HUBUNGAN POLA MAKAN REMAJA OBESITAS DENGAN KECUKUPAN ZAT GIZI KARBOHIDRAT DI PERGURUAN ISLAM AL-ULUM TERPADU.
HUBUNGAN POLA MAKAN REMAJA OBESITAS DENGAN
KECUKUPAN ZAT GIZI KARBOHIDRAT DI PERGURUAN
ISLAM AL-ULUM TERPADU
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Tata Boga
Oleh :
RIA ISTIAN
5103142032
PENDIDIKAN TATA BOGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
ABSTRAK
RIA ISTIAN. NIM : 5103142032. Hubungan Pola Makan Remaja Obesitas
Dengan Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat di Perguruan Islam Al-Ulum
Terpadu.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengidentifikasi karakteristik
keluarga (usia ayah dan ibu, besar keluarga, pendidikan ayah dan ibu, pekerjaaan
ayah dan ibu, pendapatan keluarga), (2) Untuk mengetahui pola makan remaja
obesitas, (3) Untuk mengetahui kecukupan zat gizi karbohidrat remaja obesitas,
dan (4) Untuk mengetahui hubungan pola makan remaja obesitas dengan
kecukupan zat gizi karbohidrat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember
2014. Lokasi penelitian di SMA Islam Al-Ulum Terpadu. Teknik pengambilan
sampel dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria siswa
yang memiliki berat badan lebih yang tergolong obesitas. Teknik pengumpulan
data berupa data primer yang dikumpulkan yaitu data karakteristik keluarga
meliputi usia ayah dan ibu, besar keluarga, pendidikan ayah dan ibu, pekerjaaan
ayah dan ibu, pendapatan ayah dan ibu. Data pola makan remaja obesitas
dikumpulkan melalui metode semi frekuensi makanan (food frequency). Data
kecukupan zat gizi karbohidrat dikumpulkan dengan menggunakan metode food
recall 2 x 24 jam. Tekni analisis data krakteristik keluarga secara deskriptif. Data
pola makan dianalisis kedalam kategori baik dan kurang. Data kecukupan zat gizi
karbohidrat dianalisis kedalam kategori baik, sedang, kurang dan defisit. Untuk
melihat hubungan pola makan remaja obesitas dengan kecukupan zat gizi
karbohidrat di analisis menggunakan uji Korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik keluarga dilihat dari
rataan umur ayah yaitu 48,48 tahun, sedangkan umur ibu rataannya yaitu 44,45
tahun. Jumlah anggota keluarga rataan 6,09 orang dengan kategori keluarga
sedang. Rataan tingkat pendidikan ayah yaitu 14,94 tahun (akademi/PT) dan
rataan tingkat pendidikan ibu yaitu 14,2 tahun (akademi/PT). Pekerjaan ayah yaitu
wiraswasta, wirausaha PNS, TNI, polisi, pegawai, dosen dan pengacara,
sedangkan pekerjaan ibu yaitu ibu rumah tangga, wiraswasta, PNS, wirausaha,
guru, pegawai BUMN, agen asuransi dan polwan. Pendapatan keluarga rataan Rp
10.524.424 perbulan. Pola makan remaja obesitas keseluruhannya termasuk
kategori baik yaitu 75,76 persen. Kecukupan zat gizi karbohidrat sebagian besar
termasuk kategori baik yaitu 87,88 persen. Hasil uji statistik korelasi spearman
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan remaja
obesitas (ρ=0,000, r=0,815) dengan kecukupan zat gizi karbohidrat. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik pola makan remaja obesitas maka akan
semakin baik kecukupan zat gizi karbohidratnya.
Kata kunci : pola makan, remaja obesitas dan zat gizi karbohidrat
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan nikmat kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Hubungan Pola Makan Remaja Obesitas dengan
Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat di Perguruan Islam Al-Ulum Terpadu”
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih sedalamdalamnya kepada beberapa pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan
dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. A. Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Pembantu Akademik
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtiyas, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan PKK Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Tata Boga
dan selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan
masukan dan arahan yang baik selama perkuliahan.
6. Ibu Dra. Ade Chairunnisa Gultom, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi
dorongan sampai proposal ini terwujud.
7. Bapak kepala sekolah SMA Islam Al-Ulum Terpadu yang telah membantu
penyempurnaan data-data yang dibutuhkan penulis.
8. Teristimewa kepada Ayahanda Sriyono dan Ibunda Tuminah yang sangat
penulis banggakan serta Abangda Ismawan, Kakanda Yusnita, Robby, Shella,
Wisma, Rendi, Putri dan seluruh keluarga yang selalu mendukung dengan
doa, moril dan material selama penulis menyelesaikan studi.
9. Teristimewa kepada sahabat hati Andi Kurniawan yang selalu memberikan
dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan
sebaik-baiknya.
10. Teristimewa kepada Nurul Fatimah, Nurainun Br. Ginting, Sri Diana,
Rukiyah, Desi Purnama Sari, Sri Lestari, Sylvi Maulida Barus dan seluruh
teman-teman seperjuangan stambuk 2010 pendidikan tata boga Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan dan semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan
pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta
memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penyelesaian skripsi
ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis menyadari
masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya proposal ini.
Medan,
Januari 2015
Ria Istian
NIM.5103142032
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
B. Identifikasi Masalah ....................................................................
C. Pembatasan Masalah....................................................................
D. Rumusan Masalah .......................................................................
E. Tujuan Penelitian .........................................................................
F. Manfaat Penelitian ......................................................................
1
1
5
6
6
7
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA dan HIPOTESIS..................................
A. Deskripsi Teoritis ........................................................................
B. Penelitian yang Relevan ..............................................................
C. Kerangka Berfikir ........................................................................
D. Pengajuan Hipotesis ....................................................................
8
8
21
22
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................
A. Desain Penelitian .........................................................................
B. Definisi Operasional ....................................................................
C. Populasi dan Sampel ....................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
E. Teknik Analisis Data ...................................................................
24
24
24
24
26
26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...........................................................
I. Karakteristik Responden ......................................................
II. Karakteristik Keluarga .........................................................
III. Pola Makan Remaja Obesitas ..............................................
IV. Kategori Pola Makan Remaja Obesitas................................
V. Kecukupan dan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat..
VI. Hubungan Pola Makan Remaja Obesitas dengan
Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat .........................................
30
30
30
30
36
43
44
BAB V KESIMPULAN DAN DARAN ....................................................
A. Kesimpulan ..................................................................................
B. Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
LAMPIRAN ................................................................................................
47
47
48
49
53
45
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Angka Kecukupan Karbohidrat Pada Remaja........................................ 19
2. Sebaran Populasi Penelitian ................................................................... 25
3. Sebaran Sampel Penelitian ..................................................................... 25
4. Sebaran Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin .................... 30
5. Sebaran Responden Berdasarkan Usia Ayah ......................................... 31
6. Sebaran Responden Berdasarkan Usia Ibu ............................................ 31
7. Sebaran Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ................ 32
8. Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Ayah .............................. 33
9. Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu .................................. 33
10. Sebaran Responden Menurut Pekerjaan Ayah ....................................... 34
11. Sebaran Responden Menurut Pekerjaan Ibu .......................................... 35
12. Sebaran Responden Menurut Pendapatan Keluarga .............................. 35
13. Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Untuk Makanan
Pokok Perminggu ................................................................................... 36
14. Kategori Pola Makan Pada Makanan Pokok .......................................... 37
15. Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Lauk Pauk Perminggu .. 37
16. Kategori Pola Makan Pada Lauk Pauk................................................... 38
17. Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Sayuran Perminggu ...... 38
18. Kategori Pola Makan Pada Sayuran ....................................................... 39
19. Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Buah-buahan
Perminggu .............................................................................................. 40
20. Kategori Pola Makan Pada Buah-buahan .............................................. 40
21. Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Untuk Makanan
Jajanan Perminggu ................................................................................. 41
22. Kategori Pola Makan Pada Makanan Jajanan ........................................ 42
23. Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Untuk Minuman
Perminggu .............................................................................................. 42
24. Kategori Pola Makan Pada minuman ..................................................... 43
25. Sebaran Responden Berdasarkan Kategori Pola Makan Remaja
Obesitas .................................................................................................. 43
26. Rataan Konsumsi Karbohidrat dan Tingkat Kecukupan Zat Gizi
Karbohidrat Remaja Obesitas ................................................................ 44
27. Sebaran Responden Berdasarkan Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat ..... 45
28. Hubungan pola makan remaja obesitas dengan kecukupan
zat gizi karbohidrat ................................................................................. 46
DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Halaman
Kuesioner Penelitian .............................................................................. 53
Cara Menentukan Z-score ...................................................................... 57
Data Status Gizi Responden Berdasarkan Z-score................................. 59
Karakteristik Keluarga ........................................................................... 60
Kategori Skor Pola Makan Setiap Responden ....................................... 63
Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat Berdasarkan
Hasil Recall 2x24 Jam............................................................................ 65
Output SPSS ........................................................................................... 67
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh
ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang
memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat dan kesehatan prima disamping
penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Kualitas SDM dipengaruhi
antara lain oleh faktor kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Dari segi kesehatan
beberapa faktor penentu kualitas SDM adalah jumlah penderita gizi kurang, usia
harapan hidup dan lain lain yang sangat erat hubungannya dengan masalah gizi.
Masalah gizi di Indonesia saat ini dikenal dengan masalah gizi ganda. Maksudnya
disuatu sisi masalah gizi kurang masih banyak disisi lain masalah gizi terus
meningkat, hal ini terjadi disetiap kelompok usia mulai di perkotaan sampai
pedesaan (Azwar, 2014).
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia.
Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan
perubahan sosial. Usia remaja ( 10-18 tahun) merupakan periode rentan gizi
karena berbagai sebab. Pertama, remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi
karena peningkatan pertumbuhan fisik dan perkembangan yang drastis itu. Kedua,
perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan remaja mempengaruhi baik asupan
maupun kebutuhan gizinya. Ketiga, aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011).
Kecenderungan dalam mengkonsumsi fast food terlalu sering dapat
menimbulkan ketidakseimbangan gizi menyebabkan gizi lebih (obesitas).
Penelitian Martha (2013) yang dilakukan pada sebuah SMA di Medan sebanyak
40,33% responden mengalami obesitas dan 9,24% mengalami overweight serta
37,88% mengalami berat badan normal dan 12,55% mengalami berat badan
kurang, hal ini disebabkan oleh pola makan berlebih.
Masalah gizi pada remaja muncul dikarenakan perilaku gizi yang salah,
yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang
dianjurkan. Salah satu masalah gizi pada remaja adalah gizi lebih yaitu ditandai
dengan berat badan yang relative berlebihan bila dibandingkan dengan usia atau
tinggi badan remaja sebaya, sebagai akibat terjadinya penimbunan lemak yang
berlebihan dalam jaringan lemak tubuh. Secara umum dapat dikatakan bahwa
kegemukan (obesitas) adalah dampak dari konsumsi energy yang berlebihan,
dimana energy yang berlebihan tersebut disimpan di dalam tubuh sebagai lemak,
sehingga akibatnya dari waktu ke waktu badan menjadi bertambah berat
(Sulistyoningsih, 2011).
Dilihat dari faktor-faktor penyebab obesitas, salah satunya berhubungan
dengan pola makan atau jenis makanan yang dikonsumsi dan jenis kegiatan yang
dilakukannya. Ini berarti, jika individu dapat mengatur pola makan dan jenis
makanan yang dikonsumsinya, serta jenis kegiatan yang dilakukannya, maka
dirinya dapat menanggulangi obesitas atau paling tidak dapat mengurangi dampak
negatifnya. Perubahan pola makan remaja yang cenderung mengkonsumsi kalori
berlebihan disertai dengan kurangnya aktivitas fisik menyebabkan insiden berat
badan lebih dan obesitas pada remaja cenderung semakin meningkat
(Wirakusumah, 2013).
Ditinjau dari pola makan, remaja merupakan kelompok yang peka terhadap
pengaruh lingkungan luar seperti maraknya iklan makanan siap santap (fast food)
yang umumnya mengandung kalori tinggi, kaya lemak, tinggi natrium dan rendah
serat. Hal ini memungkinkan terjadinya kasus kegemukan di kalangan remaja
(Leane, 2012).
Perubahan pola makan yang menyebabkan remaja obesitas faktor yang
sering ditemukan sehingga akan menyebabkan asupan energi melebihi kebutuhan
adalah gangguan emosional dan juga riwayat kebiasaan makan serta frekuensi
asupan makanan berkalori tinggi yang perlu digali dari orangtua remaja obesitas.
Selain itu, remaja juga cenderung mengonsumsi fast-food dan soft-drink untuk
menciptakan citra diri yang modern dalam komunitasnya. Remaja usia sekolah
juga merupakan suatu kelompok masyarakat yang relatif rentan terhadap iklan
terutama iklan makanan cepat saji di televisi. Adanya iklan-iklan produk makanan
cepat saji di televisi dapat meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup
masyarakat pada umumnya (Alfadilah, 2011).
Pola makan remaja akan menentukan jumlah zat-zat gizi yang diperoleh
untuk pertumbuhan dan perkembanganya jumlah makanan yang cukup sesuai
dengan kebutuhan akan menyediakan zat-zat gizi yang cukup untuk remaja, guna
menjalankan kegiatan fisik yang akan dilakukanya, apabila asupan tersebut
kurang maka akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembanganya serta
prestasinya. Dengan adanya transisi ekonomi juga berpengaruh terhadap pola
makan dan gaya hidup remaja. Perubahan pola makan mulai terjadi di kota-kota
besar, yaitu dari pola makanan tradisional yang banyak mengandung karbohidrat,
protein, serat, vitamin dan mineral bergeser ke pola makanan berat yang
cenderung banyak mengandung karbohidrat serta miskin serat, vitamin dan
mineral sehingga mudah merangsang terjadinya penyakit-penyakit gangguan
saluran pencernaan, penyakit jantung, obesitas dan kanker. Remaja yang
mengalami obesitas kemungkinan disebabkan pola makan yang berlebihan atau
tidak teratur, terlalu banyak mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food) yang
banyak mengandung karbohidrat namun rendah serat sehingga akan menghasilkan
lemak dan menumpuk didalam tubuh jika tidak diikuti dengan aktivitas fisik,
sedangkan pola makan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi
remaja obesitas pada waktu tertentu. (Almatsier, 2011)
Proses kegemukan yang terjadi disebabkan oleh berbagai faktor antara lain
konsumsi, genetik, sosio budaya, kejiwaan dan aktivitas fisik. Obesitas atau
kegemukan terjadi pada saat badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan
penumpukan adipose (adipocytes; jaringan lemak khusus yang disimpan tubuh)
secara berlebihan. Salah satu masalah gizi lebih adalah obesitas yang timbul oleh
karena kelebihan konsumsi makan yang berasal dari makanan sumber energi yang
tinggi, seperti kelebihan karbohidrat dan lemak, tanpa diikuti aktivitas yang
cukup. Obesitas bukan hanya ditemukan pada orang dewasa, tetapi juga
ditemukan pada remaja. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka obesitas pada
remaja terutama di kotakota besar (Wirakusumah, 2013).
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan siswa di SMA Islam AL-Ulum
Terpadu pada tanggal 17 Oktober 2014, terdapat 33 siswa yang mengalami
obesitas. Setiap jam istirahat mereka biasa mengkonsumsi makanan cepat saji
seperti mie goreng maupun mie kuah yang dijual di kantin sekolah yang hanya
sedikit bahkan tidak ada menambahkan sayuran didalamnya. Mereka juga biasa
makan makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan porsi makan yang
banyak seperti makan mie goreng, bakso kuah, mie kuah dan setelah itu
dilanjutkan lagi dengan jajan camilan yang mungkin memiliki kadar karbohidrat
dan lemak yang tinggi namun rendah serat. Selain itu, makanan cepat saji yang
dikonsumsi mungkin banyak mengandung karbohidrat yang apabila dikonsumsi
dalam porsi yang banyak akan melebihi angka kecukupan zat gizi karbohidrat
yang dianjurkan dan akan mengakibatkan penimbunan lemak dalam tubuh
sehingga berdampak pada berat badan yang berlebih maupun hingga obesitas.
Berdasarkan pernyataan diatas, penulis tertarik untuk meneliti dengan judul
“Hubungan Pola Makan Remaja Obesitas dengan Kecukupan Zat Gizi
Karbohidrat di Perguruan Islam Al-Ulum Terpadu”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana asupan gizi remaja obesitas ?
2. Bagaimana dengan pola makan remaja obesitas ?
3. Bagaimana konsumsi zat gizi remaja obesitas pada saat jam istirahat ?
4. Bagaimana makanan yang dikonsumsi remaja obesitas ?
5. Bagaimana remaja obesitas memilih makanan yang bergizi ?
6. Bagaimana dengan makanan yang dijual di kantin sekolah ?
C. Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Karakteristik keluarga (usia ayah dan ibu, besar keluarga, pendidikan ayah dan
ibu, pekerjaaan ayah dan ibu, pendapatan keluarga).
2. Pola makan remaja obesitas.
3. Kecukupan zat gizi karbohidrat remaja obesitas .
4. Hubungan pola makan remaja obesitas dengan kecukupan zat gizi karbohidrat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka permasalahan yang akan
diangkat dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana karakteristik keluarga (usia ayah dan ibu, besar keluarga,
pendidikan ayah dan ibu, pekerjaaan ayah dan ibu, pendapatan keluarga).
2. Bagaimana pola makan remaja obesitas ?
3. Bagaimana kecukupan zat gizi karbohidrat remaja obesitas ?
4. Bagaimana hubungan pola makan remaja obesitas dengan kecukupan zat gizi
karbohidrat ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengidentifikasi karakteristik keluarga (usia ayah dan ibu, besar
keluarga, pendidikan ayah dan ibu, pekerjaaan ayah dan ibu, pendapatan
keluarga).
2. Untuk mengetahui pola makan remaja obesitas.
3. Untuk mengetahui kecukupan zat gizi karbohidrat remaja obesitas.
4. Untuk mengetahui hubungan pola makan remaja obesitas dengan kecukupan
zat gizi karbohidrat.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan
kepada para pembaca bagaimana pola makan remaja obesitas dalam memenuhi
kecukupan zat gizi karbohidrat. Menambah pengetahuan dan pemahaman penulis
tentang pelaksanaan penelitian ilmiah dan penulisan karya ilmiah. Sebagai bahan
masukan maupun bekal bagi peneliti yang kelak akan terjun sebagai guru
khususnya pada bidang keahlian boga.
DAFTAR PUSTAKA
Achadi, Endang, 2007, Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Edisi Revisi Rajawali Per
Jakarta.
Alfadillah. (2010). Fast Food Bagi Kehidupan Masyarakat. Dikutip dari
http://wans84.wordpress.com (diakses 27 Januari 2015)
Almatsier, S, 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: PT.Gramedia pustaka Utama
_________,S, 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
_________,S dkk. 2011. Gizi Seimbang dalam daur kehidupan. PT Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT
Rineka Cipta.
Asdie, A.H. 2011, Patogenesis dan Terapi Diabetes Melitus Tipe 2, MEDIKA
Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta, Hal;77-125.
Azwar, A, 2014. Kecenderungan Masalah Gizi Dan Tantangan Di Masa Datang.
Disamping dalam advokasi perbaikan gizi menuju kadarzi.
Badan Pusat Statistik, 2008. Kategori Upah Minimum Regional. Diakses pada
tanggal 27 November 2014 pukul 14.20 wib
Baliwati, 2006, Pengantar Gizi dan Pangan Cetakan ke 2, Penebar Swadaya,
Jakarta.
Berg, A. 1986. Pendidikan Untuk Gizi Yang Lebih Baik. Peranan Gizi Dalam
Pembangunan Nasional. Jakarta. Rajawali.
BKKBN. 2008. Kurikulum Dan Modul Pelatihan Pengelolaan Pusat Informasi
Dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR). Jakarta :
Direktorat Remaja Dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi.
Damopolii. W. dkk. 2013. Hubungan Konsumsi Karbohidrat dengan Kejadian
Obesitas di Kota Manado. Manado: Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
Devi Sulviana. 2012. Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Status
Gizi Pada Remaja Di Sma Negeri 2 Sigli Kabupaten Pidie. Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan U’budiyah Banda Aceh Diploma Iii Kebidanan
Dwi Anggraini, Fitri. 2013. Sayuran dan Hasil Olahannya. Diakses pada tanggal 1
Maret 2015 pukul 15.00 wib.
Hardinsyah, Briawan D. 2004. Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan.
Diktat yang Tidak dipublikasikan. Jurusan Gizi Masyarakat dan
Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Hermana. 1993. Keamanan Pangan dan Status Gizi. Di dalam : Winarno FG et al,
editor. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi V. Jakarta, 20-22 April
1993. Jakarta. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 521-522.
Hidayat.2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Ed. Ke-1,
Jakarta: Salemba Medika.
Hudha, 2006, Hubungan antara pola makan dan aktifitas fisik dengan obesitas
pada remaja, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Hurlock B.E, 2007. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan.Penerbit Erlangga. Jakarta.
I Dewa Nyoman Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC
Indri. 2014. Indeks Glikemik Pangan, Cara Mudah Memilih Pangan Yang
Menyehatkan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Irianto, Djoko, Pekik. 2006. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Irianto dan Waluyo, 2007, Gizi dan Pola Hidup Sehat, Irama Widya, Bandung.
Irmawati. A. 2014, Kesehatan dan Gizi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Negeri Makasar.
Judarwanto. W. 2005. Mengatasi Kesulitan Makan Anak. Puspaswara, Puplisher.
2005.
Kartika Suryaputra, Siti Rahayu Nadhiroh. 2012. Perbedaan Pola Makan Dan
Aktivitas Fisik Antara Remaja Obesitas Dengan Non Obesitas.
Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Airlangga, Surabaya.
Khomsan, A, 2003. Solusi Makanan Sehat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Lieswati, M. 2007. Hubungan Pola Konsumsi Makan dengan Kecukupan
Karbohidrat pada Penderita Obesitas di SMU Harapan 1 Medan Tahun
Ajaran 2006-2007. Skripsi. Medan: FKM USU.
Mayer, 1973 dalam Pudjiadi. 1990. Obesitas Pada Anak, Ilmu gizi klinis pada
anak. Balai penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Martha, 2013. Perbedaan Pola Makan dan Aktivitas Fisik antara Remaja Obesitas
dengan Non Obesitas. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Departemen Gizi
Kesehatan.
Muchtadi, D. 2001. Petunjuk Laboratorium Evaluasi Nilai Gizi Pangan.
Depdikbud PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor.
Mujur, Andriardus, 2011. Hubungan Antara Pola Makan Dan Aktivitas Fisik
Dengan Kejadian Berat Badan Lebih Pada Remaja. Program Pendidikan
Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Nachiyah, Siti. 2012. Pengaruh Pekerjaan Orang Tua Terhadap Semangat Belajar
Siswa Di Mi Nurul Hidayah Trenten Candimulyo Magelang Tahun Ajaran
2011/2012. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Salatiga.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Nuri Rahmawati. 2009. Pengaruh aktivitas fisik terhadap penurunan obesitas pada
siswa kelas 6 SD N 2 Tempelan Blora.
Paath, Francin E., Rumdasih Y., Heryati. 2004. Gizi dalam Kesehatan
Reproduksi. Jakarta: ECG.
Riyadi H. 1995. Prinsip dan Petunjuk Penilaian Status Gizi. Bogor. Jurusan Gizi
Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian Bogor.
Rizqie Aulia,M.Kes. 2001. Gizi dan Pengolahan Pangan. Yogyakarta: Adicita
Karya Nusa
Santoso dan Rianti, 2004, Kesehatan dan Gizi, Rineka Cipta, Jakarta.
Santoso, Soegeng. 2013. Kesehatan Dan Gizi. Jakarta : Rineka Cipta.
Sarwono Sarlito W, 2008, Psikologi Remaja, Raja Grafindo, Jakarta.
Singarimbun. 1988. Metode Penelitian Survey. Edisi Revisi. LP3ES. Jakarta.
Soetjiningsih. 2007. Tumbuh Kembang Anak dan Remaj. Buku Ajar 1, Jakarta.
Suhardjo. 1988. Sosio Budaya Gizi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas. Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
________.2003. Sosio Budaya Gizi. IPB-PAU Pangan dan Gizi. Bogor.
Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Supariasa dkk, 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta:EGC
Suryani. 2007. Hubungan Pola Asuh Dengan Status Gizi Balita. FK UNSRAT.
Skripsi
Sutarto, Asmira. 1980. Ilmu gizi untuk STO. Jakarta: New Ngua Press.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wahyuni, Sri. 2013. Hubungan Pola Makan Dengan Konsumsi Karbohidrat Pada
Remaja Di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Banda Aceh. Aceh.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’budiyah Program Studi Diploma Iv
Kebidanan
Winarno, F.G., 1991. Enzim Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winarti, S., 2006. Minuman Kesehatan. Trubus Agrisarana, Surabaya.
Wirakusumah ES. 2013. Cara Asuh Anak dan Efektif Menurunkan Berat Badan.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Zulfa. F. 2011. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food Modern dengan Status
Gizi. Diakses pada tangga 2 Maret 2015 pukul 17.00 wib.
KECUKUPAN ZAT GIZI KARBOHIDRAT DI PERGURUAN
ISLAM AL-ULUM TERPADU
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Tata Boga
Oleh :
RIA ISTIAN
5103142032
PENDIDIKAN TATA BOGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
ABSTRAK
RIA ISTIAN. NIM : 5103142032. Hubungan Pola Makan Remaja Obesitas
Dengan Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat di Perguruan Islam Al-Ulum
Terpadu.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengidentifikasi karakteristik
keluarga (usia ayah dan ibu, besar keluarga, pendidikan ayah dan ibu, pekerjaaan
ayah dan ibu, pendapatan keluarga), (2) Untuk mengetahui pola makan remaja
obesitas, (3) Untuk mengetahui kecukupan zat gizi karbohidrat remaja obesitas,
dan (4) Untuk mengetahui hubungan pola makan remaja obesitas dengan
kecukupan zat gizi karbohidrat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember
2014. Lokasi penelitian di SMA Islam Al-Ulum Terpadu. Teknik pengambilan
sampel dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria siswa
yang memiliki berat badan lebih yang tergolong obesitas. Teknik pengumpulan
data berupa data primer yang dikumpulkan yaitu data karakteristik keluarga
meliputi usia ayah dan ibu, besar keluarga, pendidikan ayah dan ibu, pekerjaaan
ayah dan ibu, pendapatan ayah dan ibu. Data pola makan remaja obesitas
dikumpulkan melalui metode semi frekuensi makanan (food frequency). Data
kecukupan zat gizi karbohidrat dikumpulkan dengan menggunakan metode food
recall 2 x 24 jam. Tekni analisis data krakteristik keluarga secara deskriptif. Data
pola makan dianalisis kedalam kategori baik dan kurang. Data kecukupan zat gizi
karbohidrat dianalisis kedalam kategori baik, sedang, kurang dan defisit. Untuk
melihat hubungan pola makan remaja obesitas dengan kecukupan zat gizi
karbohidrat di analisis menggunakan uji Korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik keluarga dilihat dari
rataan umur ayah yaitu 48,48 tahun, sedangkan umur ibu rataannya yaitu 44,45
tahun. Jumlah anggota keluarga rataan 6,09 orang dengan kategori keluarga
sedang. Rataan tingkat pendidikan ayah yaitu 14,94 tahun (akademi/PT) dan
rataan tingkat pendidikan ibu yaitu 14,2 tahun (akademi/PT). Pekerjaan ayah yaitu
wiraswasta, wirausaha PNS, TNI, polisi, pegawai, dosen dan pengacara,
sedangkan pekerjaan ibu yaitu ibu rumah tangga, wiraswasta, PNS, wirausaha,
guru, pegawai BUMN, agen asuransi dan polwan. Pendapatan keluarga rataan Rp
10.524.424 perbulan. Pola makan remaja obesitas keseluruhannya termasuk
kategori baik yaitu 75,76 persen. Kecukupan zat gizi karbohidrat sebagian besar
termasuk kategori baik yaitu 87,88 persen. Hasil uji statistik korelasi spearman
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan remaja
obesitas (ρ=0,000, r=0,815) dengan kecukupan zat gizi karbohidrat. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik pola makan remaja obesitas maka akan
semakin baik kecukupan zat gizi karbohidratnya.
Kata kunci : pola makan, remaja obesitas dan zat gizi karbohidrat
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan nikmat kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Hubungan Pola Makan Remaja Obesitas dengan
Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat di Perguruan Islam Al-Ulum Terpadu”
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih sedalamdalamnya kepada beberapa pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan
dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. A. Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Pembantu Akademik
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtiyas, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan PKK Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Tata Boga
dan selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan
masukan dan arahan yang baik selama perkuliahan.
6. Ibu Dra. Ade Chairunnisa Gultom, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi
dorongan sampai proposal ini terwujud.
7. Bapak kepala sekolah SMA Islam Al-Ulum Terpadu yang telah membantu
penyempurnaan data-data yang dibutuhkan penulis.
8. Teristimewa kepada Ayahanda Sriyono dan Ibunda Tuminah yang sangat
penulis banggakan serta Abangda Ismawan, Kakanda Yusnita, Robby, Shella,
Wisma, Rendi, Putri dan seluruh keluarga yang selalu mendukung dengan
doa, moril dan material selama penulis menyelesaikan studi.
9. Teristimewa kepada sahabat hati Andi Kurniawan yang selalu memberikan
dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan
sebaik-baiknya.
10. Teristimewa kepada Nurul Fatimah, Nurainun Br. Ginting, Sri Diana,
Rukiyah, Desi Purnama Sari, Sri Lestari, Sylvi Maulida Barus dan seluruh
teman-teman seperjuangan stambuk 2010 pendidikan tata boga Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan dan semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan
pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta
memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penyelesaian skripsi
ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis menyadari
masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya proposal ini.
Medan,
Januari 2015
Ria Istian
NIM.5103142032
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
B. Identifikasi Masalah ....................................................................
C. Pembatasan Masalah....................................................................
D. Rumusan Masalah .......................................................................
E. Tujuan Penelitian .........................................................................
F. Manfaat Penelitian ......................................................................
1
1
5
6
6
7
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA dan HIPOTESIS..................................
A. Deskripsi Teoritis ........................................................................
B. Penelitian yang Relevan ..............................................................
C. Kerangka Berfikir ........................................................................
D. Pengajuan Hipotesis ....................................................................
8
8
21
22
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................
A. Desain Penelitian .........................................................................
B. Definisi Operasional ....................................................................
C. Populasi dan Sampel ....................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
E. Teknik Analisis Data ...................................................................
24
24
24
24
26
26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...........................................................
I. Karakteristik Responden ......................................................
II. Karakteristik Keluarga .........................................................
III. Pola Makan Remaja Obesitas ..............................................
IV. Kategori Pola Makan Remaja Obesitas................................
V. Kecukupan dan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat..
VI. Hubungan Pola Makan Remaja Obesitas dengan
Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat .........................................
30
30
30
30
36
43
44
BAB V KESIMPULAN DAN DARAN ....................................................
A. Kesimpulan ..................................................................................
B. Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
LAMPIRAN ................................................................................................
47
47
48
49
53
45
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Angka Kecukupan Karbohidrat Pada Remaja........................................ 19
2. Sebaran Populasi Penelitian ................................................................... 25
3. Sebaran Sampel Penelitian ..................................................................... 25
4. Sebaran Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin .................... 30
5. Sebaran Responden Berdasarkan Usia Ayah ......................................... 31
6. Sebaran Responden Berdasarkan Usia Ibu ............................................ 31
7. Sebaran Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ................ 32
8. Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Ayah .............................. 33
9. Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu .................................. 33
10. Sebaran Responden Menurut Pekerjaan Ayah ....................................... 34
11. Sebaran Responden Menurut Pekerjaan Ibu .......................................... 35
12. Sebaran Responden Menurut Pendapatan Keluarga .............................. 35
13. Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Untuk Makanan
Pokok Perminggu ................................................................................... 36
14. Kategori Pola Makan Pada Makanan Pokok .......................................... 37
15. Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Lauk Pauk Perminggu .. 37
16. Kategori Pola Makan Pada Lauk Pauk................................................... 38
17. Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Sayuran Perminggu ...... 38
18. Kategori Pola Makan Pada Sayuran ....................................................... 39
19. Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Buah-buahan
Perminggu .............................................................................................. 40
20. Kategori Pola Makan Pada Buah-buahan .............................................. 40
21. Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Untuk Makanan
Jajanan Perminggu ................................................................................. 41
22. Kategori Pola Makan Pada Makanan Jajanan ........................................ 42
23. Sebaran Responden Berdasarkan Pola Makan Untuk Minuman
Perminggu .............................................................................................. 42
24. Kategori Pola Makan Pada minuman ..................................................... 43
25. Sebaran Responden Berdasarkan Kategori Pola Makan Remaja
Obesitas .................................................................................................. 43
26. Rataan Konsumsi Karbohidrat dan Tingkat Kecukupan Zat Gizi
Karbohidrat Remaja Obesitas ................................................................ 44
27. Sebaran Responden Berdasarkan Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat ..... 45
28. Hubungan pola makan remaja obesitas dengan kecukupan
zat gizi karbohidrat ................................................................................. 46
DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Halaman
Kuesioner Penelitian .............................................................................. 53
Cara Menentukan Z-score ...................................................................... 57
Data Status Gizi Responden Berdasarkan Z-score................................. 59
Karakteristik Keluarga ........................................................................... 60
Kategori Skor Pola Makan Setiap Responden ....................................... 63
Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat Berdasarkan
Hasil Recall 2x24 Jam............................................................................ 65
Output SPSS ........................................................................................... 67
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh
ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang
memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat dan kesehatan prima disamping
penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Kualitas SDM dipengaruhi
antara lain oleh faktor kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Dari segi kesehatan
beberapa faktor penentu kualitas SDM adalah jumlah penderita gizi kurang, usia
harapan hidup dan lain lain yang sangat erat hubungannya dengan masalah gizi.
Masalah gizi di Indonesia saat ini dikenal dengan masalah gizi ganda. Maksudnya
disuatu sisi masalah gizi kurang masih banyak disisi lain masalah gizi terus
meningkat, hal ini terjadi disetiap kelompok usia mulai di perkotaan sampai
pedesaan (Azwar, 2014).
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia.
Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan
perubahan sosial. Usia remaja ( 10-18 tahun) merupakan periode rentan gizi
karena berbagai sebab. Pertama, remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi
karena peningkatan pertumbuhan fisik dan perkembangan yang drastis itu. Kedua,
perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan remaja mempengaruhi baik asupan
maupun kebutuhan gizinya. Ketiga, aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011).
Kecenderungan dalam mengkonsumsi fast food terlalu sering dapat
menimbulkan ketidakseimbangan gizi menyebabkan gizi lebih (obesitas).
Penelitian Martha (2013) yang dilakukan pada sebuah SMA di Medan sebanyak
40,33% responden mengalami obesitas dan 9,24% mengalami overweight serta
37,88% mengalami berat badan normal dan 12,55% mengalami berat badan
kurang, hal ini disebabkan oleh pola makan berlebih.
Masalah gizi pada remaja muncul dikarenakan perilaku gizi yang salah,
yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang
dianjurkan. Salah satu masalah gizi pada remaja adalah gizi lebih yaitu ditandai
dengan berat badan yang relative berlebihan bila dibandingkan dengan usia atau
tinggi badan remaja sebaya, sebagai akibat terjadinya penimbunan lemak yang
berlebihan dalam jaringan lemak tubuh. Secara umum dapat dikatakan bahwa
kegemukan (obesitas) adalah dampak dari konsumsi energy yang berlebihan,
dimana energy yang berlebihan tersebut disimpan di dalam tubuh sebagai lemak,
sehingga akibatnya dari waktu ke waktu badan menjadi bertambah berat
(Sulistyoningsih, 2011).
Dilihat dari faktor-faktor penyebab obesitas, salah satunya berhubungan
dengan pola makan atau jenis makanan yang dikonsumsi dan jenis kegiatan yang
dilakukannya. Ini berarti, jika individu dapat mengatur pola makan dan jenis
makanan yang dikonsumsinya, serta jenis kegiatan yang dilakukannya, maka
dirinya dapat menanggulangi obesitas atau paling tidak dapat mengurangi dampak
negatifnya. Perubahan pola makan remaja yang cenderung mengkonsumsi kalori
berlebihan disertai dengan kurangnya aktivitas fisik menyebabkan insiden berat
badan lebih dan obesitas pada remaja cenderung semakin meningkat
(Wirakusumah, 2013).
Ditinjau dari pola makan, remaja merupakan kelompok yang peka terhadap
pengaruh lingkungan luar seperti maraknya iklan makanan siap santap (fast food)
yang umumnya mengandung kalori tinggi, kaya lemak, tinggi natrium dan rendah
serat. Hal ini memungkinkan terjadinya kasus kegemukan di kalangan remaja
(Leane, 2012).
Perubahan pola makan yang menyebabkan remaja obesitas faktor yang
sering ditemukan sehingga akan menyebabkan asupan energi melebihi kebutuhan
adalah gangguan emosional dan juga riwayat kebiasaan makan serta frekuensi
asupan makanan berkalori tinggi yang perlu digali dari orangtua remaja obesitas.
Selain itu, remaja juga cenderung mengonsumsi fast-food dan soft-drink untuk
menciptakan citra diri yang modern dalam komunitasnya. Remaja usia sekolah
juga merupakan suatu kelompok masyarakat yang relatif rentan terhadap iklan
terutama iklan makanan cepat saji di televisi. Adanya iklan-iklan produk makanan
cepat saji di televisi dapat meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup
masyarakat pada umumnya (Alfadilah, 2011).
Pola makan remaja akan menentukan jumlah zat-zat gizi yang diperoleh
untuk pertumbuhan dan perkembanganya jumlah makanan yang cukup sesuai
dengan kebutuhan akan menyediakan zat-zat gizi yang cukup untuk remaja, guna
menjalankan kegiatan fisik yang akan dilakukanya, apabila asupan tersebut
kurang maka akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembanganya serta
prestasinya. Dengan adanya transisi ekonomi juga berpengaruh terhadap pola
makan dan gaya hidup remaja. Perubahan pola makan mulai terjadi di kota-kota
besar, yaitu dari pola makanan tradisional yang banyak mengandung karbohidrat,
protein, serat, vitamin dan mineral bergeser ke pola makanan berat yang
cenderung banyak mengandung karbohidrat serta miskin serat, vitamin dan
mineral sehingga mudah merangsang terjadinya penyakit-penyakit gangguan
saluran pencernaan, penyakit jantung, obesitas dan kanker. Remaja yang
mengalami obesitas kemungkinan disebabkan pola makan yang berlebihan atau
tidak teratur, terlalu banyak mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food) yang
banyak mengandung karbohidrat namun rendah serat sehingga akan menghasilkan
lemak dan menumpuk didalam tubuh jika tidak diikuti dengan aktivitas fisik,
sedangkan pola makan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi
remaja obesitas pada waktu tertentu. (Almatsier, 2011)
Proses kegemukan yang terjadi disebabkan oleh berbagai faktor antara lain
konsumsi, genetik, sosio budaya, kejiwaan dan aktivitas fisik. Obesitas atau
kegemukan terjadi pada saat badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan
penumpukan adipose (adipocytes; jaringan lemak khusus yang disimpan tubuh)
secara berlebihan. Salah satu masalah gizi lebih adalah obesitas yang timbul oleh
karena kelebihan konsumsi makan yang berasal dari makanan sumber energi yang
tinggi, seperti kelebihan karbohidrat dan lemak, tanpa diikuti aktivitas yang
cukup. Obesitas bukan hanya ditemukan pada orang dewasa, tetapi juga
ditemukan pada remaja. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka obesitas pada
remaja terutama di kotakota besar (Wirakusumah, 2013).
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan siswa di SMA Islam AL-Ulum
Terpadu pada tanggal 17 Oktober 2014, terdapat 33 siswa yang mengalami
obesitas. Setiap jam istirahat mereka biasa mengkonsumsi makanan cepat saji
seperti mie goreng maupun mie kuah yang dijual di kantin sekolah yang hanya
sedikit bahkan tidak ada menambahkan sayuran didalamnya. Mereka juga biasa
makan makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan porsi makan yang
banyak seperti makan mie goreng, bakso kuah, mie kuah dan setelah itu
dilanjutkan lagi dengan jajan camilan yang mungkin memiliki kadar karbohidrat
dan lemak yang tinggi namun rendah serat. Selain itu, makanan cepat saji yang
dikonsumsi mungkin banyak mengandung karbohidrat yang apabila dikonsumsi
dalam porsi yang banyak akan melebihi angka kecukupan zat gizi karbohidrat
yang dianjurkan dan akan mengakibatkan penimbunan lemak dalam tubuh
sehingga berdampak pada berat badan yang berlebih maupun hingga obesitas.
Berdasarkan pernyataan diatas, penulis tertarik untuk meneliti dengan judul
“Hubungan Pola Makan Remaja Obesitas dengan Kecukupan Zat Gizi
Karbohidrat di Perguruan Islam Al-Ulum Terpadu”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana asupan gizi remaja obesitas ?
2. Bagaimana dengan pola makan remaja obesitas ?
3. Bagaimana konsumsi zat gizi remaja obesitas pada saat jam istirahat ?
4. Bagaimana makanan yang dikonsumsi remaja obesitas ?
5. Bagaimana remaja obesitas memilih makanan yang bergizi ?
6. Bagaimana dengan makanan yang dijual di kantin sekolah ?
C. Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Karakteristik keluarga (usia ayah dan ibu, besar keluarga, pendidikan ayah dan
ibu, pekerjaaan ayah dan ibu, pendapatan keluarga).
2. Pola makan remaja obesitas.
3. Kecukupan zat gizi karbohidrat remaja obesitas .
4. Hubungan pola makan remaja obesitas dengan kecukupan zat gizi karbohidrat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka permasalahan yang akan
diangkat dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana karakteristik keluarga (usia ayah dan ibu, besar keluarga,
pendidikan ayah dan ibu, pekerjaaan ayah dan ibu, pendapatan keluarga).
2. Bagaimana pola makan remaja obesitas ?
3. Bagaimana kecukupan zat gizi karbohidrat remaja obesitas ?
4. Bagaimana hubungan pola makan remaja obesitas dengan kecukupan zat gizi
karbohidrat ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengidentifikasi karakteristik keluarga (usia ayah dan ibu, besar
keluarga, pendidikan ayah dan ibu, pekerjaaan ayah dan ibu, pendapatan
keluarga).
2. Untuk mengetahui pola makan remaja obesitas.
3. Untuk mengetahui kecukupan zat gizi karbohidrat remaja obesitas.
4. Untuk mengetahui hubungan pola makan remaja obesitas dengan kecukupan
zat gizi karbohidrat.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan
kepada para pembaca bagaimana pola makan remaja obesitas dalam memenuhi
kecukupan zat gizi karbohidrat. Menambah pengetahuan dan pemahaman penulis
tentang pelaksanaan penelitian ilmiah dan penulisan karya ilmiah. Sebagai bahan
masukan maupun bekal bagi peneliti yang kelak akan terjun sebagai guru
khususnya pada bidang keahlian boga.
DAFTAR PUSTAKA
Achadi, Endang, 2007, Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Edisi Revisi Rajawali Per
Jakarta.
Alfadillah. (2010). Fast Food Bagi Kehidupan Masyarakat. Dikutip dari
http://wans84.wordpress.com (diakses 27 Januari 2015)
Almatsier, S, 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: PT.Gramedia pustaka Utama
_________,S, 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
_________,S dkk. 2011. Gizi Seimbang dalam daur kehidupan. PT Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT
Rineka Cipta.
Asdie, A.H. 2011, Patogenesis dan Terapi Diabetes Melitus Tipe 2, MEDIKA
Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta, Hal;77-125.
Azwar, A, 2014. Kecenderungan Masalah Gizi Dan Tantangan Di Masa Datang.
Disamping dalam advokasi perbaikan gizi menuju kadarzi.
Badan Pusat Statistik, 2008. Kategori Upah Minimum Regional. Diakses pada
tanggal 27 November 2014 pukul 14.20 wib
Baliwati, 2006, Pengantar Gizi dan Pangan Cetakan ke 2, Penebar Swadaya,
Jakarta.
Berg, A. 1986. Pendidikan Untuk Gizi Yang Lebih Baik. Peranan Gizi Dalam
Pembangunan Nasional. Jakarta. Rajawali.
BKKBN. 2008. Kurikulum Dan Modul Pelatihan Pengelolaan Pusat Informasi
Dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR). Jakarta :
Direktorat Remaja Dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi.
Damopolii. W. dkk. 2013. Hubungan Konsumsi Karbohidrat dengan Kejadian
Obesitas di Kota Manado. Manado: Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
Devi Sulviana. 2012. Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Status
Gizi Pada Remaja Di Sma Negeri 2 Sigli Kabupaten Pidie. Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan U’budiyah Banda Aceh Diploma Iii Kebidanan
Dwi Anggraini, Fitri. 2013. Sayuran dan Hasil Olahannya. Diakses pada tanggal 1
Maret 2015 pukul 15.00 wib.
Hardinsyah, Briawan D. 2004. Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan.
Diktat yang Tidak dipublikasikan. Jurusan Gizi Masyarakat dan
Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Hermana. 1993. Keamanan Pangan dan Status Gizi. Di dalam : Winarno FG et al,
editor. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi V. Jakarta, 20-22 April
1993. Jakarta. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 521-522.
Hidayat.2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Ed. Ke-1,
Jakarta: Salemba Medika.
Hudha, 2006, Hubungan antara pola makan dan aktifitas fisik dengan obesitas
pada remaja, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Hurlock B.E, 2007. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan.Penerbit Erlangga. Jakarta.
I Dewa Nyoman Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC
Indri. 2014. Indeks Glikemik Pangan, Cara Mudah Memilih Pangan Yang
Menyehatkan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Irianto, Djoko, Pekik. 2006. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Irianto dan Waluyo, 2007, Gizi dan Pola Hidup Sehat, Irama Widya, Bandung.
Irmawati. A. 2014, Kesehatan dan Gizi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Negeri Makasar.
Judarwanto. W. 2005. Mengatasi Kesulitan Makan Anak. Puspaswara, Puplisher.
2005.
Kartika Suryaputra, Siti Rahayu Nadhiroh. 2012. Perbedaan Pola Makan Dan
Aktivitas Fisik Antara Remaja Obesitas Dengan Non Obesitas.
Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Airlangga, Surabaya.
Khomsan, A, 2003. Solusi Makanan Sehat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Lieswati, M. 2007. Hubungan Pola Konsumsi Makan dengan Kecukupan
Karbohidrat pada Penderita Obesitas di SMU Harapan 1 Medan Tahun
Ajaran 2006-2007. Skripsi. Medan: FKM USU.
Mayer, 1973 dalam Pudjiadi. 1990. Obesitas Pada Anak, Ilmu gizi klinis pada
anak. Balai penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Martha, 2013. Perbedaan Pola Makan dan Aktivitas Fisik antara Remaja Obesitas
dengan Non Obesitas. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Departemen Gizi
Kesehatan.
Muchtadi, D. 2001. Petunjuk Laboratorium Evaluasi Nilai Gizi Pangan.
Depdikbud PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor.
Mujur, Andriardus, 2011. Hubungan Antara Pola Makan Dan Aktivitas Fisik
Dengan Kejadian Berat Badan Lebih Pada Remaja. Program Pendidikan
Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Nachiyah, Siti. 2012. Pengaruh Pekerjaan Orang Tua Terhadap Semangat Belajar
Siswa Di Mi Nurul Hidayah Trenten Candimulyo Magelang Tahun Ajaran
2011/2012. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Salatiga.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Nuri Rahmawati. 2009. Pengaruh aktivitas fisik terhadap penurunan obesitas pada
siswa kelas 6 SD N 2 Tempelan Blora.
Paath, Francin E., Rumdasih Y., Heryati. 2004. Gizi dalam Kesehatan
Reproduksi. Jakarta: ECG.
Riyadi H. 1995. Prinsip dan Petunjuk Penilaian Status Gizi. Bogor. Jurusan Gizi
Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian Bogor.
Rizqie Aulia,M.Kes. 2001. Gizi dan Pengolahan Pangan. Yogyakarta: Adicita
Karya Nusa
Santoso dan Rianti, 2004, Kesehatan dan Gizi, Rineka Cipta, Jakarta.
Santoso, Soegeng. 2013. Kesehatan Dan Gizi. Jakarta : Rineka Cipta.
Sarwono Sarlito W, 2008, Psikologi Remaja, Raja Grafindo, Jakarta.
Singarimbun. 1988. Metode Penelitian Survey. Edisi Revisi. LP3ES. Jakarta.
Soetjiningsih. 2007. Tumbuh Kembang Anak dan Remaj. Buku Ajar 1, Jakarta.
Suhardjo. 1988. Sosio Budaya Gizi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas. Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
________.2003. Sosio Budaya Gizi. IPB-PAU Pangan dan Gizi. Bogor.
Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Supariasa dkk, 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta:EGC
Suryani. 2007. Hubungan Pola Asuh Dengan Status Gizi Balita. FK UNSRAT.
Skripsi
Sutarto, Asmira. 1980. Ilmu gizi untuk STO. Jakarta: New Ngua Press.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wahyuni, Sri. 2013. Hubungan Pola Makan Dengan Konsumsi Karbohidrat Pada
Remaja Di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Banda Aceh. Aceh.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’budiyah Program Studi Diploma Iv
Kebidanan
Winarno, F.G., 1991. Enzim Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winarti, S., 2006. Minuman Kesehatan. Trubus Agrisarana, Surabaya.
Wirakusumah ES. 2013. Cara Asuh Anak dan Efektif Menurunkan Berat Badan.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Zulfa. F. 2011. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food Modern dengan Status
Gizi. Diakses pada tangga 2 Maret 2015 pukul 17.00 wib.