Normalisasi ERD Entity Relation Diagram

merancang database adalah bagaimana merancang database yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang.

2.6.1. Normalisasi

Normalisasi yaitu suatu proses pengelompokan elemen data pada suatu tabel yang menyatakan entitas tersebut. Teknik normalisasi ini dapat membantu dalam merancang sistem informasi baik yang menggunakan database maupun file konvensional. Proses normalisasi melalui tiga tahap, yaitu aturan bentuk normal yang digunakan biasanya sebagai berikut: 1. Bentuk Normal Pertama Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika atomik, yaitu tidak ada atribut berulang pada suatu skema relasi dan tidak duplikasi, yaitu nilai dari atribut tidak ada yang bernilai ganda. 2. Bentuk Normal Kedua Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika: a. Sudah memenuhi bentuk normal kesatu b. Semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer atau tidak ada ketergantungan fungsi sebagian Partical Functional Dependency. 3. Bentuk Normal Ketiga Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika: a. Sudah memenuhi bentuk normal kedua b. Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transif terhadap kinci primer. Contoh pada tahap kedua sudah menjadi bentuk normal ketiga karena semua atribut tergantung pada primary key.

2.6.2. ERD Entity Relation Diagram

Entity Relationship Diagram ERD adalah suatu model jaringan network yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Tujuan utama dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan struktur objek data entity dan hubungan relationship yang ada pada objek tersebut. ERD berguna bagi profesional sistem, karena ERD memperlihatkan hubungan antara data store pada DFD. Komponen utama ERD terdiri dari : 1. Entitas Entity dan Himpunan Entitas Entity Sets. Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata eksitansinya dan dapat dibedakan dari suatu yang lain. Sederhananya, Entitas menunjukkan pada individu suatu objek, sedang Himpunan Entitas menunjukkan pada rumpun Family dari individu tersebut. 2. Relasi relationship Adalah hubungan yang terjadi antara instance dari satu atau lebih tipe entitas. Relationship tidak mempunyai keberadaan fisik kecuali yang mewarisi dari hubungan entitas tersebut. 3. Atribut Atributes Properties. Setiap Entitas pasti memiliki Atribut yang mendeskripsikan karakteristik property dari entitas tersebut. Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antara entitas tersebut, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Kardinalitas relasi yang terjadi diantara entitas misalnya A dan B dapat berupa: 1. Satu ke Satu One to One. Yang berarti entitas A berhubungan dengan entitas B, dan begitu juga sebaliknya. Gambar 2.8. Kardinalitas Relasi Satu ke Satu Sumber :“Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”, Andi Kristanto,2008 2. Satu ke Banyak One to Many Yang berarti entitas A dapat berhubungan banyak pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana entitas B berhubungan paling banyak dengan satu entitas A. Gambar 2.9. Kardinalitas Relasi Satu ke Banyak Sumber :“Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”, Andi Kristanto,2008 A B A B 3. Banyak ke Satu Many to One. Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan banyak dengan entitas A, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas A berhubungan paling banyak satu pada entitas B. Gambar 2.10. Kardinalitas Relasi Banyak ke satu Sumber :“Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”, Andi Kristanto,2008 4. Banyak ke Banyak Many to Many. Yang berarti setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada entitas A. Gambar 2.11. Kardinalitas Relasi Banyak ke banyak Sumber :“Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”, Andi Kristanto,2008

2.6.3. Struktur File