Analisis Pemberian Kredit Angsuran Lainnya Pada PT Bank Sumut Kcp Setia Budi Medan

(1)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT ANGSURAN LAINNYA PADA PT BANK SUMUT KCP SETIA BUDI MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

FEBI ANGGREINI PULUNGAN 122101205

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : FEBI ANGGREINI PULUNGAN

NIM : 122101205

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

JUDUL : ANALISIS PEMBERIAN KREDIT

ANGSURAN LAINNYA PADA PT BANK SUMUT KCP SETIA BUDI MEDAN

Tanggal , 2015 Dosen Pembimbing

NIP. 19830720 20200604 2 003 Inneke Qamariah, SE, M.Si

Tanggal , 2015 Ketua Program Studi Diploma III Keuangan

NIP. 19741123 200012 2 001 Dr. Yeni Absah, SE, M.Si


(3)

Bismillahirramanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat doa rahmat – Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya.

Tugas akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Untuk kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac,Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE. M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonimi dan Bisnis USU.

4. Ibu Inneke Qamariah, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan tugas akhir ini.

5. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis , khususnya Program Studi Manajemen Keuangan.


(4)

6. Kepada kedua orang tua tercinta Drs. Ir. Yahya Parmonangan Pulungan, M.Si, dan Hj. Syahrita Lisda Siregar yang telah mendidik dan membesarkan dengan penuh kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis selama ini.

7. Kepada saudaraku Disa Ayuni Pulungan SE, Putri Bahari Pulungan SH, Azrina Rizky Pulungan , dan Ciho.

8. Kepada para sahabat Yurifah Siregar, Elfira Siregar, Yunita Sari, Indah Mayasari, Dessy Farnanda, Fitri Damayanti, Puja Lestari, Siti Vany, Indah Larasati, dan Kirana Pratiwi yang memberikan dukungan pada penulis selama ini.

9. Sahabat- sahabat di Jurusan Manajemen Keuangan Stambuk 2012 Grup D, yakni, Debby, Devy, Ides dan semua teman- teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu, yang telah banyak membantu penulis selama ini.

Medan, Juni 2015 Penulis


(5)

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR.………...i DAFTAR ISI.………...………...iii DAFTAR TABEL.………..……...v DAFTAR GAMBAR.………...vi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...4

C. Tujuan Penelitian...5

D. Manfaat Penelitian...5

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT Bank SUMUT………...6

B. Visi dan Misi...7

C. Struktur Organisasi...8

D. Uraian Tugas………...10

E. Jaringan Usaha/Kegiatan………21

F. Kinerja Usaha Terkini...34

BAB III : PEMBAHASAN A. Pengertian Bank...36

B. Kegiatan-Kegiatan Bank...37

C. Jenis-Jenis Bank...38

D. Pengertian Kredit...43

E. Tujuan dan Fungsi Kredit...44

F. Jenis – jenis Kredit...45

G. Prinsip Dasar Pemberian Kredit………...48

H. Kredit Angsuran Lainnya...50

I. Syarat – syarat Pemberian Kredit Angsuran Lainnya………52


(6)

L. Analisis Pemberian Kredit……….56 BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...64 B. Saran...65 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1. Penyaluran Kredit Pada Tahun 2013………62 Tabel 3.2. Penyaluran Kredit Pada Tahun 2014………63


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi PT. Bank SUMUT……… 9


(9)

A. Latar Belakang

Dunia bisnis semakin ramai dibicarakan baik dipasar nasional maupun internasional. Perusahaan saling bersaing mengembangkan produknya, berlomba-lomba menawarkan harga yang terjangkau dan memenuhi permintaan para pelanggannya. Namun pada zaman globalisasi saat ini bisnis tidaklah hanya berjalan pada suatu perusahaan saja bahkan siapa saja yang memilki modal bisa menjalankan bisnis,baik pemilik modal besar maupun modal kecil mulai dari ibu-ibu rumah tangga hingga remaja dan mahasiswa ada yang melakukan bisnis kecil-kecilan seperti bisnis warung nasi, kedai sembako, cafe, salon kecantikan, boutique, online shopping, dan lain-lain.

Dalam era globalisasi saat ini ruang lingkup bisnis sudah sangat luas. Setiap perusahaan bahkan setiap orang berhak untuk menjalankan suatu bisnis yang besar maupun bisnis yang kecil dengan tujuan memperoleh keuntungan antara dua belah pihak. Maka dari itu setiap pelaku bisnis harus dapat berpikir secara kreatif, inovatif dan selalu memberikan diferensiasi serta keunggulan bagi perusahaannya atau bisnis yang dijalankannya agar lebih ungggul dibandingkan dengan para pesaingnya.

Pada saat ini bisnis perbankan Indonesia juga diwarnai dengan persaingan yang semakin ketat. Untuk menciptakan bisnis yang berulang dengan nasabah yang sudah ada digenggaman menempati titik sentral dalam upaya bank untuk tetap unggul dalam persaingan jangka panjang, hal ini dikarenakan bisnis


(10)

perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan azas kepercayaan sehingga masalah kualitas pelayanan menjadi faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilannya.

Tumbuh dan berkembangnya bisnis perbankan tidak hanya ditandai dengan banyaknya kantor cabang yang dibuka akan tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala macam atribut yang dimiliki oleh setiap bank seperti memberikan bunga yang tinggi, jaminan kredit, berbagai hadiah, fasilitas online,ATM serta fasilitas lainnya.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” (Kasmir, 2008:25).Secara lebih spesifik bank secara khusus dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of service. (Susilo,Triandaru, dan Santoso, 2000:6)

Kegiatan bank dalam pemberian kredit merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dan utama sehingga pendapatan bank dari pemberian kredit berupa bunga merupakan komponen pendapatan paling besar dibandingkan dengan pendapatan jasa-jasa diluar bunga. Hal-hal yang paling mendasar dalam operasional perbankan adalah kepercayaan (trust), tanpa adanya kepercayaan kegiatan ekonomi di sektor keuangan terutama diperbankan tidak akan berjalan normal dan stabil.


(11)

Secara etimologi istilah kredit berasal dari bahasa latin, yaitu credere yang berarti kepercayaan, misalnya seorang nasabah atau debitur memperoleh kredit dari bank ,tentu orang tersebut telah mendapatkan kepercayaan dari bank. Hal ini menunjukkan bahwa yang menjadi dasar pemberian kredit adalah kepercayaan. (Fuady, 2002:5)

Ada beberapa tujuan pemberian kredit pada bank, pada umumnya tujuannya adalah untuk mencari keuntungan, hasil yang diperoleh adalah dalam bentuk bunga yang diterima oleh pihak bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi pemberian kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup bank, disamping itu keuntungan juga dapat digunakan untuk pengembangan usaha bank. Bagi si penerima kredit ini tentu saja dapat meningkatkan semangat untuk berusaha karena dengan pengambilan kredit dapat menambah modal untuk usaha, memperbesar dan memperluas usahanya, namun dalam hal ini bank juga memiliki beberapa risiko dalam pemberian kredit, faktor risiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu risiko kerugian yang diakibatkan nasabah dengan sengaja tidak mau membayar kreditnya padahal mampu membayar, dan risiko kerugian yang diakibatkan karena terjadinya musibah atau bencana alam. (Kasmir, 2012:74)

Sebelum fasilitas kredit diberikan, maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Kriteria penilaian kredit yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C dan 7P (Kasmir, 2008). Penilaian kredit dengan metode 5C, yaitu Character, Capacity, Capital,


(12)

Collateral, Condition. Sedangkan penilaian kredit dengan metode analisi 7P,yaitu Personality, Party, Purpose, Prospect, Payment, Profitability, Protection. Dengan demikian bank dapat melakukan analisis permohonan kredit calon debitur apabila persyaratan yang ditetapkan oleh bank telah terpenuhi. Terhadap kelengkapan data pendukung permohonan kredit, bank juga melakukan penilaian kelengkapan dan kebenaran informasi dari calon debitur dengan cara petugas bank melakukan wawancara dan kunjungan (on the spot) ke tempat usah debitur.

Salah satu bank yang dapat memberikan fasilitas kredit kepada nasabah yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara adalah PT.Bank SUMUT yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang kepemilikannya sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Utara.

Maka berdasarkan uraian diatas, penulis mengambil judul “ Analisis Pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Pada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Setia Budi Medan “

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana pelaksanaan analisis pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL) pada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Setia Budi Medan?


(13)

C. Tujuan Penelitan

Adapun tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan analisis pemberian kredit pada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Setia Budi Medan.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengalaman akan pengetahuan tentang bagaimana PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Setia Budi Medan menerapkan sistem pemberian kredit.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan di dalam pemberian kredit pada nasabah.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan perbandingan bagi peneliti lain di masa yang akan datang.


(14)

KELAS III SETIA BUDI

A. Sejarah Singkat berdirinya PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi

PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi adalah Bank Umum Milik Daerah (BUMD) yang dahulu hanya sebuah Kantor Kas, sesuai dengan surat Keputusan Direksi PT Bank SUMUT Nomor : 088/DIR/DPP-PP/SK/2005 tanggal 5 Juli 2005 tentang Pedoman Pembukaan Kantor Kas PT Bank SUMUT Setia Budi beralamat di Jalan Setia Budi Komplek Milala Mas Nomor A/6 dengan induk Kantor Cabang Medan I, dengan awal Pimpinan Syafrizal Syah dengan memiliki Satpam 3 orang, outsourching 2 orang, Teller 2 orang, Customer Service 1 orang, back office 1 orang dan overbooking. Kantor kas tersebut tidak hanya berfungsi sebagai unit penghimpun dana tetapi juga berfungsi menyalurkan kredit guna untuk kelangsungan usaha calon debitur yang berdomilisi di wilayah kerja kantor kas khususnya kredit skala kecil sesuai dengan visi dan misi PT Bank SUMUT.

PT Bank SUMUT Setia Budi di kantor kas setiap harinya menyimpan uang maksimum sebesar Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah), dan lebih dari jumlah tersebut harus disetorkan ke kantor cabang induknya. Besarnya uang kas yang disimpan di kantor kas harus dilindungi dengan asuransi serta mempertimbangkan penempatan atau penyaluran dana untuk menghasilkan


(15)

Pada bulan Desember 2005 kepimpinan digantikan oleh Jansen Manurung yang masih tetap dengan kantor kas dengan memiliki Satpam 3 orang, outsourching 2 orang, Teller 2 orang, Customer Service 1 orang, back office 1 orang dan overbooking 1 orang. Pada tanggal 26 Oktober 2007 kantor kas tersebut berubah menjadi kantor cabang pembantu sesuai dengan surat keputusan Direksi Nomor 357/DIR/DPP-PC/SK/2007.

Selanjutnya, pada 10 Januari 2010 kepemimpinan digantikan oleh Yunita dengan Satpam 3 orang, outsourching 2 orang, Teller 2 orang, Customer Service 2 orang, Pelaksana Kredit Multi Guna (KMG) 2 orang, Pelaksana Kredit Angsuran Lainnya (KAL) 2 orang, Pelaksana Administrasi 1 orang, dan Pelaksana Operasional (1 orang). Pada bulan Mei 2011, kepimpinan digantikan oleh Fatmah, SH, sampai dengan sekarang.

Visi PT Bank SUMUT

Visi dari PT Bank SUMUT adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah dari segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

Misi PT Bank SUMUT

Misi dari PT Bank SUMUT adalah mengelola dana Pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.


(16)

Fungsi PT. Bank SUMUT

Fungsi dari pendirian PT Bank SUMUT adalah sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dibidang perbankan, PT Bank SUMUT berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah, serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai Bank umum seperti dimaksudkan pada Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan mekanisme yang terformat dalam pengelolaan suatu organisasi. Struktur organisasi menunjukkan suatu susunan berupa bagan, dimana terdapat hubungan diantara fungsi bagian, status, ataupun orang-orang yang menunjukkan tanggung jawab dan wewenang yang berbeda dalam organisasi tersebut.

Berikut ini adalah uraian tentang struktur organisasi pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Setian Budi Medan :


(17)

(18)

C. Uraian Tugas

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Setia Budi Medan yang terdiri dari :

Pimpinan Cabang :

Tugas pemimpin cabang pembantu kelas III :

1. Memimpin, mengkoodinir, mengarahkan, membimbing, mengawasi, dan mengendalikan serta mengevaluasi :

a. Kegiatan menghimpun dana, penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa Bank dan pemasaran layanan syariah sesuai rencana kerja Bank.

b. Kegiatan administrasi kredit, pengelolaan likuiditas, penyelesaian kredit non lancar, pembuatan laporan dan kearsipan sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Kepatuhan pejabat dan pegawai terhadap pelaksanaan Standar Operasional Prosedur di lingkungan Kantor Cabang Pembantu. d. Pelaksanaan tata kelola perusahaan (GCG) oleh si pejabat dan

pegawai di lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

e. Pelaksanaan Standar Pelayanan Bank SUMUT oleh pejabat dan pegawai di lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

f. Penggunaan teknologi informasi oleh si pejabat dan pegawai di lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris Kantor Cabang Pembantu untuk dituangkan ke dalam Rencana Kerja Anggaran


(19)

3. Menyusun program kerja Kantor Cabang Pembantu sehubungan dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaanya.

4. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari Kontrol Intern/Satuan Pemeriksa Internal (SPI)/Pemeriksa Eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang Induk. 5. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan

resiko-resiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang tidak merugikan bank baik saat ini maupun masa yang akan datang.

6. Meminimalisir setiap potensi resiko yang mungkin terjadi pada setiap kegiatan operasional, kredit, likuidasi, pasar, dan resiko lainnya.

7. Melaporkan setiap resiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan Kantor Cabang kepada Direksi.

8. Memantau dan memastikan serta melaporkan setiap transaksi yang dikategorikan transaksi keuangan tunai (cash transaction) dan transaksi keuangan mencurigakan (Suspecious transasction).

9. Melakukan evaluasi atas Kinerja Kantor Cabang Pembantu

10.Mengelola dana Pemerintah Daerah (untuk Kantor Cabang Pembantu yang ada rekening kas daerah) dan menjaga agar tidak beralih ke Bank lain.

11.Mengelola dan mengamankan kunci penyimpanan uang dan surat berharga/surat barang agunan kredit.


(20)

12.Menghadiri dan memberikan pendapat dalam rapat Kelompok Pemutus Kredit atas permohonan kredit yang diajukannya.

13.Mengadakan rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan, transfer of knowledge dan atau sosialisasi ketentuan maupun produk baru secara periode dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan.

14.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil di bidang tugasnya.

15.Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja di Kantor Cabang Induk maupun unit kerja di bawah kantor cabang lainnya.

16.Mewakili Pemimpin Cabang Induk dalam mengadakan hubungan atau kerja sama dengan pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi Kantor Cabang Pembantu.

17.Membantu laporan terkait operasional bank sesuai ketentuan yang berlaku.


(21)

Wakil Pimpinan Cabang

Tugas wakil pemimpin cabang pembantu kelas III : 1. Membantu pemimpin cabang pembantu dalam :

a. Kegiatan penghimpun dana, penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa bank dan pemasaran layanan syariah sesuai rencana kerja bank.

b. Penyelesaian kredit non lancar, pembuatan laporan dan kearsipan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Memantau kepatuhan pegawai melaksanakan Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

d. Memantau pelaksanaan Standar Pelayanan Bank SUMUT oleh pegawai di lingkungan kantor Cabang Pembantu.

e. Memantau pelaksanaan Standar Pelayanan Bank SUMUT oleh pegawai di lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

f. Memantau penggunaan Teknologi Informasi oleh pegawai di lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

g. Melaksanakan program kerja kantor cabang pembantu sehubungan dengan upaya pencapaian targer rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaannya.

h. Menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi dari control intern/ Satuan Pemeriksa Internal (SPI) / pemeriksa internal serta melaporkan tindak lanjuti temuan kepada pimpinan cabang pembantu.


(22)

i. Meminimalisir setiap resiko yang terjadi atas setiap kegiatan kantor cabang pembantu kepada Pemimpin Cabang Induk.

j. Melaporkan setiap resiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan Kantor Cabang Pembantu kepada Pemimpin Cabang Induk.

k. Memantau dan memastikan serta melaporkan setiap yang dikategorikan transaksi keuangan tunai (cash transcaction) dan transaksi keuangan mencurigakan (Suspecious transaction).

2. Memeriksa kebenaran posting transaksi yang diinput ke komputer sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Menyesuaikan cetakan hasil rekapitulasi mutasi kas dengan penerimaan setoran/ pembayaran tunai oleh teller.

4. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi pengirim uang, pembebanan biaya, test key dan mensyahkannya.

5. Menerima dan memeriksa butkti/ advice / informasi sehubungan dengan transfer inkaso / LLG.

6. Memeriksa kebenaran bukti-bukti penerimaan dan pembayaran berkenaan dengan rekening-rekening nasabah.

7. Memeriksa warkat-warkat yang akan dikliringkan dan Daftar Warkat Kliring.

8. Mengadministrasikan daftar warkat-warkat yang akan dikliringkan dan daftar warkat-warkat pemindahbukuan.


(23)

10.Memeriksa dan mengawasi pembukuan warkat-warkat kliring ke komputer.

11.Mengadministrasikan pembukuan dan penutupan rekening serta membuat dan memelihara buku registrasi nasabah dan daftar hitam (blacklist).

12.Mengawasi dan memeriksa tindak lanjuti surat-surat masuk dan keluar, baik dari ekstern maupun intern.

13.Memeriksa nota selisih / rekosiliasi dan menyelesaikan transaksi yang belum dibukukan.

14.Melakukan verifikasi atas seluruh transaksi.

15.Mencetak rekap mutasi gabungan, posisi neraca dan laba rugi beserta lampirannya serta mencocokkannya dengan neraca.

16.Melakukan proses tutup harian transaksi dan mencetak rekap lampiran serta nencocokkannya dengan neraca.

17.Melakukan kontrol rincian lampiran pos buku besar terhadap neraca. 18.Mencetak rekening giro / kredit, sub-sub rekening untuk keperluan

laporan, pengarsipan lainnya.

19.Mengkoordinir pembuatan perhitungan ongkos yang masih harus dibayar pada akhir tahun buku.

20.Mengatur pengadaan dan penyediaan alat tulis kantor dan barang-barang cetakan, materai dan alat-alat logisti yang diperlukan untuk operasional bank serta menata usahakannya dengan baik.

21.Mengawasi dan mengatur tata ruang, perawatan, kebersihan gedung / inventaris dan keamanan kantor.


(24)

22.Mengatur pemakaian kendaraan dinas serta mengawasi kegiatan keluar masuk, izin, mempersiapkan penggajian, upah, cuti, pinjaman, angsuran, dan lain-lain keperluan pegawai.

23.Mengatur penjilidan nota-nota dan dokumen serta menata usahakan penyimpanannya.

24.Menata dan mengarsipakan file yang berhubungan dengan biodata pegawai di lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

25.Melakukan administrasi dan pendistribusian surat menyurat dan mengawasi, memelihara, serta mengatur ruang arsip Kantor Cabang Pembantu.

26.Menata usahakan peraturan Bank SUMUT, Surat Edaran, Surat Instruksi dan Nota Dinas Direksi serta peraturan lainnya

27.Memantau dan melaksanakan pengiriman surat melalui tromol, pos, maupun pengantar surat.

28.Memantau daftar aktiva tetap dan inventaris serta mengirim laporannya ke Kantor Cabang Pembantu.

29.Menerima, menyimpan dan menata usahakan seluruh dokumen dan surat-surat barang agunan yang berkenaan dengan pencairan kredit. 30.Melakukan pengikatan asuransi barang agunan yang wajib

dipertanggungkan.

31.Membuat dan memeriksa kebenaran isi persetujuan membuka kredit / perjanjian kredit dan pengikatan barang agunan serta akta perjanjian lainnya yang dibuat notaris berkenaan dengan pencairan kredit.


(25)

32.Membuat berita acara dan surat-surat yang berkaitan dengan pengembalian agunan.

33.Membuat nota-nota pembebanan yang berkaitan dengan pengembalian agunan.

34.Melayani penjualan blanko giro serta membebankan biaya yang berkenaan dengan hal tersebut serta biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan pembukuan dan penutupan rekening.

35.Membuat referensi bank, Bank Garansi, Giro Blokir dan sejenisnya sesuai ketentuan berlaku.

36.Memeriksa kebenaran perhitungan dan nota pembayaran nota deposito, sertifikat deposito, tabungan dan jasa giro yang dibayarkan serta memeriksa kebenaran pembukuannya.

37.Memeriksa perhitungan PPh bunga jasa giro, PPh bunga deposito dan PPh Bunga tabungan.

38.Memeriksa kebenaran perhitungan penutupan buku kas dan perincian kas serta mencocokan dengan jumlah uang kluis.

39.Menjaga dan memelihara agar uang di khasanah cukup untuk operasional sehari-hari.

40.Memelihara persediaan kas pada tingkat yang efisien sehingga likuiditas tidak terganggu dan dapat mengoptiumukan rentabilitas. 41.Memastikan agar jumlah dana tunai yang dikuasai para teller masih

dalam batas yang diizinkan oleh ketentuan yang berlaku.

42.Menghadiri rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan, transfer of knowledge dan sosialisasi ketentuan maupun produk baru


(26)

secara periodic dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan.

43.Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang Pembantu tentang langkah-langkah yang perlu diambil di bidang tugasnya.

44.Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja di kantor cabang induk maupun unit kerja dibawah kantor cabang lainnnya.

45.Mewakili bank dalam mengadakan hubungan / kerjasama dengan pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi Kantor Cabang Pembantu. 46.Membantu laporan terkait operasional bank sesuai ketentuan yang

berlaku.

47.Melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan fungsi dan aktivitas kantor cabang.

Pelaksana Pemasaran Tugas Pelaksana Pemasaran : 1. Memasarkan Kredit. 2. Memasarkan Dana Analis Kredit

Tugas Analis Kredit : 1. Survey Usaha. 2. Survey Agunan.


(27)

Admin Kredit Tugas Admin Kredit : 1. Mencairkan dana kredit. 2. Menagih angsuran kredit. Admin Pembukuan

Tugas Admin Pembukuan : 1. Verifikasi nota.

2. Membuat laporan bulanan. Account Officer

Tugas Account Officer : 1. Mencari nasabah. 2. Memproses kredit. 3. Mencairkan kredit. 4. Menagih angsuran kredit. Teller

Tugas Teller :

1. Penyetoran tunai tabungan. 2. Penarikan tunai tabungan.

3. Penyetoran rekening tabungan-tabungan antar kantor online. 4. Penyetoran tunai cek dan giro.

5. Penarikan tunai cek. 6. Pemindahbukuan giro. 7. Penutupan rekening giro.


(28)

8. Penyetoran tunai deposito dan pemindahbukuan tabungan ke rekening deposito.

9. Pencairan deposito. 10.Pembayaran pajak.

11.Pembayaran rekening telepon.

12.Penyetoran tunai dan pemindahbukuan semua rekening pinjaman telah dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur.

13.Pencairan rekening pinjaman kredit. 14.Penyetoran transfer.

15.Pembayaran gaji.

16.Pembayaran biaya-biaya. 17.Menyortir uang.

Customer Service Tugas customer service :

1. Pembuatan rekening tabungan, giro dan deposan. 2. Pembuatan specimen tabungan, giro, dan deposan. 3. Membuat register tabunga, giro, dan deposan. 4. Memerika persediaan nota-nota yang dibutuhkan. 5. Mencetak rekening koran nasabah.

6. Penutupan rekening tabungan, giro, dan deposan.

7. Mengganti buku tabungan yang telah penuh/ habis dan hilang. 8. Penjualan bilyet giro dan cek.


(29)

11.Membuat laporan pada awal bulan. 12.Proses permohonan pembukaan ATM. 13.Menangani segala masalah ATM.

14.Memproses permohonan pembukaan ATM. 15.Membuat surat izin suku bungan pinjaman.

16.Memasukkan data nasabah black list (daftar hitam). 17.Menyelasaikan keluhan nasabah kartu hilang. 18.Pengisian ATM.

D. Jaringan Usaha / Kegiatan

PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi di dalam kegiatannya, memiliki berbagai produk dan jasa yang sedang dilakukan di dalam perkembangan perusahaan. PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi memiliki dan menawarkan beberapa produk sebagai berikut :

Produk Penghimpunan Dana Nasabah a. Tabungan Simpeda

Tabungan Simpeda adalah tabungan yang digunakan untuk pembangunan Sumatera Utara yang setoran awalnya hanya Rp 10.000,00 dan mendapat fasilitas ATM. Tabungan Simpeda ini dimiliki oleh seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang ada di Indonesia.


(30)

b. Tabungan Martabe

Martabe merupakan singkatan dari Mari Tingkatkan Aktivitas Berhemat. Tabungan Martabe adalah tabungan yang memilki berbagai fitur dan manfaat dengan suku bunga bersaing serta mendapatkan perlindungan asuransi jiwa otomatis. Dimana setoran awalnya adalah Rp. 50.000, dan mendapatkan fasilitas ATM.

Tabungan Martabe dibagi dalam 4 (empat) segmen pasar yaitu : 1) Tabungan Martabe Umum

Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat baik peorangan maupun lembaga.

2) Tabungan Martabe Gaji

Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi pegawai dan pensiunan dari instansi pemerintah / swasta / BUMN / BUMD untuk menampung dana gaji dan pensiun.

3) Tabungan Martabe Mahasiswa

Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi / Institut dan Akademi.

4) Tabungan Martabe Sumut Sejahtera

Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi nasabah peminjam Kredit Peduli Usaha Mikro Sumut Sejahtera.


(31)

c. Tabunganku

TabunganKu adalah produk tabungan bersama seluruh bank yang ada di Indonesia yang diprakarsai oleh Bank Indonesia yang bertujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat agar mengenal dan memanfaatkan produk serta layanan perbankan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui budaya menabung. d. Simpanan Giro

Simpanan Giro adalah simpanan yang dapat ditarik setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, pemindahbukuan, ataupun surat perintah pembayaran lainnya. Simpanan Giro Bank SUMUT memberikan kemudahan dan keamanan transaksi keuangan anda.

e. Deposito Berjangka

Simpanan Deposito merupakan simpanan dana masyarakat dan pemerintah yang penarikannya dibatasi oleh jangka waktu simpanannya yaitu 1 (satu) bulan, 3 (tiga) bulan, 6 (enam) bulan, 12 (dua belas) bulan, dan 24 (dua puluh empat) bulan.


(32)

Produk Jasa

Jasa – jasa yang ditawarkan PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi adalah sebagai berikut :

a. ATM ( Automatic Teller Machine )

ATM Bank SUMUT adalah layanan perbankan melalui mesin ATM yang dapat melayani selama 24 jam, melalui ATM kita dapat melakukan transaksi perbankan meliputi penarikan tunai, melihat saldo rekening tabungan, setoran tunai (melalui CDM) dan melakukan berbagai jenis pembelian dan pembayaran tagihan tanpa harus datang ke Kantor Bank SUMUT.

b. SAFE DEPOSIT BOX

Safe Deposit Box adalah wadah atau tempat yang disediakan bank untuk menyimpan harta benda yang bernilai dan disahkan oleh hukum dimana Bank dapat menyewakannya kepada masyarakat melalui perjanjian sewa menyewa, Bank hanya bertindak sebagai penyimpan tanpa mempunyai kepemilikan atas harta bedan dimaksud.

c. M – ATM

M – ATM bersama adalah menggunakan layanan dari ATM Bersama melalui telepon seluler (HP). Layanan ini berbasis TSel Menu, yaitu menu yang sudah tertanam di dalam sim card telkomsel.


(33)

d. PAYMENT VIA TELLER

Adalah pembayaran jasa yang dilakukan oleh nasabah atau bukan nasabah via teller (face to face) di seluruh unit operasional yang sistem pembayarannya terhubung antara sistem host agen dengan sistem Bank SUMUT.

e. TRANSFER

Transfer adalah salah satu jasa Bank yang diberikan kepada nasabahnya ataupun kepada masyarakat umum yang memerlukan jasa Bank tersebut. Layanan yang diberikan adalah pengiriman uang dari satu tempat ke tempat lain baik untuk penambahan rekening nasabah maupun keperluan pribadi secara tunai dengan perantara Bank. Beberapa cara transfer, yaitu :

1) Mail Transfer (MT)

Mail transfer adalah transfer yang dilakukan dengan menggunakan nota biasa.

2) Real Time Gross Settelement (RTGS)

RTGS adalah transfer yang dilakukan dengan media komputer yang terkoneksi langsung dengan Bank Indonesia (BI) dan waktu penyelesaiannya relatif lebih cepat (realtime). Dan layanan ini paling sering digunakan nasabah PT. Bank SUMUT untuk mempercepat transaksi pengiriman uang.


(34)

f. Transaksi Antar Kantor

Transaksi antar kantor adalah transaksi tunai/pemindahbukuan oleh nasabah/bukan nasabah dari salah satu unit kantor Bank SUMUT ke rekening nasabah di unit kantor Bank SUMUT lainnya secara realtime online.

g. Layanan Office Channeling

Pengembangan layanan office channeling Unit Usaha Syariah. h. Layanan SMS Banking

SMS banking Bank SUMUT memberikan kemudahan bagi nasabah mendapatkan informasi saldo, suku bunga, melakukan pembelian pulsa, pembayaran tagihan rutin. Cukup dengan ketik Aktivasi <spasi> no.registrasi dan kirim ke 3117 melalui telepon genggam yang memakai simcard Telkomsel atau Indosat.

i. Aplikasi Kas Daerah ( Cash Manegement System ) a. Manfaat layanan kas daerah :

1) Memberi kemudahan bagi pemerintah dalam mengetahui posisi keuangan dan mengetahui seluruh penerimaan pengeluaran secara real time online.

2) Membantu pemerintah daerah dalam mengatur cash flow yang berkaitan dengan penerimaan masing – masing dinas dan memantau target anggaran pendapatan asli daerah (APBD) yang telah ditetapkan.


(35)

diregistasi terlebih dahulu pada menu aplikasi kas daerah pada pemerintah daerah sebelum SP2D tersebut dicairkan pada Bank SUMUT.

b. Fitur Aplikasi Kasda

1) Level Kewenangan user bertingkat

2) Pemeliharaan rekening APBD dan P-APBD 3) Kalkulasi potongan PPH dan PPN

4) Validasi rekening giro di Bank SUMUT 5) Pencetakkan SP2D secara otomatis 6) Fleksibilitas tanggal pencairan dana 7) Penerbitan Approalcode

8) Pencairan dana secara otomatis

j. Layanan Kiriman Uang ( Western Union/ wu )

Western Union adalah jasa pengiriman uang dari dan ke berbagai Negara di dunia. Western Union Bank SUMUT menggunakan teknologi elektronik yang secara real time online menjangkau ke berbagai penjuru dunia termasuk seluruh Indonesia.

k. BPD net online

Layanan BPD net online merupakan layanan yang disediakan oleh BPD seluruh Indonesia bagi nasabah atau bukan nasabah agar dapat melakukan transfer antar BPD secara real time online


(36)

l. Siskohat Haji

Bank SUMUT telah menjadi BPS-PPIH ( Bank menerima setoran biaya penyelanggaraan ibadah haji ) sejak tanggal 17 Mei 2004 sesuai dengan SK Menteri Agama RI No 299 Tahun 2004.

m. PBB Online

Bayaran pajak bumi dan bangunan melalui ATM. Produk Kredit

Produk – produk kredit PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi, yaitu :

a. Kredit Angsuran Lainnya ( KAL )

Kredit Angsuran Lainnya adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur yang mempunyai usaha produktif dan atau mempunyai penghasilan tetap untuk tujuan membiayai keperluan yang bersifat investasi, modal kerja, dan kosumtif.

Tujuan Kredit Angsuran Lainnya adalah untuk meningkatkan peran bank dalam rangka membantu masyarakat melakukan usaha demi meningkatkan kesejahteraan hidup.

Syarat – syarat Kredit Angsuran Lainnya (KAL) : 1. Foto copy KTP Suami/Istri Pemohon

2. Foto copy Buku Nikah 3. Foto copy Kartu Keluarga

4. Pas photo ukuran 4 x 6 Suami/Istri pemohon 2 lembar 5. Foto copy surat tanah atau rumah yang akan dijaminkan


(37)

7. Foto copy pembayaran listrik, air, dan telephone

8. Asli Surat Keterangan Usaha ( pinjaman < Rp 300 juta )

9. NPWP bagi pinjaman Rp. 100 juta keatas dan SIUP, TDP & HO bagi pinjaman > Rp 300 juta.

b. Kredit Multi Guna ( KMG )

Kredit Multi Guna adalah fasilitas kredit yang diberikan secara perseorangan kepada pegawai, yang bersumber pengembaliannya dari penghasilan tetap dan hasil usaha lainnya, pemberiannya melalui dinas / instansi / koperasi pegawai / lembaga / perusahaan tempat pegawai yang bersangkutan bekerja, dengan tujuan membiayai keperluan yang bersifat komsumtif, dan modal kerja.

Syarat – syarat Kredit Multi Guna (KMG) : 1. Surat Permohonan Kredit dari instansi 2. Lampiran Permohonan berupa :

- Surat Kuasa Memotong Gaji beserta Hak Lainnya - Surat Pernyataan dan Kuasa

- Foto copy Ijazah yang dilegalisir - Foto copy Daftar Gaji (Bulan Terakhir)

- Surat Keterangan Bekerja pada Instansi yang bersangkutan

- Foto copy Identitas Diri Suami dan Istri (Pasphoto uk, 3 x 4, KTP & Kartu Keluarga) 3. Jangka Waktu Maksmimum 5 (lima) tahun


(38)

4. Maksimum pinjaman Rp. 75.000.000

5. Biaya Asuransi Jiwa (dihitung berdasarkan tabel asuransi) - Seluruh berkas asli dibawa pada saat pencairan kredit. - Suami/Istri harus ikut pada saat pencairan kredit. - Jika ada tunggakan kredit lainnya harus dilunaskan.

c. Kredit Pensiunan (KP)

Kredit Pensiunan adalah produk kredit PT Bank SUMUT yang diberikan secara perseorangan kepada penerima pensiun yang terdiri dari para pensiunan sendiri dan pensiunan janda atau duda yang uang pensiunnya dikelola dan disalurkan oleh PT Tabungan Pensiun (TASPEN). Pengembalian Kredit Pensiun dilakukan dengan pembayaran angsuran pokok dan bunga setiap bulan dari uang pensiun yang diterima sesuai dengan daftar angsuran.

Syarat – syarat Kredit Pensiun (KP) 1. Usia pensiun maksimum 70 tahun

2. Uang pensium dibayar melalui Bank SUMUT

3. Asli dan foto copy Kartu Registrasi Induk Pensiun (KARIP) 4. Asli dan foto copy Surat Keterangan Pensiun (SKEP) 5. Foto copy KTP dan Kartu Keluarga

6. Daftar/bukti pembayaran uang pensiun bulan sebelumnya 7. Pas foto berwarna suami istri 4 x 6 = 2 lembar


(39)

d. Kredit Mikro Sumut Sejahtera II

Ingin menambah modal usaha dan mengembangkan usaha, produk KMSS II adalah solusi tepat dengan poses cepat, bunga ringan dan agunan flexible (surat tanah, BPKB kendaraan bermotor, kios/lapak, dll).

Syarat – syarat Kredit Mikro Sumut Sejahtera II (KMSS II) :

1. Memiliki penghasilan tetap yang berasal dari Usaha Yang Produktif

2. Mengisi formulir permohonan Kredit dan ditandatangani di depan petugas Bank

3. Foto copy KTP Suami/Istri yang masih berlaku & Pemilik Barang Agunanan

4. Foto copy surat agunan (SK Lurah, SKT Camat, BPKB, dll) 5. Asli Surat Keterangan Usaha dan Kelurahan

6. Membuat proposal permohonan kredit : a. Rencana penggunaan Kredit

b. Data Keuangan (Aktivitas/Kegiatan Usaha rata-rata dan Kebutuhan Hidup dalam satu bulan)


(40)

e. Kredit Permaisuri

Sasaran Kredit Permaisuri ini adalah perempuan yang memiliki usaha mikro pada berbagai sektor ekonomi yaitu perindustrian, perdagangan, dan sektor pendukung lainnya yang produktif dan memiliki potensi untuk berkembang di masa mendatang. Penyaluran kredit dilakukan melalui wadah kelompok – kelompok perempuan yang memiliki usaha mikro atau yang disebut Kelompok Keuangan Mikro (KKM).

Syarat – syarat Kredit Permaisuri 1. Fotocopy KTP Suami Istri 1 lembar 2. Fotocopy Kartu Keluarga (KK) 1 lembar 3. Pas photo Istri Ukuran 3 x 4 1 lembar

f. Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)

KPR adalah solusi kepemilikan rumah pribadi Anda untuk keperluan pembelian rumah tinggal / apartemen / ruko / rukan yang dijual melalui developer. Suku bunga relatif rendah, dihitung secara anuitas dan diberlakukan secara floating rate yang akan disesuaikan berdasarkan perkembangan suku bunga pasar.

Syarat – syarat Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) : 1. Fotocopy KTP pemohon dan suami/istri

2. Fotocopy Kartu Keluarga (KK)


(41)

5. Fotocopy NPWP / SPT tahunan

6. Asli slip gaji terakhir/ surat keterangan penghasilan 7. Fotocopy rekening Koran/ tabungan 3 bulan terakhir

8. Surat keterangan lamanya bekerja dan jabatan terakhir dan perusahaan/ Fotocopy SK pengangkatan pegawai

9. Fotocopy Akta Pendirian / Perubahan Perusahaan 10.Fotocopy Izin usaha (SIUP, TDP & HO)

11.Fotocopy Akta Pengesahan Perusahaan

12.Neraca & laba rugi/ Informasi keuangan terakhir

13.Fotocopy Izin Praktek profesi / SK pengangkatan dari instansi terkait

14.Fotocopy dokumen kepemilikan rumah

* SHM / SHGB IMB (asli/leges BPN) dan PBB terakhir * Surat Pemesanan Pembelian/SPP


(42)

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Setia Budi Medan, terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Bank dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi Medan di dalam kegiatan operasional, yaitu memiliki berbagai program kerja, program kerja yang sudah dilakukan oleh PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Setia Budi dalam meningkatkan kinerja usahanya adalah dengan mengeluarkan Kartu Pegawai Elektronik (KPE). Dikatakan kartu elektronik karena, di dalam kartu ini dapat dijadikan ATM ( Anjungan Tunai Mandiri ), ASKES ( Asuransi Kesehatan ), TASPEN ( Tabungan Pensiun ) dan Jamsostek ( Jaminan Sosial Tenaga Kerja ). Di samping itu, PT Bank SUMUT melakukan kegiatan pembayaran uang kuliah di USU ( Universitas Sumatera Utara ), yang berguna untuk memperlancar pembayaran uang kuliah di semua kantor cabang PT Bank SUMUT juga dalam rangka memperkenalkan produk dan jasa berupa tabungan, giro, dan deposito.


(43)

F. Rencana Kegiatan / Program Kerja

PT Bank SUMUT memiliki program kerja yang akan dilakukan untuk pengembangan suatu Perusahaan. Program kerja yang akan dilakukan adalah regional champion, yang berarti PT Bank SUMUT memiliki rencana terbaru yakni menjadikan Bank Umum Milik Daerah ( BUMD ) menjadikan Bank terbaik diantara Bank Umum Milik Negara ( BUMN ) dan Bank Swasta lainnya, dan menjadi terbaik Bank daerah di Sumatera Utara dari segi laba Perusahaan, serta Standar Pelayanan Perbankan.

Ada pula 8 ( delapan ) program aksi strategis dalam rencana kerja Bank SUMUT dengan memfokuskan kepada penguatan praktek good corporate governance ( GCG ) di setiap unit kerja, meningkatkan kompetensi SDM, restruktur di core banking system dan implementasi credit risk management serta menurunkan kredit macet atau non performing loan ( NPL ). Selain itu, akan ada fokus pada penambahan produk dan fitur layanan untuk meningkatkan kepuasaan nasabah, penguatan permodalan serta perluasan dan pengembangan layanan unit syariah Bank SUMUT.

Tahun 2015 ini, PT Bank SUMUT juga akan fokus memperbaiki kinerja dengan tingkat pertumbuhan yang realistis. Karena itu, seluruh karyawan Bank SUMUT diminta untuk bisa meningkatkan sinergi, profesionalitas dan etos kerja untuk menjadi tim juara yakni tim yang solid dan melakukan yang terbaik untuk mengejar target perusahaan.


(44)

A. Pengertian Bank

Dengan keluarnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. (Kasmir, 2010:9)

Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

Bagi suatu negara, bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian suatu negara. Karena itu, peranan perbankan sangat mempengaruhi ekonomi suatu negara. Dengan kata lain, kemajuan suatu bank di suatu negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan negara yang bersangkutan. Semakin maju suatu negara, maka semakin besar peranan perbanakan dalam mengendalikan negara tersebut. Artinya, keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah dan masyarakat. (Kasmir, 2010:8).


(45)

B. Kegiatan – Kegiatan Bank

Kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan.Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya adalah : (Kasmir, 2010:9)

1. Menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvenstasi bagi masyarakat. Tujuan utama masyarakat menyimpan uang biasanya adalah untuk keamanan uangnya. Kemudian untuk melakukan investasi dengan harapan memperoleh bunga dari hasil simpanannya.

2. Menyalurkan dana (lending) ke masyarakat, dalam hal ini bank memberikan pinjaman (kredit) kepada masyarakat. Dengan kata lain, bank menyediakan dana bagi masyarakat yang membutuhkannya. Pinjaman atau kredit yang diberikan dibagi dalam berbagai jenis sesuai dengan keinginan nasabah. Sebelum kredit diberikan bank terlebih dahulu menilai apakah kredit tersebut layak diberikan atau tidak.

3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services) seperti pengiriman uang (transfer), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota (clearing), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari luar kota dan luar negeri (inkaso), letter of credit (L/C), safe deposit box, bank garasi, bank notes, travellers cheque, dan jasa lainnya.


(46)

Dalam praktiknya bank juga memiliki fungsi sebagai lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Masyarakat kelebihan dana maksudnya adalah masyarakat yang memiliki dana yang berlebihan kemudian disimpan di bank. Dana yang disimpan di bank aman, karena terhindar dari kehilangan atau kerusakan. Penyimpanan uang di bank di samping aman juga menghasilkan bunga dari uang yang disimpannya. Oleh bank dana simpanan masyarakat ini disalurkan kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (membutuhkan dana). (Kasmir, 2010:10).

C. Jenis – Jenis Bank

Dalam praktik perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis perbankan yang diatur daalm Undang-Undang Perbankan. Jika kita melihat jenis perbankan sebelum keluar Undang-Undang Perbanakan Nomor 10 Tahun 1998 dengan sebelumnya, yaitu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967, maka terdapat beberapa perbedaan.

Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari berbagai segi yaitu: 1. Dilihat dari Segi Fungsinya

Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan dengan keluarnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri dari :

a. Bank Umum


(47)

Adapun pengertian Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 adalah sebagai berikut :

a. Bank Umum

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yag diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbanakn yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil. b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya di sini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

2. Dilihat dari Segi Kepemilikannya

Ditinjau dari segi kepemilikannya maksudnya adalah siapa yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan hal ini dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan.

Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan tersebut adalah sebagai berikut. a. Bank milik pemerintah

Di mana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula.


(48)

Sedangkan bank milik pemerintah daerah (pemda) terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi.

b. Bank milik swasta nasional

Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendirannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula.

c. Bank milik koperasi

Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.

d. Bank milik asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Jelas kepemilikannya pun dimiliki oleh pihak luar negeri.

e. Bank milik campuran

Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia

3. Dilihat dari Segi Status

Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyrakat, maka bank umum dapat dibagi kedalam dua macam. Pembagian jenis ini disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut.


(49)

a. Bank devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.

b. Bank non devisa

Merupakan bank yang belum mempunya izin untuk melakukan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.

4. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga

Jenis bank jika dilihat dari segi atas caranya dalam menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terbagi daam dua kelompok.

a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional

Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Hal ini tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia di mana asal mula bank di Indonesia dibawa oleh kolonial Belanda.

Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode, yaitu :

1. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula harga untuk produk pinjamannya (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu.

2. Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau


(50)

persentase tertentu. System pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based.

b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah

Bank yang berdasarkan prinsip syariah belum lama berkembang di Indonesia. Namun, di luar negeri terutama di negara-negara Timur Tengah bank yang berdasarkan prinsip syariah sudah berkembang sejak lama.

Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut.

1. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (mudharabah) 2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah) 3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan

(murabahah)

4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah)

5. Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina) Sumber penentuan harga atau pelaksanaan kegiatan bank prinsip syariah dasar hukumnya adalah Alqurn dan sunnah rasul. Bank berdasarkan prinsip syariah mengharamkan penggunaan harga produk dengan bunga tertentu. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah bunga adalah riba. (Kasmir, 2008:42).


(51)

D. Pengertian Kredit

Kata kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti kepercayaan. Kepercayaan yang dimaksud di dalam perkreditan adalah antara si pemberi dan si penerima kredit. Kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang dan barang) dengan balas prestasi (kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu mendatang. (Simorangkir, 2004:100).

Pemberian kredit menaruh kepercayaan pada penerima kredit akan memenuhi pembayarannya kembali dan pinjamannya tersebut. Adapun faktor-faktor kepercayaan dapat dilihat dari dua segi, yaitu :

a. Dari segi debitur

Yaitu si peminjam kredit akan membayar pinjamannya setelah sampai jangka waktu yang telah ditetapkan.

b. Dari segi kreditur

Yaitu si pemberi kredit yang menerima pembayaran atas kredit yang diberikannya, jika telah sampai masa yang ditetapkan.


(52)

E. Tujuan dan Fungsi Kredit

Keuntungan atau profitability merupakan tujuan dari pemberian kredit, yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima. Tujuan kredit yang diberikan oleh suatu bank, khususnya bank pemerintah yang akan mengemban tugas sebagi agent of development, adalah sebagai berikut. (Simorangkir,2004:102).

1. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan.

2. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin kebutuhan masyarakat.

3. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat memperluas usahanya.

Fungsi kredit perbankan perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara lain sebagai berikut :

1. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang. 2. Kredit dapat meningkatkan peredaran lalu lintas uang. 3. Kredit dapat meningkatkan daya gna dan peredaran uang. 4. Kredit merupakan salah satu alat stabilitas ekonomi. 5. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha. 6. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.


(53)

F. Jenis – Jenis Kredit

Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain sebagai berikut : (Kasmir, 2008:103)

1. Dilihat dari segi kegunaan a. Kredit investasi

Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi.

b. Kredit modal kerja

Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

2. Dilihat dari segi tujuan kredit a. Kredik produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatkan usaha atau produksi atau invetasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa.

b. Kredit konsumtif

Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.

c. Kredit perdagangan

Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.


(54)

3. Dilihat dari segi jangka waktu. a. Kredit jangka pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. b. Kredit jangka menengah

Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun, biasanya untuk investasi.

c. Kredit jangka panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya di atas 3 tahun atau 5 tahun. 4. Dilihar dari segi jaminan

a. Kredit dengan jaminan

Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur.

b. Kredit tanpa jaminan

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini.

5. Dilihat dari segi sektor usaha

a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat.


(55)

b. Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang kambing atau sapi.

c. Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industry kecil, menengah atau besar.

d. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah.

e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa.

f. Kredit profesi, diberikan kepada para professional seperti dosen, dokter, atau pengacara.

g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai bangunan atau pembelian perumahan.


(56)

G. Prinsip Dasar Pemberian Kredit

Bank merupakan penyimpanan dana terbaik yang dimiliki seseorang. Menyimpan dana di bank berarti seseorang tersebut secara langsung telah menjadi nasabah pada bank tersebut. Begitu juga dengan pengambilan kredit ke bank, Nasabah/ Debitur diberikan sejumlah dana yang diperlukan oleh bank dengan prinsip dan azas kepercayaan. Azas kepercayaan yang dimaksud dalam hal ini adalah kepercayaan bank terhadap kesediaan nasabah untuk membayar hutangnya dengan cara mengangsur, sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati kedua belah pihak.

Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan analisis 5C sebaga berikut. (Kasmir, 2008:109)

1. Character

Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi.

2. Capacity

Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur denga kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah.


(57)

3. Capital

Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya.

4. Collateral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan.

5. Condition

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik sekarang dan di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek usaha dari sektor yang ia jalankan.


(58)

H. Kredit Angsuran Lainnya (KAL)

Kredit Angsuran Lainnya (KAL) adalah fasilitas kredit yang diberikan PT. Bank SUMUT kepada debitur yang mempunyai usaha produktif dan atau mempunyai penghasilan tetap untuk tujuan membiayai keperluan yang bersifat investasi, modal kerja, dan konsumtif.

Tujuan pemberian kredit yang diperbolehkan yaitu meliputi : 1. Membangun/membeli/renovasi tempat usaha

2. Membeli peralatan/perlengkapan usaha seperti mesin dan sebagainya 3. Menambah modal kerja usaha

4. Renovasi rumah tempat tinggal

5. Membeli tanah pertapakan untuk rumah tempat tinggal 6. Pembelian lahan pertanian/perkebunan

7. Membeli kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau lebih, baik baru maupun bekas (tidak termasuk kendaraan bermotor roda 2). Usia maksimal kendaraan bekas 5 tahun terakhir.

8. Membiayai pendidikan. Untuk tujuan penggunaan diatas dimungkinkan untuk melakukan take over dari bank lain sepanjang kolektabilitas lancar minimal selama 1 (satu) tahun terakhir.

Pada bagian ini penulis akan membahas data-data yang penulis dapatkan dari PT. Bank Sumut KCP Setia Budi Medan. Peranan bank sebagai lembaga keuangan tidak pernah terlepas dari masalah kredit. Bahkan kegiatan bank sebagai lembaga keuangan, pemberian kredit merupakan kegiatan utamanya. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Jika bank tidak


(59)

banyak maka akan menyebabkan bank tersebut rugi. Oleh karena itu, pengelolaan kredit harus dilakukan sebaik-baiknya. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa PT. Bank Sumut dalam melakukan kegiatan-kegiatan perbankannya terutama dalam hal pemberian kredit, bank telah mendapatkan kepercayaan yang baik dari masyarakat. Bank berusaha menyalurkan kreditnya kepada masyarakat sesuai dengan peraturan atau ketentuan-ketentuan yang berlaku di bank tersebut.

Hal ini dapat dibuktikan dengan telah turut sertanya PT. Bank Sumut secara efektif dalam memberikan Kredit Angsuran Lainnya (KAL) yang dibutuhkan masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, bank memberikan kredit yang dapat digunakan oleh masyarakat yang memerlukan kredit.


(60)

I. Syarat – Syarat Pemberian Kredit Angsuran Lainnya

Dalam pencairan Kredit Angsuran Lainnya (KAL) nasabah diwajibkan mengikuti syarat-syarat yang ditetapkan oleh PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi dengan menetapkan syarat-syarat pemberian Kredit Angsuran Lainnya (KAL).

Adapun syarat-syarat Kredit Angsuran Lainnya (KAL) adalah : 1. Mengisi formulir permohonan

2. Foto copy KTP suami/istri pemohon 3. Foto copy buku nikah

4. Foto copy kartu keluarga

5. Pas photo ukuran 4 x 6 suami/istri pemohon 2 lembar 6. Foto copy surat tanah atau rumah yang akan dijaminkan 7. Foto copy pembayaran PBB tahun terakhir

8. Asli surat keterangan usaha (pinjaman < Rp 300 juta)

9. NPWP bagi pinjaman 100 juta keatas dan SIUP, TDP & HO bagi pinjaman > Rp 300 juta.

Cara pemberian kredit yang diberikan kepada masyarakat cukup baik. Dimana ada yang diberikan dalam bentuk angsuran perbulan dan masih banyak lagi sesuai dengan kesepakatan awal bank dengan debitur. Sedangkan jenis kredit yang diberikan sudah cukup baik dapat dilihat dari kredit yang diberikan juga dan diharapkan kredit ini dapat menarik minat masyarakat sehingga seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan dapat memanfaatkannya sesuai dengan usaha merek masing-masing.


(61)

J. Agunan

Untuk memperkecil resiko kredit yang diperlukan jaminan yaitu keyakinanatas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan perjanjian. Guna memperoleh keyakinan tersebut sebelum memberikan kredit, bank harus melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, agunan, kemampuan dan prospek usaha.

Agunan sebagai salah satu unsur dianalisis secara teliti karena agunan merupakan pengamanan terakhir apabila debitur cidera janji (wanprestasi). Disamping itu penyerahan agunan oleh debitur diharapkan akan mendorong debitur untuk menggunaan kredit dengan sebaik-baiknya sesuai dengan rencana sehingga dapat menghindari pelunasan kredit yang bersumber dari pencairan agunan yang diserahkan.

Berdasarkan hal tersebut maka agunan kredit pada PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan adalah sebagai berikut :

a. Rasio agunan berpedoman kepada ketentuan rasio agunan yang berlaku. b. Barang agunan yang dapat diterima sebagai agunan kredit, cara penilaiannya

dan bentuk pengikatan agunan berpedoman kepada ketentuan yang berlaku. c. Kredit untuk tujuan penggunaan investasi dan konsumsi, aset yang menjadi

agunan kredit adalah :

1) Objek yang dibiayai dengan syarat nilainya mencukupi rasio agunan. Bila objek yang dibiayai tersebut dalam bentuk tanah dan atau bangunan harus berstatus sertifikat.


(62)

2) Objek yang dibiayai namun nilainya belum mencukupi rasio agunan, diperlukan agunan tambahan lain seperti rumah, kendaraan, kebun lain yang dimiliki ,dll sehingga rasio agunan mencukupi.

3) Bila objek yang dibiayai adalah tanah dan atau bangunan belum sertifikat dan pemohon memiliki aset lain yang telah sertifikat (tanah, rumah, kebun). Bila nilai aset lain tersebut mencukupi rasio agunan, yang menjadi agunan cukup aset lain tersebut, namun objek yang dibiayai tetap diikat menjadi agunan dengan kuasa menjual secara akta notarial.

4) Objek dan aset lain yang dimiliki seperti tanah dan atau bangunan belum sertifikat, maka yang dijadikan agunan boleh salah satu dari kedua aset tersebut, dengan syarat nilainya mencukupi rasio agunan dan bila dalam bentuk tanah dan atau bangunan harus telah sertifikat. Bila yang dijadikan agunan adalah aset lain, objek yang dibiayai tetap diikat menjadi agunan dengan kuasa menjual secara akta notarial.

5) Objek yang dibiayai dan diikat dengan kuasa menjual secar akta notarial, tetap ditaksasi dan menambah jumlah rasio agunan.

d. Kredit untuk tujuan penggunaan modal kerja, yang menjadi agunan kredit adalah aset yang dimiliki sesuai ketentuan agunan bank.

e. Barang agunan yang berada diluar wilayah kerja dapat diterima sebagai agunan kredit, sepanjang terdapat unit kerja PT. Bank SUMUT di wilayah dimana lokasi agunan berada.


(63)

f. Barang agunan yang bukti kepemilikannya pada awal permohonan belum sertifikat dapat diterima dengan persyaratan harus ditingkatkan menjadi sertifikat melalui Notaris yang ditunjuk Bank.

K. Denda

Kepada debitur dikenakan denda apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan bunga dari jadwal yang telah ditentukan. Besarnya denda atas keterlambatan pembayaran angsuran ditetapkan sebesar 3% (tiga persen) perbulan dari jumlah angsuran pokok dan bunga yang dihitung secara proporsional setiap bulannya (sesuai periode angsuran), dihitung sejak tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran.

Cara perhitungan hari dan jumlah denda dapat dilihat contoh dibawah ini : • Jatuh tempo pembayaran angsuran pada tanggal 10.

• Pada tanggal 10 Juli 2011 debitur terlambat membayar angsurannya dan dibayar pada tanggal 20 Juli 2011, maka perhitungan denda adalah sbb :

- Hari denda = 20 – 10 = 10 hari

- Denda = 10/31 x angsuran ( pokok + bunga ) x 3%

Perhitungan denda tidak merubah jadwal angsuran yang telah ditetapkan/diperjanjikan. Denda yang belum dibayar pada periode sebelumnya tidak akan dibebani tambahan denda lagi pada penyetoran tunggakan berikutnya. Setiap setoran debitur yang menunggak lebih dari satu periode angsuran maka setoran yang diterima diperuntukkan pertama sekali untuk tunggakan angsuran paling awal, kemudian secara berturut untuk periode angsuran berikutnya dan seterusnya.


(64)

L. Analisis Pemberian Kredit Angsuran Lainnya

Analisis kredit sering disebut juga dengan kredit memorandum yang merupakan suatu penilaian tertulis yang berisi segala informasi mengenai permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur. Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dulu akan sangat membahayakan bank. Nasabah dalam hal ini dengan mudah memberikan data-data fiktif sehingga kredit tersebut sebenar-bernarnya tidak layak untuk diberikan. Maka dari itu sebelum kredit diberikan, untuk meyakinkan bahwa si nasabah benar-benar dapat dipercaya, maka bank terlebih dalu mengadakan analisis kredit. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman. (Kasmir, 2008:97).

Dalam analisis sistem pemberian kredit pada PT. Bank SUMUT mengacu pada jenjang kewenangan yang telah ditetapkan dalam ketentuan tersendiri. Adapun prosedur pemberian kredit yang dilakukan PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan antara lain:

1. Calon debitur menghubungi bank untuk mendapatkan informasi mengenai persyaratan mendapatkan kredit.

2. Selanjutnya analisis kredit menjelaskan secara singkat mengenai fasilitas kredit yang ditawarkan oleh bank serta persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sesuai dengan ketetuan bank. Kemudian menjelaskan dokumen-dokumen yang harus disertakan calon debitur, antara lain :

a. Fotocopy KTP pemohon/pemilik jaminan

b. Legalitas perusahaan serta legalitas usaha (Surat Ijin Usaha, akta pendirian/perubahan NPWP, dan lain-lain.


(65)

c. Bukti kepemilikan barang jaminan (agunan) yang memiliki nilai yuridis dan ekonomis.

3. Calon debitur menyerahkan surat permohonan kredit kepada analis kredit dengan melampirkan dokumen-dokumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku, antara lain :

a. KTP pemohon/pemilik jaminan

b. Akta pendirian/anggaran dasar dan perubahannya c. Pengesahan/legalitas

d. NPWP

e. Surat Ijin Usaha dan Surat Ijin Tempat Usaha (SIUP/SITU) f. Susunan pemegang saham

g. Susunan pengurus/direksi h. Agunan

i. Laporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir dan yang terkini serta proyeksi keuangan.

Selanjutnya calon debitur menerima tanda terima dokumen permohonan kredit dari analis kredit.

4. Analis kredit menerima berkas permohonan kredit dan memeriksa kelengkapan dokumen-dokumen yang diserahkan oleh calon debitur tersebut. Dokumen yang asli cukup diperlihatkan untuk dicocokkan dengan salinannya, setelah selesai dibubuhkan cap pada salinannya “SESUAI ASLINYA” dan diparaf petugas yang memeriksa. Kemudian meregistrasi surat permohonan kredit pada buku registrasi permohonan kredit, menyiapkan lembar daftar isi permohonan kredit/checklist dan mencatat


(66)

dokumen permohonan kredit yang diterima, memeriksa pengisiannya dan menandatangani tanda terima dokumen permohonan kredit dari calon debitur kemudian menyerahkan tandat terima dokumen permohonan kredit kepada calon debitur. Selanjutnya analis kredit lakukan evaluasi awal dari data yang diperoleh dan menetapkan kesimpulan misalnya, apakah permohonan kredit tersebut layak diteruskan atau tidak.

5. Analis kredit meneruskan dokumen permohonan kredit tersebut kepada Kasi/Kabag Pemasaran/Kasi Kredit/Wapim KK untuk melakukan analisis selanjutnya dan menandatangani register permohonan kredit. Bila disetujui permohonan tersebut, maka dibubuhkan paraf dan diberikan disposisi pada surat permohonan kredit tersebut pada analis kredit untuk dianalisis.

6. Analis kredit terima dokumen permohonan kredit yang telah didisposisi dari Kasi/Kabag Pemasaran/Kasi Kredit kemudian ditindak lanjuti disposisi dengan menyiapkan kunjungan ke calon debitur, melakukan verifikasi data, dan informasi secara umum seperti :

a. Melakukan pemeriksaan setempat seperti : kas bank, harta tetap, piutang, hutang, persediaan fasilitas produksi, proyeksi, tempat penjualan/penyimpanan, penjualan hasil produksi, keadaan kondisi pegawai serta barang jaminan.

b. Memeriksa jenis usaha dari calon debitur apakah telah sesuai dengan kebijakan kredit Bank SUMUT mengenai bidang usaha yang boleh diberikan fasilitas kredit. Selanjutnya analis kredit mempelajari jenis-jenis jaminan dan nilainya yang hendak diserahkan sebagai agunan,


(67)

melakukan kunjungan ke lokasi bisnis lainnya yang terkait dengan usaha calon debitur serta meninjau dan menilai jaminan ke lokasi jaminan tersebut berada, melakukan pemotretan atas jaminan-jaminan tersebut sebagai dokumentasi.

7. Calon debitur atau pemilik jaminan menerima form taksasi penilaian agunan yang diserahkan analis kredit. Bila disetujui, ditandatangani dan diserahkan kembali kepada analis kredit.

8. Analis kredit menerima kembali form taksasi dan laporan kunjungan dari calon debitur kemudian melakukan pengumpulan data dari sumber-sumber lain. Bila data yang dikumpulkan telah cukup, kemudian data-data tersebut disatukan pada berkas kreditnya kemudian kredit di analisis.

9. Pelaksana menyerahkan MPK dan TKPK.

10.Kepala cabang membuat keputusan permohonan kredit dan menyimpulkan hasil analisa dan tanggapan anggota KPK, serta tandatangani keputusan kredit tersebut dan meneruskan kembali ke analis kredit.

11.Keputusan kredit yang merupakan untuk menentukan apakah kredit layak diberikan atau diterima, apakah kredit diterima atau ditolak. Jika kredit diterima, maka dipersiapkan administrasinya mencakup :

a. Akad kredit yang akan ditandatangani b. Jumlah uang yang diterima

c. Jangka waktu kredit


(68)

12.Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya.

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit. Sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon debitur menandatangani akad kredit, kemudian mengikat jaminan kredit dengan hipotik atau surat perjanjian yang dianggap perlu. Penandatanganan dilaksanakan :

a. Antara bank dengan debitur secara langsung b. Melalui notaries

13.Realisasi kredit

Setelah akad ditanda tangani maka langkah selanjutnya adalah merealisasikan kredit. Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank. Dengan demikian penarikan dana kredit dapat dilakukan melalui rekening yang telah dibuka. Pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit.

Dilihat dari uraian-uraian tersebut atas pemberian kredit angsuran lainnya yang telah dijelaskan diatas yang diterapkan oleh PT. Bank SUMUT, penulis merasa bahwa prosedur pemberian kredit yang diterapkan sudah teratur dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari tahap pengajuan kredit sampai dengan tahap pencairan kredit angsuran lainnya oleh PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan. Prosedur pemberian kredit yang diterapkan oleh PT. Bank SUMUT tidak rumit. Hal ini ditetapkan agar pemberian kredit dapat dilakukan secara lebih terarah sehingga dapat memberikan hasil yang lebih optimal bagi bank itu sendiri begitu juga bagi pihak


(69)

Prosedur Pemberian Kredit

Nasabah Atau Calon Debitur Minta Informasi Tentang Persyaratan

Diterima

Realisasi Kredit

Pendaftaran Akad Kerja/Perjanjian Lainnya

Ya Tidak

Analis Kredit Jelaskan Dan Teruskan

Calon Debitur Menyerahkan Surat Permohonan Kredit Kepada Analisis Kredit

Peroleh Advis/Disposisi Penjabat Yang Berwenang Kasi/Kabag Terima, Periksa, Paraf Dan Teruskan

Calon Debitur Terima Tanda Tangan Dan Serahkan

Analis Kredit Terima Kembali Form Laksasi Dan Laporan

Pelaksana MPK dan TPK Menyerahan

Kepala Cabang Buat Keputusan Permohonan Kredit, Simpulkan Hasil Analisa dan Tanggapan Anggota KPK dan Tanda Tangan


(70)

Berikut ini adalah jumlah debitur yang telah memenuhi prosedur dan menerima Kredit Angsuran Lainnya PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan pada periode tahun 2013 dan 2014 pada tabel 3.1. dan 3.2.

Tabel 3.1.

PENYALURAN KREDIT ANGSURAN LAINNYA PADA PT BANK. SUMUT KCP SETIA BUDI MEDAN

JANUARI – DESEMBER 2013

BULAN TAHUN 2013

PEMOHON NOMINAL

JANUARI - -

FEBRUARI 2 330.000.000

MARET - -

APRIL 3 260.000.000

MEI 4 330.000.000

JUNI 4 190.000.000

JULI 4 300.000.000

AGUSTUS 1 100.000.000 SEPTEMBER 2 165.000.000 OKTOBER 3 520.000.000 NOVEMBER 3 395.000.000 DESEMBER 4 280.000.000 JUMLAH 30 2.870.000.000 Sumber . PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi

Pada tabel 3.1. di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah debitur pada periode bulan Januari – Desember 2013 sebanyak 30 debitur dengan jumlah nominal uang yang disalurkan sebesar Rp. 2.870.000.000. Selama tahun 2013 penyaluran kredit paling besar terjadi pada bulan Oktober dengan jumlah nominal sebesar Rp.


(71)

Tabel 3.2.

PENYALURAN KREDIT ANGSURAN LAINNYA PADA PT. BANK SUMUT KCP SETIA BUDI MEDAN

JANUARI – DESEMBER 2014

BULAN TAHUN 2014

PEMOHON NOMINAL JANUARI 1 50.000.000 FEBRUARI 1 30.000.000

MARET - -

APRIL 6 1.260.000.000

MEI 6 255.000.000

JUNI 2 70.000.000

JULI 1 70.000.000

AGUSTUS 3 180.000.000 SEPTEMBER 1 280.000.000 OKTOBER 2 221.000.000 NOVEMBER 1 295.000.000 DESEMBER - -

JUMLAH 24 2.711.000.000 Sumber PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi

Pada tabel 3.2. di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah debitur pada periode bulan Januari – Desember 2014 sebanyak 24 debitur dengan jumlah nominal uang yang disalurkan sebesar Rp. 2.711.000.000. Selama tahun 2014 kredit paling besar terjadi pada bulan April dengan nominal sebesar Rp. 1.260.000.000.

Dilihat dari kedua tabel diatas tersebut, penyaluran Kredit Angsuran Lainnya pada PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi penurunan jumlah debitur sebanyak 6 orang dengan selisih nilai nominal sebesar Rp. 159.000.000.


(72)

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa – jasa serta berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat.

2. Sistem pemberian kredit angsuran lainnya pada PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan telah diterapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Kebijaksanaan penyaluran kredit angsuran lainnya lebih diarahkan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, sehingga diharapkan pengusaha tersebut mempunyai kesempatan untuk mengembangkan usahanya.

4. Jumlah debitur PT.Bank Sumut KCP Setia Budi Medan pada tahun 2013 sebanyak 30 debitur dengan jumlah nominal uang yang disalurkan sebesar Rp.2.870.000.000.- Dan pada tahun 2014 sebanyak 24 debitur dengan jumlah nominal uang yang disalurkan sebesar Rp.2.711.000.000.

5. Kredit angsuran lainnya yang disalurkan pada PT.Bank Sumut KCP Setia Budi Medan periode tahun 2014 mengalami penurunan sebanyak 6 debitur dengan nilai nominal Rp.159.000.000.- bila dibandingkan dengan yang disalurkan pada periode tahun 2013.


(73)

B. Saran

Dari uraian di atas dapat diberikan beberapa saran yang dianggap perlu sebagai masukan kepada PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan. Adapun saran – saran tersebut antara lain :

1. PT. Bank SUMUT perlu melakukan pengawasan secara langsung maupun tidak langsung yang dilakukan secara aktif dan berkesinambungan, agar kredit yang diberikan kepada masyarakat dapat terkendali dengan baik, sehingga kredit yang bermasalah dapat diminimalkan.

2. Pihak PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan harus mempertahankan dan meningkatkan penyaluran kredit sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah pada PT. Bank SUMUT.

3. Peningkatan pelayanan kepada nasabah perlu ditingkatkan lagi dengan cara memberikan kemudahan – kemudahan dalam prosedur pemberian kredit.


(74)

Perbankan, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005.

Drs. O. P. Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor Selatan, 2004.

http.//respository.usu.ac.id/bitstream/03Mei2015/12:01

http://www.banksumut.com/statis-24-kreditangsuranlainnya.html

Kasmir SE, MM, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Penerbit PT. Raja grafindo Persada, Jakarta, 2008.

Kasmir SE, MM, Pemasaran Bank, Penerbit Prenada Media Group, Jakarta, 2010.

Kasmir SE, MM , Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Penerbit PT. Rajagrafindo, Jakarta, 2012.

Munir Fuady, Hukum Perkreditan Kontemporer, Penerbit Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002.

Susilo, Triandaru, Santoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2000.


(75)

(76)

(77)

(1)

64 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan adalah suatu lembaga keuangan

yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa – jasa serta berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat.

2. Sistem pemberian kredit angsuran lainnya pada PT. Bank SUMUT KCP Setia

Budi Medan telah diterapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Kebijaksanaan penyaluran kredit angsuran lainnya lebih diarahkan kepada

pengusaha golongan ekonomi lemah, sehingga diharapkan pengusaha tersebut mempunyai kesempatan untuk mengembangkan usahanya.

4. Jumlah debitur PT.Bank Sumut KCP Setia Budi Medan pada tahun 2013

sebanyak 30 debitur dengan jumlah nominal uang yang disalurkan sebesar Rp.2.870.000.000.- Dan pada tahun 2014 sebanyak 24 debitur dengan jumlah nominal uang yang disalurkan sebesar Rp.2.711.000.000.

5. Kredit angsuran lainnya yang disalurkan pada PT.Bank Sumut KCP Setia

Budi Medan periode tahun 2014 mengalami penurunan sebanyak 6 debitur dengan nilai nominal Rp.159.000.000.- bila dibandingkan dengan yang disalurkan pada periode tahun 2013.


(2)

65

B. Saran

Dari uraian di atas dapat diberikan beberapa saran yang dianggap perlu sebagai masukan kepada PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan. Adapun saran – saran tersebut antara lain :

1. PT. Bank SUMUT perlu melakukan pengawasan secara langsung maupun

tidak langsung yang dilakukan secara aktif dan berkesinambungan, agar kredit yang diberikan kepada masyarakat dapat terkendali dengan baik, sehingga kredit yang bermasalah dapat diminimalkan.

2. Pihak PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan harus mempertahankan

dan meningkatkan penyaluran kredit sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah pada PT. Bank SUMUT.

3. Peningkatan pelayanan kepada nasabah perlu ditingkatkan lagi dengan cara memberikan kemudahan – kemudahan dalam prosedur pemberian kredit.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan Siamet, Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005.

Drs. O. P. Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor Selatan, 2004.

http.//respository.usu.ac.id/bitstream/03Mei2015/12:01

http://www.banksumut.com/statis-24-kreditangsuranlainnya.html

Kasmir SE, MM, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Penerbit PT. Raja grafindo Persada, Jakarta, 2008.

Kasmir SE, MM, Pemasaran Bank, Penerbit Prenada Media Group, Jakarta, 2010.

Kasmir SE, MM , Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Penerbit PT. Rajagrafindo, Jakarta, 2012.

Munir Fuady, Hukum Perkreditan Kontemporer, Penerbit Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002.

Susilo, Triandaru, Santoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2000.


(4)

(5)

(6)