PENGARUH KONSELING KELOMPOK PENDEKATANCLIENT-CENTEREDTERHADAP KEBIASAAN BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER DI KELAS X.9SMA NEGERI 4 MEDAN T.A. 2015/2016.
PENGARUH KONSELING KELOMPOK
PENDEKATANCLIENT-CENTEREDTERHADAP KEBIASAAN
BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER DI
KELAS X.9SMA NEGERI 4
MEDAN T.A. 2015/2016
SKRIPSI
OLEH :
VAPEA PINTA LAHI TOBING
NIM. 1123351028
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
(2)
PENGARUH KONSELING KELOMPOK
PENDEKATANCLIENT-CENTEREDTERHADAP KEBIASAAN
BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER DI
KELAS X.9 SMA NEGERI 4
MEDAN T.A. 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Bimbingan Dan Konseling
OLEH :
VAPEA PINTA LAHI TOBING
NIM. 1123351028
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
i
ABSTRAK
VAPEA PINTA LAHI TOBING. NIM. 1123351028. Pengaruh Konseling Kelompok PendekatanClient-Centered Terhadap Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Di Kelas X.9 SMA Negeri 4 MedanT.A. 2015/2016
Permasalahan dalam penelitan ini adalah : Adakahpengaruh konseling kelompok pendekatanclient-centeredterhadap kebiasaan belajar siswa underachiever di kelas X.9 SMA Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2015/2016 ?”. Tujuan penelitan ini adalah untuk memperoleh informasi apakah ada Apakah ada pengaruh konseling kelompok pendekatanclient-centered terhadap kebiasaan belajar siswa underachiever di kelas X SMA Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain pre-test dan post-test. Subjek dalam penelitian ini adalah 8 orang siswa yang memiliki IQ tinggi tapi berprestasi rendah, yang akan diberikan layanan konseling kelompok layanan konseling kelompok pendekatanclient-centered. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket kebiasaan belajar, sebanyak 50 butir pernyataan angket kebiasaan belajar terlebih dahulu diujicobakan dan dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan angket yang valid dan realiabel. Dan menjadi 24 butir pernyataan angket kebiasaan belajar sebagai pengumpul data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh layanan konseling kelompok pengaruh konseling kelompok pendekatanclient-centered terhadap kebiasaan belajar siswa underachiever di kelas x.9 SMA Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2015/2016, hal ini diketahui dari hasil perhitungan perhitungan Jadi Jhitung = – 8,63 dengan , α = 0,05 dan n = 8 , maka berdasarkan daftar, Jtabel = 4. Dengan demikian Jhitung > Jtabel(– 8,63 >4). Maka hipotesa yang menyatakan bahwa layanan konseling kelompok pendekatanclient-centerred berpengaruh terhadap kebiasaan belajar siswa underachiever kelas X.9 SMA Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2015/2016, dapat diterima.
Kata Kunci : Underachiever, Konseling Kelompok, PendekatanClient-Centered, Kebiasaan Belajar
(8)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menemani, melindungi, dan memberkati setiap langkah dihidupku sehingga penelitian dengan
judul “Pengaruh Konseling Kelompok Pendekatan Client-Centered Terhadap
Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever di Kelas X.9 SMA Negeri 4 Medan T.A. 2015/2016” selesai dengan baik. Laporan penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana dalam dalam ilmu pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling di Fakultas Ilmu Pendidikan Univerrsitas Negeri Medan.
Banyaknya kendala, hambatan, dan kesulitan dalam penulisan merupakan salah satu bagian yang tidak dapat saya hindari. Namun, hal itu hanyalah menjadi kerikil kecil yang dapat teratasi dengan bantuan, arahan bimbingan dan perhatian dari banyak pihak. Saya secara pribadi menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd selaku Rektor UNIMED
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan .Serta Wakil Dekan I, Wakil Dekan II dan Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed.
3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, dan selaku Dosen
(9)
iii
Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, semangat dan saran guna kesempurnaan skripsi ini.
4. Prof. Dr. Asih Menanti, MS. S.Psi, Dr. Nasrun,M.S dan Bapak Prof. Dr. Abdul Munir,M.Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi kepada peneliti selama di dalam maupun di luar perkuliahan.
6. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.
7. Bapak Drs. Ramly, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 4 Medan, Bapak/Ibu Wakil Kepala Sekolah. Serta seluruh staf pengajar di SMA Negeri 4 Medan. 8. Teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tuaku tercinta, Bapak
Pdt. Andar Mauliate Lumbantobing,M.A, M.Th dan Rosmauliate Sitompul, S.H yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu moril maupun materil.Terimakasih atas curahan kasih sayang, cinta dan limpahan doa bagiku.
9. Keempat saudaraku tersayang : Sarah Green Margaret Tobing, S.St, Yeni Naomi Onasis Tobing,S.Par, Angelyn Mega Putri Tobing dan Arsyva Sige Tobing
(10)
iv
10.Untuk yang terkasih, Samuel Holl Hutabarat terima kasih atas motivasi dan semangat yang selalu diberikan kepada saya tiada hentinya selama ini hingga penulis sampai saat ini dapat menyelesaikan skripsi tersebut.
11.Untuk sahabat-sahabat seperjuangan selama kuliah Rizki Santi Ramadhani, Mei Lisa Nurfiddini, Fajaruddin Kelana,yang telah banyak membantu, mendengarkan keluh kesah, tawa dan tangis kita lalui bersama serta memberikan masukan kepada penulis. Terimakasih atas persahabatan kita 12.Untuk teman-temanku yang telah menerima dan mengerti aku, memberikan
semangat dan motivasi, Aminatun Zuriah, Lailan Khairiyah, Dinda Desira Erhan, Ristra Sandra dan Nency Yoshida Siahaan
13.Seluruh teman-teman BK EKS 2012 dan teman-teman selama PPLT di SMA Negeri 1 Sei Rampah. Terima kasih untuk segala dukungan dan bantuan yang telah kalian berikan
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama dalam dunia pendidikan padaa umumnya dan khusus dalam bidang bimbingan konseling. Saya ucapkan terima kasih .
Medan, Agustus 2016 Penulis,
Vapea Pinta Lahi Tobing NIM. 1123351028
(11)
vi
DAFTAR ISI
ABSTAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Batasan Masalah ... 7
1.4 Rumusan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORI ... 10
2.1 Kerangka Teori ... 10
2.1.1 Siswa Underachiever ... 10
A. Pengertian Siswa Underachiever ... 10
B. Kareteristik Siswa Underachiever ... 11
C. Faktor- Faktor Penyebab Siswa Mengalami Underachiever ... 13
D. Jenis-Jenis Siswa Underachiever ... 15
2.1.2 Kebiasaan Belajar ... 18
A. Pengertian Kebiasaan Belajar ... 18
(12)
vii
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Belajar ... 24
D. Aspek-aspek Kebiasaan Belajar ... 31
2.1.3 Konseling Kelompok PendekartanClient-Centered ... 39
A. Pengertian Konseling ... 39
B. Pengertian Kelompok ... 39
C. Pengertian Konseling Kelompok ... 40
D. Tahap-Tahap Konseling Kelompok ... 42
E. Azas-Azas Konseling Kelompok ... 45
F. Tujuan Konseling Kelompok ... 46
G. Konseling Kelompok PendekatanClient-Centerd... 47
2.2 Kerangka Konseptual ... 55
2.3 Hipotesis Penelitian ... 56
BAB III METODE PENELITIAN ... 57
3.1 Jenis Penelitian ... 57
3.2 Populasi dan Sampel ... 57
3.3 Desain Penelitian ... 59
3.4 Langkah – Langkah Penelitian ... 59
3.5 Operasional Variabel Penelitian ... 60
3.6 Kontrol Varian ... 61
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 62
3.8 Teknik Analisis Data ... 66
3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 67
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68
4.1 Deskripsi Penelitian ... 68
4.2 Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 68
(13)
viii
4.5 Uji Validitas Angket ... 70
4.6 Uji Realibilitas Angket ... 71
4.7 Hasil Penelitian ... 72
4.8 Uji Hipotesis ... 77
4.9 Pembahasan Penelitian ... 78
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN... 83
5.1 Kesimpulan ... 83
5.2 Saran ... 84
(14)
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kriteria Siswa Underachiever ... 17
Tabel 2.2 Konstruk Kebiasaan Belajar ... 38
Tabel 3.1 Rentangan Nilai Pemberian Skor Pada Jawaban Pernyataan ... 63
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Kebiasaan Belajar ... 63
Tabel 4.1 Kisi-kisi Angket Kebiasaan Belajar Yang Sudah Valid ... 70
Tabel 4.2 Klasifikasi Relibilitas ... 72
Tabel 4.3 Klasifikasi Tingkat Kebiasaan Belajar ... 72
Tabel 4.4 Hasil Penjaringan Subjek Penelitian ... 73
Tabel 4.5 Hasil Pre-Test ... 74
Tabel 4.6 Hasil Post-Test ... 75
Tabel 4.7 Perbedaan Tingkat Kontrol Diri Sebelum Dan Setelah Pemberian Layanan Konseling Kelompok PendekatanClient -Centered ... 76
Tabel 4.8 Uji Wilcoxon ... 77
(15)
x
DAFTAR GAMBAR
(16)
xi
Daftar Lampiran
Lampiran 1 Angket Uji Coba ... 85
Lampiran 2 Angket ... 89
Lampiran 3 Tabel Validasi Angket ... 90
Lampiran 4Perhitungan Validitas Angket Kebiasaan Belajar ... 91
Lampiran 5Perhitungan Reliabilitas Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever ... 95
Lampiran 6 Tabel Realibilitas ... 98
Lampiran 7 Data Pre-Test ... 99
Lampiran 8 Tabel Perhitungan Kategori Masalah Kebiasaan Belajar pre-test ... 100
Lampiran 9Perhitungan Harga Rata-rata (M), Standar Deviasi (SD) Data Pre-Test Masalah Kebiasaan Belajar ... 102
Lampiran10 Tabel Post-Test ... 104
Lampiran 11Perhitungan Kategori Masalah Kebiasaan Belajarpost-test ... 105
Lampiran 12Perhitungan Harga Rata-rata (M), Standar Deviasi (SD) Data Post-Test ... 106
Lampiran 13Tabel Tabulasi Data Penelitian ... 107
Lampiran 14 Uji Hipotesis ... 108
Lampiran 15 Perhitungan Perubahan Tentang Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever ... 110
Lampiran 16Daftar Hasil Tes IQ dan Nilai Rapot Siswa Kelas X.9 ... 111
(17)
xii
Lampiran 18Daftar Hadir Pretest ... 114
Lampiran 19Daftar Hadir Konseling ... 115
Lampiran 20 Daftar Hadir Post-Test ... 120
Lampiran 21Jadwal Penelitian ... 121
Lampiran 22Rencana Pelaksanaan Layanan ( RPL ) ... 122
Lampiran 23Laporan Verbatin Konseling ... 141
Lampiran 24 Penilaian Konseling Kelompok ... 147
Lampiran 25 Penilaian Pemberian Layanan ... 151
(18)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan dasar bagi kemajuan dan kelangsungan hidup individu. Melalui pendidikan, individu memperoleh informasi dan pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada.
Pendidikan bertujuan menyiapkan siswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik yang dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Pendidikan harus memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat dan kebudayaan nasional. Pernyataan tersebut menyiratkan arti pendidikan yang merupakan unsur penting dalam membangun masyarakat, kebudayaan dan perkembangan bangsa. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Salah satu kata kunci dari definisi pendidikan di atas adalah berkembangnya potensi siswa. Peran pendidikan adalah memfasilitasinya menjadi
(19)
2
prestasi. Fasilitas tersebut ditunjukan agar individu mengenali, menemukan, dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Usaha dalam mengembangkan potensi individu dalam pendidikan diantaranya dilakukan dengan mengacu pada dua komponen utama yaitu, kurikulum program pendidikan dan proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan usaha strategis untuk mewujudkan tujuan pendidikan, karena di dalamnya terdapatprogram dan aktivitas belajar untuk memfasilitasi siswa dalam mencapai perkembangan yang optimal, yaitu situasi dimana siswatelah dapat mengaktualisasikan potensi-potensi yang terdapat di dalam dirinya.
Salah satu indikator pencapaian keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari prestasi yang didapatkan, karena prestasi belajar siswa merupakan manifestasi dari perubahan sebagai hasil dari proses belajar. Namun demikian, tidak semua siswa dapat mencapai prestasi sesuai dengan potensi yang dimiliki, banyak di antara siswa tidak menampilkan hasil optimal.
Proses belajar yang dilakukan siswa di sekolah pada kenyataanya dipengaruhi oleh berbagai faktor, sehingga hasil belajar yang dicapai akan sangat tergantung pada interaksi dari berbagai faktor yang saling terkait antara satu dengan yang lainya. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang biasa diprediksikan sebagai penyebab utama dalam pencapaian prestasi belajar siswa, oleh karena itu tingkat intelegensi sering digunakan untuk meramalkan kemampuan dalam belajar serta prestasi yang akan diraih siswa. Dalyono (Djamarah, 2002:160) menyebutkan secara tegas bahwa seorang yang memiliki intelegensi baik (IQ-nya tinggi) umumnya mudah dalam belajar dan hasilnya
(20)
3
cenderung baik, sebaliknya orang yang intelegensinya rendah, cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berfikir, dan prestasi yang rendah.
Namun pada kenyataanya, banyak siswa yang memiliki tingkat intelegensi tinggi mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan memiliki prestasi di bawah potensi yang dimilikinya. Dalam konteks psikologi dan bimbingan konseling fenomena tersebut dikenal dengan istilah underachiever.Utami Munandar (2004) mengemukakan bahwa underachieveratau berprestasi di bawah kemampuan adalah jika terjadi ketidaksesuaian antara prestasi sekolah anak dan indeks kemampuannya sebagaimana nyata dari tes intelegensi, prestasi atau kreativitas, atau dari data observasi.
Underachiever merupakan suatu masalah yang sangat komplek dalam dunia pendidikan. Underachiever mengarah pada keterkaitan dari berbagai faktor yang melatar belakanginya. Menurut Edy Gustian (2002), underachiever dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, baik lingkungan luar rumah, lingkungan rumah, maupun dari individu itu sendiri.
Siswa underachiever memiliki karakteristik antara lain buruknya keahlian dalam tugas-tugas sekolah, kebiasaan belajar yang buruk, memiliki masalah penerimaan oleh teman sebaya, konsentrasi yang buruk dalam aktivitas sekolah, tidak bisa mengatur diri baik di rumah maupun di sekolah, mudah bosan, “meninggalkan” kegiatan kelas, memiliki kemampuan berbahasa oral yang baik tapi buruk dalam menulis, mudah terdistraksi dan tidak sabaran, sibuk dengan pikirannya sendiri, kurang jujur, sering mengkritik diri sendiri, mempunyai hubungan pertemanan yang kurang baik, suka bercanda di kelas (membuat
(21)
4
keributan), ramah terhadap orang yang lebih tua, dan berperilaku yang tidak biasa.
Perilaku siswa underachiever perlu segera ditangani terutama dari segi kebiasaan belajarnya bahwa gambaran perilaku siswa tersebutdi sekolah adalah bersikap negatif terhadap sekolah, bosan belajar, tugas-tugasnya tidak selesai, tidak pernah puas dengan hasil kerjanya, mudah terganggu konsentrasinya, mempunyai masalah disiplin berkeliling kelas, terlambat, mengganggu kelas, dan menyalahkan guru atau teman kalau ada masalah.
Adapun hasil wawancara yang telah saya lakukan dengan guru BK di SMA Negeri 4 Medanadalah beberapa siswa di kelas X yang memiliki IQ di atas rata-rata masih belum bisa menggunakan bakat ataupun kecerdasan yang dia miliki secara maksimal, contohnya siswa yang memiliki IQ di atas rata-rata tetapi memiliki nilai rendah dalam mata pelajaran tertentu.
Kebiasaan belajar yang baik akan menentukan prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa. Menurut Nedi (2008) suatu tuntutan atau tekad serta cita-cita yang ingin dicapai dapat mendorong seseorang untuk membiasakan dirinya melakukan sesuatu agar apa yang diinginkannya tercapai dengan baik. Kebiasaan belajar yang baik akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, sebaliknya kebiasaan belajar yang tidak baik cenderung menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi rendah.
Konseling Kelompok merupakan proses konseling yang dilakukan antara seorang konselor profesional dan beberapa klien sekaligus dalam kelompok kecil. Sementara itu menurut Herman (http://hermantmg.blogspot.com) menyatakan
(22)
5
bahwa defenisi konseling kelompok adalah suatu proses antar-pribadi yang dinamis dan terfokus pada pikiran dan tingkah laku yang disadari serta dibina dalam suatu kelompok yang dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan diri menuju perilaku yang lebih baik dari sebelumnya.
Carl R. Rogers dalam Corey (2010:91) mengembangkan terapi client-centered sebagai :
“Reaksi terhadap apa yang disebutkanya keterbatasan-keterbatasan mendasar dari psikoanalisis. Pada hakikatnya, pendekatan client-centered adalah cabang khusus dari terapi humanistik yang menggarisbawahi tindakan mengalami klien berikutnya dunia subjektif dan fenomenalnya. Terapis berfungsi terutama sebagai penunjang pertumbuhan pribadi kliennya dengan jalan membantu kliennya itu dalam menemukan kesangguoan-kesanggupan untuk memecahkan masalah-masalah.”
Pendekatan client-centered menaruh kepercayaan yang besar pada kesanggupan klien untuk mengikuti terapi dan menemukan arahnya sendiri. Hubungan pendekatan client-centered antara terapi dan klien merupakan hasil bagi perubahan klien secara baik, menggunakan hubungan yang unik sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran dan untuk menemukan sumber-sumber terpendam yang bisa digunakan secara konstruktif dalam pengubahan hidupnya.
Bimbingan untuk pengembangan berarti bantuan untuk pengembangan potensi klien agar mencapai taraf perkembangan yang optimal. Proses bimbingan dan konseling berorientasi pada aspek positif artinya selalu melihat klien dari segi positif (potensi,keunggulan) dan berusaha menggembirakan klien dengan menciptakan situasi proses konseling yang kondusif untuk pertumbuhan klien. Sedangkan bimbingan untuk mengantisipasi masalah bertujuan agar klien mampu mengatasi masalahnya setelah dia mengenal, menyadari dan memahami potensi
(23)
6
serta kelemahan dan kemudian mengarahkan potensinya untuk mengatasi masalah dan kelemahannya.
Peran layanan konseling kelompok disini diperkirakan sangat tepat digunakan sebagai salah satu bentuk yang dapat diberikan kepada siswa underachiever yang memiliki permasalahan dalam menentukan kebiasaan belajar yang tepat untuknya karena melalui konseling kelompok ini selain kita telah memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah siswa underachiever yang kesulitan menentukan kebiasaan belajarnya. Sejalan dengan hal ini maka penulis mengadakan penelitian yang mengangkat judul : “Pengaruh Konseling Kelompok Pendekatan Client-Centered Terhadap Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Di Kelas X.9 SMA Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalaahan yang akan diteliti di antaranya :
a. Rendahnya prestasi belajar siswa yang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi.
b. Kurangnya kebiasaan belajar dalam diri siswa underachiever.
c. Siswa tidak mampu memusatkan perhatian dan berkonsentrasi pada tugas-tugas.
d. Siswa memiliki rasa rendah diri rendah yang dalam kecenderungan untuk menarik diri atau menjadi agresif di dalam kelas.
(24)
7
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari timbulnya permasalahan dan penafsiran yang berbeda-beda, maka perlu ada pembatasan masalah yang diteliti. Maka yang akan dibahas adalah “Pengaruh Konseling Kelompok Pendekatan Client-CenteredTerhadap Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Di Kelas X SMA Negeri 4 MedanTahun Ajaran 2015/2016”
1.4 Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah, maka masalah penilitian ini dirumuskan sebagai berikut :
“Apakah ada Pengaruh Konseling Kelompok Pendekatan Client-Centered
Terhadap Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Di Kelas X.9 SMA Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2015/2016 ?”
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk memperoleh informasi apakah ada Apakah ada Pengaruh Konseling Kelompok Pendekatan Client-Centered Terhadap Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Di Kelas X.9 SMA Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2015/2016 ”.
(25)
8
1.6 Manfaat Penelitian a. Manfaat Praktis
1. Bagi siswa : setelah mendapatkan layanan konseling kelompok Pendekatan Client-Centeredsiswa memiliki kemampuan dalam menentukan gaya belajar yang sesuai pada dirinya.
2. Bagi Sekolah : dapat dijadikan model untuk memberikan layanan konseling kelompok Pendekatan Client-Centeredkepada siswa underachiever.
3.Bagi Guru BK : dapat dijadikan landasan untuk memberikan layanan bimbingan untuk membantu siswa underachiever dalam menyelesaikan masalahnya.
4. Bagi Penulis : penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan ketrampilan meneliti dan mennulis serta pengetahuan yang mendalam terutama pada bidang yang dikaji.
b. Manfaat Konseptual
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian dengan tema yang sama dalam lingkup masalah yang berbeda.
(26)
83 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang upaya meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever, secara umum dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok pendekatan client-centered dapat dijadikan sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kebiasaan belajar yang dimiliki oleh siswa underachiever. Adapun secara rinci dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
Subjek penelitian sebelum mereka mengikuti kegiatan konseling kelompok termasuk dalam kriteria rendah (36,625). Sebelum mengikuti layanan konseling kelompok pendekatan client-centered subjek penelitian masih saja sulit untuk mengontrol kebiasaan belajar dilihat dari rendahnya prestasi yang mereka miliki selama semester 1. Setelah diberikan layanan konseling konseling kelompok pendekatan client-centered menunjukkan perubahan. Tingkat kebiasaan belajar siswa underachiever sebelum memperoleh layanan konseling kelompok pendekatan client-centered (36,625) setelah mengikuti layanan konseling kelompok pendekatan client-centered mengalami perubahan menjadi (71,25 ). Meningkat sebanyak 95%, perhitungan Jadi Jhitung = 9 dengan , α = 0,05 dan n = 8 , maka berdasarkan daftar, Jtabel = 6. Dengan demikian Jhitung > Jtabel(-9>6). Jadi dapat disimpulkan bahwa ada “Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Pendekatan client-centered Terhadap Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas X Semester II Tahun 2016”.
(27)
84
5.2 Saran
1. Bagi siswa : setelah mendapatkan layanan konseling kelompok pendekatan client-centered siswa memiliki kemampuan dalam menentukan gaya belajar yang sesuai pada dirinya.
2. Bagi Sekolah : dapat dijadikan model untuk memberikan layanan konseling kelompok pendekatan client-centered kepada siswa underachiever.
3.Bagi Guru BK : dapat dijadikan landasan untuk memberikan layanan bimbingan untuk membantu siswa underachiever dalam menyelesaikan masalahnya. Dan dalam hal ini Guru BK penting lebih mencermati tentang hasil pemeriksaan psikologis yang lebih mendalam sehingga akurasinya lebih tinggi untuk data membantu siswa.
4. Bagi Penulis : penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan ketrampilan meneliti dan mennulis serta pengetahuan yang mendalam terutama pada bidang yang dikaji.
(28)
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta, 2002
Corel, Gerald.2010. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi.Bandung : Refika Aditama
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Gie, Lie. 2003. Cara Belajar Efesien. Yogyakarta : Pusat Kemajuan Studi
Gunawan, Ary H. 1996. Administrasi Sekolah, Jakarta : Rineka Cipta
Edi,M. Kurnanto.2013.Konseling Kelompok.Bandung : Alfabeta
Hasbullah. 1997. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Lubis,N Lumongga.2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori dan Praktik. Medan : Kencana
Munandar,Utami.2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta
Nasution, S.1999. Sosiologi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara
Prayitno dan Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta
Putra, S. Sitiatava. ,2013 Panduan Pendidikan Berbasis Bakat Siswa. Yogyakarta : Diva Press.
(29)
xiv
Shochib, Moh. 1998. Pola Asuh Orang Tua. Jakarta : Rineka Cipta
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta
Sriyanti, Lilik.2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta : Ombak
Suprapto, Choiruddin Hadhiri. 2003. Bintang Pelajar. Bandung : Mujahid Grafis Supriatna, Mamat. 2004. Konseling Kelompok. Bandung: Publikasi Jurusan PPB
FIP UPI.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya
Wahjosumidjo. 2001. Kepemimpinan Kepala Sekolah : Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, Jakarta : Raja Grafindo Persada
(1)
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari timbulnya permasalahan dan penafsiran yang berbeda-beda, maka perlu ada pembatasan masalah yang diteliti. Maka yang akan dibahas adalah “Pengaruh Konseling Kelompok Pendekatan Client-CenteredTerhadap Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Di Kelas X SMA Negeri 4 MedanTahun Ajaran 2015/2016”
1.4 Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah, maka masalah penilitian ini dirumuskan sebagai berikut :
“Apakah ada Pengaruh Konseling Kelompok Pendekatan Client-Centered Terhadap Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Di Kelas X.9 SMA Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2015/2016 ?”
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk memperoleh informasi apakah ada Apakah ada Pengaruh Konseling Kelompok Pendekatan Client-Centered Terhadap Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Di Kelas X.9 SMA Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2015/2016 ”.
(2)
8
1.6 Manfaat Penelitian a. Manfaat Praktis
1. Bagi siswa : setelah mendapatkan layanan konseling kelompok Pendekatan Client-Centeredsiswa memiliki kemampuan dalam menentukan gaya belajar yang sesuai pada dirinya.
2. Bagi Sekolah : dapat dijadikan model untuk memberikan layanan konseling kelompok Pendekatan Client-Centeredkepada siswa underachiever.
3.Bagi Guru BK : dapat dijadikan landasan untuk memberikan layanan bimbingan untuk membantu siswa underachiever dalam menyelesaikan masalahnya.
4. Bagi Penulis : penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan ketrampilan meneliti dan mennulis serta pengetahuan yang mendalam terutama pada bidang yang dikaji.
b. Manfaat Konseptual
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian dengan tema yang sama dalam lingkup masalah yang berbeda.
(3)
83
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang upaya meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever, secara umum dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok pendekatan client-centered dapat dijadikan sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kebiasaan belajar yang dimiliki oleh siswa underachiever. Adapun secara rinci dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
Subjek penelitian sebelum mereka mengikuti kegiatan konseling kelompok termasuk dalam kriteria rendah (36,625). Sebelum mengikuti layanan konseling kelompok pendekatan client-centered subjek penelitian masih saja sulit untuk mengontrol kebiasaan belajar dilihat dari rendahnya prestasi yang mereka miliki selama semester 1. Setelah diberikan layanan konseling konseling kelompok pendekatan client-centered menunjukkan perubahan. Tingkat kebiasaan belajar siswa underachiever sebelum memperoleh layanan konseling kelompok pendekatan client-centered (36,625) setelah mengikuti layanan konseling kelompok pendekatan client-centered mengalami perubahan menjadi (71,25 ). Meningkat sebanyak 95%, perhitungan Jadi Jhitung = 9 dengan , α = 0,05 dan n = 8 , maka berdasarkan daftar, Jtabel = 6. Dengan demikian Jhitung > Jtabel(-9>6).
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada “Pengaruh Layanan Konseling Kelompok
Pendekatan client-centered Terhadap Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas X Semester II Tahun 2016”.
(4)
84
5.2 Saran
1. Bagi siswa : setelah mendapatkan layanan konseling kelompok pendekatan client-centered siswa memiliki kemampuan dalam menentukan gaya belajar yang sesuai pada dirinya.
2. Bagi Sekolah : dapat dijadikan model untuk memberikan layanan konseling kelompok pendekatan client-centered kepada siswa underachiever.
3.Bagi Guru BK : dapat dijadikan landasan untuk memberikan layanan bimbingan untuk membantu siswa underachiever dalam menyelesaikan masalahnya. Dan dalam hal ini Guru BK penting lebih mencermati tentang hasil pemeriksaan psikologis yang lebih mendalam sehingga akurasinya lebih tinggi untuk data membantu siswa.
4. Bagi Penulis : penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan ketrampilan meneliti dan mennulis serta pengetahuan yang mendalam terutama pada bidang yang dikaji.
(5)
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta, 2002
Corel, Gerald.2010. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi.Bandung : Refika Aditama
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Gie, Lie. 2003. Cara Belajar Efesien. Yogyakarta : Pusat Kemajuan Studi
Gunawan, Ary H. 1996. Administrasi Sekolah, Jakarta : Rineka Cipta
Edi,M. Kurnanto.2013.Konseling Kelompok.Bandung : Alfabeta
Hasbullah. 1997. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Lubis,N Lumongga.2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori dan Praktik. Medan : Kencana
Munandar,Utami.2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta
Nasution, S.1999. Sosiologi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara
Prayitno dan Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta
Putra, S. Sitiatava. ,2013 Panduan Pendidikan Berbasis Bakat Siswa. Yogyakarta : Diva Press.
(6)
xiv
Shochib, Moh. 1998. Pola Asuh Orang Tua. Jakarta : Rineka Cipta
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta
Sriyanti, Lilik.2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta : Ombak
Suprapto, Choiruddin Hadhiri. 2003. Bintang Pelajar. Bandung : Mujahid Grafis Supriatna, Mamat. 2004. Konseling Kelompok. Bandung: Publikasi Jurusan PPB
FIP UPI.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya
Wahjosumidjo. 2001. Kepemimpinan Kepala Sekolah : Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, Jakarta : Raja Grafindo Persada