ANALISIS KESULITAN GURU IPA TERPADU PADA PENGGUNAN KURIKULUM 2013 DI SMP SE-KECAMATAN PATUMBAK TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

ANALISIS KESULITAN GURU IPA TERPADU PADA
PENGGUNAAN KURIKULUM 2013 DI SMP
SE-KECAMATAN PATUMBAK TAHUN
PEMBELAJARAN 2014/2015

Oleh:
Sarah Hardianty
NIM 4113141073
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

iii


ANALISIS KESULITAN GURU IPA TERPADU PADA
PENGGUNAAN KURIKULUM 2013 DI SMP
SE-KECAMATAN PATUMBAK TAHUN
PEMBELAJARAN 2014/2015
Sarah Hardianty (4113141073)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dihadapi
oleh guru IPA terpadu pada penggunaan kurikulum 2013 di SMP se-Kecamatan
Patumbak pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh guru IPA terpadu se-Kecamatan Patumbak yang
berjumlah 32 orang. Sampel pada penelitian ini adalah 19 guru IPA tepadu yang
diambil dari 6 sekolah di kecamatan Patumbak. Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik sampel bertujuan. Alat pengumpul data yang digunakan adalah
kuisioner atau angket yang terdiri dari 50 butir pernyataan dan berdasarkan 3
aspek yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian
pembelajaran. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kesulitan guru IPA terpadu
pada penggunaan kurikulum 2013 di SMP se-kecamatan Patumbak untuk aspek
perencanaan pembelajaran adalah kesulitan dalam menyiapkan RPP untuk model

pembelajaran Problem Based Learning, Project Based Learning dan Discovery
Learning. Pada aspek pelaksanaan pembelajaran, guru kesulitan dalam
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dan Discovery
Learning dan juga sulit mendorong siswa untuk dapat berperan aktif dalam
mengahadapi masalah di dunia nyata yang mengacu pada model pembelajatran
berbasis masalah. Pada aspek penilaian, guru kesulitan dalam menerapkan
penilaian autentik kurikulum 2013.
Kata Kunci: Guru IPA , Kesulitan, Kurikulum 2013

iv

ANALYSIS DIFFICULTIES OF INTEGRATED SCIENCE
TEACHERS ON USING CURICULUM 2013 IN
ALL SMP KECAMATAN PATUMBAK
ACADEMIC YEAR 2014/2015
Sarah Hardianty (4113141073)
ABSTRACT
This study aimed to know what the difficulties encountered by integrated science
teachers on using curiculum 2013 in all SMP Kecamatan Patumbak in the learning
plan difficulties, the implementation of lerning difficulties and the assesment of

learning difficulties. This research was descriptive research. The study population
were all integrated science teachers in all SMP Kecamatan Patumbak which
totaling 32 teachers. The samples in this study were 19 integrated science teachers
who were taken from 6 schools in SMP Kecamatan Patumbak who have joined
training and seminars about curiculum 2013 . Samples was taken by purposive
sampling. The tools used for data collecting was questionare that consist of 50
steatment and based 3 aspect, that were learning plan, implementation of learning
and assesment of learning. Data analysis result of the study showed that the
difficulties of integrated science teachers on using curiculum 2013 for learning
plan aspect was difficulties in the preparation of the RPP for learning models
Problem Based Learning, Project Based Learning dan Discovery Learning. In the
implementation of learning aspect, teachers were difficulties to apply learning
models Problem Based Learning dan Discovery Learning and also difficulty of
attracting students to could be active for problem solving in their real life based on
learning model Problem Based Learning. In the assesment of learning, teachers
were difficulties in applaying the authentic assesment curiculum 2013.
Key Word: Difficulties, Science Teachers, Curiculum 2013

vii


DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
v
vii
ix

x
xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang masalah
1.2.
Ruang lingkup masalah
1.3.
Batasan masalah
1.4.
Rumusan masalah
1.5.
Tujuan penelitian
1.6.
Manfaat penelitian

1
4
4

4
5
5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kurikulum
2.2.
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
2.3.
Kurikulum 2013
2.4.
Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013
2.4.1. Kelebihan Kurikulum 2013
2.4.2. Kekurangan Kurikulum 2013
2.5.
Struktur Kurikulum Pendidikan Dasar (SMP/MTs)
2.6.
Perencanaan Pembelajaran IPA Kurikulum 2013 SMP
2.6.1. Kompetensi Inti

2.6.2. Kompetensi Dasar
2.7.
Proses Pembelajaran Kurikulum 2013
2.7.1. Pembelajaran Berbasis masalah (Problem Based Learning)
2.7.2
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
2.7.3
Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
2.8.
Penilaian Autentik Kurikulum 2013
2.8.1. Teknik Pengelolaan Penilaian
2.9.
Kompetensi Guru IPA dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013

7
8
10
11
12
12

13
14
15
17
20
22
24
25
25
26
27

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
3.1.2. Waktu Penelitian

30
30

30

viii

3.2.
3.2.1.
3.2.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.5.1.
3.5.2.
3.6.

Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi
Sampel
Instrumen Penelitian
Jenis Penelitian
Prosedur Penelitian

Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1. Persentase Kesulitan Guru IPA Terpadu Pada Penggunaan
Kurikulum 2013 Berdasarkan Aspek Perencanaan Pembelajaran
4.1.2. Persentase Kesulitan Guru IPA Terpadu Pada Penggunaan
Kurikulum 2013 Berdasarkan Aspek Pelaksanaan Pembelajaran
4.1.3. Persentase Kesulitan Guru IPA Terpadu Pada Penggunaan
Kurikulum 2013 Berdasarkan Aspek Penilaian Pembelajaran
4.2.
Pembahasan
4.2.1. Kesulitan Guru IPA Terpadu Pada Aspek Perencanaan
Pembelajaran
4.2.2. Kesulitan Guru IPA Terpadu Pada Aspek Pelaksanaan
Pembelajaran
4.2.3. Kesulitan Guru IPA Terpadu Pada Aspek Penilaian

Pembelajaran

30
30
30
31
34
34
34
34
35

36
36
38
40
42
42
43
44

BAB V KESIMPULAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran

46
46

DAFTAR PUSTAKA

47

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbedaan esensial KTSP dengan Kurikulum 2013

9

Tabel 2.2. Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu kurikulum
2013 untuk SMP

13

Tabel 2.3. Kompetensi inti mata pelajaran IPA SMP

16

Tabel 2.4. Keterkaitan antara kompetensi inti dengan
kompetensi dasar mata pelajaran IPA SMP kelas VII

18

Tabel 2.5. Keterkaitan antara langkah pembelajaran dengan kegiatan
belajar dan maknanya

21

Tabel 2.6. Peran guru, peserta didik dan masalah dalam
pembelajaran berbasis masalah

23

Tabel 2.7. Konversi Kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan

26

Tabel 3.1. Sampel guru IPA di SMP se-Kecamatan Patumbak

30

Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket Kesulitan Mengajar Guru dengan
Menggunakan Kurikulum 2013

31

Tabel 4.1. Persentase kesulitan guru IPA terpadu pada penggunaan
kurikulum 2013 di SMP se-Kecamatan Patumbak
T.A. 2014/2015 berdasarkan aspek perencanaan
Pembelajaran

36

Tabel 4.2. Persentase kesulitan guru IPA terpadu pada penggunaan
kurikulum 2013 di SMP se-Kecamatan Patumbak
T.A. 2014/2015 berdasarkan aspek pelaksanaan
pembelajaran

38

Tabel 4.3. Persentase kesulitan guru IPA terpadu pada penggunaan
kurikulum 2013 di SMP se-Kecamatan Patumbak
T.A. 2014/2015 berdasarkan aspek penilaian pembelajaran

40

ix

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Diagram persentase kesulitan guru IPA terpadu pada
penggunaan kurikulum 2013 di SMP se-Kecamatan
Patumbak T.A. 2014/2015 berdasarkan aspek
perencanaan pembelajaran

37

Gambar 4.2. Diagram persentase kesulitan guru IPA terpadu pada
Penggunaan kurikulum 2013 di SMP se-Kecamatan
Patumbak T.A. 2014/2015 berdasarkan aspek
Pelaksanaan pembelajaran

39

Gambar 4.3. Diagram persentase kesulitan guru IPA terpadu pada
Penggunaan kurikulum 2013 di SMP se-Kecamatan
Patumbak T.A. 2014/2015 berdasarkan aspek
Penilaian pembelajaran

41

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket penilaian kesulitan guru IPA terpadu pada
penggunaan kurikulum 2013

50

Lampiran 2 Rubrik angket penilaian kesulitan guru IPA terpadu pada
penggunaan kurikulum 2013

54

Lampiran 3 Tabulasi persentase kesulitan guru IPA terpadu pada
Penggunaan kurikulum 2013 di SMP se-Kecamatan
Patumbak pada aspek perencanaan pembelajaran

65

Lampiran 4 Tabulasi persentase kesulitan guru IPA terpadu pada
Penggunaan kurikulum 2013 di SMP se-Kecamatan
Patumbak pada aspek pelaksanaan pembelajaran

66

Lampiran 5 Tabulasi persentase kesulitan guru IPA terpadu pada
Penggunaan kurikulum 2013 di SMP se-Kecamatan
Patumbak pada aspek penilaian pembelajaran

69

Lampiran 6 Rekapitulasi daftar guru IPA terpadu se-Kecamatan Patumbak 71
Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian

78

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah
Masa depan bangsa terletak dalam tangan generasi muda. Mutu bangsa

dikemudian hari bergantung pada pendidikan yang dikecap oleh anak-anak
sekarang, terutama melalui pendidikan formal yang diterima disekolah. Apa yang
akan dicapai disekolah, ditentukan oleh kurikulum, maka dapat dipahami bahwa
kurikulum sebagai alat yang vital bagi perkembangan bangsa yang dipegang oleh
pemerintah suatu negara (Nasution, 2008).
Seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, kurikulum di
Indonesia juga banyak mengalami perubahan. Sejak kemerdekaan, Indonesia telah
membuat beberapa kali kurikulum yang berbeda. Pengembangan Kurikulum 2013
merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu (Sariono, 2013).
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran
2013/2014, khususnya bagi sekolah-sekolah yang menjadi sekolah sasaran.
Setelah satu tahun berjalan di sekolah sasaran, barulah secara serentak penerapan
kurikulum 2013 dilaksanakan seluruh sekolah di Indonesia pada bulan Juli tahun
ajaran 2014/2015. Setelah beberapa bulan Kurikulum 2013 dilaksanakan, terdapat
banyak kendala dalam praktiknya seperti, pendistribusian buku yang belum
merata ke seluruh sekolah di Indonesia dan juga kesiapan guru yang masih
setengah setengah dalam melaksanakan Kurikulum 2013 (Rahman, 2014).
Melihat banyaknya kendala yang dihadapi setelah diberlakukannya
kurikulum 2013, maka pada Oktober 2014 Mendikbud mengeluarkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 159 Tahun 2014 untuk mengevaluasi
Kurikulum 2013 secara menyeluruh. Puncaknya pada Desember 2014 Mendikbud
kembali mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No. 160
Tahun 2014 tentang pemberlakuan kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Seperti
yang disebutkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160

2

pasal 1 yaitu “Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang
melaksanakan Kurikulum 2013 sejak semester pertama tahun pelajaran 2014/2015
kembali melaksanakan kurikulum 2006 mulai semester kedua tahun pelajaran
2014/2015 sampai ada ketetapan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
untuk melaksanakan Kurikulum 2013”.
Kenyataannya masih banyak juga sekolah yang masih menggunakan
kurikulum 2013 di sekolah, selain karena mereka merupakan sekolah sasaran
pemberlakuan kurikulum 2013 yang telah dilaksanakan selama 3 semester, tetapi
juga karena banyak pihak seperti guru dan kepala sekolah yang menganggap
kurikulum 2013 ini bagus dan memudahkan guru dalam mengembangkan
kreatifitas serta menuntut siswa agar lebih berfikir kritis. Banyak juga yang
menganggap bahwa penerapan kurikulum 2013 yang telah berjalan selama satu
semester sudah menunjukkan hasil yang baik, seperti Dinas Pendidikan di Ciamis
yang masih menggunakan kurikulum 2013, karena mereka menganggap
kabupaten Ciamis telah memenuhi persyaratan dari segi sarana dan prasarana,
serta merasa banyak hal positif dari kurikulum 2013 itu sendiri (Wardiana, 2015).
Pemberlakuan kurikulum 2013 yang masih tidak jelas membuat tenaga
pendidik dan peserta didik menjadi bingung. Alawiyah (2014), mengatakan
bahwa Kebijakan kurikulum 2013 ditujukan dalam upaya perbaikan kurikulum
sebelumnya. Namun demikian, memasuki tahun pelajaran baru 2014/2015,
implementasi kurikulum ini masih menghadapi satu kendala besar yang harus
segera ditangani, yaitu persoalan kesiapan guru sebagai kunci keberhasilan
implementasinya. Beberapa program persiapan sudah dilakukan pemerintah,
namun masih terdapat beberapa kendala sehingga belum semua guru memiliki
kompetensi yang memadai untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013. Guru
adalah seseorang yang berhadapan langsung dengan peserta didik dalam
pembelajaran sehingga memberikan pengaruh langsung terhadap keberhasilan
peserta didik dalam menyelesaikan tugas pembelajaran.
Untuk menyiapkan guru ideal dalam kurikulum 2013 diperlukan
pendidikan dan pelatihan khusus. Pada tahun 2014 Pemerintah menargetkan untuk
dapat melatih 1,3 juta guru secara bertahap dan bertingkat. Pada kenyataannya

3

baru 283.000 atau sekitar 20,3% guru yang sudah dilatih menjelang tahun ajaran
baru dan masih ada sekitar 79,7% guru yang belum dilatih (Alawiyah, 2014).
Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan oleh penulis
di beberapa SMP se-Kecamatan Patumbak, bahwa pada semester kedua tahun
ajaran 2014/2015 kembali menggunakan Kurikulum 2006, tetapi sekolah tersebut
juga pernah menggunakan kurikulum 2013 di semester pertama tahun ajaran
2014/2015 dalam pembelajarannya. Guru-guru IPA SMP yang pernah
melaksanakan kurikulum 2013 menilai bahwa kurikulum 2013 sulit dilaksanakan,
mereka

mengalami

kesulitan

dalam

perencanaan

pembelajaran

seperti,

merancang RPP yang mengacu pada pembelajaran Saintifik, kesulitan dalam
menentukan media yang sesuai dengan materi, mengalami kendala pada sarana
dan prasarana yang ada di sekolah mereka dan kesulitan dalam membuat penilaian
autentik dan pengisian rapor. Tetapi ada juga guru yang menganggap mudah
melaksanakan kurikulum 2013 dikarenakan mereka telah mengikuti pelatihan
yang diadakan oleh pemerintah.
Guru yang ideal seperti harapan kurikulum 2013 dalam waktu singkat
sulit didapat, terutama untuk merubah cara pandang guru dari yang selama ini
mengajar dengan menganggap dirinya sumber ilmu, tetapi juga sebagai motivator
dan fasilitator serta harus mampu mengarahkan siswa untuk aktif, produktif,
kreatif dan berfikir kritis. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti melakukan
penelitian yang berjudul “Analisis Kesulitan Mengajar Guru IPA dengan
Menggunakan Kurikulum 2013 di SMP Se-Kecamatan Patumbak Tahun
Pembelajaran 2014/2015”.

4

1.2.

Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Pemberlakuan kurikulum 2013 yang masih belum jelas.
2. Masih banyak guru yang belum mendapat pelatihan kurikulum 2013 dari
pemerintah.
3. Belum semua guru memiliki

kompetensi yang memadai untuk

mengimplementasikan kurikulum 2013.
4. Cara pandang guru yang masih menganggap guru hanya sebagai pengajar
saja bukan sebagai motivator dan fasilitator.
5. Banyaknya kendala serta kesulitan yang dihadapi oleh guru baik dalam
poses perencanaan pembelajaran, kegiatan belajar mengajar dan penilaian
Kurikulum 2013.
6. Guru mengalami kendala dengan sarana dan prasarana yang belum cukum
memadai di sekolah.
1.3.

Batasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang teridentifikasi maka peneliti

membatasi masalah yang akan diteliti yaitu:
1. Penelitian ini dibatasi pada guru SMP yang mengajar pada bidang studi
IPA terpadu dan telah mendapat pelatihan kurikulum 2013 di Kecamatan
Patumbak.
2. Penelitian ini dibatasi untuk melihat kesulitan yang dihadapi oleh guru
IPA terpadu dalam melaksanakan proses belajar mengajar dengan
menggunakan kurikulum 2013.
1.4.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian yang akan dilaksanakan yaitu:
1. Apa kesulitan mengajar guru IPA terpadu dalam proses perencanaan
pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013 di SMP seKecamatan Patumbak?

5

2. Apa kesulitan mengajar guru IPA terpadu dalam proses kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013 di SMP seKecamatan Patumbak?
3. Apa kesulitan mengajar guru IPA terpadu dalam proses penilaian dengan
menggunakan kurikulum 2013 di SMP se-Kecamatan Patumbak?
1.5.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dihadapi oleh guru IPA terpadu
dalam proses perencanaan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum
2013 di SMP se-Kecamatan Patumbak.
2. Untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dihadapi oleh guru IPA terpadu
dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan kurikulum
2013 di SMP se-Kecamatan Patumbak.
3. Untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dihadapi oleh guru IPA terpadu
dalam proses penilaian dengan menggunakan kurikulum 2013 di SMP seKecamatan Patumbak.
1.6.

Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitain ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Sebagai informasi kepada pihak sekolah tentang kesulitan mengajar guru
IPA terpadu dalam melaksanakan kurikulum 2013 di SMP se-Kecamatan
Patumbak.
2. Sebagai bahan masukan kepada guru IPA terpadu untuk mengatasi
kesulitan mengajar dengan menggunakan kurikulum 2013 di SMP seKecamatan Patumbak.
3. Sebagai bahan perbandingan dan referensi terhadap guru lain yang
mengajar dengan menggunakan kurikulum 2013 di sekolah.
4. Sebagai bahan masukan tersendiri bagi penulis untuk memiliki kesiapan
dalam melaksanakan kurikulum 2013 untuk menerapkannya dan sebagai

6

bekal untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang mampu meningkatkan
kualitas pembelajaran.

46

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:
1. Kesulitan yang dihadapi guru IPA terpadu se-Kecamatan Patumbak pada
aspek perencanaan pembelajaran adalah kesulitan dalam merancang RPP
untuk model pembelajaran problem based learning, project based
learning dan discovery learning.
2. Kesulitan yang dihadapi guru IPA terpadu se-Kecamatan Patumbak pada
aspek pelaksanaan pembelajaran adalah kesulitan menerapkan model
pembelajaran Project Based Learning dan Discovery Learning serta sulit
mendorong peserta didik untuk dapat berperan secara aktif dalam
memecahkan masalah di dunia nyata yang mengacu pada model
pembelajaran Problem Based Leaarning.
3. Kesulitan yang dihadapi guru IPA terpadu se-Kecamatan Patumbak pada
aspek penilaian pembelajaran yaitu kesulitan dalam pelaksanaan penilaian
autentik pada proses dan hasil belajar serta pelaporan penilaian keterampilan.

5.2.

Saran
Beberapa saran yang diajukan penulis adalah sebagai berikut:
1. Bagi pihak sekolah hendaknya melengkapi sarana dan prasarana yang
mampu mendukung proses belajar mengajar di sekolah.
2. Bagi guru yang kesulitan dalam menjalankan kurikulum 2013 agar lebih
sering berdiksusi sesama guru, berpartisipasi aktif dalam seminar atau
pelatihan kurikulum 2013 agar lebih memperdalam pengetahuannya dan
terus melatih diri dan beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang ada
di Indonesia.
3. Bagi pemerintah hendaknya terus melakukan pengawasan terhadap
sekolah, mengadakan pelatihan kurikulum 2013 untuk guru dan kepala
sekolah dan melakukan evaluasi secara terus menerus agar kurikulum
2013 dilaksanakan dengan baik.

47

DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah, Faridah, (2014), Kesiapan Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013,
Info Singkat Kesejahteraan Sosial, Volume VI No. 15, P3DI Sekretariat
Jendral DPR-RI http:// www.dpr.go.id (diakses pada 12 Desember 2014).
Arianti, Aris, (2014), Persepsi Guru Matematika Smp Di Kabupaten Karanganyar
Jawa Tengah Tentang Hambatan Pelaksanaan Kurikulum 2013 Tahun
2013/2014, SKRIPSI FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
Aryani, M. F., (2014), Studi Kasus Penerapan Pendekatan Saintifik Pada GuruGuru Di Sma N 1 Bawang (Studi Pada Tahun Ajaran 2013/2014),
Economic Education Analysis Journal, Volume 3 No.3: 2252-6544
Asih, Merdina. F., (2014), Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran
IPA Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Blado, Jurnal
Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang, Volume 2 No. 1
Arikunto, Suharsimi., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Azariya, Ina dan Tjipto, Wasdopo, (2013), Penerapan Model Pembelajaran
Discovery Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS di SD, Jurnal PGSD
Universitas Negeri Surabaya, Volume 1, No. 12: 0-216.
Balqis, Puteri, dkk, (2014), Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa di SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar,
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syah Kuala,
Volume 2, No. 1: 2302-0156.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (2014), Materi Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013 Mata Pelajaran IPA SMP/MTs. Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan
Kemendikbud.

dan

Kebudayaan,

(2012),

Kurikulum

2013,

Kunandar, (2007), Guru Profesional, Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses
Dalam Sertifikasi Guru, PT. Raja Grrafindo Persada, Jakarta.

48

Kurinasih, I., dan Sani, Berlin, (2014), Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan
Penerapan, Kata Pena, Jakarta.
Listyawati, Muji, (2012), Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu
di SMP, Journal of Innovative Science Education, Volume 1: 2252-6412
Najah, Safinatun, (2015), Merajut Kurikulum yang Lebih Baik.
(http://www.pojoksamber.com/merajut-kurikulum-yanglebih-baik.html),
(diakses pada 22 Januari 2015)
Nasution, S., (2008), Asas-Asas Kurikulum, Bumi Aksara, Jakarta.
Nauli, Pardomuan, J. M. S., (2013), Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam
Pembelajaran, Jurnal Generasi Kampus Universitas Negeri Medan,
Volume 6 No. 2: 1978-869X.
Permendiknas No. 159, (2014), Evaluasi Kurikulum, Jakarta.

Permendiknas No. 160, (2014), Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum
2013, Jakarta.
Rahman, Taufik, (2014), Kronologi Kurikulum 2013,
id/berita/kemendikbud/beritakemendikbud/14/12/)
(diakses pada 14 Januari 2015).

(http://m.republika.co.

Sani, R. A., (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,
Bumi Aksara, Jakarta.
Sari, A. R, dkk, (2014), Implementasi Kebijakan Kurikulum SMPN 10 Di Kota
Pontianak, Jurnal Thesis PMIS-UNTAN-PSIAN.
Sianturi, P., dan Simatupang, Z., (2013), Telaah Kurikulum Berbasis Komptensi,
FMIPA UNIMED.
Sudjana, N., (2009), Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Rosdakarya,
Bandung
Wau, Yasaratodo, (2014), Profesi Kependidikan, UNIMED Press, Medan.

49

Wiyono, Bambang, B., (2009), Hubungan Struktural Tingkat Pendidikan,
Pengalaman
Kerja Dan Usia Guru Dengan Motivasi Kerja Dan
Keefektifan Kerja Tim Guru Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan
Dasar,Volume 10 No. 1
Wardiana, Dian. S., (2015), Sekolah Di Ciamis Sepakat Terapkan K13,
(http://www.harapanrakyat.com/2015/015/sekolah/ciamis/sepakat/k13/)
(Diakses pada 08 Januari 2015)