Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan

(1)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010


(2)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010


(3)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT, atas rahmat-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “ Analisa Prosedur Pemberian kredit Angsuran Lainnya ( KAL ) Pada PT. BANK SUMUT MEDAN “ sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Diploma III Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.

Secara khusus penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Bambang Waskita Sitompul dan Ibunda Masnah Wati Panggabean atas seluruh kasih sayang dan dukungannya yang tidak henti kepada penulis. Juga buat saudara-saudaraku yaitu, kakakku Yuyun, Rona, Astri dan adikku Hafidzh, terima kasih atas kasih sayang dan perhatian, semangat dan dukungannya.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi bantuan dan dorongan, baik secara langsung dan tidak langsung demi tersusunnya tugas akhir ini, yaitu:

1. Prof. Chairuddin P. Lubis , DTM & H, Sp.A(K) sebagai Rektor Universitas Sumatera Utara

2. Drs. Jhon Tafbu Ritonga , M.Ec. Dekan Fakultas Ekonomi 3. Prof. DR. Paham Ginting, MS sebagai Ketua Jurusan Keuangan

4. Syafrizal Helmi Situmorang,SE,M.Si sebagai pembimbing, yang dengan sabar memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi sampai tugas akhir ini selesai


(4)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

5. Pimpinan dan seluruh karyawan PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Marendal Medan yang telah meluangkan waktu untuk peneliti dalam memperoleh data untuk penyusunan tugas akhir ini.

6. Teristimewa kepada orang tua, kakak dan adikku tercinta yang selalu memberi dorongan maupun pengarahan baik material maupun spiritual

7. Kepada teman – temanku Grup A, B, C dan terkhusus sahabatku Dolly, Winda yang telah memberikan dorongan, nasehat maupun motivasi yang sangat berguna bagi penulis.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga tugas akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT memberikan berkat yang melimpah atas jasa-jasa yang telah mereka berikan kepada penulis

Medan, 8 September 2009


(5)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR TABEL ...iv

DAFTAR GAMBAR ...v

BAB I. PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...6

C. Tujuan Penelitian ...6

D. Manfaat Penelitian ...6

BAB II. PROFIL PT. BANK SUMUT KCP MARINDAL MEDAN ...7

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 7

B. Jenis Usaha/Kegiatan ... 9

C. Struktur Organisasi ...10

D. Job Description ...12

E. Kinerja Usaha Terkini ...15

F. Rencana Kegiatan PT. Bank Sumut KCP Marendal medan ...19

BAB III. PEMBAHASAN ...21

1. Jenis Kredit ...21

2. Prosedur Pemberian Kredit ...22

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ...35

A. Kesimpulan ...35

B. Saran ...36 DAFTAR PUSTAKA


(6)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis-Jenis Kredit PT. Bank Sumut...17 Tabel 2.2 Penyaluran Kredit PT. Bank Sumut...18


(7)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Bank Sumut KCP Marendal...11 Gambar 3.1 Prosedur Pembarian Kredit Pada PT. Bank Sumut KCP


(8)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat perekonomian mengalami krisis moneter maka peranan bisnis di harapkan menyelamatkan negara dari kondisi tesebut. Hal ini pasti sangat membantu dalam meningkatkan taraf hidup rakyat, oleh sebab itu pemerintah perlu melakukan suatu perubahan atas strategi yang diterapkan didalam dunia bisnis. Sehubungan dengan usaha pemerintah dalam meningkatkan fungsi dari dunia bisnis di Indonesia untuk memacu laju perekonomian maka dalam hal ini pemerintah harus memperhatikan peran dan fungsi dari perbankan Indonesia. Hal ini sesuai dengan tujuan perbankan Indonesia yaitu menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan bagi kesejahteraan rakyat banyak. Berdasarkan dari uraian ini bahwa dunia perbankan tidak akan terlepas dari pembangunan nasional negara kita.

Peranan bank dalam mendukung kegiatan bisnis sangat besar. Perkembangan dunia perbankan merupakan bagian dari sistem keuangan kita, dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pemerintah dalam menggalakan sistem perkreditan bagi masyarakat. Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit baik dengan alat-alat pembayaran atau dengan uang yang diperoleh dari orang lain, maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat penukar bank. Jasa yang diberikan bank adalah jasa lalu lintas peredaran uang.


(9)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

Melalui bank kita dapat memperoleh kredit atau pinjaman uang untuk operasi yang dijalankan. Tata perbankan di Indonesia, baik mengenai organisasinya maupun strukturnya dibentuk sedemikian rupa sehingga pertumbuhan dan perkembangan organisasi suatu bank sangat tergantung pada ruang lingkup kegiatan usahanya. Sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan dana untuk kegiatan usahanya tersebut adalah dengan menarik dana dari luar yaitu dalam bentuk kredit dari bank baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Ada berbagai kondisi yang dialami oleh perusahaan dengan tingkatan yang berbeda, pada waktu dimana pembiayaan sendiri tidak mencukupi maka perusahaan memerlukan bantuan pembiayaan dalam bentuk kredit bank.

Untuk perusahaan skala besar, pada waktu mereka selesai menyusun studi kelayakan, dapat dikeyahui kebutuhan finansial pemilik yang belum mencukupi. Atas kekurangan dana tersebut, perusahaan tersebut dapat mengajukan permohonan kredit kepada bank.

Perbankan yang sehat akan memacu kegiataan perekonomian suatu negara yaitu dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kebidang yang produksi yang mendorong ke pertumbuhan ekonomi. Khusus dalam iklim pembangunan ekonomi yang semakin meningkat perkreditan bukan lagi masalah teknis perbankan semata-mata. Kegiatan aktif dan fungsi bank ini harus benar-benar dijiwai, karena perkreditan harus disesuaikan dengan tujuan perbankan yang sebenarnya, dimana ditujukan kepada sasaran kesejahteraan rakyat.


(10)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

Kegiatan perkreditan merupakan proses pembentukan asset bank sehingga kredit merupakan asset bank yang memiliki resiko ( risk asset ) karena asset tersebut dikuasai pihak luar yaitu para debitur. Bank harus berusaha keras untuk mengelola asset tersebut agar kualitas risk asst tersebut menjadai sehat dalam arti produktif dan colectable sehingga dapat memberikan kontribusi pendapatan yang besar bagi bank. Kualitas kredit merupakan salah satu indikator kinerja sebuah bank maka bank indonesia melalui surat keputusan direksi bank indonesia nomor 31/147/KEP/DIR tanggal 12 November 1998 memberikan ukuran mengenai kualitas kredit.

Untuk menjaga kualitas kredit menjadi sehat yang disebut ferpormingloan bank sebagai pemberi kredit kepada masyarakat harus melakukan analisa yang mendalam dari berbagai aspek. Salah satu aspek yang memegang peranan cukup penting dalam proses perkreditan kredit adalah aspek hukum karena pemberian kredit adalah sebuah transaksi pinjam meminjam yang merupakan perbuatan hukum antara bank da peminjamnya.

Kegiatan perkreditan yang dijalankan suatu bank mempunyai tujuan tertentu. Sehingga bank harus memiliki manajemen perkreditan yang baik. Hal ini diwujudkan dengan adanya struktur organisasi perkreditan. Struktur organisasi perkreditan beroperasi antara bank satu dengan bank lainnya dan sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya suatu bank, kegiatan perkreditan bank, strategi dengan kebijakan manajemen, wilayah operasi dan jaringan kantor bank. Oleh karena itu, organisasi perkreditan pada suatu bank yang berskala kecil biasanya dilakukan oleh staf yang mempunyai ruang lingkup pekerjaan dari tahap awal


(11)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

hingga tahapan akhir (pencairan). Adapun tujuan pemberian kredit tersebut tidak terlepas dari misi bank. Tujuan pemberian kredit untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja dalam rangka mengembangkan dan memperluas usaha nasabah. Bank harus senatiasa memperhatikan segi keamanan dari kredit yang diberikan kepada debitur. Sehingga bank terhindar dari resiko usaha bank yang merupakan tingkat kepastian mengenai pendapatan yang diperkirakan akan diterima, dalam hal ini adalah keuntungan dari bank. Resiko usaha bank ini salah satunya adalah resiko kredit yakni yang diakibatkan sebagai ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman sesuai waktu yang telah dijadwalkan. Oleh karena itu bank harus memiliki kebijakan perkreditan yang baik. Namun pada umumnya hampir semua kegiatan perekonomian masyarakat membutuhkan bank sebagai fasilitas kreditnya. Karena begitu dominannya pemberian kredit bank dapatlah kita katakan bahwa tidak satu pun usaha bisnis di dunia ini yang tidak lepas dari kredit.

Bank-bank yang dikelola oleh pemerintah ataupun oleh swasta ini turut ambil kegiatan dalam pemberian kredit bagi para pengusaha yang membutuhkan tambahan modal kerja. Peran dari bank yang demikian akan sangat penting dan akan sangat membantu dalam kelancaran operasional usaha yang menerima kredit tersebut. Karena itu pihak bank diminta untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan pemberian kredit kepada para pengusaha yang membutuhkan. Sama halnya dengan pengusaha yang memanfaatkan kredit bank agar kiranya dalam menyelesaikan pelunasan kreditnya sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak


(12)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

Dengan demikian pemberian kredit merupakan salah satu kegiatan pokok perbankan, dimana bank menyalurkan dana yang didapatkannya dari masyarakat. Peranan bank teresebut diatas sangat penting untuk menunjang kelancaran pemberian kredit bagi pihak yang memerlukannya. Kelancaran pemberian kredit tergantung pada peranan bank itu sendiri maupun kesadaran dari pihak nasabah untuk menyelesaikan kredit sebagaimana yang telah disepakati.

Semakin tinggi tingkat pelayanan pemberian kredit yang efisien dan efektif yang dilakukan oleh bank diharapkan dapat terpenuhinya kebutuhan dana yang diperlukan baik oleh perusahaan maupun masyarakat luas.

Kreditor meminjamkan dana kepada perusahaan bila mereka percaya bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang baik sehingga dapat mengembalikan pinjaman pokok beserta bunganya dikemudian hari.

Berdasarkan uraian diatas jelaslah bahwa peranan bank memiliki arti penting bagi dunia bisnis dewasa ini. Oleh karena itu dipilih judul “ Analisa Prosedur Pemberian kredit Angsuran Lainnya ( KAL ) Pada PT. BANK SUMUT MEDAN “


(13)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

B. Rumusan Masalah

Pemberian kredit merupakan salah satu kegiatan pokok perbankan. Masalah pokok yang akan dibahas dalam tugas akhir yaitu : Bagaimana Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Marendal Medan.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Bagaimana Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) yang ditetapkan oleh PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Marendal Medan.

2. Untuk mengetahui teknis kredit yang disalurkan dan jaminan yang diminta oleh pihak bank.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengalaman akan pengetahuan tentang bagaimana PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Marendal Medan menerapkan Sistem Pemberian Kredit.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan di dalam pemberian kredit pada nasabah


(14)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Terbitnya Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 1995 merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah di seluruh Indonesia, dimana dinyatakan bahwa di daerah-daerah propinsi dapat didirikan Bank Pembangunan Daerah. Pada tanggal 4 November 1961, hadir 3 orang warga Sumatera Utara menghadapi Notaris Roesli di Medan, yaitu Adnan Nur, James Warren Harahap, dan H. Abubakar Hasibuan yang membawa surat kuasa Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Sumatera Utara Radja Djundjungan Lubis, secara yuridis dengan akte Notaris Roesli Nomor 22 Tanggal 4 November 1961 Perihal Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara. Berdirilah Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (PT. BPDSU) yang merupakan joint pemerintah daerah dengan swasta. Selama masa pra operasi seluruh kegiatan PT. BPDSU dipusatkan di Hotel Melati kamar 27-28 di Jalan Amaliun Medan.

Tanggal 28 Februari 1962, diterbitkan Surat Izin Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor BUM-1-25 / II Tentang Izin Usaha PT. BPDSU. Terhitung mulai tanggal 15 Maret 1962 PT. BPDSU mulai menjalankan kegiatan usahanya dengan menyewa satu lantai dari rumah toko gedung tua milik Sutan Naga di Jalan Palang Merah No. 62 dengan merk tulisan besar “Sutan Naga”, dimana lantai II masih dipergunakan pemilik sebagai kantornya. Papan merk yang menunjukkan BPDSU berkantor di ruko tersebut hanya berupa papan tulis yang ditulis dengan kapur. Pada pertengahan tahun 1965 setelah BPDSU berlaba,


(15)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

gedung yang disewa tersebut dibeli dan beberapa waktu kemudian dikembangkan lagi ke nomor 64 dan 66.

Pada tahun 1975, kantor BPDSU dipindahkan ke gedung baru di Jalan Imam Bonjol No. 7 dan pada April 1962 tentang ketentuan-ketentuan pokok pembangunan daerah, berdasarkan keputusan DPRD-GR Tingkat I SU No. 21/K/1965 ditetapkan Perda No. 5 Tahun 1965, dimana status PT. BPDSU dirubah dan dilebur menjadi Perusahaan Daerah Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara dengan modal dasar uang lama dan saham dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se-Sumatera Utara.

PT. Bank Sumut merupakan bank non devisa yang kantor pusatnya di jalan Imam Bonjol No. 18 Medan. Dalam tahun 2006, Bank telah menambah I kantor cabang pembantu, 4 kantor kas, 9 unit ATM dan 12 kantor kas yang mengalami peningkatan status menjadi kantor cabang sedangkan kas mobil dan payment point tidak berubah sehingga per 31 Desember 2006, Bank telah memiliki 20 kantor cabang konvensional, 21 kantor cabang pembantu, 30 kantor kas, 15 kas mobil, I payment point, dan 29 unit ATM. Dalam tahun 2004, Bank membuka Unit Usaha Syariah yang telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia Cabang Medan dengan suratnya No. 6 / 142 / DPIP / Prz / Mdn tanggal 18 Oktober 2004. Dalam tahun 2006, Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2006 adalah 2995 masing – masing berjumlah 1.218 dan 1.044 orang. Bank juga menambah I cabang pembantu syariah sehingga per 31 Desember 2006, Bank telah memiliki 3 cabang syariah dan I kantor cabang pembantu yang


(16)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

didirikan di jalan Sisinga Mangaraja No. 3A. PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Marendal di medan ini didirikan pada tanggal 26 Desember 2006.

B. Jenis Usaha / Kegiatan

Pada umumnya bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.

Bank Sumut merupakan bank yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Bank Sumut dalam menjalankan usahanya sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan pihak perbankan secara sederhana dapat kita katakan sebagai tempat melayani segala kebutuhan para nasabahnya. Para nasabah datang silih berganti baik sebagai pembeli jasa maupun penjual jasa yang ditawarkan.

Adapun kegiatan daripada Bank Sumut KCP Marindal Medan antara lain menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan dan simpanan deposito. Bank Sumut KCP Marindal Medan juga menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit seperti kredit umum, kredit pensiunan, kredit angsuran lainnya, kredit peduli usaha mikro dan berbagai kredit lainnya. Bank Sumut KCP marindal medan juga memberikan jasa-jasa lainnya seperti kliring, inkaso dan transfer kiriman uang, bank garansi, pembayaran tagihan telepon, safe deposit box dan lain-lain.


(17)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

C. Struktur Organisasi

Pengorganisasian adalah suatu aktivitas yang menghasilkan suatu struktur organisasi. Organisasi adalah sarana untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh orang-orang yang bekerja didalamnya. Struktur adalah susunan dari suatu bidang pekerjaan yang akan di duduki sesuai dengan keahlian masing-masing. Jadi struktur organisasi adalah susunan, fungsi departemen dan posisi mereka dalam organisasi serta hubungan antara bagian-bagian yang satu dengan bagian yang lainnya sehingga dapat tercipta suatu tim kerja yang baik dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan perusahaan Struktur organisasi yang digunakan pada PT. Bank Sumut KCP Marindal medan adalah berbentuk organisasi garis, dimana kekuasaan berada di tangan Pimpinan Cabang bersama dengan.


(18)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT.Bank Sumut KCP Marendal

Sumber : PT.Bank Sumut KCP Marendal Medan Wakil pimpinan

Bank SUMUT KCP Marendal Pimpinan Cabang Bank SUMUT KCP Marendal

Costumer Service Pemasaran 1 Pemasaran 2

operasional

Teller 1 Back Office


(19)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

D. Job Description / Uraian Tugas

Tugas Wakil Pimpinan KCP marendal

1. Mengatur, membimbing, mengarahkan dan mengawasi pegawai-pegawai di KCP Marendal

2. Membuat dan memeriksa analisa pendahuluan dan analisa lanjutan atas kelayakan pemberian kredit

3. Memeriksa keabsahan/legalitas biodata dan surat-surat barang agunan dari calon debitur

4. Memeriksa status calon debitur pada daftar hitam Bank Indonesia

5. Menerima dan menyimpan seluruh surat-surat barang jaminan kredit, surat perjanjian pemberian kredit dan surat-surat pentiang lainnya yang berhubungan dengan pemberian kredit

Wewenang Wakil Pimpinan KCP marendal

1. Menetapkan jadwal dan menunjuk petugas untuk mengadakan taksasi atas barang agunan serta mengadakan peninjauan ke proyek yang akan dibiayai 2. Membuat/memeriksa surat Bank Garansi sesuai ketentuan yang berlaku 3. Memberikan setuju bayar untuk penarikan antar kantor, sesuai ketentuan

yang berlaku

4. Memeriksa kelengkapan data pembukaan rekening yang dilakukan oleh costumer service


(20)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

Tanggung Jawab Wakil Pimpinan KCP marendal

1. Bertanggung jawab atas kelancaran penagihan pelunasan dan angsuran kredit yang telah direalisasikan

2. Bertanggung jawab atas pencapaian target KCP marendal

3. Bertanggung jawab atas kelayakan dan kualitas kredit yang diberikan 4. Bertanggung jawab atas pelaksanan tugasnya kepada pimpinan Cabang

Pembantu

5. Bertanggung jawab atas kas harian KCP marindal serah terima kas pada pagi dan sore hari

Tugas Back Office KCP Marendal

1. Mencetak neraca, mutasi sub beku besar dan aktivitas teller 2. Mencetak laporan verivikasi Vs pembukuan

3. Membuat nota-nota operasional(bon debet, dll) 4. Aministrasi surat menyurat

5. Monitoring dan pengelolaan HRIS 6. Verivikasi

7. Kiriman uang dan RTGS

Wewenang Back Office KCP Marendal

1. Pembuatan daftar uang makan minum kantor 2. Supevisi RAK


(21)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

4. Pembuatan nota PPh tabungan dan deposito

Tanggung Jawab Back Office KCP Marendal

1. Laporan absen

2. Laporan perkembangan kinerja capem 3. Laporan data kantor capem

4. Laporan biaya umum 5. Laporan kenderaan 6. Laporan bulanan 7. Laporan lembur

Tugas Costumer Service KCP Marendal

1. Pembukaan rekening tabungan 2. Penutupan rekening tabugan

3. Permohonan dan penyerahan kartu ATM

Wewenang Costumer Service KCP Marendal

1. Membuat surat keterangan Bank 2. Memantau STR dan CTR

Tanggung Jawab Costumer Service KCP Marendal

1. Laporan harian 2. Laporan bulanan


(22)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

E. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja Usaha adalah kemampuan kemampuan kerja dan prestasi yang dicapai dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai perusahaan tersebut. Kinerja usaha dapat dijadikan suatu alat ukur untuk melihat kesuksesan dan pertumbuhan suatu perusahaan, dimana kesuksesan dan pertumbuhan tersebut dapat dilihat dari kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan efektif dan efisien serta kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan.

Adapun kinerja usaha yang dilakukan dari PT. Bank Sumut KCP marindal medan bila dilihat dari struktur organisasinya sudah cukup baik. Struktur organisasi perusahaan ini pada pokoknya mengandung penetapan batas-batas tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan perusahaan. Bank juga sudah baik dalam hal pelayanan terhadap nasabah yakni dalam memberikan produk dana seperti simpanan giro, tabungan dan lain-lain serta jasa-jasa bank lainnya.

Sehubungan dengan itu, PT. Bank Sumut KCP marindal medan dalam melakukan aktivitas operasi perusahaan yakni dari penyaluran kredit sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jenis kredit yang diberikan bank kepada masyarakat atau nasabah termasuk keredit angsuran lainnya. Pelaksanaan pemberian kredit yang ada selama ini berjalan dengan baik karena bank selama ini berusaha untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat atau nasabah yang membutuhkan kredit tersebut. Bank juga tidak membeda-bedakan setiap nasabah yang datang. Artinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat atau


(23)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

nasabah terutama dalam penyaluran kredit bank sudah baik. Sehingga bank dalam menyalurkan kreditnya selalu bertindak sesuai dengan peraturan ataupun ketentuan-ketentuan yang berlaku yang ada di bank tersebut.

Sebagaimana diketahui bahwa tujuan pemberian kredit tidak boleh terlepas dari tujuan perbankan dalam pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Dapat dikatakan bahwa hal ini telah dicapai PT. Bank Sumut KCP marindal medan dimana bank selalu berusaha menyalurkan kreditnya kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan kredit dengan tidak membeda-bedakan antara pemohon, pengusaha dan tidak pengusaha dalam memberikan kreditnya, selama masih sesuai dengan persayaratan yang berlaku dan tidak merugikan pihak perbankan. Ini terlihat dari banyaknya jenis kredit yang diberikan oleh bank. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel berikut :


(24)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

Tabel 2.1 Jenis-Jenis Kredit PT. Bank Sumut

No Jenis-jenis Kredit Jumlah Nasabah

Januari 2009 Februari 2009 Maret 2009

1 Kredit Umum 232 232 233

2 Kredit Pensiunan 64 62 61

3 Pinjaman Karyawan 279 291 284

4 Kredit Peduli Usaha Mikro 1 1 1

5 KUMK SUP-005 Modal Kerja 3 2 2

6 KUMK SUP-005 Investasi 5 5 4

7 Kredit Sindikasi 1 1 1

8 KMG KONSUNTIF (KMG-K) jangka panjang 11 9 6

9 KMG KONSUMTIF (KMG-K) jangka menengah 489 531 594

10 KMG MODAL KERJA (KMG-MK) jangka panjang 1 1 1

11 KMG KONSUMTIF (KMG-K) jangka pendek 2554 2551 2670

12 KMG INVESTASI (KMG-I) jangka panjang 1 1 1

13 KMG MODAL KERJA (KMG-MK) 11 12 12

14 KPR-BS Siap Huni 0 1 2

15 Kredit Serba Guna Jangka Menengah 9 10 11

16 Pinjaman Karyawan 112 110 107

17 Kredit Angsuran Lainnya 244 238 232

18 Kredit Pensiunan 38 37 36

19 Kredit Bendaharawan 1281 1145 1084

20 Kredit SPK jangka pendek 59 53 55

21 Jangka Panjang 23 25 28


(25)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

Tabel 2.2 Penyaluran Kredit PT. Bank Sumut ( dalam jutaan rupiah )

No Jenis-jenis Kredit Jumlah kredit

Januari 2009

Februari

2009 Maret 2009

1 Kredit Umum Rp.750 Rp.750 Rp.870

2 Kredit Pensiunan Rp90,625 Rp.87 Rp.85

3 Pinjaman Karyawan Rp.620 Rp.570 Rp.550

4 Kredit Peduli Usaha Mikro Rp.30 Rp.30 Rp.30

5 KUMK SUP-005 Modal Kerja Rp.200 Rp.250 Rp.250

6 KUMK SUP-005 Investasi Rp.300 Rp.300 Rp.270

7 Kredit Sindikasi Rp.50 Rp.50 Rp.50

8 KMG KONSUNTIF (KMG-K) jangka panjang Rp.60 Rp.55 Rp.50

9 KMG KONSUMTIF (KMG-K) jangka menengah Rp.1200 Rp.1400 Rp.1900

10 KMG MODAL KERJA (KMG-MK) jangka panjang Rp.25 Rp.25 Rp.25

11 KMG KONSUMTIF (KMG-K) jangka pendek Rp.2800 Rp.2950 Rp.31,62

12 KMG INVESTASI (KMG-I) jangka panjang Rp.25 Rp.25 Rp.25

13 KMG MODAL KERJA (KMG-MK) Rp.80 Rp.80 Rp.80

14 KPR-BS Siap Huni Rp.0 Rp.20 Rp.30

15 Kredit Serba Guna Jangka Menengah Rp.90 Rp.95 Rp.120

16 Pinjaman Karyawan Rp.120 Rp.110 Rp.100

17 Kredit Angsuran Lainnya Rp.870 Rp.890 Rp.920

18 Kredit Pensiunan Rp.120 Rp.100 Rp.90

19 Kredit Bendaharawan Rp.1200 Rp.1200 Rp.1150

20 Kredit SPK jangka pendek Rp.270 Rp.320 Rp.350

21 Jangka Panjang Rp.250 Rp.280 Rp.300

TOTAL Rp.9150,625 Rp.9587 Rp.10407,8

Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa bank memberikan banyak jenis-jenis kredit yang dapat digunakan oleh masyarakat atau nasabah yang membutuhkan untuk kebutuhannya. Dalam tabel kita juga melihat bahwa dari bulan februari sampai maret jumlah nasabah meningkat sebesar 107 nasabah yang menggunakan jasa kredit dari bank. Artinya jumlah kredit yang disalurkan oleh bank juga meningkat. Walaupun terjadi penurunan pada bulan februari jika dibandingkan


(26)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

dengan bulan januari. Dapat dikatakan bahwa bank sudah baik dalam memberikan atau menyalurkan kredit kepada nasabah yang membutuhkannya.

F. Rencana Kegiatan

Selanjutnya PT. Bank Sumut KCP marindal medan menguraikan lebih rinci rencana kerja tahun depan dengan meningkatkan penyaluran kredit. Pertumbuhan aset direncanakan hingga akhir tahun 2009 mencapai 12,05% dengan rata-rata setiap bulannya 1,04%. Sasaran penyaluan dana tahun depan tetap diarahkan pada masyarakat/pengusaha, perorangan, badan usaha maupun yayasan. Masyarakatperorangan umumnya merupakan pedagang, pedagang industri, dsb.sedangkan badan usaha meliputi perusahaan-perusahaan yang dikelola/dimiliki dan yayasan pada umumnya bergerak dibidang pendidikan, sosial dan lainnya.


(27)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

BAB III PEMBAHASAN

1. Jenis Kredit

A. Kredit Angsuran Lainnya

Kredit angsuran lainnya yaitu kredit yang diberikan untuk tujuan penggunaan:

a. Membangun /membeli/merehab rumah tempat tinggal b. Membangun/membeli/merehab tempat usaha

c. Membeli tanah tapak perumahan d. Membeli kenderaan

e. Membeli peralatan/perlengkapan usaha f. Membiayai pendidikan anak

g. Dan lain-lain yang layak dibiayai

Pada bagian ini penulis akan membahas data-data yang penulis dapatkan dari PT. Bank Sumut KCP marindal medan. Peranan bank sebagai lembaga keuangan tidak pernah terlepas dari masalah kredit. Bahkan kegiatan bank sebagai lembaga keuangan, pemberian kredit merupakan kegiatan utamanya. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementara dana yang terhimpun dari simpanan banyak maka akan menyebabkan bank tersebut rugi. Oleh karena itu, pengelolaan kredit harus dilakukan sebaik-baiknya.


(28)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa PT. Bank Sumut dalam melakukan kegiatan-kegiatan perbankannya terutama dalam hal pemberian kredit, bank telah mendapatkan kepercayaan yang baik dari masyarakat. Bank berusaha menyalurkan kreditnya kepada masyarakat sesuai dengan peraturan atau ketentuan-ketentuan yang berlaku di bank tersebut.

Hal ini dapat dibuktikan dengan telah turut sertanya PT. Bank Sumut secara efektif dalam memberikan kredit angsuran lainnya yang dibutuhkan masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, bank memberikan kredit yang dapat digunakan oleh masyarakat yang memerlukan kredit.

2. Prosedur Pemberian Kredit

Dalam pencairan Kredit angsuran Lainnya ( KAL ) nasabah diwajibkan mengikuti prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh PT.Bank Sumut KCP Marendal dengan menetapkan syarat-syarat pembeerian KAL.

Adapun syarat-syarat pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) adalah : 1. Mengisi formulir permohonan

2. Fhotocopy KTP pemohon / PJB (suami / istri ) yang berlaku 3. Fhotocopy kartu rumah tangga ( KRT )

4. Fhotocopy buku nikah

5. Pas fhoto ukuran 4 x 6 pemohon (suami / isteri ) 6. Fhotocopy surat tanah

7. Fhotocopy PBB terakhir


(29)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

9. Surat silang sengketa ( apabila surat tanah SK camat )

10. Surat keterangan bekerja dan slip gaji ( untuk karyawan / pegawai ) 11. Fhotocopy NPWP pribadi / perusahaan ( Plafond > 100 jt )

12. Fhotocopy SIUP ( Plafond > 100 jt )

13. Fhotocopy tanda daftar perusahaan ( TDP ) ( Plafond > 100 jt ) 14. Fhotocopy izin gangguan ( HO ) ( Plafond > 100 jt )

15. Fhoto akte pendirian / perubahan usaha ( Plafond > 100 jt )

Cara pemberian kredit yang diberikan kepada masyarakat cukup baik. Dimana ada yang diberikan dalam bentuk angsuran perbulan dan masih banyak lagi sesuai dengan kesepakatan awal Bank dengan debitur. Sedangkan dari jenis kredit yang diberikan sudah cukup baik dapat dilihat dari kredit yang diberikan juga dan diharapkan kredit ini dapat menarik minat masyarakat sehingga seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan dapat memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan usaha mereka masing-masing. Kredit yang diberikan bank akan mengandung resiko sehingga dalam pelaksanaannya harus memperhatikan azas-azas perkreditan yang sehat.

Untuk memperkecil resiko kredit yang diperlukan jaminan yaitu keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan perjanjian. Guna memperoleh keyakinan tersebut sebelum memberikan kredit, bank harus melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, agunan, kemampuan dan prospek usaha.


(30)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

Agunan sebagai salah satu unsur jaminan dalam pemberian kredit harus dianalisis secara teliti karena agunan merupakan pengamanan terakhir apabila debitur cidera janji (wanprestasi). Disamping itu penyerahan agunan oleh debitur diharapkan akan mendorong debitur untuk menggunakan kredit dengan sebaik-baiknya sesuai dengan rencana sehingga dapat menghindari pelunasan kredit yang bersumber dari pencairan agunan yang diserahkan.

Berdasarkan hal tersebut maka jenis barang agunan yang dapat diterima PT. Bank Sumut adalah sebagai berikut :

1. Barang Tidak Bergerak a. Tanah

1. Kondisi fisik tanah seperti apakah berupa tanah, sawah, tegalan, tanah semak belukar, berapa ketinggian dari jalan raya, datar atau berbukit, bentuk tanah dan sebagainya.

2. Fasilitas lingkungan meliputi lokasi tanah, bagaimana kecenderungan perkembangan perekonomian di daerah tersebut, apakah ada fasilitas umum, apakah ada jalan umum.

3. Letak tanah seperti harus jelas jalannya, kelas daerah (kelas I, kelas II, kelas III)

a. Penilaian tanah yang luas yaitu dalam menentukan harga satuan per meter persegi tidaklah sama besarnya antara tanah yang berada dibahagian pinggir jalan dengan tanah yang berada dibahagian jauh ke dalam.


(31)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

b. Tanah yang telah memperoleh Hak dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) berupa Sertifikat Hak Pakai, Sertifikat Hak Milik, Sertifikat Hak Guna Bangunan dan Sertifikat Hak Guna Usaha.

b. Bangunan

1. Jenis bangunan berupa bangunan rumah tempat tinggal, toko, kantor, gudang, pabrik dan sebagainya.

2. Izin Mendirikan Bangunan

3. Sifat bangunan : sementara atau permanent 4. Tahun bangunan didirikan

5. Luas bangunan

6. Klasifikasi bangunan : semi permanen, permanent atau lux 7. Lokasi bangunan

8. Sarana yang ada pada bangunan tersebut

c. Kapal

1. Jenis kapal menurut fungsinya : kapal barang, kapal penumpang, kapal tangki dan sebagainya.

2. Spesifikasi teknis : mesin, body, oil, fuel, dan sebagainya. 3. Tahun dan pabrik pembuatan kapal

4. Route kapal dalam atau luar negeri 5. Kondisi teknis secara keseluruhan


(32)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

d. Kebun

1. Lokasi kebun 2. Pengolahan kebun

3. Pemasaran : apakah hasil tanaman langsung dijual atau dikelola terlebih dahulu, apabila dijual langsung pemasaran telah ada atau pemasaran bebas.

4. Produksi

5. Sudah diasuransikan atau belum

2. Barang Bergerak a. Kenderaan

1. Perlu diketahui dengan jelas dan dicatat : merk, jenis tahun pembuatan, nomor mesin, nomor rangka, jumlah silinder (cc)

2. Surat-surat yang harus diserahkan : BPKB Bukti Pembayaran Bea Balik Nama (khusus kenderaan baru), fotocopy STNK, dan sebagainya.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu kodisi fisik kenderaan, status kenderaan masih disewakan kepada orang lain.

4. Sudah diasuransikan


(33)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

b. Mesin-mesin dan Alat-alat produksi lainnya 1. Nama mesin/alat-alat produksi

2. Ukuran, type/model 3. Jenis, seri dan nomor 4. Merk mesin

5. Daya mesin 6. Tahun pembuatan 7. Negara asal/produsen 8. Kapasitas produksi 9. Ongkos pemeliharaan

3. Piutang Atas Nama

Untuk barang agunan berupa piutang atas nama, pengikatannya dilakukan secara cessie dengan akte notaris.

4. Jaminan Pihak Ketiga

Untuk agunan berupa jaminan pribadi pihak ketiga pengikatannya dilakukan dengan borgtocht/penanggungan hutang. Pengikatan dengan borgtocht/ penanggungan hutang itu dilakukan dengan diketahui oleh suami/istri dari pihak ketiga tersebut.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan pihak bank dalam menghindari terjadinya keterlambatan pelunasan kredit ataupun terjadinya kemacetan dalam


(34)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

pelunasan kredit adalah dengan meminta jaminan kepada nasabah pemohon kredit.

Dalam penerimaan jaminan ini, pihak PT. Bank Sumut menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh pihak nasabah yang mengajukan permohonan kredit. Pihak bank yang juga menetapkan syarat-syarat pengikat atas jaminan yang diberikan, sehingga apabila pihak debitur di masa yang akan datang membuat masalah yang menyebabkan kredit macet, dari pihak PT. Bank Sumut dapat menyita dan menjual barang-barang jaminan itu untuk mengembalikan kredit yang diberikan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Sistem dan prosedur pemberian kredit pada PT. Bank Sumut mengacu pada jenjang dan kewenangan yang telah ditetapkan dalam ketentuan tersendiri. Adapun prosedur pemberian kredit yang dilakukan bank antara lain :

1. Calon debitur menghubungi bank untuk mendapatkan informasi mengenai persyaratan mendapatkan kredit.

2. Selanjutnya analis kredit menjelaskan secara singkat mengenai fasilitas kredit yang ditawarkan oleh bank serta persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sesuai dengan ketentuan bank. Kemudian menjelaskan dokumen-dokumen yang harus disertakan oleh calon debitur , antaralain: a. Fotocopy KTP pemohon/pemilik jaminan

b. Legalitas perusahaan serta legalitas usaha (Surat Ijin Usaha, akta pendirian/perubahan NPWP, dan lain-lain)

c. Bukti kepemilikan barang jaminan (agunan) yang mempunyai nilai yuridis dan ekonomis.


(35)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

3. Calon debitur menyerahkan surat permohonan kredit kepada analis kredit dengan melampirkan dokumen-dokumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku, antaralain :

a. KTP pemohon/pemilik jaminan

b. Akta pendirian/anggaran dasar dan perubahannya c. Pengesahan/legalitas

d. NPWP

e. Surat Ijin Usaha dan Surat Ijin Tempat Usaha (SIUP/SITU) f. Susunan pemegang saham

g. Susunan pengurus/direksi h. Agunan

i. Laporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir dan yang terkini serta proyeksi keuangan

Selanjutnya calon debitur menerima tanda terima dokumen permohonan kredit dari analis kredit.

4. Analis kredit menerima berkas permohonan kredit dan memeriksa kelengkapan dokumen-dokumen yang diserahkan oleh calon debitur tersebut. Dokumen yang asli cukup diperlihatkan untuk dicocokkan dengan salinannya, setelah selesai dibubuhkan cap pada salinannya ‘’SESUAI ASLINYA’’ dan diparaf petugas yang memeriksa. Kemudian meregistrasi surat permohonan kredit pada buku registrasi permohonan kredit, menyiapkan lembar daftar isi permohonan kredit/checklist dan mencatat dokumen permohonan kredit yang diterima, memeriksa


(36)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

pengisiannya dan menandatangani tanda terima dokumen permohonan kredit dari calon debitur kemudian menyerahkan tanda terima dokumen permohonan kredit kepada calon debitur. Selanjutnya analis kredit lakukan evaluasi awal dari data yang diperoleh dan menetapkan kesimpulan misalnya, apakah permohonan kredit tersebut layak diteruskan atau tidak.

5. Analis kredit meneruskan dokumen permohonan kredit tersebut kepada Kasi/Kabag Pemasaran/Kasi Kredit/Wapim KK untuk melakukan analisis selanjutnya dan menandatangani buku register permohonan kredit. Bila disetujui permohonan tersebut, maka dibubuhkan paraf dan berikan disposisi pada surat permohonan kredit tersebut pada analis kredit untuk dianalisis.

6. Analis kredit terima dokumen permohonan kredit yang telah didisposisi dari Kasi/kabag Pemasaran/Kasi Kredit kemudian tindak lanjuti disposisi dengan menyiapkan kunjungan ke calon debitur, melakukan verifikasi data dan informasi secara umum seperti:

a. Melakukan pemeriksaan setempat seperti : kas bank, harta tetap, piutang, hutang, persediaan fasilitas produksi, proyeksi, tempat penjualan/penyimpanan, penjualan hasil produksi, keadaan kondisi pegawai serta barang jaminan.

b. Memeriksa jenis usaha dari calon debitur apakah telah sesuai dengan kebijakan kredit Bank Sumut mengenai bidang usaha yang boleh diberikan fasilitas kredit. Selanjutnya analis kredit mempelajari


(37)

jenis-Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

jenis jaminan dan nilainya yang hendak diserahkan sebagai agunan, melakukan wawancara dan mengumpulkan data yang diperlukan, melakukan kunjungan ke lokasi business lainnya yang terkait dengan usaha calon debitur serta meninjau dan menilai jaminan ke lokasi jaminan tersebut berada, melakukan pemotretan atas jaminan-jaminan tersebut sebagai dokumentasi.

7. Calon debitur atau pemilik jaminan menerima form taksasi penilaian agunan yang diserahkan analis kredit. Bila disetujui, ditandatangani dan diserahkan kembali kepada analis kredit.

8. Analis kredit menerima kembali form taksasi dan laporan kunjungan dari calon debitur kemudian melakukan pengumpulan data dari sumber-sumber lain. Bila data yang dikumpulkan telah cukup, kemudian data-data tersebut disatukan pada berkas kreditnya kemudian kredit dianalisis. 9. Pelaksana menyerahkan MPK dan TKPK

10. Kepala cabang membuat keputusan permohonan kredit dan menyimpulkan hasil analisa dan tanggapan anggota KPK, serta tandatangani keputusan kredit tersebut dan meneruskan kembali ke analis kredit

11. Analis kredit membaca, merekomendasi

12. Keputusan kredit yang merupakan untuk menentukan apakah kredit layak diberikan atau diterima, apakah kredit ditolak atau tidak diterima. Jika kredit diterima, maka dipersiapkan administrasinya mencakup : a. Akad kredit yang akan ditandatangani


(38)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

b. Jumlah uang yang diterima c. Jangka waktu kredit

d. Dan biaya-biaya yang harus dibayar

13. Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit. Sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon debitur menandatangani akad kredit, kemudian mengikat jaminan kredit dengan hipotik atau surat perjanjian yang dianggap perlu. Penandatanganan dilaksanakan :

a. Antara bank dengan debitur secara langsung b. Melalui notaris

14. Realisasi kredit. Setelah akad ditandatangani maka langkah selanjutnya adalah merealisasikan kredit. Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank. Dengan demikian penarikan dana kredit dapat dilakukan melalui rekening yang telah dibuka. Pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit.


(39)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

Dilihat dari uraian-uraian atas prosedur pemberian kredit angsuran lainnya yang telah dijelaskan diatas yang diterapkan oleh PT. Bank Sumut, penulis merasa bahwa prosedur pemberian kredit yang diterapkan tersebut sudah teratur dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari tahap pengajuan kredit sampai dengan tahap pencairan kredit angsuran lainnya oleh PT. Bank Sumut KCP marindal medan. Prosedur pemberian kredit yang diterapkan oleh PT. Bank Sumut tidak rumit dan tidak berbelit-belit. Hal ini ditetapkan agar pemberian kredit dapat dilakukan secara lebih terarah sehingga dapat memberikan hasil yang optimal bagi bank sendiri begitu juga bagi pihak nasabah yang mengajukan permohonan kredit.


(40)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

Nasabah Atau Calon Debitur Minta Informasi Tentang Persyaratan

Analis Kredit Jelaskan Dan Teruskan

Calon Debitur Menyerahkan Surat Permohonan Kredit Kepada Analis Kredit

Peroleh Advis/Disposisi Penjabat Yang Berwenang Kasi/Kabag Terima, Periksa, Paraf Dan Teruskan

Analis Kredit Terima, Tindak Lanjut Verifikasi Data Melakukan Wawancara Kunjungan Ke Lokasi Bisnis Calon Debitur

Calon Debitur Terima Tanda Tangan Dan Serahkan

Analis Kredit Terima Kembali Form Laksasi Dan Laporan

Pelaksana MPK dan TPK Menyerahkan

Kepala Cabang Buat Keputusan Permohonan Kredit, Simpulkan Hasil Analisa Dan Tanggapan Anggota Kpk Dan Tanda Tangan

Analis Kredit Membaca, Merekomendasikan Dan Tanggapan Kpk

diterima

Pendaftaran Akad Kredit/Perjanjian Lainya

Realisasi Kredit Prosedur Pemberian Kredit


(41)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. PT. Bank Sumut KCP marindal medan adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa serta berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat

2. Sistem pemberian kredit pada PT. Bank Sumut KCP marindal medan sudah diterapkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah berlaku umum.

3. Dalam melakukan proses pemberian kredit bank sudah cukup efektif.

4. Kebijaksanaan penyaluran kredit lebih di arahkan kepada pengusaha atau perusahaan golongan ekonomi lemah, sehingga diharapkan pengusaha atau perusahaan tersebut mempunyai kesempatan untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih baik lagi.


(42)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

B. SARAN

Setelah dikemukakan beberapa kesimpulan, maka akan diberikan beberapa saran yang dianggap perlu sebagai masukan kepada PT.Bank Sumut KCP marindal medan.Adapun saran-saran tersebut antara lain :

1. Hendaknya PT.Bank Sumut melakukan pengawasan baik secara langsung maupun tidak langsung yang dilakukan secara aktif dan berkesinambungan, agar kredit yang diberikan kepada masyarakat dapat terkendali dengan baik, sehingga kredit yang bermasalah dapat diminimaliskan.

2. Peningkatan pelayanan kepada nasabah perlu ditingkatkan lagi dengan cara memberikan kemudahan-kemudahan dalam prosedur pemberian kredit.


(43)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

DAFTAR PUSTAKA

Sutarno. 2003. Aspek-Aspek Hukum Perkreditan Bank. CV. Alfabeta: Bandung. Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Salemba Empat: Jakarta.


(44)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010


(1)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

Dilihat dari uraian-uraian atas prosedur pemberian kredit angsuran lainnya yang telah dijelaskan diatas yang diterapkan oleh PT. Bank Sumut, penulis merasa bahwa prosedur pemberian kredit yang diterapkan tersebut sudah teratur dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari tahap pengajuan kredit sampai dengan tahap pencairan kredit angsuran lainnya oleh PT. Bank Sumut KCP marindal medan. Prosedur pemberian kredit yang diterapkan oleh PT. Bank Sumut tidak rumit dan tidak berbelit-belit. Hal ini ditetapkan agar pemberian kredit dapat dilakukan secara lebih terarah sehingga dapat memberikan hasil yang optimal bagi bank sendiri begitu juga bagi pihak nasabah yang mengajukan permohonan kredit.


(2)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

Nasabah Atau Calon Debitur Minta Informasi Tentang Persyaratan

Analis Kredit Jelaskan Dan Teruskan

Calon Debitur Menyerahkan Surat Permohonan Kredit Kepada Analis Kredit

Peroleh Advis/Disposisi Penjabat Yang Berwenang Kasi/Kabag Terima, Periksa, Paraf Dan Teruskan

Analis Kredit Terima, Tindak Lanjut Verifikasi Data Melakukan Wawancara Kunjungan Ke Lokasi Bisnis Calon Debitur

Calon Debitur Terima Tanda Tangan Dan Serahkan

Analis Kredit Terima Kembali Form Laksasi Dan Laporan

Pelaksana MPK dan TPK Menyerahkan

Kepala Cabang Buat Keputusan Permohonan Kredit, Simpulkan Hasil Analisa Dan Tanggapan Anggota Kpk Dan Tanda Tangan

Analis Kredit Membaca, Merekomendasikan Dan Tanggapan Kpk

diterima

Pendaftaran Akad Kredit/Perjanjian Lainya

Realisasi Kredit Prosedur Pemberian Kredit


(3)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. PT. Bank Sumut KCP marindal medan adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa serta berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat

2. Sistem pemberian kredit pada PT. Bank Sumut KCP marindal medan sudah diterapkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah berlaku umum.

3. Dalam melakukan proses pemberian kredit bank sudah cukup efektif.

4. Kebijaksanaan penyaluran kredit lebih di arahkan kepada pengusaha atau perusahaan golongan ekonomi lemah, sehingga diharapkan pengusaha atau perusahaan tersebut mempunyai kesempatan untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih baik lagi.


(4)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

B. SARAN

Setelah dikemukakan beberapa kesimpulan, maka akan diberikan beberapa saran yang dianggap perlu sebagai masukan kepada PT.Bank Sumut KCP marindal medan.Adapun saran-saran tersebut antara lain :

1. Hendaknya PT.Bank Sumut melakukan pengawasan baik secara langsung maupun tidak langsung yang dilakukan secara aktif dan berkesinambungan, agar kredit yang diberikan kepada masyarakat dapat terkendali dengan baik, sehingga kredit yang bermasalah dapat diminimaliskan.

2. Peningkatan pelayanan kepada nasabah perlu ditingkatkan lagi dengan cara memberikan kemudahan-kemudahan dalam prosedur pemberian kredit.


(5)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

DAFTAR PUSTAKA

Sutarno. 2003. Aspek-Aspek Hukum Perkreditan Bank. CV. Alfabeta: Bandung. Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Salemba Empat: Jakarta.


(6)

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010