Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya KAL Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat perekonomian mengalami krisis moneter maka peranan bisnis di harapkan menyelamatkan negara dari kondisi tesebut. Hal ini pasti sangat membantu dalam meningkatkan taraf hidup rakyat, oleh sebab itu pemerintah perlu melakukan suatu perubahan atas strategi yang diterapkan didalam dunia bisnis. Sehubungan dengan usaha pemerintah dalam meningkatkan fungsi dari dunia bisnis di Indonesia untuk memacu laju perekonomian maka dalam hal ini pemerintah harus memperhatikan peran dan fungsi dari perbankan Indonesia. Hal ini sesuai dengan tujuan perbankan Indonesia yaitu menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan bagi kesejahteraan rakyat banyak. Berdasarkan dari uraian ini bahwa dunia perbankan tidak akan terlepas dari pembangunan nasional negara kita. Peranan bank dalam mendukung kegiatan bisnis sangat besar. Perkembangan dunia perbankan merupakan bagian dari sistem keuangan kita, dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pemerintah dalam menggalakan sistem perkreditan bagi masyarakat. Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit baik dengan alat-alat pembayaran atau dengan uang yang diperoleh dari orang lain, maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat penukar bank. Jasa yang diberikan bank adalah jasa lalu lintas peredaran uang. Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya KAL Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010 Melalui bank kita dapat memperoleh kredit atau pinjaman uang untuk operasi yang dijalankan. Tata perbankan di Indonesia, baik mengenai organisasinya maupun strukturnya dibentuk sedemikian rupa sehingga pertumbuhan dan perkembangan organisasi suatu bank sangat tergantung pada ruang lingkup kegiatan usahanya. Sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan dana untuk kegiatan usahanya tersebut adalah dengan menarik dana dari luar yaitu dalam bentuk kredit dari bank baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Ada berbagai kondisi yang dialami oleh perusahaan dengan tingkatan yang berbeda, pada waktu dimana pembiayaan sendiri tidak mencukupi maka perusahaan memerlukan bantuan pembiayaan dalam bentuk kredit bank. Untuk perusahaan skala besar, pada waktu mereka selesai menyusun studi kelayakan, dapat dikeyahui kebutuhan finansial pemilik yang belum mencukupi. Atas kekurangan dana tersebut, perusahaan tersebut dapat mengajukan permohonan kredit kepada bank. Perbankan yang sehat akan memacu kegiataan perekonomian suatu negara yaitu dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kebidang yang produksi yang mendorong ke pertumbuhan ekonomi. Khusus dalam iklim pembangunan ekonomi yang semakin meningkat perkreditan bukan lagi masalah teknis perbankan semata-mata. Kegiatan aktif dan fungsi bank ini harus benar- benar dijiwai, karena perkreditan harus disesuaikan dengan tujuan perbankan yang sebenarnya, dimana ditujukan kepada sasaran kesejahteraan rakyat. Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya KAL Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010 Kegiatan perkreditan merupakan proses pembentukan asset bank sehingga kredit merupakan asset bank yang memiliki resiko risk asset karena asset tersebut dikuasai pihak luar yaitu para debitur. Bank harus berusaha keras untuk mengelola asset tersebut agar kualitas risk asst tersebut menjadai sehat dalam arti produktif dan colectable sehingga dapat memberikan kontribusi pendapatan yang besar bagi bank. Kualitas kredit merupakan salah satu indikator kinerja sebuah bank maka bank indonesia melalui surat keputusan direksi bank indonesia nomor 31147KEPDIR tanggal 12 November 1998 memberikan ukuran mengenai kualitas kredit. Untuk menjaga kualitas kredit menjadi sehat yang disebut ferpormingloan bank sebagai pemberi kredit kepada masyarakat harus melakukan analisa yang mendalam dari berbagai aspek. Salah satu aspek yang memegang peranan cukup penting dalam proses perkreditan kredit adalah aspek hukum karena pemberian kredit adalah sebuah transaksi pinjam meminjam yang merupakan perbuatan hukum antara bank da peminjamnya. Kegiatan perkreditan yang dijalankan suatu bank mempunyai tujuan tertentu. Sehingga bank harus memiliki manajemen perkreditan yang baik. Hal ini diwujudkan dengan adanya struktur organisasi perkreditan. Struktur organisasi perkreditan beroperasi antara bank satu dengan bank lainnya dan sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya suatu bank, kegiatan perkreditan bank, strategi dengan kebijakan manajemen, wilayah operasi dan jaringan kantor bank. Oleh karena itu, organisasi perkreditan pada suatu bank yang berskala kecil biasanya dilakukan oleh staf yang mempunyai ruang lingkup pekerjaan dari tahap awal Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya KAL Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010 hingga tahapan akhir pencairan. Adapun tujuan pemberian kredit tersebut tidak terlepas dari misi bank. Tujuan pemberian kredit untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja dalam rangka mengembangkan dan memperluas usaha nasabah. Bank harus senatiasa memperhatikan segi keamanan dari kredit yang diberikan kepada debitur. Sehingga bank terhindar dari resiko usaha bank yang merupakan tingkat kepastian mengenai pendapatan yang diperkirakan akan diterima, dalam hal ini adalah keuntungan dari bank. Resiko usaha bank ini salah satunya adalah resiko kredit yakni yang diakibatkan sebagai ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman sesuai waktu yang telah dijadwalkan. Oleh karena itu bank harus memiliki kebijakan perkreditan yang baik. Namun pada umumnya hampir semua kegiatan perekonomian masyarakat membutuhkan bank sebagai fasilitas kreditnya. Karena begitu dominannya pemberian kredit bank dapatlah kita katakan bahwa tidak satu pun usaha bisnis di dunia ini yang tidak lepas dari kredit. Bank-bank yang dikelola oleh pemerintah ataupun oleh swasta ini turut ambil kegiatan dalam pemberian kredit bagi para pengusaha yang membutuhkan tambahan modal kerja. Peran dari bank yang demikian akan sangat penting dan akan sangat membantu dalam kelancaran operasional usaha yang menerima kredit tersebut. Karena itu pihak bank diminta untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan pemberian kredit kepada para pengusaha yang membutuhkan. Sama halnya dengan pengusaha yang memanfaatkan kredit bank agar kiranya dalam menyelesaikan pelunasan kreditnya sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya KAL Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010 Dengan demikian pemberian kredit merupakan salah satu kegiatan pokok perbankan, dimana bank menyalurkan dana yang didapatkannya dari masyarakat. Peranan bank teresebut diatas sangat penting untuk menunjang kelancaran pemberian kredit bagi pihak yang memerlukannya. Kelancaran pemberian kredit tergantung pada peranan bank itu sendiri maupun kesadaran dari pihak nasabah untuk menyelesaikan kredit sebagaimana yang telah disepakati. Semakin tinggi tingkat pelayanan pemberian kredit yang efisien dan efektif yang dilakukan oleh bank diharapkan dapat terpenuhinya kebutuhan dana yang diperlukan baik oleh perusahaan maupun masyarakat luas. Kreditor meminjamkan dana kepada perusahaan bila mereka percaya bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang baik sehingga dapat mengembalikan pinjaman pokok beserta bunganya dikemudian hari. Berdasarkan uraian diatas jelaslah bahwa peranan bank memiliki arti penting bagi dunia bisnis dewasa ini. Oleh karena itu dipilih judul “ Analisa Prosedur Pemberian kredit Angsuran Lainnya KAL Pada PT. BANK SUMUT MEDAN “ Muhammad Agung Sitompul : Analisa Prosedur Pemberian Kredit Angsuran Lainnya KAL Pada PT. Bank Sumut Medan, 2010

B. Rumusan Masalah