Tidak seperti sebuah sistem manajemen basis data relasional yang komplit, Microsoft JET Database Engine tidak memiliki fitur trigger dan
stored procedure. Dimulai dari Microsoft Access 2000 yang menggunakan Microsoft Jet
Database Engine versi 4.0, ada sebuah sintaksis yang mengizinkan pembuatan queri dengan beberapa parameter, dengan sebuah cara seperi
halnya sebuah stored procedure, meskipun prosesur tersebut dibatasi hanya untuk sebuah pernyataan tiap prosedurnya. Access juga mengizinkan form
untuk mengandung kode yang dapat dieksekusi ketika terjadi sebuah perubahan terhadap tabel basis data, seperti halnya trigger, selama
modifikasi dilakukan hanya dengan menggunakan form tersebut, dan merupakan sesuatu hal yang umum untuk menggunakan kueri yang akan
diteruskan pass-through dan teknik lainnya di dalam Access untuk menjalankan stored procedure di dalam RDBMS yang mendukungnya.
Dalam berkas Access Database Project ADP yang didukung oleh Microsoft Access 2000 dan yang selanjutnya, fitur-fitur yang berkaitan
dengan basis data berbeda dari versi formatstruktur data yang digunakan Access .MDB, karena jenis berkas ini dapat membuat koneksi ke sebuah
basis data MSDE atau Microsoft SQL Server, ketimbang menggunakan Microsoft JET Database Engine. Sehingga, dengan menggunakan ADP,
adalah mungkin untuk membuat hampur semua objek di dalam server yang menjalankan mesin basis data tersebut tabel basis data dengan constraints
dan trigger, view, stored procedure, dan UDF. Meskipun demikian, yang disimpan di dalam berkas ADP hanyalah form, report, macro, dan modul,
sementara untuk tabel dan objek lainnya disimpan di dalam server basis data yang membelakangi program tersebut.
2.6. Gudang
Gudang warehuse adalah tempat penyimpanan barang sementara. Secara ringkas gudang mengandung pemahaman : pengelolaan dari aktifitas
yang saling terkait dalam aktifitas penyimpanan barang sementara. Apa saja aktifitas penyimpanan barang itu? Penerimaan dari pemasok, handling
barang, pengeluaran barang ke tujuan adalah garis besar dari aktifitas penyimpanan.
Saat ini gudang memiliki banyak bentuk misalnya : 1. Local warehouse adalah gudang lokal yang menangani satu unit atau
bidang saja. 2. Warehouse T adalah gudang pneyimpanan suku cadang yang waktu
pemakaiannya belum bisa diduga. 3. Warehouse center adalah gudang penyimpanan segala macam
kebutuhan unit atau bidang di bagian umum Gudang itu sendiri tidak menambah nilai barang secara langsung,
tidak ada perubahan citarasa, bentuk, kemasan, dll. Intinya tidak ada kegiatan proses operasi pada barang, yang ada adalah aktifitas transportasi
barang dari satu tempat ke tempat lainnya, itu secara umum kegiatan di Gudang.
Beberapa aktifitas di dalam gudang secara sederhana : 1. Administrasi.
2. Penerimaan barang. 3. Penyimpanan barang.
4. Pengeluaran barang. Barang yang disimpan dalam gudang akan dicatat sebagai stok. Stok
yang berarti persedian cadangan suku cadang yang disimpan. Stok ini akan terpakai apabila sautu unit atau bidang memerlukannya.
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Berdirinya PT. Krakatau Steel
PT. Krakatau Steel merupakan Pabrik Baja terbesar di Indonesia. PT. Krakatau Steel yang menempati lokasi strategis di Cilegon didirikan pada
tanggal 31 Agustus 1970, bertepatan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI No.35 tahun 1970 tentang Penyertaan Modal Negara Republik
Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan Persero PT. Krakatau Steel. Pembangunan industri baja ini dimulai dengan memanfaatkan sisa peralatan
Proyek Baja Trikora. Pabrik ini diresmikan penggunaanya oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 1977.
Pembangunan proyek besi baja Cilegon merupakan suatu realisasi dari persetujuan pokok kerja sama dalam bidang ekonomi dan tekhnik antara
pemerintah RI dengan All Union Export Corporation Of Moskow. Proyek
besi baja cilegon yang kemudian disebut proyek baja TRIKORA secara resmi dimulai pembangunannya pada tanggal 20 mei 1962 berdasarkan ketetapan
MPRS No.2 1960. Proyek Baja ini sudah selesai pada tahun 1968, tetapi sejak meletusnya pemberontakan G30SPKI pada tahun 1965, proyek ini
terhenti dan terbengkalai.
3.1.2. Visi dan Misi Serta Tujuan Perusahaan
Begitu pula halnya pada PT. Krakatau Steel, sejak pertama pembangunannya perusahaan yang bergerak di bidang pemproduksian baja ini
telah mempunyai visi, misi serta tujuan. Adapun visi, misi serta tujuan PT. Krakatau Steel adalah sebagai berikut:
1. Visi :
a. 2008 : Cost Competitive Global Steel Player. Produk PT.KS unggul berdasarkan harga yang kompetitif dan dapat
bersaing dengan produk kompetitor import export dengan kualitas
17