Peralatan dan Perlengkapan Upacara
15
6. Nginebkeun atau Menyimpan Tahap Nginebkeun disini dilakukan oleh saehu perempuan setelah proses tari
yang ditemani oleh saehu laki-laki. Dimulai oleh saehu laki-laki yang berputar 3 kali, diikuti oleh saehu perempuan yang membawa dupa yang berisi sasajen
dan tempat yang berisi beras yang telah melewati proses penumbukkan. Setelah itu selanjutnya saehu perempuan masuk ke lumbung untuk
menyimpan beras yang telah dibawa. 7. Hiburan
Hiburan ini dilaksanakan pada hari kedua sampai hari keempat. Giliran pertama oleh para tamu undangan. Diiringi oleh alat musik Tarawangsa.
8. Meuseul atau Menumbuk Padi Meuseul dalam arti yang sebenarnya adalah memijat. Arti meuseul dalam
upacara adat Ngalaksa maksudnya menumbuk. Meuseul dilaksanakan 2 kali, pertama yaitu setelah tahap ngalungsurkeun. Kedua, dilaksanakan pada tahap
lekasan. Dalam tahap ini meuseul maksudnya menumbuk beras menjadi tepung, atau disebut juga proses nipung.
9. Lekasan atau Selesai Tahap lekasan merupakan tahapan puncak dalam proses upacara adat
Ngalaksa. Lekasan dilaksanakan pada hari kelima atau hari penutupan. Tahap lekasan terdiri dari:
1 Ngaguar; mengaduk-ngaduk, membolak balikan beras selama 4 hari. 2 Nipung
3 Ngadonan atau membuat adonan; tepung beras dicampurkan dengan bahan lainnya dalam lesung.
4 Mungkus atau membungkus; setelah semua adonan selesai, selanjutnya adonan dibungkus oleh daun congkok yang dibentuk menjadi segitiga.
Setelah itu direbus dan disajikan sambil menari sambil diiringi musik Tarawangsa.
5 Ngaleer Untuk keperluan Ngaleer, disiapkan 9 papan yang panjangnya 1,5 meter,
lebar dan tebalnya 2 meter. Papan tersebut atasnya memakai daun pisang
16
yang diolesi oleh minyak kelapa agar mudah untuk membuat ulen laksa. Adonan yang sudah dibungkus tadi yang berisi beras akan dibuka kembali,
dicampurkan, dibola-balik sampai empuk dan mudah dibentuk. Sedangkan adonan yang berisi beras bungsu tadi tidak dibuka kembali, tapi dibagikan
kepada para pemberi sumbangan.