Pengetahuan Sikap Perilaku Remaja Sumber Informasi Nakoba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupkan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, indera pendengaran, indera penciuman, indera perasa dan indera peraba. Pengetahuan atau kognitif merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang Notoatmodjo, 2003. Pengetahuan adalah kemampuan “berfikir” yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana yaitu “mengingat”, sampai dengan kemampuan untuk memecahkan suatu masalah Risher, 2006.

2.2 Sikap

Sikap merupakan keyakinan, perasaan, dan kecenderungan bertindak seseorang terhadap obyek tertentu. Obyek sikap tersebut dapat berupa benda, orang, institusi sosial maupun peristiwa tertentu Saifuddin 1995. Sikap kualitas pribadi adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perasaan, sistem nilai dan sikap hati yang menunjukkan penerimaan dan penolakan terhadap sesuatu Risher, 2006. Sikap merupakan keyakinan, perasaan, dan kecenderungan bertindak dari seseorang terhadap obyek tertentu. Obyek sikap tersebut dapat berupa benda, orang, institusi sosial maupun peristiwa tertentu Saifuddin 1995. Universitas Sumatera Utara Sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan, pemikiran, dan predisposisi tindakan seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya Azwar, 2007.

2.3 Perilaku

Merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya Dorothy, 2002.

2.4 Remaja

Remaja adalah merupakan masa interval dari anak menjadi dewasa, dan dimulai dari umur 10 sampai 19 tahun Llwellyn, 2005.

2.5 Sumber Informasi

Keberadaan media informasi berhubungan erat dengan komunikasi massa yang sangat berpengaruh dalam peningkatan pengetahuan dan pemahaman seseorang . Sumber informasi merupakan media penyampai pesan yang biasanya sering di dapat melalui media eklektronik dan media cetak Notoatmodjo, 2002.

2.6 Nakoba

2.6.1 Pengertian narkoba Narkoba adalah obat bahanzat, yang bukan tergolong makanan. Jika diminum, dihisap, dihirup atau disuntikkan, berpengaruh terutama pada kerja otak susunan syaraf pusat, dan sering mengakibatkan ketergantungan Martono, 2006. Menurut Undang – Undang, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman , baik sintetis maupun semisintetis yang dapat Universitas Sumatera Utara menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan Martono, 2006. 2.6.2 Jenis – jenis narkoba Pada dasarnya narkoba dibedakan atas beberapa jenis, satu diantaranya adalah narkotika. Setelah kembali diteliti narkotika ini dibagi menjadi tiga bagian yakni: 1 Narkotika alami, yang dibagi atas 3 jenis yakni: a. Asian poppy b. Mariyuana ganja c. Kokain 2 Narkotika semi sintetik, yang dibagi atas 3 jenis yakni: a. Morfin b. Kodein c. Heroin 3 Narkotika sintetik, yang dibagi atas 3 jenis yakni: a. Methadone b. Meperidene c. Levorphanol 2.6.2.1 Narkotika alami Narkotika alami adalah narkotika yang sumber utamanya berasal dari tumbuh – tumbuhan Tanjung, 2000. Universitas Sumatera Utara Jenis – jenis dari narkotika alami adalah: a. Asian poppy Asian poppy merupaka tanaman yang getahnya dikeringkan dan ditumbuk menjadi bubuk serbuk bunga opium. Bubuk ini mengandung morfin, dan selanjutnya dari morfin dibuatlah menjadi heroin. Dalam ilmu kedokteran opiat digunakan khususnya untuk penghilang rasa sakit. Kadang – kadang dipakai sebagai obat penghilang batuk dan obat diare. b Mariyuana ganja Maryuana dalam istilah medik sering disebut dengan Cannabis Sativa yaitu sejenis tanaman perdu yang biasanya digunakan sebagai obat relaksasi dan untuk mengatasi intoksikasi ringan Tanjung, 2000. Pengaruh segera setelah pemakaian : 1. Denyut jantung meningkat, dan suhu tubuh turun 2. Mata merah, mulut dan tenggorokan kering, mengantuk dan kelopak mata turun, Bicara lambat dan cedal, banyak bicara, kebodohan, tertawa, perasaan gembira, rasa melayang, rasa lapar dan haus meningkat. 3. Daya ingat jangka pendek terganggu, gangguan penghayatan akan perasaan waktu lama terasa singkat, perasaan ruang jauh terasa dekat, dan visual penglihatan semu. 4. Terganggunya kemampuan melaksanakan tugas yang membutuhkan konsentrasi dan koordinasi. 5. Meningkatnya rasa cemas dan sering panik. Universitas Sumatera Utara Pengaruh jangka panjang dari penggunaan ganja adalah : Dapat mengalami halusinasi penglihatan khayal, paranoid gangguan jiwa seolah – olah dikejar – kejar atau ada kekuatan lain, rendahnya motivasi, dan perilaku yang tidak terduga. Pengaruh terhadap sisitem tubuh manusia adalah : 1. Pada sisitem syaraf pusat dapat menyebabkan hilangnya memori dan ketidak mampuan membedakan yang penting dengan yang tidak, gangguan penghayatan akan waktu dan ruang, dan dapat menyebabkan kerusakan otak. 2. Pada sistem pernafasan dapat meningkatkan resiko penyakit paru kronis bronkitis, kanker lebih besar dari pada perokok. 3. Pada sisitem reproduksi dapat mengakibatkan berkurangnya kadar hormon testosteron dan jumlah spermatozoa sehinga dapat mengurangi kesuburan pada laki – laki. Sedangkan pada perempuan dapat terjadi gangguan haid, resiko ketidak suburan, dan menyebabkan gangguan syaraf pada bayi dari ibu pemakai ganja, ibu menyusui mengalirkan THC pada bayinya. c Kokain Kokain tergolong stimulansia meningkatkan aktivitas otak dan fungsi organ tubuh lain. Menurut Undang – Undang kokain termasuk narkotika golongan I, berbentuk kristal putih, yang digunakan dengan cara disedot melalui hidung, dirokok, dan disuntikkan. Cepat menyebabkan ketergantungan. Martono, 2006. Adapun pengaruh segera setelah pemakaian kokain adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Sangat giat hiperaktif dan cepat, bicara gugup, sulit tidur tanpa rasa lelah, gelisah, iritabilitas, cemas, dan selera makan kurang. 2. Denyut jantung meningkat dan pembuluh darah tepi menciut. 3. Pupil melebar dan sulit untuk memusatkan pandangan. 4. Suhu, tekanan darah, denyut nadi, dan pernafasan meningkat. 5. Perilaku menjadi inpulsif dan tidak sabar. Pengaruh jangka panjang dari penggunaan coca adalah : 1. Tubuh gemetar, sakit kepala, dan mual. 2. Kemampuan tubuh untuk menangkal infeksi menurun, dan berat badan menurun karena selera makan berkurang, ketergantungan. 3. Paranoid perasaan seolah – olah dianiaya atau memliki kekuasaan Pengaruhnya pada sistem tubuh manusia adalah : 1. Pada sistem syaraf dapat merangsang fungsi otak, dan dapat menyebabkan amnesia, sakit jiwa, dan kerusakan tetap pada otak dan sistem syaraf. 2. Pada sistem pernafasan, dapat menyebabkan pernafasan terganggu, berhenti, dan dapat menyebabkan batuk. 3. Pada sistim jantung dan pembuluh darah, dapat mengakibatkan jantung berdebar – debar, kerja jantung meningkat dan lebih cepat, sehingga dapat terjadi serangan jantung dan kematian. 4. Pada sistim reproduksi, dapat meningkatkan resiko terjadinya abortus, bayi lahir prematur, dan bayi lahir mati. Bayi yang dilahirkan menjadi ketergantungan terhadap kokain dan menyebabkan kerusakan berbagai organ tubuh setelah anak bersekolah, ia sulit belajar dan ada gangguan perilaku. Universitas Sumatera Utara 2.6.2.2 Narkotika semi sintetik Narkotika semi sintetik adalah jenis zat obat yang diproses sedemikian rupa melalui porses sintesis Tanjung, 2000. Yang termasuk narkotika semi sintetik adalah: a. Morfin Merupakan turunan opium yang dibuat dari hasil pencampuran antara getah pohon poppy dengan bahan – bahan kimia lain. Morfin merupakan zat aktif dari opium. Dalam dunia kedokteran zat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit. Tetapi karena efeknya yang negatif maka penggunaannya diganti dengan obat – obat sintetik Tanjung, 2000. b. Kodein Kodein mempunyai tempat terhormat di dunia kadokteran dan banyak untuk manahan batuk antitusif dan penghilang rasa sakit analgesik, walaupun zat ini cukup populer, tetapi mempunyai sifat – sifat asalnya yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan, oleh karena itu penggunaan kodein masih diawasi oleh lembaga – lembaga nasional dan internasional Tanjung, 2002. c. Heroin Heroin dikenal sebagai bubuk putau karena berupa bubuk putih, heroin berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Penggunaannya dilarutkan dalam air lalu disuntikkan ke dalam pembuluh darah, atau dihirup melalui hidung setelah dibakar ngedrag. Terjadinya ketergantungan setelah memakainya beberapa kali Tanjung , 2002. Universitas Sumatera Utara Orang yang menggunakan heroin untuk pertama kali sering mengalami mual – mual, muntah – muntah dan gatal – gatal. Efek psikologinya antara lain meliputi perasaan bebas dari rasa sakit, rasa dingin, dan perasaan tegang dengan diiringi perasaan senang, pusing, hangat, dan keinginan bersuka ria. 2.6.2.3 Narkotika sintetik Narkotika yang bersifat sintetik adalah narkotika yang dihasilkan berdasarkan tiruan dengan pengolahan manusia. Pada umumnya obat –obatan ini mempunyai efek analgesik dapat mengurangi rasa nyeri sakit dari indikasi kecanduan dan ketergantungan. Narkotika sintetik tersebut antara lain : Methadone, Meperidene, dan Levorphanol. Obat – obatan tersebut hanya dapat dibeli diperoleh dengan resep dokter. Atau bila benar – benar dibutuhkan untuk pengobatan penyembuhan bagi pecandu narkotika Indrawan, 2001. 2.6.3 Obat – obat Psikotropika Obat – obat psikotropika ini bukan merupakan narkotika, tetapi mempunyai efek serta bahaya yang sama dengan narkotika apabila disalahgunakan karena sasaran obat – obatan tersebut adalah syaraf – syaraf tertentu dari sistem syaraf pusat Indrawan, 2001. Obat – obatan jenis psikotropika terbagi atas: 2.6.3.1 Sabu - sabu Universitas Sumatera Utara Sabu – sabu tergolong amfetamin, yang berpengaruh memacu kerja otak stimulasi. Sering disebut ubas, ice. Berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan. Sabu – sabu berbentuk kristal putih seperti vetsin, penggunaannya dengan dihirup atau disuntikkan Martono , 2006 Pengaruh segera setelah pemakaian sabu – sabu adalah : 1. Menyebabkan perasaan gembira, mudah tersinggung, dan cemas. 2. Meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan. 3. Selera makan berkurang, mulut kering, berkeringat, dan bicara cepat. 4. Sakit kepala, penglihatan buram, dan pusing, pupil melebar. Pengaruh jangka panjang pemakaian sabu - sabu adalah : 1. Gelisah, mudah curiga paranoid, dorongan untuk melakukan bunuh diri. 2. Kurang gizi. 3. Halusinasi penglihatan atau pendengaran semu. 4. Agresif, dapat melakukan tindakan keji, akal sehat hilang, dan tidak memiliki rasa malu. 5. Ketergantungan dan gejala putus zat murung dan letih. Pengaruh pada sistem tubuh manusia adalah: 1. Pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak, sehingga terjadi stroke 2. Pada sistem jantung dan pembuluh darah, dapat menyebabkan nyeri dada, dan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. 3. Pada sistem pernafasan, dapat menyebabkan tertekannya sistem pernafasan sehingga kesadaran menghilang, dan meninggal. Universitas Sumatera Utara 4. Pada sistim reproduksi, dapat meningkatkan resiko bayi lahir prematur, cacat, mati dalam kandungan, atau meninggal setelah lahir. 2.6.3.2 Ekstasi Ekstasi tergolong amfetamin, yang berpengaruh memacu kerja otak. Ekstasi ini beredar dalam bentuk tablet dan pil, dengan ukuran sebesar kancing baju Tanjung, 2005. Efek penggunaan ekstasi adalah, dapat meningkatkan kegembiraan, kepercayaan diri, energi dan stamina, menjadi aktif, terjadi 30 – 60 menit setelah ditelan, mencapai puncak dalam 2- 4 jam. Setelah itu pemakai akan mengalami depresi dan kelesuan pada otak. Efeknya terhadap tubuh adalah, berkeringat, mulut kering, rasa haus meningkat, rahang kaku, tekanan darah, detak jantung, dan suhu tubuh meningkat, mata berair, kelebihan tenaga, dan kehilangan nafsu makan. Efek psikologinya adalah, pengguna merasa santai, gembira, hangat, bertenaga, dan menggambarkan perasaan saling mengerti diantara mereka.

2.7 Tanda awal penyalahgunaan narkoba secara umum

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri Tentang Kanker Serviks di SMA Negeri 2 Pematangsiantar

4 74 104

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Negeri 5 Medan terhadap Jerawat Tahun 2010.

6 67 73

EFEKTIFITAS KAMPANYE ANTI PENYALAHGUNAAN NARKOBA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA AKAN BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

0 9 10

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP REMAJA TENTANG BAHAYA NARKOBA DI SMA NEGERI 2 Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Sikap Remaja Tentang Bahaya Narkoba Di SMA Negeri 2 Sukoharjo.

0 1 14

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP REMAJA TENTANG BAHAYA NARKOBA DI SMA NEGERI 2 Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Sikap Remaja Tentang Bahaya Narkoba Di SMA Negeri 2 Sukoharjo.

0 1 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA USIA PERTENGAHAN TENTANG BAHAYA MINUMAN KERAS Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Usia Pertengahan Tentang Bahaya Minuman Keras Dengan Perilaku Minum- Minuman Keras Di Desa Klumprit Sukoharjo.

1 1 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA USIA PERTENGAHAN TENTANG BAHAYA MINUMAN KERAS Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Usia Pertengahan Tentang Bahaya Minuman Keras Dengan Perilaku Minum- Minuman Keras Di Desa Klumprit Sukoharjo.

0 1 16

Perilaku Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba di SMP Negeri 1 Salapian Kabupaten Langkat Tahun 2015

0 0 2

Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri Tentang Kanker Serviks di SMA Negeri 2 Pematangsiantar

0 0 42

Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri Tentang Kanker Serviks di SMA Negeri 2 Pematangsiantar

0 1 13