Perancangan Perangkat Lunak Aplikasi KSP Pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK APLIKASI KSP
PADA KOPERASI PEDAGANG PASAR BARU
BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Kelulusan Pada Jenjang Strata Satu Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer
Oleh :
FINARSIH
1.05.07.606
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
i
dari koperasi sendiri adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses penyimpanan serta peminjaman di unit usaha simpan pinjam yang terdapat dikoperasi pada Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung. Tetapi Sistem yang diterapkan di KPPB Bandung ternyata masih belum efektif, sehingga seringkali menimbulkan masalah pengolahan data ataupun pembuatan laporan. Tujuan dari penyusunan skripsi adalah membuat sistem informasi simpan pinjam beserta perangkat lunak penunjang agar data yang didapat cepat, tepat, dan akurat.
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype karena apabila dalam tahap yang sedang berjalan terdapat kekurangan pada tahap sebelumnya, dapat dilakukan penambahan langsung tanpa harus menyelesaikan sampai tahap terakhir dahulu. Alat bantu perancangan sistem yang digunakan seperti flowmap, diagram konteks, data flow diagram, sedangkan untuk perancangan database alat bantu yang digunakan adalah normalisasi, entity
relational diagram, dan tabel relasi. Software yang digunakan untuk membangun
aplikasi yaitu Visual Basic 6.0 , database Microsoft sql Server dan laporan menggunakan Cristal Report.
Perancangan aplikasi KSP yang dibangun dapat membantu kinerja unit simpan pinjam dalam pencarian dan pengolahan data simpan pinjam, sehingga informasi yang dihasilkan dapat lebih cepat, tepat, dan akurat. Selain itu ruang penyimpanan dokumen yang dibutuhkan tidak terlalu luas karena sebagian data disimpan dalam harddisk.
Kata Kunci : Koperasi,, Visual Basic 6.0, Microsoft sql Server, Cristal Report, prototype, flowmap, diagram konteks, data flow diagram, entity relational diagram.
(3)
ii
especially for the members. It also participates to make progressive, equitable and wealthy society according to Pancasila and Undang-Undang Dasar 1945. The purpose of this final report is to know how the process of loan and safe in effort loan-safe unit Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung. But One of service is given by the form of saving and loan finance. System applies in the reality still not yet used the correct information system, so that oftentimes generate the problem of data processing and or report making. The purpose of compilation skripsi is making the information system of saving and loan of finance there with supporter software so that data is got quickly, precise, and accurate.
Method of system development that used is method prototype because if in phase which is walk there are insuffiency at previous phase, can be conducted by a direct addition without having to finish until last phase ahead. Appliance of system scheme such as flowmap, context diagram, data flow diagram, while for the scheme of database the assistive appliance used normalization, entity relational diagram, and relationship tables. Software used to develop the application is Visual Basic 6.0, database Microsoft sql Server and report with Cristal Report.
Design application KSP built able to assist saving and loan unit performance in seeking and saving and loan data processing, so that information yielded earns quicker, precise, and accurate. Besides storage space of documents required not too wide because some of data kept in harddisk.
Keyword : Koperasi, Visual Basic 6.0, Microsoft sql Server, Cristal Report, prototype, flowmap, diagram konteks, data flow diagram, entity relational diagram.
(4)
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan kekuasaan dan limpahan Ramhat-Nya, akhirnya penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Tujuan disusunnya Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Perangkat Lunak Aplikasi KSP Pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung” ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata Satu Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Terlepas dari itu , penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan dapat terlaksana tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
2. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer UNIKOM Bandung.
3. Bapak Dadang Munandar, S.E. M.Si. selaku Ketua Jurusan Program Studi Sistem Informasi UNIKOM Bandung.
4. Ibu Novrini Hasti selaku Dosen Wali MI-13 angkatan 2007 yang telah memberikan arahan mengenai mata kuliah yang akan ditempuh tiap semester (Ibu Nov Dosen Wali paling baik dan peduli sama anak walinya).
5. Ibu Wahyuni, S.Si., MT. selaku Pembimbing yang telah memberikan arahan, masukan dan perbaikan mengenai Tugas Akhir Kepada saya selaku penulis (makasih juga ibu sudah baik sekali sama fina).
(5)
iv
6. Ibu Sintya Sukarta, ST.,MT. selaku penguji satu yang telah banyak memberikan saran dan masukan yang sangat membangun untuk laporan tugas akhir ini.
7. Bapak Iyan Gustiana, S.Kom.,M.Kom. selaku penguji dua yang telah memberikan saran dan masukan yang dapat membangun kelancaran tugas akhir ini.
8. Seluruh Dosen dan Staff Sekretariat Program Studi Sistem Informasi.
9. Bapak Moh. Nur Iman B.A Selaku Sekretaris Koperasi Pedagang Pasar Baru terimakasih atas kerja sama dan batuannya penulis dimudahkan dalam pengambilan data dan informasi yang ada di Koperasi tanpa dipersulit sedikitpun.
10. Seluruh Staff dan Karyawan Koperasi Pedagang Pasar Baru yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terimakasih atas semua bantuannya.
11. Papah, Mamah dan Keluarga
Sebagai orang tua dan keluarga dari penulis terima kasih banyak selalu memberikan dukungan baik berupa moril , materil dan doa yang telah diberikan kepada Fina tanpa mengenal lelah dan henti. “ maafkan atas semua tingkah laku Fina yang sering membuat susah kalian berdua”. Dari sekian tahun, baru ini yang bisa Fina berikan, Fina tahu ini belum sebanding dengan pengorbanan yang telah diberikan kepada Fina.
12. Iqbal Adhipermana tercinta terimakasih atas dukungan dan semangatnya, akhirnya selesai juga skripsinya, perjuangan yang lumayan sulit dalam menyusun skripsi mulai dari program sampai draft. Tapi akhirnya hasilnya
(6)
v
memuaskan dan bangga kita berjuang bersam-sama. Alhamdullilah kita lulus dalam waktu yang sama.
13.Teman-teman di kepengurusan HIMA MI Angkatan 2007 yang telah berjuang bersama-sama selama 2 tahun di Kepengurusan HIMA MI, serta Alumni-alumni HIMA MI yang telah memberikan pelajaran tentang berorganisasi.
14.Temen-temen seperjuangan skripsi : Iqbal adhipermana, Harli Mukti, Nina Rostina, Ade Suretno, Jemmy Sandi, Esson Sihombing, Hafid Yunus, Novi Fitri, Rani Puspita, Ajeng, Made Wiratama, Dede Mulyana, dan seluruh temen-temen yang tidak bisa disebutkan satu-persatu semoga setelah lulus kita bisa menerapkan ilmu yang kita dapat dan bisa menggapai cita-cita yang kita inginkan “AMIN”.
15. MI – 13 yang selalu kompak, semangat juga untuk teman-teman yang sedang menyusun skripsi tahun sekarang, semangat.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat berguna dalam pengembangan Ilmu Sistem Informasi, serta bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya, khususnya mahasiswa program studi Sistem Informasi dan umumnya bagi pihak lain yang membutuhkan.
Bandung, Juli 2011
(7)
1 1.1. Latar Belakang Penelitian
Kebutuhan Informasi di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini tentunya akan menjadi sangat penting sama halnya seperti kebutuhan sehari-hari. Jenis dan kapasitas informasi yang diperlukan pun tentu akan berbeda satu sama lain. Tidak sedikit orang menggunakan informasi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan dan informasi tersebut digunakan sebagai bahan untuk memperoleh hasil pencarian dari suatu pokok permasalahan dalam penelitian yang akan di analisis dan hasilnya akan di informasikan kepada publik.
Penginformasian tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah dengan melalui komputer sebagai media atau alat penyampaian informasi. Dengan menggunakan komputer, kita dapat memilih berbagai aplikasi yang akan kita gunakan dalam penyampaian informasi. Dengan sistem terkomputerisasi yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas suatu informasi, diharapkan hasilnya akan memberikan solusi dalam pengembangan penyampaian informasi.
Menyinggung hal diatas, di Negara Indonesia ini terdapat begitu banyak jenis pekerjaan, bidang usaha, perusahaan, instansi, departemen baik yang bersifat milik Negara ataupun swasta. Dalam suatu perusahaan atau instansi tentunya terdapat karyawan atau pegawai guna memajukan dan menggerakkan perusahaan tersebut.
(8)
Salah satu tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Cara kerja koperasi dengan melakukan penyimpanan dan peminjaman sejumlah uang untuk keperluan para anggota atau masyarakat dengan kata lain dalam menjalankan kegiatannya, koperasi memungut sejumlah uang dari setiap anggotanya kemudian dijadikan modal untuk dikelola kembali oleh pengurus koperasi dan dapat dipinjamkan kembali pada anggota atau masyarakat yang membutuhkannya.
Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung merupakan unit yang memberikan kemudahan pada anggota dan masyarakat dalam memberikan modal usaha dan penyimpanan uang, hal ini merupakan bagian dari kerja koperasi yang yang sangat penting sehingga membutuhkan suatu sistem informasi koperasi yang telah terintegrasi dan dapat mempermudah program kerja koperasi tersebut serta meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam penyampaian dan pengolahan informasi. Dengan menggunakan teknologi komputer sebagai alat pengolahan data diharapkan menghasilkan data yang tepat, cepat dan akurat. Aplikasi KSP ini merupakan suatu aplikasi yang dapat mengolah dan menyajikan data yang akan diterima oleh masing-masing sub bagian pada suatu perusahaan. Aplikasi KSP merupakan sistem informasi yang mempunyai peranan penting dalam unit usaha Koperasi Pedagang Pasar Baru. Apabila sistem pengolahan data tersebut tidak
(9)
disertai dengan pengendalian yang baik maka akan terbuka peluang-peluang yang dapat merugikan perusahaan.
Meninjau sistem pelayanan koperasi yang dilakukan di Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung ternyata masih ditemukannya pelayanan menggunakan sistem manual dalam mengelola administrasi,yakni mencatat di buku atau lembar dokumen koperasi. Misalnya data anggota, besar pinjaman, angsuran yang dibayar dan sebagainya. Hal tersebut melatar belakangi penulis untuk membangun suatu Aplikasi Perangkat Lunak koperasi di KPPB yang lebih mudah dimengerti oleh petugas.
Dengan ditingkatkannya pelayanan terhadap anggota, maka diharapkan meningkatkan profesionalitas independensi sebagai pelayanan masyarakat dalam bidang keuangan. Dengan struktur pemodalan yang lebih kokoh, penerangan prudential dan pengendalian resiko yang lebih baik serta dukungan dari semua pihak. Keberhasilan-keberhasilan itu tentunya tidak terlepas dari sistem informasi yang bersifat relevan, akurat, lengkap dan tepat waktu. Selain itu semua teknologi yang diterapkan juga mempengaruhi. Semua itu menjadi faktor pendukung untuk mencapai laba, karena tujuan koperasi umumnya adalah mencari laba yang maksimal, mempertahankan kelangsungan hidup dan mengejar pertumbuhan dalam usahanya.
Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan tadi di atas yang menjadi latar belakang, maka Skripsi ini berjudul “Perancangan Perangkat Lunak Aplikasi KSP Pada Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung”.
(10)
1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penyusun mengidentifikasikan masalah berdasarkan analisis awal penyusun yaitu :
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penelitian awal penulis, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Data tidak terintegrasi dengan benar karena pencatatan transaksi simpan pinjam masih dituliskan dalam formulir simpan pinjam dan buku kas sehingga menyebabkan kesulitan dalam pencarian data ketika data atau arsip semakin banyak.
2. Belum efektifnya perhitungan pembayaran cicilan angsuran pinjaman, karena belum digunakannya komputer, sehingga akan mengakibatkan lambatnya proses transaksi angsuran.
3. Pembuatan laporan membutuhkan waktu yang relatif lama, karena pembuatan laporan dilakukan dengan merekap data pada buku simpan pinjam dan buku kas besar.
4. Proses pelayanan simpan pinjam yang dilakukan cukup memakan waktu yang lama sehingga mengakibatkan kesalahan dalam menentukan keputusan untuk memberikan pinjaman dan dapat mengakibatkan tertundanya pekerjaan. Dengan begitu informasi yang dihasilkan pun tidak tepat waktu.
(11)
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem pelayanan simpan pinjam yang berjalan pada KPPB Bandung?
2. Bagaimana perancangan Perangkat Lunak Aplikasi KSP pada KPPB Bandung agar dapat berfungsi secara efektif dan efisien?
3. Bagaimana bentuk aplikasi program sistem informasi KSP yang dapat mendukung pengolahan data anggota, simpan pinjam dan data pembayaran angsuran pada KPPB Bandung?
4. Bagaimana implementasi Perangkat Lunak Aplikasi KSP pada KPPB Bandung?
1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti : Merancang dan membangun suatu aplikasi perangkat lunak KSP untuk sistem pelayann simpan pinjam pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung, yang berguna untuk petugas dan anggota KPPB Bandung.
(12)
2. Bagi Instansi : Memberikan sumbangan masukkan yang bermanfaat dalam meningkatkan kualitas pelayanan sistem informasi koperasi di KPPB, dengan meningkatkan kualitas sistemnya diharapkan bisa memberikan kepuasan pada anggota atau masyarakat.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sistem pelayanan simpan pinjam yang sedang berjalan pada KPPB Bandung.
2. Untuk membuat bentuk rancangan sistem informasi KSP pada KPPB Bandung.
3. Untuk membuat aplikasi program sistem informasi KSP yang dapat mendukung pengolahan data anggota, simpan pinjam dan data pembayaran angsuran pada KPPB Bandung.
4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi KSP yang telah dibuat untuk KPPB Bandung.
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kegunaan akademis dan kegunaan praktis berikut adalah uraian dari masing-masing penelitian ;
(13)
1.4.1. Kegunaan Akademis
Kegunaan akademis dari penelitian ini dibagi tiga yaitu sebagai berikut :
a. Untuk Pengembangan ilmu di bagian informatika sebagai masukkan dari sistem informasi pelayanan Koperasi Simpan Pinjam pada KPPB Bandung. b. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan oleh pihak lainnya khususnya
mahasiswa yang akan melakukan penelitian dalam bidang yang sama dan dijadikan bahan pembanding/refferensi.
c. Bagi penulis sendiri yaitu untuk meningkatkan wawasan pengetahuan di bidang Sistem Informasi dan untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat selama menempuh pendidikan.
1.4.2. Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah untuk memberikan masukkan yang bermanfaat kepada instansi agar dapat membangun sistem informasi pelayanan simpan pinjam baru berbasis komputer yang lebih mudah dimengerti oleh para petugas KPPB sebagai pengguna sistem informasi, sehingga dapat memberikan kemudahan dalam memberikan informasi kepada masyarakat dalam upaya peningkatan proses pelayanan simpan pinjam.
1.5. Batasan Masalah
Batasan masalah diperlukan agar penelitian tidak keluar dari jalur yang sudah ditetapkan. Maka dalam penelitian ini, batasan masalah yang diangkat sebagai berikut.
(14)
1. Pada perangkat lunak yang akan dibangun hanya mencangkup pengolahan data anggota koperasi, proses simpan pinjam dan pembayaran angsuran cicilan atau administrasi saja.
2. Pada Aplikasi yang dibangun penulis tidak membahas mengenai perhitungan SHU dan Keuangan.
3. Anggota yang bisa mendaftar hanya anggota yang mempunyai toko atau usaha didaerah komisariat pasar yang telah ditentukan oleh KPPB Bandung. 4. Metode aliran data yang digunakan adalah metode terstruktur, yang terdiri
dari Data Flow Diagram (DFD) dalam menggambarkan model fungsional dan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan model data.
1.6.Lokasi Dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi dan waktu penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
1.6.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu dilakukan di Koperasi Pasar Baru (KPPB) yang bertempat di Jl. Otto Iskandardinata No. 70 Bandung.
1.6.2. Waktu Penelitian
Dalam kegiatan penelitian ini diperlukan waktu yang cukup lama. Agar kegiatan dapat berjalan dengan efektif dan efisien maka diperlukannya konsep yang cukup terintegrasi. Pada penelitian yang akan dilakukan maka, penulis menetapkan perencanaan agar lebih tersusun dengan baik dan mudah
(15)
dilaksanakan karena adanya perencanaan, dengan itu penulis membuatkan jadwal penelitian sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
Tabel 1.1.
Jadwal Penyusunan Skripsi Tahun 2011
No Tahap Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Dokumentasi
Kebutuhan
2 Membuat Prototype
3 Evaluasi Prototype
4 Pembuatan Perangkat Lunak
5 Pengujian
Perangkat Lunak
(16)
10
Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dan dasar-dasar teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas penyusun sebagai landasan pemahaman dalam mengimplementasikan konsep-konsep tersebut ke dalam semua kegiatan untuk pengembangan sistem yang akan dibuat.
2.1. Konsep Dasar Sistem
Inti dari sebuah sistem adalah adanya bagian-bagian yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk menghasilkan tujuan. Keberadaan dan keterkaitan antar komponen atau bagian tersebut mutlak diperlukan dalam membentuk sebuah sistem. Karena semua sistem baik itu sistem besar yang kompleks maupun sistem kecil yang sederhana pasti memiliki subsistem yang terbentuk dari beberapa bagian atau elemen atau komponen yang saling bekerjasama.
Para ahli mengemukakan pengertian sistem seperti dibawah ini:
Pengertian sistem menurut (Andi Kristanto, 2008) : “Sistem adalah jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
2.1.1. Karakteristik Sistem
Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat kita lihat seperti pada gambar 2.1. berikut ini:
(17)
Gambar 2.1. Karakteristik Suatu Sistem (Sumber : Jogianto, 2002)
Adapun karakteristik ataupun sifat-sifat dari sistem tertentu yaitu : 1. Komponen Sistem (Components)
Setiap sistem baik dari sistem skala besar ataupun kecil sekalipun memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen. Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.
2. Penghubung Sistem (System Interface)
Media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lain. Melalui penghubung sistem ini, maka dapat saling memberi dan menerima sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem.
3. Lingkungan Luar (Environment)
Segala sesuatu yang berada diluar batas sistem, namun jika terdapat ketidak-serasian antara lingkungan luar sistem dengan sistem maka dapat
(18)
menyebabkan terganggunya fungsi sistem tersebut. Oleh karena itu haruslah senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya.
4. Batas Sistem (Bundary)
Daerah pemisah anatara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan sistem lingkungan luarnya. Batasan sistem memberikan ruang lingkup yang jelas dari suatu sistem, maka kita dapat memisahkan dan membedakan satu sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem dengan lingkungan luar.
5. Masukan Sistem (Input)
Bahan atau energi yang dimasukan kedalam sistem. Energi ini dimasukan kedalam sistem untuk diproses oleh sistem sesuai dengan fungsi dari sistem agar dapat menghasilkan proses keluaran.
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolahan Sistem (Procces)
Mesin yang digunakan secara mekanisme ataupun manual untuk mengubah masukan menjadi keluaran/ data menjadi informasi.
8. Sasaran dan Tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran, yang harus dicapai oleh sistem. Suatu sistem dapat diakatakan berhasil menjalankan fungsinya jika berhasil mencapai sasaran dan tujuan sistem tersebut.
(19)
2.1.2. Klasifikasi Sistem
Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu :
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak dapat dilihat dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Contoh sistem abstrak ini adalah filsafat. Sistem fisik merupakan sistem yang dapat dilihat dan sering digunakan oleh manusia. Contoh sistem computer, sistem akuntasi dan sebagainya.
b. Sistem Alamiah dan Buatan
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena pengaruh alam dan sistem buatan merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia.
c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem biasanya dan tidak terpengaruh dengan kondisi luar sistem. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan bagian luar sistem.
2.2. Konsep Dasar Informasi
Pengertian informasi menurut (Andi Kristanto, 2008) dalam bukunya berjudul Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya : “Informasi adalah data. Data menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.
(20)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerim. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancer dan akhirnya akan mati. Suatu organisasi tanpa adanya suatu informasi maka organisasi tersebut tidak bisa berjalan dan tidak bisa beroprasi.
2.2.1. Siklus Informasi
Data yang masih merupakan bahan mentah, apabila data tersebut tidak diolah maka data tersebut tidak akan berguna. Data akan dikatakan berguna apabila diolah melalui suatu model . model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.
Siklus pengolahan data dapat kita lihat seperti pada gambar 2.2. berikut ini:
Gambar 2.2.Siklus Pengolahan Data (Sumber : Andi Kristanto, 2008) 2.2.2. Kualitas Informasi
Kualitas dari informasi tergantung dari 3 hal yang sangat dominan yaitu keakuratan informasi, ketepatan waktu dari informasi dan relevan. Ketiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
INPUT
UMPAN BALIK
OUTPUT UMPAN
BALIK
(21)
1. Akurat
Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi yang menerima informasi tersebut. Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian sistem informasi banyak sekali gangguan-gangguan yang datang dan dapat merubah isi dari informasi tersebut. Ketidak akuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak dan merubah data-data asli tersebut.
Adapun komponen akurat meliputi :
a. Kelengkapan (Completeness) Informasi
Informasi yang dihasilkan terdiri dari satu kesatuan informasi yang menyeluruh dan mencakup berbagai hal yang terkait didalamnya. Karena apabila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuanya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
b. Kebenaran (Correctness) Informasi
Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
c. Keamanan (Security) Informasi
Sebuah informasi harus aman, dalam arti hanya diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan saja sesuai dengan sifat dan tujuan dari informasi tersebut.
(22)
2. Tepat Waktu (Timeliness)
Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab jika informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi. Informasi yang terlambat akan menjadi usang dan tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga jika digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam pengambilan keputusan dan tindakan. Kondisi demikian akan menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.
3. Relevansi (Relevansy)
Informasi harus mempunyai manfaat bagi penerima informasi, sebab informasi ini akan digunakan untuk pengambilan keputusan dalam pemecahan suatu permasalahan. Pengukuran nilai relevansi, akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan “ How is the message used for problem solving
(decision masking)?”. Informasi akan lebih relevan jika memberikan manfaat
bagi pemakaianya.
4. Ekonomis, Efisien dan Dapat Dipercaya
Informasi yang dihasilkan harus mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir dengan nilai keefektivitasannya,. Selain itu informasi yang dihasilkan juga dapat dipercaya kebenarannya dan tidak mengada-ada.
(23)
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi.
Sistem informasi didefinisikan oleh (Andi Kristanto, 2008) adalah sebagai berikut : ”Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
Sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai suatu kesatuan dari berbagai informasi yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk keperluan dan tujuan tertentu.
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
Adapun keenam blok tersebut adalah sebagai berikut : 1. Blok Masukkan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disisi termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
(24)
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombiansi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi
Teknologi diguanakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membentu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian, yaitu : teknisi (Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).
5. Blok Basis data
Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
6. Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
(25)
2.4. Konsep Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa:
a. Ketidakberesan
Ketidakberesan pada sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Ketidak beresan ini dapat berupa :
i) Kecurangan-kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang terjamin;
ii) Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin;
iii) Tidak efisiennya operasi;
iv) Tidak ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
b. Pertumbuhan Organisasi
Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas. Volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntasi yang baru. Karena adanya
(26)
perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Perangkat keras komputer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat berkembang. Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen. Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang asa.
3. Adanya instruksi-instruksi
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instrukai dari atas pimpinan atau dari luar organisasi, seperti peraturan pemerintah dan sebagainya.
Dengan dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatan-peningkatan ini, yaitu sebagai berikut :
1. Performance (Kinerja)
Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari :
(27)
a. Throughput, yaitu jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu.
b. Response time, yaitu rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan
ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
2. Economy (Ekonomis)
Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
3. Control (Pengendalian)
Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
3. Efficiency (Efisisensi)
Peningkatan terhadap efisiensi operasi, yaitu bagaimana sumber daya digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari output dibagi dengan inputnya.
5. Service (Pelayanan)
Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.
2.4.1. Metode Pengembangan Sistem
Metode penyelesaian masalah sistem informasi pengelolaan simpan pinjam yang telah dibahas sebelumnya adalah dengan menggunakan metode
Prototype model.
Metode protyping yaitu metode pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat dievaluasi oleh pemakai.
(28)
Gambar 2.3. Metode Prototyping.
(Sumber : Raymond McLeod, George Schell, ”Sistem Informasi Manajemen”)
Prototyping dimulai dengan pengumpulan kebutuhan, pengembang dan
pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasikan segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dengan definisi yang jelas merupakan suatu keharusan, kemudian dilakukan ‘perancangan’. Perancangan membawa kepada konstruksi sebuah prototipe.
Prototipe tersebut dievaluasi dan dipakai untuk membagi kebutuhan
pengembangan perangkat lunak.
Iterasi terjadi pada saat prototipe disetel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukan.
Secara ideal prototipe berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototipe yang sedang bekerja
(29)
dibangun pengembang harus mempergunakan fragmen-fragmen program yang ada yang memungkinkan program yang bekerja untuk dimunculkan secara cepat.
2.5.Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur
Untuk merancang sistem diperlukan suatu alat bantu yang dalam hal ini penyusun menggunakan alat bantunya yaitu:
2.5.1. Bagan Alir Sistem (FlowMap)
Flowmap adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.
Ada dua macam flowmap yang menggambarkan proses dengan menggunakan komputer :
1. Sistem Flowmap
Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan menunjukan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data.
2. Program Flowmap
Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program.
2.5.2. Diagram Konteks
Definisi diagram konteks adalah penggambaran semua elemen-elemen yang terlibat dalam suatu sistem dan elemen-elemen yang terlibat dalam suatu
(30)
sistem arus data yang masuk ke dalam sistem dan luar sistem digambarkan dengan jelas.
Diagram konteks meliputi beberapa sistem antara lain: 1. Kelompok pemakai, organisasi atau pihak lain. 2. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan. 3. Data dihasilkan oleh sistem.
4. Penyimpangan data.
5. Batasan antara sistem yang dirancang dengan lingkungan.
2.5.3. DFD (Data Flow Diagram)
Diagram alir atau DFD (Data Flow Diagram) adalah representasi dari suatu sistem yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta seluruh keterlibatan diantara bagian-bagian yang ada. Sistem yang dimaksud berupa sistem otimatis, manual atau gabungan dari keduanya. Diagram arus data ini digunakan untuk menggambarkan berapa hal meliputi komponen-komponen dalam sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal dan tujuan data serta penyimpanan data.
Simbol-simbol yang digunakan oleh diagram arus data adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan Luar (Exsternal Entity)
Merupakan kesatuan (entity) diluar lingkungan sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada lingkungan luarnya yang akan memberikan masukan (input) atau menerima keluaran (output) dan dari
(31)
sistem kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi kotak. Simbol entitas dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar 2.4. Simbol Entitas di DFD 2. Proses (Process)
Proses sering dikenal dengan nama Bubble, fungsi atau informasi. Komponen proses manggambarkan bagian dari sistem. Yang mentransformasikan input ke output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan transformasi satu input atau lebih menjadi output. Dan setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap sebagai berikut :
a. Identifikasi Proses
Umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor dari proses dan ditulis pada bagian atas simbol proses.
b. Nama Proses
Menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya. Nama proses diletakkan dibawah Identifikasi Proses.
Gambar 2.5. Simbol Proses Anggota
1.0 Input
data anggota
(32)
3. Arus Data (Data Flow)
Menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses. Disimbolkan dengan suatu panah yang mengalir diantara proses, simpanan data (data store), dan kesatuan luar (external entity). Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti, seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.6. Simbol Arus Data
4. Simpanan Data (Data Store)
Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa : a. Suatu file atau database di sistem computer
b. Suatu arsip atau catatan manual
c. Suatu kotak tempat data di meja seseorang d. Suatu table acuan manual
e. Suatu agenda atau buku
Simpanan data di DFD dapat disimbolakan dengan sepasang garis horizontal parallel seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.7. Simbol Simpanan (Data Store)
Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut :
a. Alur data dari store yang berarti sebagai pembacaan atau pengaksesan data untuk suatu proses.
Formulir Pendaftaran
(33)
b. Alur data ke proses berarti pengupdatetan data seperti menambah data, menghapus ataupun mengubah.
2.5.4. Kamus Data
Kamus data dapat merupakan hasil property dari data. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi anatara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database.
Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih terinci dapat dilihat di kamus data.
2.6. Perancangan Basis Data
Basis data dapat didefiniskan sebagai suatu wadah yang dapat menampung kumpulan file yang dapat dimanipulasi.
Untuk dapat merancang database yang dapat digunakan secara optimal kita harus memperlihatkan konsistensi dan integrasi data. Kesulitan utama dalam
(34)
merancang database adalah bagaimana merancang database yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang.
2.6.1. Normalisasi
Normalisasi yaitu suatu proses pengelompokan elemen data pada suatu tabel yang menyatakan entitas tersebut.
Teknik normalisasi ini dapat membantu dalam merancang sistem informasi baik yang menggunakan database maupun file konvensional. Proses normalisasi melalui tiga tahap, yaitu aturan bentuk normal yang digunakan biasanya sebagai berikut:
1. Bentuk Normal Pertama
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika
atomik, yaitu tidak ada atribut berulang pada suatu skema relasi dan tidak
duplikasi, yaitu nilai dari atribut tidak ada yang bernilai ganda. 2. Bentuk Normal Kedua
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika: a. Sudah memenuhi bentuk normal kesatu
b. Semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer atau tidak ada ketergantungan fungsi sebagian (Partical
Functional Dependency).
3. Bentuk Normal Ketiga
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika: a. Sudah memenuhi bentuk normal kedua
(35)
b. Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transif terhadap kinci primer. Contoh pada tahap kedua sudah menjadi bentuk normal ketiga karena semua atribut tergantung pada primary key.
2.6.2. ERD (Entity Relation Diagram)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan
(network) yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Tujuan utama dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan struktur objek data (entity) dan hubungan (relationship) yang ada pada objek tersebut. ERD berguna bagi profesional sistem, karena ERD memperlihatkan hubungan antara data store pada DFD.
Komponen utama ERD terdiri dari :
1. Entitas (Entity) dan Himpunan Entitas (Entity Sets).
Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksitansinya) dan dapat dibedakan dari suatu yang lain. Sederhananya, Entitas menunjukkan pada individu suatu objek, sedang Himpunan Entitas menunjukkan pada rumpun (Family) dari individu tersebut.
2. Relasi (relationship)
Adalah hubungan yang terjadi antara instance dari satu atau lebih tipe entitas.
Relationship tidak mempunyai keberadaan fisik kecuali yang mewarisi dari
hubungan entitas tersebut. 3. Atribut (Atributes/ Properties).
Setiap Entitas pasti memiliki Atribut yang mendeskripsikan karakteristik
(36)
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antara entitas tersebut, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Kardinalitas relasi yang terjadi diantara entitas (misalnya A dan B) dapat berupa:
1. Satu ke Satu (One to One).
Yang berarti entitas A berhubungan dengan entitas B, dan begitu juga sebaliknya.
Gambar 2.8. Kardinalitas Relasi Satu ke Satu
(Sumber :“Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”, Andi Kristanto,2008) 2. Satu ke Banyak (One to Many)
Yang berarti entitas A dapat berhubungan banyak pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana entitas B berhubungan paling banyak dengan satu entitas A.
Gambar 2.9. Kardinalitas Relasi Satu ke Banyak
(Sumber :“Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”, Andi Kristanto,2008)
A B
(37)
3. Banyak ke Satu (Many to One).
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan banyak dengan entitas A, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas A berhubungan paling banyak satu pada entitas B.
Gambar 2.10. Kardinalitas Relasi Banyak ke satu
(Sumber :“Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”, Andi Kristanto,2008)
4. Banyak ke Banyak (Many to Many).
Yang berarti setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada entitas A.
Gambar 2.11. Kardinalitas Relasi Banyak ke banyak
(Sumber :“Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”, Andi Kristanto,2008) 2.6.3. Struktur File
Perancangan basis data dimulai dari menggambarkan diagram ERD hingga menentukan struktur file. Penentuan struktur file dilakukan dengan menentukan file-file apa saja yang harus disediakan dan yang digunakan didalam sistem.
A B
(38)
Pemilihan file dapat ditentukan dari skema ERD yang telah dalam bentuk tabel normal.
2.7. Definisi Koperasi
Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan.
Koperasi memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan ongkos (bunga) yang relative lebih rendah. Akan tetapi untuk mendapatkan pinjaman/kredit koperasi memerlukan modal. Modal koperasi yang paling utama adalah dari simpanan anggota itu sendiri. Dari uang simpanan yang dikumpulkan secara bersama-sama jika uang tersebut telah terkumpul maka pinjaman dapat diberikan kepada anggota yang membutuhkan pinjaman.
Tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota dan memajukan daerah kerja serta menunjang program pemerintah dalam pengembangan perekonomian usaha kecil dan micro.
Itulah beberapa pengertian mengenai Koperasi, yang sudah menjelaskan pengertian koperasi dari berbagai sisi. Namun jika hanya sebatas pengertian tidak akan cukup untuk lebih mengenal koperasi, maka akan dicoba menjelaskan selanjutnya mengenai hal-hal apa saja yang ada di dalam manajemen koperasi.
(39)
2.7.1. Jenis – Jenis Koperasi
Jenis koperasi didasarkan pada kesamaan usaha atau kepentingan ekonomi anggotanya. Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya. Jenisnya adalah :
a. Koperasi Produsen.
Koperasi produsen beranggotakan orang-orang yang melakukan kegiatan produksi (produsen). Tujuannya adalah memberikan keuntungan yang sebesar besarnya bagi anggotanya dengan cara menekan biaya produksi serendah rendahnya dan menjual produk dengan harga setinggi tingginya. Untuk itu, pelayanan koperasi yang dapat digunakan oleh anggota adalah Pengadaan bahan baku dan Pemasaran produk anggotanya.
b. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen beranggotakan orang-orang yang melakukan kegiatan konsumsi. Tujuannya adalah memberikan keuntungan yang sebesar besarnya bagi anggotanya dengan cara mengadakan barang atau jasa yang murah, berkualitas, dan mudah didapat. Contoh :
- Koperasi simpan pinjam
- Koperasi serba usaha ( konsumen)
2.7.2. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam
Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota koperasi-koperasi lain dan atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk tabungan, dan simpanan koperasi berjangka. Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
(40)
kesepakatan pinjam-meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutang setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan. Kegiatan usaha koperasi simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkan melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan atau anggotanya.
2.7.3. Modal Usaha Koperasi
Sumber modal koperasi agar dapat menjalankan usaha adalah modal Koperasi yang berasal dari macam-macam simpanan sesuai dengan anggaran dasar, dapat juga diperoleh dari simpanan Sukarela dan penerimaan lain yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar.
2.7.3.1. Jenis- Jenis Simpanan Koperasi
Ada beberapa macam simpanan yang ada di Koperasi Pedagang pasar Baru (KPPB) Bandung ini. Jika anggota akan melakukan simpanan berikut adalah beberapa simpanan yang ada di KPPB Bandung :
1. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan hanya satu kali oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
(41)
2. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulan. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. 3. Simpanan Wajib Khusus
Simpanan wajib Khusus adalah simpanan yang dikenakan kepada anggota yang menerima pinjaman dari koperasi. Besar pinjaman khusus 1% dari pinjaman sebesar Rp. 5.000.000,- kebawah, sedangkan pinjaman diatas Rp. 5.000.000,- dikenakan 1,5%.
4. Simpanan 12 Juli
Simpanan 12 Juli adalah simpanan yang diselenggarakan setiap menjelang adalah sejumlah simphari Koprerasi (bulan Juli). Besar simpanan tiap anggota minimal Rp. 100.000,- penabung terbanyak simpanan 12 Juli akan diberi hadiah dan penghargaan dari KPPB Bandung dan diserahkan pada saat diselenggarakan rapat anggota tahunan.
5. Simpanan Sukarela
Simpanan Sukarela adalah sejumlah simpanan pribadi anggota yang bersifat tidak wajib bagi anggota.
6. Simpanan Haji dan Qurban
KPPB Bandung menghimpun simpanan ongkos naik haji (ONH) dan simpanan qurban bagi anggotanya.
(42)
7. Simpanan Berjangka
Simpanan yang dilakukan anggota dan merupakan modal pendukung saja, jika Koperasi sedang membutuhkan dana.
2.7.3.2. Jenis – Jenis Pinjaman Koperasi
Koperasi memberikan pinjaman pada anggotanya baik yang produktif maupun yang konsumtif dengan beberapa jenis pinjaman yaitu :
1. Pinjaman diatas simpanan
Pinjaman diatas simpanan biasanya memiliki jasa 1,5% dalam waktu 24 bulan dengan jaminan akta/sertifikat, BPKB kendaraan dan lain-lain. Dengan melakukan 5 kali simpanan maksimal ketentuan peminjaman.
2. Pinjaman dibawah simpanan
Pada pinjaman dibawah simpanan yang sering digunakan oleh anggota koperasi dan memiliki jasa 1% dengan jangka waktu 12 bulan tapi tidak menggunakan jaminan, tapi dengan melakukan 5 kali simpanan anggota biasa meminjam pinjaman.
3. Denda adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh anggota jika melewati batas waktu pembayaran yang telah ditentukan.
4. Jasa adalah sesuatu hal yang dilakukan oleh koperasi kepada anggota.
5. IDK adalah biaya administrasi per bulan yang harus dibayar anggota dan biayanya telah ditentukan oleh pengurus KPPB Bandung.
(43)
2.8. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam pembuatan program ini adalah sebagai berikut :
2.8.1. Sekilas Tentang Visual basic 6.0
Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman
yang bekerja dalam lingkup Ms. Windows yang banyak digunakan saat ini. Karena
Visual Basic 6.0 (yang sering juga disebut VB) merupakan bahasa pemrograman,
maka didalamnya berisi perintah-perintah atau intruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Tugas-tugas tersebut dapat dijalankan apabila ada respon dari pemakai, misalnya memilih tombol, memilih menu dan sebagainya.
Beberapa kemampuan dari Visual Basic 6.0 antara lain sebagai berikut :
a. Membuat program aplikasi berbasis windows.
b. Membuat objek-objek pembantu program, misalnya file Help, control ActiveX, dan sebagainya.
c. Menguji program dan menghasilkan program akhir berekstensi EXE yang langsung dapat digunakan.
Dengan Visual Basic 6.0 ini, anda akan merasa mudah untuk mempelajarimya, karena telah tersedia beberapa pilihan perintah yang dapat diambil sesuai dengan kebutuhan.
(44)
2.8.2. SQL Server 2000
Microsoft SQL Server diperkenalkan pada tahun 1990 untuk platform
Microsoft OS/2 dalam kerjasamanya dengan sistem basis data. SQL Server 2000
dikomersilkan pada tahun 2000 dan mempunyai desain modern. SQL Server 2000 adalah mesin database client/server yang berbeda dengan database komputer tunggal tradisional yang memakai sistem pemakaian file secara bersama-sama (misalnya dBase, Microsoft Jet, Microsoft Visual Foxpro). Database sistem memakai file secara bersama-sama bergantung pada sebuah proses client tunggal
per user untuk memanipulasi data pada file yang dipakai bersama pada server
jaringan.
SQL Server 2000 memberikan bahasa dan antarmuka yang baik untuk
pemrograman dan komunikasi pada server. Transact SQL adalah bahasa pemrograman server yang merupakan superset dari ANSI-SQL. ANSI-SQL mendifinisikan empat perintah dasar untuk memanipulasi data yaitu SELECT,
INSERT, UPDATE, DELETE, dan sejumlah perintah untuk mendefisikan struktur
database.
SQL Server 2000 memakai konsep transaksi dan logging transaksi untuk
menjamin konsistensi dan kemampuan recover informasi yang dismpan didalam
database SQL Server mendukung backup secara online. File-file data yang
dipakai pada aplikasi database dibuka secara ekslusif oleh proses server. Oleh sebab itu melakukan backup pada file secara individu tidak memungkinkan, kecuali server diberhentikan terlebih dahulu. Backup database dapat dilakukan meskipun ada transaksi yang aktif.
(45)
2.8.3. Sekilas Tentang Cristal Report
Crystal Reports dirancang untuk membuat laporan yang dapat digunakan
dengan bahasa pemrograman berbasis Windows, seperti Borland Delphi, Visual
Basic, Visual C/C++, dan Visual Interdev. Menurut Hadi, (2003) ada beberapa
kelebihan dari Crystal Reports ini adalah :
a. Dari segi pembuatan laporan, tidak terlalu rumit yang memungkinkan para programmer pemula sekalipun dapat membuat laporan yang sederhana tanpa melibatkan banyak kode pemrograman.
b. Integrasi dengan bahasa-bahasa pemrograman lain yang memungkinkan dapat digunakan oleh banyak programmer dengan masing-masing keahlian.
c. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format populer seperti
Microsoft Word, Excel, Access, Adobe Acrobat Reader, HTML dan sebagainya.
2.9. Jaringan Komputer
Jaringan komputer yaitu sebuah jaringan yang menghubungkan komputer satu dengan komputer lain. Membangun sebuah jaringan komputer untuk perangkat-perangkat komputer akan mendapatkan beberapa keuntungan, yaitu : 1. Kemampuan resources sharing, yaitu kemampuan berbagi pakai sumber daya
yang terdapat dan terhubung dalam jaringan komputer tersebut,
2. Memungkinkan pengguna komputer untuk menggunakan perangkat komputer lain untuk mengakses data yang terdapat pada sebuah komputer pada saat komputer tersebut digunakan orang lain,
(46)
3. Memungkinkan dilakukan pemusatan data sehingga akan meningkatkan faktor keamanan data, terutama karena data tidak akan dapat diakses oleh orang yang tidak berhak,
4. Keuntungan lain adalah kemungkinan dilakukan kontrol terhadap penggunaan perangkat komputer yang terdapat dalam jaringan tersebut.
Jaringan komputer merupakan alternatif yang bisa digunakan uintuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul sehubungan dengan
penggunaan komputer.
2.9.1. Tipe Jaringan Komputer
Menurut fungsi komputer pada sebuah jaringan, maka tipe jaringan komputer dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu :
2.9.1.1. Jaringan Peer to Peer
Pada jaringan peer to peer setiap komputer yang terhubung pada jaringan dapat berkomunikasi dengan komputer-komputer lain secara langsung tanpa melalui komputer perantara. Pada jaringan tipe ini, sumber daya komputer terbagi pada seluruh komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut, baik sumber daya yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak dan data. Komputer yang terhubung dalam jaringan peer to peer mampu untuk bekerja sendiri sebagai sebuah komputer stand alone. Membangun sebuah jaringan bisa menggunakan komputer-komputer yang memiliki kemampuan yang setara, karena keamanan dalam jaringan tersebut diatur dan dikontrol oleh masing-masing komputer dalam jaringan tersebut.
(47)
2.9.1.2. Jaringan client server
Pada jaringan client server terdapat sebuah komputer yang berfungsi sebagai server sedangkan komputer-komputer yang lain berfungsi sebagai client.
Server berfungsi dan bertugas melayani seluruh komputer yang terdapat dalam
jaringan tersebut. Pelayanan yang diberikan komputer server adalah :
1. Disk sharing, yaitu berupa penggunaan kapasitas disk secara besama-sama
pada komputer client.
2. Print sharing, yaitu berupa pengguanaan perangkat printer secara
bersama-sama.
3. Penggunaaan perangkat-perangkat lain secara bersama , dengan data dan sistem aplikasi yang ada.
4. Mengatur keamanan jaringan dan data dalam jaringan.
5. Mengatur dan mengontrol hak dan waktu akses perangkat-perangkat yang ada dalam jaringan.
Client menerima pelayanan dari komputer server. Client berisi aplikasi basis
data dan server berisi DBMS dan basis data. Setiap aktivitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dahulu ditangani oleh client. Client kemudian mengupayakan agar semua proses sebisa mungkin ditangani sendiri. Jika ada proses yang harus melibatkan data yang tersimpan pada basis data, barulah client melakukan kontak dengan server. Pada sistem client server, client akan mengirimkan message (perintah) query pengambilan data. Selanjutnya server yang menerima message tersebut akan menjalankan query dan hanya hasilnya yang akan dikirimkan kembali ke client.
(48)
Keunggulan:
1. Kecepatan akses lebih tinggi
2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik 3. Sistem back-up data lebih baik
4. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server) 5. Skalabilitas
6. Fleksibel
7. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi ke dalam system
8. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama
Kelemahan:
1. Biaya operasional relatif lebih mahal.
2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
4. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien)
Gambar 2.12. Sistem Jaringan Client-Server (Sumber : www.ilmu komputer.com )
(49)
43 3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam pembuatan perangkat lunak KSP ini adalah pada Koperasi Pedagang pasar Baru (KPPB) Bandung, dimana Koperasi ini dapat membantu mensejahterakan anggotanya dengan meminjamkan sejumlah uang tanpa bunga yang teralu besar dan tidak membebankan anggotanya.
3.1.1.Sejarah Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung (KPPB)
Dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor : 25 Tahun 1992 tentang pekoprasian pasal 1 secara jelas dicantumkan mengenai pengertian koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar pada ajas kekeluargaan.
Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung ini didirikan pada tanggal 26 April 1975 dengan orang yang bertindak sebagai sponsor adalah Mgs. Abdul Roni Kepala bagian Pemasaran atau Humas PT. Unicorn Investor dan Kontraktor pada proyek Peremajaan Pasar Baru.
Proses pembentukan KPPB Bandung melalui waktu yang cukup panjang kerena sebagian besar pedagang sudah tidak menaruh kepercayaan lagi terhadap koperasi, mengingat pengalaman pada masa lalu sebelum ada UU Nomor 12 tahun 1967 mengenai pokok-pokok perkoperasian apalagi di Pasar Baru sebelumnya pernah ada koperasi lain yang tidak bertahan lama yang kemudian
(50)
hancur dan tidak ada ujung pangkalnya, para pedagang merasa dirugikan karena mereka sudah membayar simpanan-simpanan yang dipungut koperasi sehingga membuat pedagang dan masyarakat tidak percaya lagi dengan koperasi.
Para pedagang ekonomi lemah yang memerlukan bantuan modal atau pinjaman segan meminjam pada Bank karena tidak dapat memenuhi persyaratan Bank tersebut dan mereka sudah tidak percaya terhadap koperasi maka jalan termudah bagi mereka adlah meminjam kepada rentenir dengan akibat usaha mereka akhirnya banyak yang menggulung tikar karena bunga yang ditetapkan rentenir sangat tinggi, sehingga untuk mengajak dan menyadarkan lagi para pedagang sekitar tentang betpa perlu dan pentingnya koperasi, dilakukan dengan cara membantu pemodalan mereka guna mngembangkan usaha dan sekurang-kurangnya mempertahankan usaha mereka.
Sehubungan dengan hal tersebut diadakan pertemuan-pertemuan yang bersifat kekeluargaaan terutama dengan para tokoh atau sesepuh pedagang guna mencapai titik temu dan kesepakatan untuk mendirikan koperasi lagi di Pasar Baru.
Musyawarah pembentukan koperasi diawali pada tanggal 15 April 1975 dihadiri oleh 23 orang, musyawarah ini membuahkan keputusan bahwa pada tanggal 25 April 1975 diresmikannya koperasi dengan nama “Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung” adapun berdirinya Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung ini mempunyai tujuan-tujuan tertentu, antara lain :
a. Turut menujang program pemerintah mensejahterakan rakyat khususnya anggota beserta keluarganya.
(51)
b. Membebaskan para pedagang khususnya anggota koperasi dari cengkraman lintah darat atau rentenir.
c. Turut menstabilkan harga produk yang dijual di Pasar Baru.
3.1.2. Visi dan Misi Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung (KPPB)
Visi adalah gambaran tentang keadaan masa depan yang diinginkan, berisi cita dan citra yang ingin diraih oleh organisasi/instansi. Visi secara sederhana dapat dikatakan adalah masa depan yang realistis, dapat dipercaya, dan menarik untuk organisasi anda. Visi hanya merupakan ide atau gambaran masa depan yang lebih diinginkan, akan tetapi visi yang tepat ( right vission ) adalah sebuah ide yang mampu menggerakan seluruh keahlian, bakat, dan sumber daya dari suatu organisasi untuk menggapai masa depan.
Misi adalah tujuan dasar, karakter dan nilai-nilai filosofis yang semua hal tersebut akan membentuk postur organisasi yang diinginkan. Hasil dari tugas ini biasanya disebut dengan pernyataan misi yang menyediakan pondasi budaya organisasi yang akan mengarahkan langkah-langkahnya kedepan.
Visi :
“Terwujudnya Koperasi Pedagang Pasar Baru Yang Profesional, Mandiri, Dapat Mensejaterakan Anggotanya dengan Pelayanan Yang Maksimal Serta
(52)
Misi :
1. Mengembangkan usaha Koperasi Pedagang Pasar Baru yang dapat mensejahterakan anggotanya,
2. Meningkatkan manajemen dan profesionalisme kewira koperasian pengurus, pengawas serta anggotanya,
3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana bagi kelancaran usaha KPPB ini dalam pelayanan pada anggotanya,
4. Meningkatkan peran serta fungsi sebagai lembaga ekonomi yang berwatak kerakyatan.
3.1.3. Fungsi dan Peran Koperasi
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
1. Membangun serta mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial,
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat,
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional,
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
(53)
3.1.4. Prinsip Koperasi
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis,
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besar jasa usaha masing-masing anggota,
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, 5. Kemandirian,
6. Pendidikan perkoprasian, 7. Kerjasama antar koperasi.
3.1.5. Asas Koperasi
Koperasi Indonesia berasaskan kekeluargaan dan kegotong royongan. Asas ini sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, yang juga menganut tata kehidupan yang berasaskan kekeluargaan dan bekerjasama saling membantu. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa asas koperasi meliputi :
1. Asas kekeluargaaan, mencerminkan terdapat kesadaran budi hati nurani manusia untuk bekerja sama dalam koperasi oleh semua untuk semua, dibawah pimpinan pengurus dari para anggota atas dasar keadilan dan kebenaran serta keberanian berkorban bagi kepentingan bersama.
2. Asas kegotong royongan, berarti pada koperasi terdapat kesadaran dan semangat bekerja sama, rasa tanggung jawab bersama tanpa memikirkan diri sendiri, melainkan selalu untuk kesejahteraan bersama.
(54)
3.1.6. Landasan Koperasi
Landasan koperasi merupakan suatu dasar tempat berpijak yang memungkinkan koperasi untuk tumbuh dan berdiri kukuh serta berkembang dalam pelaksanaan usaha-usaha untuk mencapai tujuan dan cita-cita koperasi. Faktor utama yang menentukan pembentukan koperasi adalah terdapat sekelompok orang yang telah seia-sekata untuk bekerja sama. Oleh karena itu landasan koperasi terutama terletak pada anggota. Dalam sistem hukum di Indonesia, koperasi telah mendapatkan tempat yang pasti, sehingga landasan hukum koperasi di Indonesia sangat kuat. Landasan-landasan koperasi, dapat terbagi atas:
1. Landasan Idiil Koperasi Indonesia
Yang dimaksud landasan idiil koperasi adalah landasan yang digunakan dalam usaha mencapai cita-cita koperasi. Koperasi sebagai kumpulan sekelompok orang, bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota. Gerakan koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat bertujuan mencapai masyarakat adil dan makmur sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
2. Landasan Struktural dan Gerak Koperasi Indonesia
Yang dimaksud dengan landasan struktural koperasi adalah tempat koperasi berpijak dalam susunan hidup bermasyarakat. Tata kehidupan di dalam suatu negara diatur dalam suatu Undang-Undang Dasar. Di Indonesia berlaku Undang-Undang Dasar 1945, yang merupakan ketentuan atau tata tertib dasar
(55)
yang mengatur falsafah hidup dan moral cita-cita suatu bangsa dan koperasi di Indonesia berlandaskan Undang Undang Dasar 1945.
3. Landasan Mental Koperasi Indonesia
Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi. Rasa setia yang merupakan sifat asli bangsa Indonesia, telah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dulu. Sifat ini tercermin dalam bentuk perbuatan dan tingkah laku yang nyata yaitu gotong royong. Setia kawan haruslah disertai dengan kesadaran akan harga diri. Keinsyafan akan harga diri sendiri dan percaya pada diri sendiri adalah mutlak untuk menaikkan derajat penghidupan dan kemakmuran. Atas dasar itu dalam koperasi harus tergabung kedua landasan mental itu, yaitu setia kawan dan kesadaran berpribadi sebagai dua unsur yang dorong-mendorong, hidup-menghidupi dan awas-mengawasi.
3.1.7. Struktur Organisasi KPPB Bandung
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dasar dalam menejemen sebuah instansi pemerintah atau perusahaan, karena dengan mempelajari struktur organisasi akan dengan mudah pula mempelajari kehidupan suatu instansi atau perusahaan. Baik jenjang otoritas, wewenang, hubungan antar anggota maupun tanggung jawab masing-masing.
Struktur organisasi ini juga menggambarkan hubungang yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan. Struktur organisasi akan memudahkan pimpinan organisasi atau perusahaan dalam mengatur dan mengkondisikan unit kerja atau
(56)
bagian-bagian yang terlibat disuatu organisasi dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi diperlukan bagi perusahaan atau instansi pemerintah agar tercipta situasi kerja yang teratur dan lancer tanpa terjadi tumpang tindih tugas, wewenang dan tanggung jawab. Berikut adalah gambar struktur organisasi di KPPB Bandung.
Gambar 3.1. Struktur Organisasi KPPB Bandung (Sumber : Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung)
Keterangan ;
Garis Utuh : Perintah / Pertanggung Jawaban / Pelayanan Ketua Umum
Sekretaris Ketua I Ketua II Bendahara
Staf Sekretaris
Bag. USP
Bag. Niaga
Bag Jasa
Bag. Pembukuan
Kasir /Keuangan Rapat Anggota
Petugas
(57)
3.1.8. Deskripsi Tugas
Adapun deskripsi jabatan di Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung KPPB sesuai dengan bab III tentang pembagian tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut :
1. Rapat Anggota yang terdiri dari : a. Rapat Kelompok
Rapat kelompok diadakan oleh masing-masing kelompok anggota dan masing-masing komisariat pasar yang ada pada wilayah kerja KPPB. Rapat kelompok ini disebut juga dengan Pra-RAT (Rapat Anggota Tahunan).
b. Rapat Anggota Tahunan
RAT merupakan kekuatan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi. Dalam keputusan RAT sejauh mungkin diambil berdasarkan hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan, jika tidak tercapai kata mufakat kepuusan diambil berdasarkan suara terbanyak anggota yang hadir. RAT ini diadakan setahun sekali.
2. Pengurus
Pengurus pada KPPB menurut fungsinya terdiri atas pengurus pleno dan pengurus harian. Pengurus pleno bertanggung jawab atas perencanaan dan penyelenggaraan RAT sedangkan pengurus harian bertanggung jawab dalam kegiatan operasional KPPB sehari-hari, seperti memberikan pelayanan kepada para anggota koperasi .
(58)
3. Badan Pemeriksa
Badan pemeriksa sebagai lembaga atau tenaga internal control setiap saat dapat melaksanakan pemeriksaan atas pelaksanaan tugas kepengurusan dan segala administrasi keuangan. Anggota badan pemeriksa dipilih dari dan oleh anggota dalam suatu RAT.
4. Badan Penasihat
Pada tahun-tahun sebelumnya selama berdirinya KPPB tidak ada dewan penasihat, kemudian pada tahun 1988 diraskan bahwa perlunya dewan penasihat yang ditunjuk dari anggota KPPB. Dewan penasihat ini berguna bagi kepentingan KPPB tersebut.
5. Komisaris Pasar
Yaitu untuk mempermudah kelancaran komunikasi antara pengurus dengan anggota yang berada diluar lingkungan Pasar Baru, maka dibentuklah komisaris-komisaris pasar yang diketuai oleh seorang komisaris dan wakilnya.
6. Utusan Kelompok
Setiap kelompok terdiri atas 20 sampai 25 orang anggota, yang dikelompokan berdasarkan lokasi usaha yang berdekatan dan jenis usaha yang sama. Pada setiap kelompok atau perwakilan ini diangkat seorang ketua dan wakilnya yang dipilih oleh anggota KPPB sendiri.
(59)
Deskripsi Kerja Bagian Simpan Pinjam 1. Ketua Umum
a. Mempersiapkan rancangan perubahan anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan peraturan khusus.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijaksanaan umum yang diputuskan oleh rapa anggota.
c. Menetapkan kebijaksanaan operasional.
d. Mensahkan semua surat-surat yang meliputi kegiatan koperasi.
e. Memimpin/menetapkan jadwal rapat anggota, rapat pengurus dan pengawas serta pendidikan anggota karyawan.
f. Mengangkat dan memberhentikan karyawan.
g. Menandatangani pinjamanan anggota diatas Rp. 10.000.000,- h. Menangani bidang sosial.
i. Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan. 2. Ketua I
a. Mewakili ketua umum bila berhalangan hadir.
b. Menetapkan pembagian tugas karyawan dan mengawasi knerja karyawan.
c. Memimpin rapat pengurus dan rapat gabungan pengurus dan pengawas bila ketua umum berhalangan hadir.
d. Menghadiri /memenuhi undangan dari instalasi/pejabat/mitra koperasi bila ketua umum berhalangan hadir.
(60)
f. Menandatangani permohonan pinjamamn anggota Rp. 10.000.000,- kebawah.
g. Memberikan arahan kepada anggota pada waktu menerima pinjaman dari koperasi.
h. Mengawasi pembagian SHU bagi masing-masing anggota. i. Mengangani administrasi pajak.
3. Ketua II
a. Mewakili Ketua I bila berhalangan hadir.
b. Melakukan pengawasan dan memelihara inventasris koperasi. c. Pengadaan barang-barang inventasris.
d. Menandatangani permohonan izin karyawan.
e. Memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada karyawan yang melanggar disiplin/peraturan kekaryawanan.
f. Melakukan pengawasan/pengelolaan unit biro jasa. g. Melakukan pengawasan /pengelolaan usaha niaga. h. Menangani hubungan usaha dengan pihak ketiga.
i. Mengawasi dan mengurus kelancaran penyelenggaraan pra-RAT dan RAT.
4. Sekretaris
a. Menyelenggarakan dan memelihara buku organisasi koperasi (buku daftar anggota, daftar pengurus dan daftar pengawas).
b. Menyelenggarakan dan memelihara arsip, keputusan rapat anggota dan surat keluar /masuk.
(61)
c. Mempersiapkan atau menyusun laporan organisasi untuk kepentingan rapat anggota maupun ketentuan pejabat sesuai ketentuan.
d. Merencanakan kegiatan operasional bidang idiil meliputi program pendidikan, penyuluhan pada anggota.
e. Bertanggung jawab dalam bidang administrasi/tata usaha pada ketua umum.
f. Menandatangani permohonan pinjaman anggota setelah dilengkapi persyaratannya.
g. Membuat daftar gaji setelah disetujui ketua umum dan bendahara. h. Memelihara surat-surat berharga.
5. Bendahara
a. Merencanakan dan membuat anggaran pendapatan dan belanja. b. Mengatur dan mengawasi keuangan koperasi.
c. Mengatur pengeluaran uang agar tidak melampaui anggaran yang ditetapkan.
d. Mempersiapkan dan membuat data dibidang keuangan, dalam rangka menyusun laporan tahunan untuk kepentingan RAT dan instansi terkait. e. Sewaktu-waktu melakukan pengecekan langsung jumlah uang kas dan
persediaan barang untuk diuji kebenarannya dengan catatan yang ada. f. Mengatur pembayaran pajak.
g. Memelihara/menyimpan bukti-bukti penerimaan atau pengeluaran. h. Bertanggung jawab di bidang keuangan dan administrasinya pada
(62)
6. Unit Simpan Pinjam
a. Mengatur dan melayani anggota dalam melakukan simpan pinjam
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan dilakukan dalam sebuah penelitian yaitu metode yang akan menghasilkan produk dan juga melibatkan individu sebagai objek penelitian agar lebih mudah dalam melakukan penelitian dengan mengetahui individu apa saja yang terlibat di dalamnya.
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian berdasarkan metode deskriptif dan action.
Metode Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian desktiftip ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Metode action atau tindakan merupakan penelitian langsung, disertai dengan praktek di lapangan. Membuat suatu program yang akan dilaksanakan secara sistematis dan terencana, serta mempunyai nilai perbaikan yang signifikan. Penelitian tindakan ini lebih efektif, karena akan terlihat langsung hasilnya.Salah satu syarat dalam melakukan penelitian tindakan adalah adanya keinginan dari
(1)
146
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diulas tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain, dan implementasi dari perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pembangunan perangkat lunak selanjutnya.
6.1. Kesimpulan
Aplikasi Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) merupakan suatu program aplikasi yang terbentuk dari hasil anlisis sistem yang ada pada Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung. Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan aplikasi sistem informasi tersebut adalah:
1. Dengan pembuatan sistem terkomputerisasi pengolahan data simpan pinjam dapat lebih terintegrasi, cepat dan akurat karena ruang penyimpanan dokumen yang dibutuhkan tidak terlalu luas, sebagian besar data disimpan di harddisk. 2. Perhitungan pembayaran cicilan angsuran pinjaman di KPBB Bandung saat
ini sudah dapat dihitung dengan menggunakan komputerisasi tanpa harus menghitung terlebih dahulu dan proses transaksi angsuran di KPPB Bandung menjadi lebih efektif dan efisien.
3. Pengembangan sistem yang baru diharapkan adanya kemudahan bagi pihak-pihak yang terkait dalam penggunaan sistem termasuk dalam pencarian data
(2)
147
penting dan tidak akan terjadi keterlambatan lagi dalam pencetakan laporan-laporan tiap bulannya.
4. Proses pelayanan simpan pinjam yang dilakukan tidak memakan waktu, sehingga pengambilan keputusan dan menentukan bahwa anggota tersebut boleh meminjam atau tidak dapat dilakukan secara terkomputerisasi. Sehingga sistem yang digunakan tidak manual lagi.
6.2. Saran
Adapun saran terhadap penggunaan sistem yang telah dibuat adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan dibutuhkan sistem untuk memberikan konfirmasi apabila terdapat anggota yang sudah tidak berada di daerah komisariat pasar dan terdaftar sebagai anggota koperasi. Dari sistem yang dibangun tidak ada konfirmasi apapun, user hanya bisa menghapus keanggotaan dari database. 2. Dari sistem yang dibangun tidak terdapat perhitungan SHU (Sisa Hasil
Usaha).
3. Perlu diadakan pelatihan petugas/karyawan yang akan menangani aplikasi KSP ini sehingga diharapkan petugas/karyawan akan mendapatkan keterampilan yang cukup untuk menjalankan aplikasi ini dengan baik.
(3)
148
DAFTAR PUSTAKA
Amsyah Zulkifli, 2003, Manajemen Sistem Informasi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Fathansyah, Ir., Basis Data, Penerbit INFORMATIKA Bandung, 2004.
Husni, 2004, Membuat Aplikasi database Client Server dengan Visua Basic 6.0 dan MySQL, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Kristanto Andi, 2008, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Gava Media, Yogyakarta.
Media Wiki, 2011, Koperasi, (http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi), (16 Mei 2011 ).
Raymond McLeod, George Schell. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta, Indeks, 2004.
Sadeli Muhammad, 2010, Kumpulan Proyek Visual Basic 6.0, Maxikom, Palembang.
Subari & Yuswanto, 2008, Panduan Lengkap Pemrograman Visual Basic 6.0, Cerdas Pustaka Publisher, Jakarta.
Sutedjo Budi, 2002, Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta.
Dokumen KPPB, Laporan ADART Koperasi Pedagang Pasar Baru, Tahun 2005 Dokumen KPPB, Sejarah Singkat Berdirinya KPPB.
Undang-undang No. 25 tahun 1992 (www.ilmu komputer.com )
(4)
Nama : Finarsih
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 30 Mei 1990 Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia (WNI)
Alamat : Jl. Cijerah Gg. Manunggal 2 C No. 42 RT. 01/RW. 09 Bandung 40213
Email : [email protected]
HP : 0856 - 5901 – 1817
Pendidikan Formal
1996-2001 SDN Cijerah II Bandung 2001-2004 SMP Pasundan 2 Cimahi
2004-2007 SMKN 1 Bandung (Usaha Jasa Pariwisata)
2007 – sekarang : Sistem Informasi Program Studi Strata Satu (S1),
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
DATA PRI BADI MAHASI SW A
(5)
Pendidikan Non Formal
Mei 2008 : Sebagai Panitia Workshop Networking and Motivation Training dalam Lingkungan Kampus
Desember 2008 : Sebagai Panitia dalam Acara Programming Contest di Lingkungan Kampus
7 Juli 2009 : Sebagai Ketua Pelaksana Seminar E-Commerce Online Shopping Transaction and Securing Web Application dalam Lingkungan Kampus
2009 : Panitia Seminar Pusat Inkubator Bisnis UNIKOM (PIB)
Nama Organisasi Jabatan Tahun
OSIS SMP Pasundan 2 Cimahi Sekretaris 2002-2003
PASKIBRAKA SMP Pasundan 2 Cimahi Anggota 2002-2003
IKRIMA SMP Pasundan 2 Cimahi Bendahara 2002-2003
OSIS SMK N 1 Bandung Anggota 2004-2005
OSIS SMK N 1 Bandung Bendahara 2005-2006
Himpunan Mahasiswa Manajemen Informatika (HIMA MI) Angkatan Muda 2008-2009 Himpunan Mahasiswa Manajemen Informatika (HIMA MI) Pengurus Div. III 2009-2010
Himpunan Mahasiswa Manajemen Informatika (HIMA MI) Bendahara
Umum 2010-2011
IT : - Windows OS
- Microsoft Office (MS Word, MS Excel, MS Access, MS Power Point)
- Analisis Sistem Informasi, dsb. Bahasa : English - Tulisan (aktif), Lisan (pasif)
Jepang – Tulisan (aktif), Lisan (pasif) PENGALAMAN ORGANI SASI
(6)
Praktek Kerja Lapangan di PT. ATALANTA MULTI WISATA TOUR AND TRAVEL
Uji Kompetensi Usaha Jasa Pariwisata
Uji Kompetensi Ticketing & Dokumen Perjalanan Wisata
Saya menyatakan bahwa seluruh informasi di atas adalah benar
Hormat saya,
Finarsih PENGALAMAN PENDI DI KAN