasangan yang tinggi antara variabel penjelas.

Jika dalam regresi berganda yang melibatkan dua atau lebih

variabel penjelas dan dihitung koefisien korelasi antar


(55)

tinggi melebihi angka 0,8, ada kemungkinan terjadi

kolinearitas yang serius.

3) Pengujian korelasi parsial. Koefisien korelasi parsial melihat

pengaruh antar dua variabel dan menganggap variabel ketiga

konstan. Dimisalkan koefisien korelasi antara X1 dan X2

adalah 0,43 dan menganggap pengaruh X3 konstan, maka

koefisien korelasi X1 dan X2 masih 0,43. Padahal jika tidak

mempertimbangkan X3 konstan, maka nilai X1 dan X2

menjadi 0,9. Jadi dengan mempertimbangkan korelasi parsial

ini, kita tidak bisa mengatakan bahwa kolinearitas antara X1

dan X2 cukup tinggi.Regresi subsider atau tambahan. Regresi

subsider merupakan tambahan atas regresi utama Y terhadap

semua X. Kelemahan menggunakan teknik ini adalah beban

perhitungan. Jika suatu regresi mengandung beberapa

variabel penjelas, maka harus dihitung beberapa regresi

subsider sehingga metode pendeteksian kolinearitas ini

terbatas penggunaannya.

4) Faktor inflasi varians (Variance Inflation Factor-VIF). VIF

dapat dirumuskan

�� = 1

(1− 22)

VIF ini menunjukkan bagaimana varian dari

estimator menaik (inflating) dengan adanya multikolinearitas.


(56)

kolinearitas antara variabel independen naik maka varian dari

estimator juga akan naik dan menjadi nilai yang tidak

terbatas. Sebaliknya jika ada kolinearitas antar variabel

independen maka nilai VIF menjadi 1 (Widarjono, 2013).

Ketika koefisien determinasi ini 1 terjadi

multikolinearitas sempurna, varians dan kesalahan standar

tidak bisa didefinisikan. Tentu bila R2 nol, yakni tak ada

kolinearitas, maka VIF akan 1 sehingga kesalahan standard

an varians besar yang mengganggu situasi kolinearitas

(Gujarati, 2007: 70).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah

terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan

adalah dimana terdapat kesamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut

homoskedastisitas (Kurniawan, 2014: 158). Uji statistik yang dapat

digunakan adalah uji Glejser dengan meregresikan antara variabel

independen dengan nilai absolut residualnya. Jika variabel

independen tidak signifikan secara statistik tidak mempengaruhi


(57)

c. Uji Autokorelasi

Pada uji autokorelasi menggunakan data deret berkala

tetapi bisa juga menggunakan data lintas sektoral (Gujarati, 2007:

100). Untuk mengetahui adanya autokorelasi pada model regresi

dengan Uji d Durbin Watson. Statistik d Durbin-Watson

didefinisikan sebagai (Gujarati, 2007: 102) :

= ( − −1)

2 =2

2 =1

Jika ρ = 0 maka nilai d = 2 yang berarti tidak adanya masalah autokorelasi. Oleh karena itu sebagai aturan kasar (rule of

thumb) jika nilai d = 2 maka kita bisa mengatakan bahwa tidak ada

autokorelasi baik positif maupun negatif. Jika ρ = +1, nilai d ≈ 0, mengindikasikan adanya autokorelasi positif. Oleh karena itu, nilai

d yang semakin mendekati nol menunjukkan semakin besar

terjadinya autokorelasi positif. Jika ρ = -1, nilai d ≈ 4, yang berarti ada autokorelasi negatif. Dengan demikian nilai d yang semakin

besar mendekati 4 maka semakin besar terjadinya masalah


(58)

Gambar 3.1

Statistik Durbin-Watson d

Tabel 3.1

Tabel Uji d Durbin-Watson: Aturan Keputusan

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dL

Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada keputusan

dL d dU

Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 −dL< d < 4

Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada keputusan

4−dU d 4 −dL

Tidak ada autokorelasi positif atau negatif

Jangan tolak du < < 4−dU

3. Persamaan regresi berganda sebagai berikut:

= + + +. . . + � �+�

Keterangan

Y = Variabel dependen

α = Konstanta Autokorela

si positif

Daearah Meragukan

Tidak ada Autokorelasi

Daerah Meragukan

Autokorela si negatif


(59)

β1...βn = Koefisien regresi variabel independen ke 1 sampai n

X1…Xn = Variabel independen ke 1 sampai n

4. Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan tentang sifat populasi sedangkan

uji hipotesis adalah suatu prosedur untuk pembuktian kebenaran sifat

populasi berdasarkan data sampel. Dalam melakukan penelitian, kita

harus membuat hipotesis penelitian yaitu hipotesis nol (Ho) merupakan

keyakinan peniliti yang akan dibuktikan kebenarannya dengan

menggunakan data sampel, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) adalah

lawan atau alternatif dari hipotesis nol dan akan kita terima jika kita

menolak Ho (Widarjono, 2013: 41-43).

a.Uji F

Pada regresi berganda dimana mempunyai lebih dari satu

variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan

menggunakan uji F2. Uji F digunakan untuk uji signifikasi

model. Pada saat koefisien determinasi TSS (total sum of

squares) mempunyai df= n-1, ESS (explained sum of squares)

mempunyai df sebesar k-1 sedangkan SSR (sum of squared

residual) mempunyai df= n-k. Persamaan dapat ditulis

(Widarjono, 2013: 65):

F = R

2/ (k1)

(1−R2)/(Nk)~ F k−1 , n−k

Keterangan :


(60)

K = Banyaknya koefisien regresi

N = Banyak Observasi

Dari persamaan diatas jika hipotesis nol terbukti, maka

mengharapkan nilai dari ESS dan R2 akan sama dengan nol

sehingga F akan juga sama dengan nol. Dengan demikian,

tingginya nilai F statistik akan menolak hipotesis nol, sedangkan

rendahnya nilai F statistik akan gagal menolak hipotesis nol

karena variabel independen hanya sedikit menjelaskan variasi

variabel dependen disekitar rata-ratanya (Widarjono, 2013: 66).

Walaupun uji F menunjukkan adanya penolakan hipotesis

nol yang menunjukkan bahwa secara bersama-sama semua

variabel independen mempengaruhi variabel dependen, namun

hal ini bukan berarti secara individual variabel independen

mempengaruhi variabel dependen dengan uji t. Keadaan ini

terjadi karena kemungkinan adanya korelasi yang tinggi antar

variabel independen. Kondisi ini menyebabkan standard error

sangat tinggi dan rendahnya nilai t hitung meskipun model

secara umum mampu menjelaskan data dengan baik (Widarjono,

2013: 66).

b.Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui variabel independen

mempunyai distribusi normal terhadap variabel dependen yang


(61)

derajat degree of freedom (df) dari jumlah variabel independen

ditambah dengan konstanta yaitu n-k. Langkah untuk uji t

sebagai berikut (Widarjono, 2013: 43):

1) Membuat hipotesis sesuai banyak variabel independen

yang diteliti, karena peneliti mempunyai landasan teori

yang kuat sehingga menggunakan uji hipotesis satu sisi.

Ho1: β1 0 Likuiditas tidak berpengaruh positif terhadap return saham.

Ha1 : β1> 0Likuiditas berpengaruh positif terhadap return

saham.

Ho2 : β2 0 Profitabilitas tidak berpengaruh positif

terhadap return saham.

Ha2 : β2> 0 Profitabilitas berpengaruh positif terhadap return saham.

Ho3 : β3 0 Leverage tidak berpengaruh negatif terhadap return saham.

Ha3 : β3> 0 Leverage berpengaruh negatif terhadap return saham.

Ho4 : β4 0 Aktivitas tidak berpengaruh positif terhadap return saham.

Ha4 : β4> 0 Aktivitas berpengaruh positif terhadap return


(62)

2) Menghitung nilai t hitung untuk β1 dan β2dan mencari

nilai nilai t kritis dari tabel distribusi t (ada pada

lampiran). Nilai t hitung dicari dengan formula sebagai

berikut :

= 1

1

3) Bandingkan nilai t hitung untuk masing-masing

estimator dengan t kritisnya dari tabel. Keputusan

menolak atau gagal menolak Ho sebagai berikut:

Jika nilai t hitung nilai t kritis maka Ho ditolak atau

menerima Ha

Jika nilai t hitung nilai t kritis maka Ho diterima atau


(63)

45

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini, perusahaan yang menjadi sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2008 sampai dengan 2013. Dari total keseluruhan 169 perusahaan manufaktur yang ada, maka setelah

memenuhi kriteria sampling yang ditetapkan, sehingga diperoleh 71 perusahaan

yang menjadi sampel dalampenelitian ini. Berikut ini daftar

perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

Tabel 4.1

Nama dan Jenis Bisnis Perusahaan Sampel

NO Nama Perusahaan Bisnis Kode

1 PT. Ekadharma Tape Industry, Tbk

Adhesive EKAD

2 PT. Resource Alam Indonesia, Tbk

Adhesive KKGI

3 PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk

Animal Feed and Husbandry CPIN

4 PT. JAPFA, Tbk Animal Feed and Husbandry JPFA 5 PT. Malindo Feedmill, Tbk Animal Feed and Husbandry MAIN 6 PT. Sepatu Bata, Tbk Appareal and Other Textile Products BATA 7 PT. Indorama Syntetics, Tbk Appareal and Other Textile Products INDR 8 PT Indo Acidatama Tbk Appareal and Other Textile Products SRSN 9 PT. Astra International, Tbk Automotive and Allied Products ASII 10 PT. Astra Otoparts, Tbk Automotive and Allied Products AUTO 11 PT. Hexindo Adiperkasa Tbk Automotive and Allied Products HEXA 12 PT.Tunas Ridean, Tbk Automotive and Allied Products TURI


(64)

Lanjutan Tabel 4.1

Nama dan Jenis Bisnis Perusahaan Sampel

NO Nama Perusahaan Bisnis Kode

13 PT United Tractor Tbk Automotive and Allied Products UNTR 14 PT Selamat Sempurna Tbk Automotive and Allied Products SMSM 15 PT. Jembo Cable Company,

Tbk

Cables JECC

16 PT. GT Kabel Indonesia, Tbk

Cables KBLI

17 PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce, Tbk

Cables SCCO

18 PT. Voksel Electric, Tbk Cables VOKS 19 PT Kabelindo Murni Tbk Cables KBLM 20 PT. Indocement Tunggal

Prakasa, Tbk

Cement INTP

21 PT. Holcim Indonesia, Tbk Cement SMCB 22 PT. Semen Gresik, Tbk Cement SMGR 23 PT. AKR Corporindo, Tbk Chemical and Allied Products AKRA 24 PT. Unggul Indah Cahaya,

Tbk

Chemical and Allied Products UNIC

25 PT Lautan Luas Tbk. Chemical and Allied Products LTLS 26 PT Colorpak Indonesia Tbk Chemical and Allied Products CLPI 27 PT. Mustika Ratu, Tbk Consumer Goods MRAT 28 PT. Mandom Indonesia, Tbk Consumer Goods TCID 29 PT. Unilever Indonesia, Tbk Consumer Goods UNVR 30 PT. Astra-Graphia, Tbk Electronic and Office Equipment ASGR 31 PT. Metrodata Electronics,

Tbk

Electronic and Office Equipment MTDL

32 PT. Sat Nusapersada, Tbk Electronic and Office Equipment PTSN 33 PT. Kedawung Setia

Industrial, Tbk

Fabricated Metal Products KDSI

34 PT. Kedaung Indah Can, Tbk Fabricated Metal Products KICI 35 PT. Ades Waters Indonesia,

Tbk.

Food and Beverages ADES


(65)

Lanjutan Tabel 4.1

Nama dan Jenis Bisnis Perusahaan Sampel

NO Nama Perusahaan Bisnis Kode

37

PT. Fast Food Indonesia, Tbk

Food and Beverages FAST

38

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

Food and Beverages INDF

39

PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk

Food and Beverages MLBI

40 PT. Mayora Indah, Tbk Food and Beverages MYOR 41 PT. Ultra Jaya Milk, Tbk Food and Beverages ULTJ

42

PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk

Food and Beverages SMAR

43

PT Tunas Baru Lampung

Tbk. Food and Beverages TBLA

44 PT Siantar Top Tbk. Food and Beverages STTP

45

PT. Alumindo Light Metal Industry, Tbk

Metal and Allied Products ALMI

46

PT. Betonjaya Manunggal, Tbk

Metal and Allied Products BTON

47 PT. Lion Metal Works, Tbk Metal and Allied Products LION

48

PT. Pelangi Indah Canindo, Tbk

Metal and Allied Products PICO

49 PT Lionmesh Prima Tbk. Metal and Allied Products LMSH 50 PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk Paper and Allied Products FASW

51

PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk

Paper and Allied Products INKP

52 PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Paper and Allied Products INRU 53 PT. Suparma, Tbk Paper and Allied Products SPMA

54

PT Pabrik Kertas Tjiwi

Kimia Tbk. Paper and Allied Products TKIM 55 PT. Kimia Farma, Tbk Pharmaceuticals KAEF 56 PT. Kalbe Farma, Tbk Pharmaceuticals KLBF

57

PT. Tempo Scan Pacific, Tbk

Pharmaceuticals TSPC


(66)

Lanjutan Tabel 4.1

Nama dan Jenis Bisnis Perusahaan Sampel

NO Nama Perusahaan Bisnis Kode

59

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk.

Pharmaceuticals

DVLA

60

PT. Asahimas Flat Glass, Tbk

Plastics and Glass Products AMFG

61 PT. Berlina, Tbk Plastics and Glass Products BRNA

62

PT Argha Karya Prima Industry Tbk.

Plastics and Glass Products

AKPI

63 PT Trias Sentosa Tbk. Plastics and Glass Products TRST 64 PT Kageo Igar Jaya Tbk Plastics and Glass Products IGAR

65

PT. Arwana Citramulia, Tbk Stone, Clay, Glass and Concrete Products

ARNA

66

PT. Intikeramik Alamasri Industry, Tbk

Stone, Clay, Glass and Concrete Products

IKAI

67

PT. Surya Toto Indonesia, Tbk

Stone, Clay, Glass and Concrete Products

TOTO

68

PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk

Stone, Clay, Glass and Concrete Products

KIAS

69 PT Roda Vivatex Tbk Textile Mill Products RDTX

70 PT. Gudang Garam, Tbk Tobacco Manufacturers GGRM 71 PT. HM Sampoerna, Tbk Tobacco Manufacturers HMSP Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD)

B. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Berdasarkan hasil analisis statistik deskripsi, maka berikut pada tabel 4.2

ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan pada penelitian inimeliputi:

jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), nilai maksimum, nilai minimum serta

standar deviasi untuk masing-masing variabel.

Berdasarkan tabel 4.2 terdapat banyaknya jumlah observasi dalam

penelitian ini pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia


(67)

terendahnya sebesar -0,98 dan nilai rata-ratanya sebesar 0,3022. Standar deviasi

return saham sebesar 0,78717 yang melebihi nilai meanreturn saham sebesar

0,3022. Besarnya simpangan data menunjukkan tingginya fluktruasi data variabel

return saham selama observasi.

Tabel 4.2

Hasil Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation Returnsaham 385 -.98 1.84 .1843 .54111 Likuiditas 385 .24 9.46 2.3109 1.71203 Profitabilitas 385 -4.38 41.65 10.3187 9.00243 Leverage 385 .08 7.40 1.1456 .98918 Aktivitas 385 .04 3.25 1.3297 .63181 Valid N

(listwise) 385

Sumber: data yang diolah

Likuiditas memiliki nilai tertinggi sebesar 9,46, nilai terendahnya sebesar

0,24;nilai rata-ratanya sebesar 2,3109 sedangkan nilai standar deviasi 1,71203.

Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-ratanya menunjukkan bahwa

variabel likuiditas mempunyai sebaran yang sangat kecil.

Profitabilitas memiliki nilai tertinggi sebesar 41,64, nilai terendahnya

sebesar -4,38, nilai rata-ratanya sebesar 10,3187 serta nilai standar deviasi sebesar

9,00243. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-ratanya

menunjukkan bahwa variabel profitabilitas mempunyai sebaran yang sangat besar.

Leverage memiliki nilai tertinggi sebesar 7,40, nilai terendahnya sebesar


(68)

Nilai standar deviasi yang lebih besar dari nilai rata-ratanya menunjukkan bahwa

variabel leverage mempunyai sebaran yang sangat besar.

Aktivitas memiliki nilai tertinggi sebesar 3,25, nilai terendahnya sebesar

0,4; nilai rata-ratanya sebesar 1,3297 serta nilai standar deviasi sebesar 0,63181.

Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-ratanya menunjukkan bahwa

variabel aktivitas mempunyai sebaran yang sangat kecil.

C. Analisis Data

Setelah ditentukan perusahaan-perusahaan yang sesuai kriteria, langkah

berikutnya yaitu melakukan analisis data. Langkah-langkah analisis data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji

apakah distribusi data normal atau tidak, ada dua cara untuk

mendeteksinya, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam

penelitian ini, cara untuk menguji normalitas dat dilakukan dengan uji

statistik, hasil pengujian normalitas terhadap 385 data terlihat pada Tabel

4.3 berikut:

Tabel 4.3 Normalitas data

Variabel Sig Kesimpulan Likuiditas, Profitabilitas, Leverage, Aktivitas 0,104 Normal


(69)

Dari hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa data telah

terdistribusi secara normal. Hal ini ditunjukkan dengan uji Kolmogorov -

Smirnov yang menunjukkan hasil yang memiliki tingkat signifikansi

sebesar 0,104 yang berada di atas 0,05.

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik merupakan syarat utama dalam persamaan

regresi. Maka harus dilakukan pengujian terhadap 3 asumsi klasik

berikut ini:

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Bila variabel-variabel bebas berkorelasi secara sempurna, maka

metode kuadrat terkecil tidak bisa digunakan. Untuk mengetahui

apakah terjadi multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF yang

terdapat pada masing–masing variabel seperti terlihat pada Tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

Likuiditas .813 1.230 Tidak ada Multikolinearitas Profitabilitas .867 1.154 Tidak ada Multikolinearitas Leverage .750 1.333 Tidak ada Multikolinearitas Aktivitas .955 1.047 Tidak ada Multikolinearitas

Sumber: Data sekunder yang diolah

Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas


(70)

dibawah 10. Data yang digunakan untuk uji multikolinearitas ini

adalah data yang telah dihilangkan outlier-nya. Dari tabel tersebut

diperoleh bahwa semua variabel bebas memiliki nilai Tolerance di atas

0,1 dan nilai VIF jauh dibawah angka 10. Dengan demikian dalam

model ini tidak ada masalah multikolinieritas.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat

korelasi antara variabel satu dengan variabel lain yang berlain waktu

Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi kita harus melihat nilai

uji D-W dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 4.5

Tabel Uji d Durbin-Watson: Aturan Keputusan

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif

Tolak 0 < d < dL

Tidak ada autokorelasi positif

Tidak ada keputusan

dL d dU

Tidak ada autokorelasi negatif

Tolak 4 −dL< d < 4

Tidak ada autokorelasi negatif

Tidak ada keputusan

4−dU d 4 −dL

Tidak ada autokorelasi positif atau negatif


(71)

Gambar 4.1 Statistik Durbin-Watson d

Tabel 4.6

Hasil Uji Durbin-Watson

Nilai Durbin- Watson Kesimpulan 1,952 Tidak ada Autokorelasi

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai Durbin Watson

(DW) sebesar 1,952. Sedangkan besarnya DW-tabel: dl (batas luar) =

1,728; du (batas dalam) = 1,810; 4 – du = 2,19; dan 4 – dl = 2,272. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa DW-test terletak pada

daerah uji. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.2 sebagai berikut: Autokorelasi

positif

Daearah Meragukan

Tidak ada Autokorelasi

Daerah Meragukan

Autokorelasi negatif

0 d


(1)

83 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

84 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

85 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

86 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

87 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

88 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MINING YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2008 SAMPAI 2012.

0 3 33

PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

2 20 23

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013

0 12 11

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013).

0 2 8

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 26

Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

3 81 9

Analisis pengaruh rasio likuiditas, leverage, dan profitabilitas terhadap return saham - USD Repository

1 10 111