Sistem Informasi Koperasi Dan Distribusi Barang Pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung Berbasis Web

(1)

SISTEM INFORMASI KOPERASI

DAN DISTRIBUSI BARANG

PADA KOPERASI PEDAGANG PASAR BARU BANDUNG

BERBASIS WEB

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Kelulusan Pada Jenjang Strata Satu Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer

Oleh :

IQBAL ADHIPERMANA

1.05.07.607

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

anggota yang cukup banyak. KPPB Bandung dalam proses pengolahan data, baik data anggota maupun data peminjaman masih dilakukan secara manual, oleh karena itu KPPB Bandung memerlukan suatu sistem informasi yang dapat membantu proses pengolahan data dan mempermudah anggota dan calon anggota untuk mengetahui informasi tentang KPPB Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan, membuat perancangan, dan melakukan pengujian terhadap Sistem Informasi Koperasi dan Ditribusi Barang pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung Berbasis web.

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan action. Sedangkan metode pendekatan yang digunakan adalah terstruktur dan metode pengembangannya menggunakan metode prototype. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Alat bantu yang digunakan yaitu Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus data dan Perancangan basis datanya menggunakan Normalisasi dan Tabel relasi. Proses perancangan perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman PHP dan databasenya MYSQL, dengan tools Adobe Dreamweaver CS5 dan web server apache.

Sistem informasi ini dibangun agar dapat mempermudah proses peminjaman dana dan distribusi barang bagi anggota dan juga mepermudah dalam pengolahan data anggota, peminjaman dana dan distribusi barang agar lebih cepat dan tepat.


(3)

ii

cooperatives in the city of Bandung which was established in 1975. KPPB

Bandung have enough members.KPPB Bandung in processing the data, both data

members and lending data are still done manually, therefore KPPB Bandung requires an information system that can assist in the processing of data and facilitate members and prospective members to find out information about KPPB Bandung.The purpose of this study was to determine the running system, making design, and perform testing of Sistem Informasi Koperasi dan Distribusi Barang pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung Berbasis Web

This research method using descriptive methods and action. While the method used is a structured approach and method development use prototype method.Data collection methods used are observation, interview and documentation. The tool used is Flowmap, Diagram Context, Data Flow Diagrams (DFD), data dictionary and database design using normalization and table relationships. The process of designing software using programming languages PHP and MYSQL database, with tools Adobe Dreamweaver CS5 and apache web server.

This information system is built to facilitate the process of borrowing the funds and distribution of goods to members and also members of mepermudah in data processing, loan and distribution of goods in order to more quickly and precisely.


(4)

iii

ini. Shalawat beserta salam semoga tercurah kepada Rasululloh Muhammad SAW.

Alhamdullilah saya ucapkan atas terselesaikannya penyusunan skripsi ini, penyusunan skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa bimbingan dan pertolongan Allah SWT serta bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun materil dalam penulisan skripsi ini.

Tidak lupa ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya ditujukan kepada :

1. Kedua Orang tua atas do’a, kasih sayang, pengorbanan dan kesabaran yang tak ternilai yang tidak mungkin terbalaskan di dunia, semoga Allah selalu menyayangi seperti mereka menyayangi buah hatinya.

2. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

3. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

4. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.

5. Ibu Novrini Hasti S.Si, selaku Dosen Wali MI-13 angkatan 2007, yang telah banyak membantu selama perkuliahan.


(5)

iv

saran dan masukan yang membangun demi perbaikan penyusunan skripsi ini. 8. Ibu Fenny Syafariani, S.Si., M.Stat., selaku penguji dua yang telah memberikan

saran dan masukan yang membangun demi perbaikan penyusunan skripsi ini. 9. Seluruh dosen dan staf Manajemen Informatika yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

10. Terima Kasih Pada Bapak Moh. Nur Iman BA di Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung dan semua pihak di KPPB Bandung atas kerjasamanya.

11. Teman – Teman kelas MI-13 terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya selama ini.

Bandung, Juli 2011


(6)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan komputer saat ini sangat pesat, karena hampir disetiap aktivitas menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam pengerjaan segala jenis pekerjaan. Dengan komputer semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan efektif, efisien, serta akurat. Tetapi semua itu tidak akan berjalan tanpa adanya SDM (Sumber Daya Manusia).

Komputer dapat membantu kinerja pegawai dalam proses penyimpanan data yang lebih efektif dan efisien, karena itu proses pengolahan data yang sudah terkomputerisasi dapat menekan kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh SDM (Sumber Daya Manusia), sehingga diharapkan tidak akan terjadi penumpukan data yang akan diproses oleh pegawai.

Dengan terkomputerisasinya sistem pelayanan koperasi dan distribusi barang maka proses pendataan yang biasanya memakan waktu lama, kini akan berlangsung cepat dengan hasil yang lebih akurat. Pengolahan data anggota, data peminjaman dan data distribusi barang menjadi lebih akurat dan cepat, sehingga bermanfaat dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang.

Koperasi pada awalnya didirikan untuk membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. Dengan adanya koperasi diharapkan akan dapat meringankan beban rakyat terhadap hutang yang lebih menyengsarakan rakyat akibat bunga yang terlalu tinggi. Oleh karena itu koperasi didirikan untuk


(7)

memberikan kemudahan bagi rakyatnya dalam melakukan penyimpanan dan peminjaman dana untuk keperluan usaha.

Koperasi terus berkembang mengikuti zaman, kemudian muncul koperasi jasa yaitu koperasi yang bergerak dibidang usaha lainnya. Seperti pembiayaan untuk pembelian toko, tanah, rumah, kendaraan bermotor dan lain-lain. Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung merupakan salah satu koperasi yang bukan hanya menyediakan layanan simpan pinjam bagi anggotanya, tetapi juga menyediakan layanan jasa, untuk anggota yang tersebar di seluruh bandung. Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung mempunyai anggota yang cukup banyak yang tidak hanya berada di pasar baru bandung saja, tetapi mempunyai anggota di pasar-pasar lain yang berada di kota bandung antara lain pasar ITC, pasar Palasari dan pasar Balubur. Dengan anggota yang cukup banyak itu, Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung membutuhkan sebuah sistem yang dapat melayani kebutuhan jasa dan pembiayaan untuk anggotanya.

Dengan anggota yang terus bertambah Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung memerlukan sebuah sistem yang dapat mengakomodasi keperluan anggota, disamping sistem informasi koperasi, koperasi ini juga membutuhkan sistem pendistribusian barang untuk stok toko anggota koperasi, dan proses pembuatan laporan yang dapat mempermudah petugas untuk membuat laporan dan mencetaknya.

Sistem yang digunakan di Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung masih menggunakan sistem manual seperti penulisan data hanya menggunakan buku catatan, sehingga akan mengakibatkan menumpuknya data,


(8)

dan pencarian data akan semakin sulit jika data semakin hari semakin menumpuk. Dari masalah yang timbul itu melatar belakangi penulis mengambil judul

“Sistem Informasi Koperasi dan Distribusi Barang Pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung Berbasis Web”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penyusun mengidentifikasikan masalah berdasarkan analisis awal penyusun yaitu :

1.2.1. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang akan penulis angkat yaitu sebagai berikut:

1. Sistem Pengolahan data koperasi yang digunakan masih manual dan menggunakan Ms. Excel sebagai aplikasi alat penyimpanan data.

2. Pembuatan laporan membutuhkan waktu yang relatif lama karena pembuatan laporan dilakukan dengan merekap data dari buku besar koperasi.

3. Kurang adanya media penyampaian informasi pada koperasi mengakibatkan sulitnya para calon anggota maupun anggota koperasi dalam mengakses informasi pendaftaran anggota, peminjaman uang dan pemesanan barang.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi Koperasi dan Distribusi Barang yang sedang berjalan pada Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung?


(9)

2. Bagaimana Merancang Sistem Informasi Koperasi dan Distribusi Barang berbasis Web pada Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung.

3. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Koperasi dan Distribusi Barang berbasis Web pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung?

1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari pelaksanaan penelitian tidak lain untuk mengimplementasikan ilmu yang di dapat dari bangku kuliah, dan untuk memberikan pedoman referensi bagi sesama peneliti untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Koperasi dan Distribusi Barang yang sedang berjalan pada Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung.

2. Untuk merancang Sistem Informasi Koperasi dan Distribusi Barang Berbasis

Web pada Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung.

3. Untuk menguji Sistem Informasi Koperasi dan Distribusi Barang Berbasis Web


(10)

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kegunaan akademis dan kegunaan praktis berikut adalah uraian dari masing – masing penelitian ;

1.4.1. Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu bagi penulis khususnya dan bagi sesama peneliti umumnya. Selain itu penulis juga mengharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang Sistem Informasi Koperasi dan Distribusi Barang pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung Berbasis Web. Membantu peneliti lain yang akan mengambil penelitian di bidang / masalah yang sama dengan penulis, sebagai bahan referensi untuk perbaikan maupun pengembangan ilmu. Penulis juga dapat mengukur sampai sejauh mana tingkat kompetensi dan kemampuan penulis dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang di dapat selama menjalani perkuliahan.

1.4.2. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah untuk memberikan manfaat kepada Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung sehingga dapat memaksimalkan pelayanan koperasi yang sudah ada dan memberikan kemudahan dalam melakukan pemesanan barang untuk stok barang di tokonya melalui sistem online.


(11)

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah diperlukan agar penelitian tidak keluar dari jalur yang sudah ditetapkan. Maka dalam penelitian ini, batasan masalah yang diangkat sebagai berikut.

1. Dalam Sistem Informasi Koperasi dan Distribusi Barang berbasis Web

menyediakan informasi prosedur pendaftaran anggota koperasi, pinjaman uang dan pemesanan barang. Informasi mengenai jumlah simpanan anggota tidak dibahas dalam sistem ini.

2. Proses pembayaran simpanan wajib, simpanan pokok, dan simpanan sukarela dapat dilakukan secara offline, dengan cara mendatangi Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung.

3. Informasi mengenai perhitungan SHU (Sisa Hasil Usaha) tidak dibahas dalam sistem Koperasi dan Distribusi Barang ini.

4. Dalam sistem ini, denda pinjaman tidak digunakan.

5. Stok minimal barang untuk pemesanan barang tidak digunakan. 6. Implementasi hanya berupa cara pengoperasian perangkat lunak.

1.6. Lokasi Dan Jadwal Penelitian

Adapun lokasi dan waktu penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

1.6.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu dilakukan di Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung Jl. Oto Iskandardinata No. 70 Bandung.


(12)

1.6.2. Jadwal Penelitian

Dalam kegiatan penelitian diperlukan waktu yang cukup lama.Agar kegiatan dapat berjalan dengan efektif maka diperlukannya jadwal penelitian. Padap enelitian yang akan dilakukan maka penulis menetapkan perencanaan untuk jadwal penelitian, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian Tahun 2011


(13)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dan dasar-dasar teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas penyusun sebagai landasan pemahaman dalam mengimplementasikan konsep - konsep tersebut ke dalam semua kegiatan untuk pengembangan sistem yang akan dibuat.

2.1. Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dua atau lebih komponen atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian sistem menurut (Andi Kristanto, 2008): “Sistem adalah jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

2.1.1. Elemen - Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.


(14)

2. Masukan

Masukan sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses.

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai.

4. Keluaran

Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik, yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.


(15)

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri.

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu :

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan manusia dengan Tuhan.

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer,

sistem operasi, sitem penjualan, dan lain sebagainya.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh

manusia (ditentukan dan tunduk kepada pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dan malam, sistem kehidupan umat manusia.

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem

buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut


(16)

informasi merupakan contoh man-machine system. Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tak Tentu (probabilistic system)

Deterministic system beroperasi dengan tingkah laku yang sudah bisa

diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem tersebut dapat diramalkan dan relatif stabil/ konstan dalam jangka waktu yang lama. Contohnya adalah pada sistem komputer.

Probabilistic system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsure probabilitas. Contohnya pada sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi.

d. Sistem Tertutup (close system) dan Sistem Terbuka (open system)

Close system merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh

lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja asecara otomatis tanpa ada turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed

system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

Open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.


(17)

2.2. Konsep Dasar Informasi

Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses kematian sebuah sistem.

Sumber dari informasi adalah data. Sedangkan data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian

(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Didalam dunia bisnis,

kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Satuan nyata ( fact dan entity ) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul – betul ada dan terjadi.

2.2.1. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi. Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data.


(18)

Gambar 2.1. Siklus Informasi

(Sumber: Sistem Informasi Manajemen, Azhar Susanto, 2004, Lingga Jaya, Yogyakarta)

2.2.2. Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka berakibat fatal untuk organisasi.


(19)

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.3. Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak tetapi oleh banyak perusahaan.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan saling bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.

Tabel 2.1.

Definisi Sistem Informasi dari Beberapa Sumber

Sumber Definisi

Alter (1992) Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Bodnar dan Hopwood (1993)

Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna.


(20)

Gelinas, Oram,

dan Wiggins

(1990)

Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai. Hall (2001) Sistem informasi adalah sebuah rangkaian

prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi untuk tujuan yang spesifik.

Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)

Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

Wilkinson (1992) Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

(Sumber : Pengenalan Sistem Informasi, Abdul Kadir, 2002, Andi, Yogyakarta)

Sebagaimana tercantum pada tabel 2.1, ada beragam definisi informasi. Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.


(21)

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisensi kapasitas penyimpanannya. Basis data di akses atau dimanipulasi dengan


(22)

menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan BBMS ( data base

management system ).

6. Blok Kendali.

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, air, kegagalan–kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.3.2. Komponen Sistem Informasi Berbasis Komputer

Menurut (Kadir Abdul, 2002) Didalam suatu sistem informasi kalau salah satu unsur tidak ada maka sistem informasi tersebut mungkin tidak akan terwujud terlepas dari mana pengelompokan dilakukan. Pengelompokan komponen-komponen sistem informasi adalah sebagai berikut:

1. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras (hardware) mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat Lunak (Software) atau Program

Perangkat lunak (software) merupakan sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk memproses data atau merupakan program-program yang digunakan untuk menjalankan komputer.


(23)

3. Prosedur (Procedure)

Prosedur (procedure) merupakan sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang (Brainware)

Orang (brainware) merupakan semua pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis Data (Database)

Basis data (database) merupakan sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data

Jaringan komunikasi merupakan sistem penghubungan yang memungkinkan sesumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.4. Metode Perancangan Sistem

Perancangan menurut (Jogianto, 2002) merupakan tahap persiapan untuk rancang bangun implementasi suatu sistem, yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi termasuk mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat dari suatu sistem.

Perancangan ini didapat dari hasil analisis yang telah dilakukan, jadi jika ada kesalahan dalam analisis sistem perancangan yang dibuat tidak akan dapat


(24)

memenuhi kebutuhan. Alat – alat (Tools) yang digunakan dalam perancangan sistem notifikasi adalah

1. Diagram Alir

2. Contex diagram

3. Data flow Diagram

4. Spesifikasi Proses

5. Entity Relationship diagram (ERD)

Alat – alat (Tools) yang digunakan diatas dijelaskan sebagai berikut :

2.4.1. Diagram Alir Dokumen (Flow Map)

Flow map atau bagian dari alir dokumen menurut (Jogianto, 2002)

merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk penilaian serta tembusannya, bagan alir program ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan didalam alir sistem yang menggambarkan suatu prosedur dalam sistem

Adapun komponen yang digunakan ialah

1. Dokumen

Menunjukan dokumen input dan output baik proses secara manual maupun komputerisasi

2. Kegiatan manual

Menunjukan pekerjaan yang dilakukan secara manual contohnya penandatanganan, pengesahan dan lain-lain


(25)

3. Proses

Menunjukan kegiatan proses yang dilakukan oleh programer dari operasi program komputer

4. Hard disk

Menunjukan input dan output dengan media penyimpanan hard disk

2.4.2. Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks merupakan gambaran sistem secara keseluruhan yang berguna untuk membatasi sistem yang menunjukkan adanya interaksi sistem dengan komponen diluar sistem. Diagram konteks meliputi beberapa sistem, antara lain:

1. Kelompok pemakai.

2. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan. 3. Data yang dihasilkan oleh sistem.

4. Penyimpanan data.

2.4.3. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)

Diagram aliran data menurut (Jogianto, 2002) adalah sebuah diagram yang menggambarkan aliran transformasi data melalui proses-proses yang terjadi didalam suatu sistem, adapun simbol-simbol dalam aliran data tersebut adalah

1. Aliran data


(26)

2. Entity (Sumber tujuan data)

Suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai, entity digambarkan menggunakan persegi empat.

3. Proses

Menunjukan penghubung ke halaman yang masih sama atau halaman yang lainnya.

4. File

Merupakan tempat penyimpanan data, apabila data tersebut sudah selesai diproses maka akan disimpan dalam file.

2.4.4. Kamus Data

Kamus data (KD) atau data dictionary(DD) atau disebut juga dengan istilah sistem data dictionary menurut (Jogianto, 2002)adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi, dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir dalam sistem dengan lengkap.

2.5. Perancangan Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data-data yang saling terkait dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Basis data adalah kumpulan-kumpulan file

yang saling berkaitan.

Salah satu pemakai sistem informasi manajemen database yaitu administratur basis data (Database Administrator/ DBA) fungsi ini


(27)

bertanggungjawab untuk melakukan koordinasi, pengawasan, dan pengelolaan

database.

2.5.1. Entity Relation Diagram

ERD menurut (Jogianto, 2002) merupakan model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan DFD, ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data dengan ERD, kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan

Ada tiga macam simbol yang digunakan untuk menggambarkan struktur dan hubungan antara data dalam ERD yaitu:

a. Entity

Suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai, entity digambarkan menggunakan persegi empat.

b. Atribut

Merupakan elemen dari entity, dalam hal ini untuk setiap dokumen bila terdapat lebih dari satu atribut.

c. Hubungan

Entity dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini disebut Relasi

(Relationship).

2.5.2. Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya yang berfungsi untuk menghilangkan redudansi data, menentukan key yang unik untuk mengakses data


(28)

atau merupakan pembentukan relation sedemikian rupa sehingga database

tersebut mudah di modifikasi.

Bentuk normalisasi yang biasanya digunakan pada normalisasi adalah bentuk :

a. Bentuk normalisasi I/1-NF (First Normal Form)

Suatu relasi memenuhi 1-NF jika dan hanya jika setiap nilai bernilai tunggal untuk setiap baris.

b. Bentuk normalisasi II/2-NF (Second Normal Form)

Suatu relasi memenuhi 2-NF jika dan hanya jika memenuhi 1-NF dan setiap kunci bukan-kunci-primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika satu kolom selalu bernilai sama untuk nilai kunci yang sama.

c. Bentuk normalisasi III-3-NF (Third Normal Form)

Suatu relasi memenuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi 2-NF dan setiap kolom bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada kolom bukan kunci lain dalam relasi tersebut. Dengan kata lain setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.

2.5.3. Struktur File

Dalam pembuatan program dibutuhkan suatu spesifikasi file yang dimaksudkan untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan dalam pencarian data dan


(29)

pembuatan laporan yang dapat memudahkan kerja sistem komputer. Untuk itu sistem pengolahan data ini membutuhkan spesifikasi file untuk mempermudah dan melakukan kegiatan pemograman komputer.

2.6. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi diartikan sebagai suatu rancangan dalam membuat aplikasi sehingga dapat mendukung terbentuknya suatu sistem informasi berupa jaringan komputer dengan berbagai jenis topologi dan manfaat yang di hasilkan

2.6.1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

2.6.2. Jenis – Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu ;

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam


(30)

seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan

workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai

bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN

yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi

(swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat

berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis

yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4. Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kompatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna


(31)

melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

2.6.3. Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

2.6.3.1. Topologi BUS

Gambar 2.1. Topologi BUS

(Sumber : http://ilmukomputer.com/. Tutorial Komputer dan Jaringan)

Keuntungan

1. Hemat kabel

2. Layout kabel sederhana

3. Mudah dikembangkan

Kerugian


(32)

2. Kepadatan lalu lintas

3. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi. 4. Diperlukan repeater untuk jarak jauh

2.6.3.2. Topologi TokenRING

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.

Gambar 2.2. Topologi TokenRing

(Sumber : http://ilmukomputer.com/. Tutorial Komputer dan Jaringan)

Keuntungan

1. Hemat Kabel

Kerugian

2. Peka kesalahan


(33)

2.7. Kasus Yang dirancang

Kasus yang dirancang merupakan objek yang sedang diteliti oleh penulis. Penulis mengambil objek mengenai kasus yang ada di dalam koperasi, berikut adalah pengertian-pengertian dari koperasi :

2.7.1. Pengertian Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.

Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadianggota koperasi yaitu: 1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;

2. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.

Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998), disebutkan bahwa karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

Umumya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil


(34)

Usaha atau SHU) biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh anggota.

Koperasi meningkatkan pada kesejahteraan anggotanya. Keuntungan yang diperoleh dibagikan kepada anggotanya dalam bentuk SHU. Secara lengkap pentingnya Koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dapat dilihat dalam tujuan, manfaat, prinsip, kelengkapan, jenis dan modal koperasi.

2.7.2. Tujuan Koperasi

Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Hal ini diperoleh dengan adanya pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada para anggotanya. Tujuan koperasi ini membedakan koperasi dengan badan usaha lainnya. Secara umum badan usaha lainnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebesar- besarnya.

2.8. Pengertian Distribusi

Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.

2.8.1. Saluran Distribusi

Menurut Winardi yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah sebagai berikut :


(35)

“ Saluran distribusi merupakan suatu kelompok perantara yang berhubungan erat satu sama lain dan yang menyalurkan produk-produk kepada pembeli. “

Sedangkan Philip mengemukakan bahwa:

“ Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.”

Saluran distribusi pada dasarnya merupakan perantara yang menjembatani antara produsen dan konsumen. Perantara tersebut dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu ; Pedagang perantara dan Agen perantara. Perbedaannya terletak pada aspek pemilikan serta proses negoisasi dalam pemindahan produk yang disalurkan tersebut.

2.8.2. Distribusi Fisik

Distribusi fisik merupakan aspek penting kedua dalam rangka menjadikan suatu produk tersedia bagi konsumen dalam jumlah, waktu, dan tempat yang tepat. Suatu rangkaian aktivitas yang luas mengenai pemindahan barang jadi secara efisien dari akhir batas produksi kepada konsumen, serta didalam beberapa hal mencakup pemindahan bahan mentah dari suatu pembekal keawal batas produksi.

Manajemen distribusi fisik hanyalah satu diantara istilah deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan suatu pengendalian atas pemindahan barang seperti didefinisikan dimuka. Hal ini sering pula diistilahkan sebagai manajemen


(36)

logistik atau logistik pemasaran. Namun demikian, apapun istilah yang digunakan konsep dasarnya adalah sama.

Secara terperinci, kegiatan yang ada dalam kegiatan distribusi fisik dapat dibagi kedalam lima macam yaitu :

1. Penentuan lokasi persediaan dan sistem penyimpanannya

A. Penentuan lokasi penyediaannya

Kebijaksanaan terhadap lokasi persediaan didasarkan pada strategi yang diinginkan, apakah secara memusat (konsentrasi) ataukah menyebar (dispersi) dipasarnya. Jika perusahaan mengkonsentrasikan persediaannya, maka akan memudahkan dalam mengadakan pengawasan. Selain itu, juga akan meningkatkan efisiensi penyimpanan dan penanganan barangnya. Namun dari segi lain dapat terjadi bahwa beban pengangkutan akan meningkat dan pengantaran barang kebeberapa segmen pasar akan terlambat. Dan jika perusahan menyebarkan persediaannya kebeberapa lokasi, maka keadaannya akan berlainan, dan merupakan kebalikan dari konsentrasi.

B. Sistem penyimpanan persediaan

Penyimpanan erat kaitannya dengan pergudangan, biasanya perusahaan yang tidak mempunyai fasilitas penyimpan sendiri umumnya menyewa kepada lembaga atau perusahaan lain atau disebut gudang umum. Besarnya sewa yang harus dibayar ditentukan menurut besarnya ruangan yang digunakan.


(37)

2. Sistem penanganan barang

Sistem penanganan barang yang dapat digunakan antara lain : a. Paletisasi

Dalam paletisasi, penanganan barang-barang baik itu berupa bahan baku maupun barang jadi dipakai suatu alat yang disebut palet. Dengan alat ini barang-barang dapat dipindahkan secara cepat. Penggunaannya akan lebih ekonomis apabila material yang ditangani jumlahnya besar.

b. Pengemasan

Barang-barang yang ditangani ditempatkan dalam suatu kemasan atau peti kemas baik dari logam, kayu, ataupun bahan yang lain. Biasanya kemasan ini dibuat dalam ukuran-ukuran tertentu sehingga sangat mudah dalam pengangkutannya.

c. Sistem pengawasan persediaan

Faktor penting yang lain dalam sistem distribusi fisik adalah mengadakan pengawasan secara efektif terhadap komposisi dan besarnya persediaan. Adapun tujuan dari pengawasan persediaan adalah meminimumkan jumlah persediaan yang diperlukan, dan meminimumkan fluktuasi dalam persediaan sambil melayani pesanan dari pembeli. Besarnya persediaan sangat ditentukan oleh keseimbangan kebutuhan pasar dengan faktor biaya. Sedangkan permintaan pasar dapat diukur dengan menggunakan analisis ramalan penjualan.


(38)

d. Prosedur memproses pesanan

Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk memproses pesanan antara lain menyelenggarakan kegiatan kantor secara teratur, membuat barang dengan baik, serta menyampaikannya kepada pembeli. Jika perusahaan tidak sanggup atau tidak mampu melaksanakan pesanan, maka ia harus memberitahu kepada pembeli.

e. Pemilihan metode pengangkutan

Dalam hal ini, rute dan rit pengangkutan merupakan faktor yang penting, dan mempunyai hubungan yang erat dengan pasar atau daerah penjualan, serta lokasi persediaannya. Selain itu fasilitas pengangkutan yang ada juga merupakan faktor penentu.

2.9. Perangkat lunak Pendukung

Adapun beberapa perangkat lunak pendukung dalam pembangunan Sistem Informasi Koperasi dan Distribusi Barang ini adalah sebagai berikut :

2.9.1. Sekilas Tentang PHP

PHP merupakan singkatan dari "PHP: Hypertext Preprocessor", adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasa C, Java, asp dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web


(39)

Kelebihan PHP Pada saat ini bahasa PERL dan CGI sudah jauh ketinggalan jaman sehingga sebagian besar designer web banyak beralih ke bahasa server-side scripting yang lebih dinamis seperti PHP.

Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan system database di dalam web. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah :

1. MySQL

2. Ms. Access

3. Sybase

4. PostgreSQL

PHP dapat berjalan di berbagai system operasi seperti windows 98/NT,

UNIX/LINUX, solaris maupun macintosh. Keunggulan lainnya dari PHP adalah

PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan seperti protocol IMAP, SNMP,

NNTP, POP3 bahkan HTTP.

2.9.2. WEB Server

Web server merupakan server internet yang mampu melayani koneksi

transfer data dalam protocol HTTP. Web server merupakan hal yang terpenting dari server di internet dibandingkan server lainnya seperti e-mail server, ftp server

ataupun news server. Hal ini di sebabkan web server telah dirancang untuk dapat melayani beragam jenis data, dari text sampai grafis 3 dimensi. Kemampuan ini telah menyebabkan berbagai institusi seperti universitas maupun perusahaan dapat menerima kehadirannya dan juga sekaligus menggunakannya sebagai sarana di internet.


(40)

2.9.3. Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver CS5 adalah sebuah HTML editor profesional untuk

mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Bilamana kita menyukai untuk berurusan dengan kode-kode HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan editing,

Dreamweaver mambuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan tool-tool

yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam mendesain web.

Dreamweaver CS5 dalam hal ini digunakan untuk web desain.

Dreamweaver CS5 mengikutsertakan banyak tool untuk kode-kode dalam halaman web beserta fasilitas-fasilitasnya, antara lain : Referensi HTML, CSS dan

Javascript, Javascript debugger, dan editor kode ( tampilan kode dan Code

inspector) yang mengizinkan kita mengedit kode Javascript, XML, dan dokumen

teks lain secara langsung dalam Dreamweaver. Teknologi Dreamweaver

Roundtrip HTML mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat

ulang kode tersebut dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan memformat ulang HTML bila kita menginginkannya.

Selain itu Dreamweaver CS5 juga dilengkapi kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam situs. Kita juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan

broken link, kompatibilitas browser, maupun perkiraan waktu download halaman


(41)

36

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian berisi tentang gambaran objek yang ada dalam suatu penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung.

3.1.1. Sejarah Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung

Dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor : 25 Tahun 1992 tentang pekoprasian pasal 1 secara jelas dicantumkan mengenai pengertian koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar pada ajas kekeluargaan.

Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung didirikan pada tanggal 26 April 1975 dengan orang yang bertindak sebagai sponsor adalah Mgs. Abdul Roni Kepala bagian Pemasaran atau Humas PT. Unicorn Investor dan Kontraktor pada proyek Peremajaan Pasar Baru.

Proses pembentukan KPPB Bandung melalui waktu yang cukup panjang kerena sebagian besar pedagang sudah tidak menaruh kepercayaan lagi terhadap koperasi, mengingat pengalaman pada masa lalu sebelum ada UU Nomor 12 tahun 1967 mengenai pokok-pokok perkoperasian apalagi di Pasar Baru sebelumnya pernah ada koperasi lain yang tidak bertahan lama yang kemudian hancur dan tidak ada ujung pangkalnya, para pedagang merasa dirugikan karena


(42)

mereka sudah membayar simpanan-simpanan yang dipungut koperasi sehingga membuat pedagang dan masyarakat tidak percaya lagi dengan koperasi.

Para pedagang ekonomi lemah yang memerlukan bantuan modal atau pinjaman segan meminjam pada Bank karena tidak dapat memenuhi persyaratan Bank tersebut dan mereka sudah tidak percaya terhadap koperasi maka jalan termudah bagi mereka adalah meminjam kepada rentenir dengan akibat usaha mereka akhirnya banyak yang menggulung tikar karena bunga yang ditetapkan rentenir sangat tinggi, sehingga untuk mengajak dan menyadarkan lagi para pedagang sekitar tentang betpa perlu dan pentingnya koperasi, dilakukan dengan cara membantu pemodalan mereka gna mngembangkan usaha dan sekurang-kurangnya mempertahankan usaha mereka.

Sehubungan dengan hal tersebut diadakan pertemuan-pertemuan yang bersifat kekeluargaaan terutama dengan para tokoh atau sesepuh pedagang guna mencapai titik temu dan kesepakatan untuk mendirikan koperasi lagi di Pasar Baru.

Musyawarah pembentukan koperasi diawali pada tanggal 15 April 1975 dihadiri oleh 23 orang, musyawarah ini membuahkan keputusan bahwa pada tanggal 25 April 1975 diresmikannya koperasi dengan nama “Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB)” adapun berdirinya Koperasi Pasar Baru ini mempunyai tujuan-tujuan tertentu, antara lain :

a. Turut menujang program pemerintah mensejahterakan rakyat khususnya anggota beserta keluarganya.


(43)

b. Membebaskan para pedagang khususnya anggota koperasi dari cengkraman lintah darat atau rentenir.

c. Turut menstabilkan harga produk yang dijual di Pasar Baru.

3.1.2. Visi Dan Misi KPPB Bandung Visi :

“Terwujudnya Koperasi Pedagang Pasar Baru Yang Profesional, Mandiri, Dapat Mensejaterakan Anggotanya dengan Pelayanan Yang Maksimal Serta

Mempromosikan Kemampuan Ekonomi Anggota (Member’s Promotion)”

Misi :

1. Mengembangkan usaha Koperasi Pedagang Pasar Baru yang dapat mensejahterakan anggotanya,

2. Meningkatkan manajemen dan profesionalisme kewira koperasian pengurus, pengawas serta anggotanya,

3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana bagi kelancaran usaha KPPB ini dalam pelayanan pada anggotanya,

4. Meningkatkan peran serta fungsi sebagai lembaga ekonomi yang berwatak kerakyatan.

3.1.3. Manfaat Koperasi

Berikut ini beberapa manfaat koperasi:

a. Memenuhi kebutuhan anggotanya dengan harga yang relatif murah.

b. Memberikan kemudahan bagi anggotanya untuk memperoleh modal usaha. c. Memberikan keuntungan bagi anggotanya melalui Sisa Hasil Usaha (SHU).


(44)

d. Mengembangkan usaha anggota koperasi. e. Meniadakan praktik rentenir.

3.1.4. Prinsip Koperasi

Menurut UU No 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi yaitu: a. Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka.

b. Pengelolaan dilakukan secara Demokratis.

c. Pembagian SHU dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masung anggota(andil anggota tersebut dalam koperasi). d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

e. Kemandirian.

f. Pendidikan perkoperasian. g. Kerjasama antar koperasi.

3.1.5. Jenis-Jenis Koperasi

Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen, dan koperasi kredit usaha (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan jenis usahanya, yaitu sebagai berikut:

a. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang melayani kegiatan peminjaman dan penyimpanan uang para anggotanya.

b. Koperasi konsumsi adalah koperasi yang usahanya memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota koperasi.

c. Koperasi produksi adalah koperasi yang anggotanya menghasilkan produk dan kemudian dijual atau dipasarkan melalui koperasi.


(45)

Berdasarkan keanggotaanyan, koperasi dapat dibedakan menjadi berikut:

a. Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan dan melayani kebutuhannya, terutama kebutuhan dibidang pertanian. b. Koperasi Pasar adalah koperasi yang beranggotakan pedagang pasar.

c. Koperasi Sekolah adalah koperasi yang beranggotakan siswa-siswa sekolah, karyawan sekolah dan guru.

d. Koperasi pegawai Negeri adalah koperasi yang beranggotakan pegawai negeri.

3.1.6. Sumber Modal Koperasi

Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman . a. Modal sendiri

1. Simpanan pokok 2. Simpanan wajib 3. Dana cadangan 4. Hibah

b. Modal pinjaman

1. Anggota dan calon anggota

2. Koperasi lainnya / anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antar koperasi

3. Bank atau lembaga keuangan lainnya

4. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya 5. Sumber lain yang sah


(46)

3.1.7. Ketentuan Koperasi

Ketentuan anggota dapat meminjam uang dan pemesanan barang harus melengkapi persyaratan dibawah ini:

a. Simpanan Pokok Rp. 500.000,- ( dibayar satu kali saat mendaftar).

b. Simpanan Wajib merupakan simpanan yang disesuaikan dengan kesanggupan anggota dan diputuskan berdasarkan rapat anggota tahunan.

c. Simpanan Sukarela merupakan simpanan pribadi anggota yang bersifat tidak wajib bagi anggota.

d. Simpanan haji atau umroh.

e. Simpanan berjangka Rp. 1.000.000,- jika koperasi mengalami kekurangan dana.

Perhitungan Pinjaman :

1. Besar pinjam berpengaruh dari jumlah simpan sukarela, jika jumlah simpan sukarela kurang dari atau sama dengan 5000000 maka maksimal pinjam adalah 10000000, jika jumlah simpan sukarela diatas 5000000 maka maksimal pinjam 40000000


(47)

3.1.8. Struktur Organisasi

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Sumber KPPB Bandung

3.1.9. Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas merupakan jobdesk dari petugas koperasi, berikut adalah deskripsi tugas di Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung :

1. Kepala Bagian

Mempunyai Tugas dan Wewenang:

1) Menjalankan tugas yang diberikan oleh Pengurus.

2) Mengajukan saran - saran kepada Pengurus, untuk kegiatan jangka pendek dan jangka panjang bagian unit simpan pinjam.

Ketua Umum

Sekretaris Ketua I Ketua II Bendahara

Staf Sekretaris

Bag. USP

Bag. Niaga

Bag Jasa

Bag. Pembukuan

Kasir /Keuangan Rapat Anggota

Petugas


(48)

3) Mengadakan pengarahkan tugas secara teknis kepada setiap karyawan bagian unit simpan pinjam.

4) Mengkoordinir peng ACC an data simpanan &pinjaman anggota pada waktu yang telah ditentukan.

5) Menyeleksi Konduite Anggota Calon Peminjam, Konfirmasi dari Petugas Lapangan dan data yang ada.

6) Memberikan Daftar Pengajuan Pinjaman untuk di sahkan pada Rapat Komite, dengan data pendukung lainnya dari bendahara.

7) Membuat Daftar Pinjaman Hasil Keputusan Rapat Komite.

8) Koordinasi dengan Kasir / Bendahara apabila ada Anggota yang ambil Simpanan.

9) Membuat Target Cicilan dan Jasa Pinjaman yang harus dibayar Anggota tiap hari / bulan, Datadari Bagian Mutasi dan Bagian Lapangan, koordinasi dengan Bagian Pembukuan.

10) Berupaya optimal agar meminimalkan Pinjaman Macet.

11) Melaporkan Kegiatan dan Perkembangan Bagian USP kepada Penguais ( Ketua I ) sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan setiap bulannya.

12) Menerima Laporan tertuhs dari Bagian USP, sekaligus mengawasi Kegiatan Kerja.

13) Melaporkan dengan segera kepada Penguais ( Ketua I ), bila ada Karyawan yang lalai manjalankan tugas dan melanggar Peraturan Kekaryawanan.


(49)

15) Membuat SHU untuk masing - masing Anggota yang prosentasinya ditentukan oleh Bendahara,dan menugaskan kepada Petugas Lapangan untuk dibukukan kepada Buku Simpanan Anggota,selanjutnya dilaporkan kepada Ketua I.

16) Pengadministrasian Asuransi Kredit Pinjaman Anggota dan Asuransi Kematian.

17) Pengadministrasian Simpanan Khusus.

2. Bagian Pelayanan Pinjaman

Mempunyai Tugas dan Wewenang:

1) Melayani Anggota calon peminjam dan yang mengambil simpanan.

2) Menyeleksi persyaratan - persayaratan yang harus dipenuhi calon peminjam, baik administrasimaupun keuangan, dan menerima Jaminan untuk diserahkan kepada Staf Sekretaris.

3) Koordinasi dengan Petugas Lapangan untuk panandatanganan pada Formulir Permohonan Pinjaman dll.

4) Mencatat dan membukukan seluruh setoran langsung dan sekaligus membuat Rekapitulasi, koordinasi dengan bagian mutasi dan KPA.

5) Mencatat, membukukan dan membuat Rekapitulasi Jumlah Pinjaman yang diberikan ( semuatransaksi dengan Anggota ), dilaporkan kepada Kepala Bagian tiap bulan.

6) Menyerahkan / Menyetorkan Hasil pembayaran langsung dari Anggota dan TPPM, kepada kasirtiap hari.


(50)

3. Bagian Kartu Perkiraan Anggota

Mempunyai Tugas dan Wewenang:

1) Melengkapi Data Anggota yang harus diisi di KPA.

2) Menerima Laporan Harian dari Bagian Lapangan untuk dicatat dan dibukukan pada KPA, setiaphari.

3) Mencocokan Kartu dengan Buku Anggota, apabila ada Anggota mengajukan Pinjaman / mengambil simpanan, untuk di ACC.

4) Pada setiap aknir bulan menjumlah Data Keuangan Anggota yang ada dalam KPA.

5) Membuat Rekapitulasi Data Keuangan Anggota setiap bulan, per setiap Petugas Lapangan.

6) Mencocokan Data dengan Bagian Mutasi setiap bulan, Apabila ada hal yang tidak sesuai dengannyatanya segera koordinasi dengan Bagian - Bagian yang terkait

7) Mencatat Hasil Mutasi pada KPA, setiap bulan.

8) Mencatat SHU Anggota pada KPA tiap tahun pada waktu yang ditentukan. 9) Segera melaporkan kepada Kabag apabila ada Anggota Peminjam yang

penyetorannya tidakmencapai target.

4. Bagian Lapangan atau Pendamping

Mempunyai Tugas dan Wewenang:

1) Setiap hari kerja atau hari libur yang dilemburkan melaksanakan penagihan kepada para Anggota, hasil penagihan dicatat dalam masing - masing Buku Simpanan Anggota dan dalam Formulir Laporan Harian.


(51)

2) Setiap hari menyerahkan uang Hasil Penagihan hari itu dan Laporan Hariannya kepada Bagian Staf Kesekrstariatan (umum ) (tanda terima ) pada pukul: 08.00 pagi, hari berikutnya.

3) Menandatangani Formulir Pormohonan Pinjaman yang diajukan Anggota. 4) Memberi tanda konduite Anggota yang mengajukan Permohonan Pinjaman. 5) Setiap bulan paling lambat tanggal, 15 mencatat dan membukukan dalam

Buku Simpanan masing - masing Anggota {hasil dari pemutasian).

6) Tiap tahun paling lambat 1 bulan setelah RAT mencatat dan membukukan SHU dalam BukuSimpanan masing - masing Anggota.

7) Melaporkan berbagai kasus tentang keadaan Anggota kepada Kepala Bagian / Pengurus yang berwenang ( Ketua I).

8) Sebagai penyambung lidah antara Pengurus dengan para Anggotanya.

5. Tim penyelesaian piutang macet (TPPM)

Mempunyai Tugas dan Wewenang:

1) Menerima data identitas dan data keuangan pinjaman macet dari Kabag USP. 2) Mencatat dan membukukan / komputerisasi data tersebut dan dibuat

klasifikasinya.

3) Menjalankan tugas untuk , mengirim surat , mendatangi dan atau menangani lansung kasus pinjaman macet.

4) Membuat jadwal kunjungan kepada Anggota yang macet.

5) Melaporkan hasil kontak dengan Anggota yang pinjamannya macet kepada (Wakil Ketua TPPM) yang waktunya ditentukan.


(52)

6) Pada hari itu juga menyetorkan kepada bagian Pelayanan Anggota, apabila ada pembayaran dilapangan / di luar Kantor.

7) Membuat Catatan Pinjaman yang macet dan hasil penagihannya dibuat dan dilaporkan secaratertulis kepada (Wakil Ketua TPPM) yang waktunya telah ditetapkan.

8) Koordinasi pada waktu - waktu yang telah ditetapkan dengan bagian KPA, Staf Kesekretariatandan Kabag USP.

6. Bagian staf kesekretariatan

Mempunyai Tugas dan Wewenang:

1) Mewakili Sekretaris dalam ruang lingkup tertentu , apabila Sekretaris berhalangan.

2) Menerima Anggota bsru yang memenuhi persyaratan Administrasi dan keuangan.

3) Mencatat dan Membukukan Anggota yang baru masuk dan Anggota yang keluar dalam BukuDaftar Anggota.

4) Memeriksa dan menindak lanjuti Anggota yang belum menandatangani Buku Daftar Anggota.

5) Membuat Buku Rekapitulasi jumlah Anggota tiap bulan. 6) Membuat Klariftkasi Pinjaman Anggota berdasarkan lamanya. 7) Membuat Grafik bulanan seluruh perfcembangan KPPB.

8) Mencatat dan membukukan kejadian - kejadian penting pada buku yang telah disediakan.


(53)

9) Membuat Disposisi Surat, dilanjutkan ke Ketua Umum untuk menghasilkan keputusannya.

10) Atas perintah Sekretaris membuat surat keluar serta sekaligus mengarsipkan dan mengagendakan Surat Keluar / Masuk berdasarkan Jenisnya.

11) Menerima, mencatat dan mengarsip Jaminan Pinjaman dari Bagian Pelayanan Pinjaman sekaligus melayani Anggota yang akan mengambilnya ( sudah lunas pinjamannya ).

7. Bagian pembukuan

Mempunyai Tugas dan Wewenang:

1) Menerima, mencatai dan membukukan (Komputerisasi) setiap Bukti Penerimaan uang buktiasli) dari seluruh Unit Usaha dan Penerimaan Iainnya setiap hari.

2) Menerima, mancatat dan membukukan ( Komputensasi) setiap Bukti Pengeluaran uang ( buktiasii j dari seluruh Unit Usaha dan pengeluaran Iainnya setiap hari.

3) Mencocokan Kas Karian bersama Kasir (tiap hari ).

4) Mencocokan seluruh perksmbangan Data Keuangan KPPB dengan Bendahcra dan Kasir.

5) Koordinasi dengan setiap Kepala Bagian / Karyawan yang terkait , khususnya Perkembangan data Keuangan, pada waktu - waktu yang telah ditentukan setiap akhir bulan.


(54)

7) Membuat Neraca / R/L setiap Unit Usaha dan Neraca / R/L Umum setiap Tri Wulan, Semesterdan Laporan Tahunan bersama dengan Sekretaris ( membantu Bendahara )

8) Melaporkan secara tertulis ( Rekapitulasi Perkembangan Keuangan bulanan kepada Bendahara dan Ketua Umum}.

9) Menangani segala sesuatu mengenai Administrasi Pajak. 10) Stock Opname Uang Kas seminggu sekali.

11) Mencocokan seluruh Data Keuangan setiap Tri Wulan dengan Ketua Umum. 12) Membantu Bendahara dalam Pembuatan RAPB.

3.2. Metode Penelitian

Metode ialah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berpikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks, yang paut (relevant) dengan maksud dan tujuan

Penelitian (research) ialah suatu kegiatan mengkaji (study) secara teliti dan teratur dalam suatu bidang ilmu menurut kaidah tertentu. Kaidah yang dianut ialah metode. Mengkaji ialah suatu usaha memperoleh atau menambah pengetahuan. Jadi, meneliti dilakukan untuk memperkaya dan meningkatkan kepahaman tentang sesuatu. Ada kegiatan yang disebut penyelidikan (investigation), yaitu mencari fakta secara teliti dan teratur menurut suatu kaidah tertentu untuk menjawab suatu pertanyaan. Jadi, menyelidik dikerjakan untuk menjelaskan sesuatu.


(55)

3.2.1. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian berdasarkan metode deskriptif dan action.

Metode Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian desktiftif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.

Metode action atau tindakan merupakan penelitian langsung, disertai dengan praktek di lapangan. Membuat suatu program yang akan dilaksanakan secara sistematis dan terencana, serta mempunyai nilai perbaikan yang signifikan. Penelitian tindakan ini lebih efektif, karena akan terlihat langsung hasilnya.Salah satu syarat dalam melakukan penelitian tindakan adalah adanya keinginan dari orang yang memilki masalah untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan mempunyai keinginan untuk memecahkannya.

3.2.2. Jenis Dan Metode Pengumpulan Data

Adapun jenis dan metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder.


(56)

Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

A. Metode Observasi

Metode Observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistimatik gejala-gejala yang diselidiki.

Peneliti langsung mengunjungi lokasi penelitian ke Koperasi Pedagang Pasar Baru (KPPB) Bandung yang dijadikan objek penelitian, dalam hal ini peneliti melakukan observasi pada bagian usp yang menangani pinjaman dan bagian pelayanan anggota yang menangani pendaftaran anggota baru. Setelah itu peneliti mengamati bagaimana cara pembuatan laporan data anggota dan data pinjam apakah sudah terkomputerisasi atau belum.

B. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan di mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Disini penulis mewawancarai bagian usp dan bagian pelayanan anggota mengenai bagaimana cara proses pinjam dan pendaftaran anggota baru.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang informasinya kita dapatkan dari media atau sumber-sumber yang telah ada. Pada sumber data sekunder, penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan studi pustaka dan


(57)

data – data fisik dari perusahaan tersebut berupa laporan, faktur, dan struk pembayaran.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan adalah sebagai berikut :

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem yang penulis ambil adalah analisis dan perancangan terstruktur, digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan sub modul, perancangan terstruktur juga menunjukan hubungan elemen data dan elemen kontrol antara hubungan modulnya. Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pengguna, membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.

Dengan demikian perancangan terstruktur dapat memberikan penjelasan yang lengkap dan sistem dipandang dari elemen data menggunakan alat bantu seperti : diagram konteks yang merupakan diagram suatu proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. DFD ( Data Flow Diagram ) merupakan diagram yang mepresentasikan grafik dari suatu sistem yang menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem serta aliran data, kamus data yang dapat diartikan fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Entity Relationship Diagram ( ERD ) merupakan


(58)

suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak dan tabel relasi yang merupakan suatu file yang terdiri dari beberapa group elemen yang berulang-ulang perlu diorganisasikan terlebih dahulu.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan adalah menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah berjalan. Dalam pengembangan sistem ini metode pengembangan menggunakan metode prototype, karena metode ini memberikan ide bagi pengembang maupun pelanggan tentang cara sistem akan berfungsi dan yang akan dikembangkan.

Metode prototype terdapat 3 ( tiga ) tahapan untuk dapat mengembangkan suatu perangkat lunak seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3.2. Model Prototype

(Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak, Roger S. Pressman, Ph.D, 2002, ANDI dan McGraw-Hill Book Co. Yogyakarta.)

Mendengarkan Pelanggan

Uji pelanggan, Mengendalikan

Market

Membangun, Memperbaiki


(59)

Tahapan tersebut antara lain :

1. Pada tahap ini, pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefiniskan objektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui.

2. Pada tahap kedua, pengembang melakukan perancangan yang berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau pemakai ( contoh pendekatan input dan format output ). 3. Pada tahap ketiga ini, pelanggan atau pemakai mengevaluasi dan dipakai

untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Pada tahap ini dimungkinkan perangkat lunak untuk di setting ulang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya.

Alasan penyusun menggunakan metode prototype ini, karena metode

prototype ini memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut :

1. Metode ini cukup efektif sebagai paradigma dalam rekayasa perangkat lunak, karena mendapatkan kebutuhan dan aturan yang jelas yang disetujui oleh pelanggan, dalam pembuatan perangkat lunak bisa dilakukan secara cepat dan memungkinkan untuk merubah kembali perangkat lunak agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan, walaupun pada umumnya prototype akan dihilangkan dan dibuat perangkat lunak yang sebenarnya.

2. Ketika diperlihatkan versi pertamanya atau tampilan input dan format output

dalam media kertas pelanggan bisa langsung mengetahui apakah perangkat lunak tersebut bisa memenuhi kebutuhannya atau tidak.


(60)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem 1) Flowmap

Flowmap merupakan diagram aliran data dari satu entitas sampai entitas lainnya. Diagram aliran ini menelusur sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuan secara rinci, diagram aliran ini menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, tujuan digunakannya dokumen tersebut, dan lain-lain. Flowmap disebut juga bagan aliran formulir yang merupakan penunjukan arus dari laporan dan

form termasuk tembusannya.

2) Diagram Kontek

Diagram kontek merupakan alat-alatukur struktur analisis. Pendekatan struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Diagram kontek adalah kasus khusus dari DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang dipersentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Diagram kontek meliputi beberapa sistem antara lain:

a. Kelompok pemakai.

b. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan. c. Penyimpanan data.

3) Data Flow Diagram

DFD adalah suatu grafik yang menjelaskan sebuah sistem dengan menggunakan bentuk-bentuk atau simbol untuk menggambarkan aliran data dari proses-proses yang saling berhubungan.


(61)

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD terdiri dari 4 macam, yaitu : proses (process), aliran data (data flow), simpan data (data store), terminator

(external entity). Berikut uraian singkat mengenai 4 simbol tersebut :

a. Proses (process)

Process adalah simbol yang mengubah suatu data dari suatu bentuk menjadi

bentuk yang lain. Dengan kata lain, proses menerima masukan data dan mengeluarkan keluaran data lain yang telah diproses.

b. Aliran Data (data flow)

Data flow atau aliran data adalah aliran yang menunjukkan perpindahan

data dari satu bagian ke bagian lain dalam suatu sistem. Data flow dalam DFD digambarkan dengan tanda panah dan diberi keterangan disampingnya yang menunjukkan data yang mengalir.

c. Simpan Data (data store)

Data store adalah tempat penyimpanan data dalam suatu sistem, baik secara

manual maupun secara elektronik. Simpanan data digunakan jika suatu proses perlu menggunakan lagi data tersebut.

d. Terminator (external entity)

External entity adalah lingkungan luar dari sistem, sumber data

menunjukkan suatu organisasi atau perseorangan yang memasukkan data ke sistem.Sedangkan tujuan data menunjukkan suatu organisasi atau peseorangan yang menerima data yang dihasilkan oleh sistem. Sumber dan tujuan data mempunyai satu simbol yang sama.


(62)

4) Kamus Data

Kamus Data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap

field atau file didalam sistem. Kamus data adalah katalog tentang data dan

kebutuhan-kebutuhan informan dari suatu sistem informasi. Dengan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir dari dalam sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis sistem, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem.

Data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatanya. Untuk keperluan seperti ini, maka kamus data harus membuat hal-hal sebagai berikut :

1. Alias adalah nama lain dari data, dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda unuk organisasi atau departemen dengan lainnya.

2. Bentuk data yang mengalir dapat berupa dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan layar monitor, variabel, parameter dan field.

3. Arus data, menunjukan darimana data mengalir dan kemana data akan dituju.

4. Penjelasan, digunakan untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat di kertas data, maka bagian penjelasan dapat diisi tentang arus data tersebut.


(63)

5. Periode, menunjukan kapan terjadinya arus data tersebut. Periode digunakan untuk mendefinisikan kapan input data harus dimasukan ke sistem, kapan proses data program harus dilakukan dan laporan-laporan harus dihasilkan. 6. Volume, yang tercatat adalah volume rata-rata dan volume puncak dari arus

dokumen struktur data.

5) Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki atau membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika. Tujuan dari normalisasi adalah untuk mengurangi anomali atau penyimpangan informasi pada proses insert, update, dan delete. Penyimpanan ini harus dipecahkan pada beberapa tabel karena dapat menyulitkan validasi dan duplikasi data. Dependensi merupakan konsep yang mendasari normalisasi. Dependensi menjelaskan nilai suatu atribut yang menentukan nilai atribut lainnya. Dependensi ini kelak menjadi acuan bagi pendekomposisian data ke dalam bentuk yang paling efisien. Adapun bentuk-bentuk normal suatu tabel adalah sebagai berikut :

1. Bentuk Normal Pertama

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika hanya atomik, yaitu nilai tidak ada atribut berulang pada suatu skema relasi dan tidak duplikat, yaitu nilai dari atribut tidak ada yang bernilai ganda.


(64)

2. Bentuk Normal Kedua

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika sudah memenuhi bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer atau tidak ada ketergantungan fungsi sebagai(Partial Functional Dependency ).

3. Bentuk Normal Ketiga

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika sudah memenuhi bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.

4. Bentuk Normal Boyce-Codd ( BCNF )

Suatu relasi disebut memenuhi benuk normal Boyce-Codd jika dan hanya jika suatu penentu ( determinan ) adalah kunci kandidat ( atribut yang bersifat unik ) .

Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan umum bahwa normalisasi dilakukan untuk menghindarkan redudansi field-field yang ada.

b. Tabel Relasi

Database dengan struktur data hubungan dapat digambarkan dalam

bentuk tabel. Kolom tabel menunjukan atribut dari file. Atribut ini menunjukan item data / field. Kumpulan nilai dari field atau item data disebut juga dengan dominan.

c. Entity Relationship Diagram ( ERD )

ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Jadi ERD ini berbeda dengan DFD yang


(65)

merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data.

3.2.4. Pengujian Software

Faktor pengujian software yang digunakan dalam penelitian ini adalah

black box. Untuk lebih jelasnya bisa lihat dibawah ini :

Faktor Pengujian Black Box

1. Graph-based testing adalah geraf yang mewakili hubungan antar objek pada

modul sehingga tiap objek dan hubungannya tersebut dapat diuji,

2. Equivalence Partitioning adalah pembagian domain masukan dari program

menjadi kelas data yang dibuatkan kasus ujinya,

3. Boundary Value Analysis adalah pemilihan kasus uji dengan mencari

batas-batas esktrim dari kelas data,

4. Comparison Testing adalah digunakan untuk system yang menganut

redundancy kasus uji yang dirancang untuk satu versi perangkat lunak


(1)

5.2.2.5. Pengujian Login Admin

Pada bagian pengujian login admin ini dilakukan dengan menggunakan validasi terhadap data username dan password yang dimasukan, apabila data masukan valid maka login sukses tetapi apabila data masukan tidak valid maka login gagal.

Tabel 5.11. Pengujian Login Admin

Kasus dan Hasil Pengujian

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Username dan

Password yang dimasukan benar (valid)

Masuk ke dalam menu admin

Tampil menu user admin

[X] Diterima [ ] Ditolak

Username dan Password yang dimasukan salah (tidak valid)

Menampilkan pesan gagal login dan data username dan password salah

Login ditolak dan tidak dapat masuk kedalam menu admin

[X] Diterima [ ] Ditolak

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Pengujian yang telah dilakukan merupakan proses yang terdapat dalam sistem informasi koperasi. Dan setelah dilakukan pengujian, maka berdasarkan hasil dari pengujian dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi dapat digunakan dengan baik, disamping terdapat beberapa proses lain yang mendukung dalam


(2)

berjalannya aplikasi ini. Namun demikian pengujian tersebut di atas dapat dikatakan belum sempurna, dikarenakan hanya dilakukan pada sisi pengujian. Dan semua yang dilakukan dalam pengujian ini diharapkan dapat mewakili pengujian fungsi yang lain dalam peminjaman dan pemesanan barang.


(3)

122

6.1. Kesimpulan

Sistem informasi koperasi dan distribusi barang pada KPPB Bandung merupakan salah satu cara untuk memberi kemudahan bagi KPPB Bandung dalam melakukan proses kegiatan dan juga untuk menyebarkan informasi kepada anggota yang tersebar di berbagai pasar di bandung. Maka dengan itu kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan sebelumnya, yaitu sebagai berikut:

1. Dengan adanya Sistem Informasi Koperasi dan Distribusi Barang pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung, diharapkan dapat mempermudah proses pengolahan data dan data dapat terintegrasi dengan baik.

2. Dengan adanya Sistem Informasi Koperasi dan Distribusi Barang pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung, diharapkan dapat mempermudah petugas Koperasi dalam pembuatan laporan sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam pembuatan laporan dan lebih efektif.

3. Dengan Sistem Informasi Koperasi dan Distribusi Barang pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung, di harapkan dapat mempermudah proses pendaftaran anggota di koperasi dan juga bagi anggota dapat mempermudah melakukan pinjaman, dan pemesanan barang untuk stok di tokonya, karena transaksi dapat diakses melalui jaringan internet.


(4)

6.2. Saran

Penulis menyadari pada Sistem Informasi Koperasi dan Distribusi Barang pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Bandung berbasis Web jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis ingin memberikan saran, yaitu:

1. Untuk kedepannya di harapkan sistem informasi berbasis web ini dapat dikembangkan lagi untuk mempermudah pengelolaan data yang lebih banyak yang ada di KPPB Bandung.

2. Melengkapi sistem informasi ini dengan perhitungan SHU (Sisa Hasil Usaha).


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Kristanto Andi, 2008, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Gava Media, Yogyakarta.

Azhar Susanto. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Lingga Jaya. Yogyakarta

Abdul Kadir. 2002 Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Jogiyanto HM. 2002. Analisis dan Desain Informasi: pendekatan terstruktur, Andi. Yogyakarta.

Roger S. Pressman, Ph.D. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Jilid 1. ANDI dan McGraw-Hill Book Co. Yogyakarta.

Online


(6)

A. Biodata Mahasiswa

NIM : 10507607

Nama Lengkap : Iqbal Adhipermana

Tempat & Tanggal Lahir : Ambon, 5 September 1988

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki - laki

Alamat Lengkap : Jl. Noenoeng Tisnasaputra Perumahan Griya Salasabila Permai No.5A Tasikmalaya, Jawa Barat.

No. Telepon / HP : 081323076670

Email : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal

1. SD Negeri Inpres 58 Air Manis Kota Ambon 1994 s/d 2000 2. SLTP 4 Betoambari Kota Bau-Bau 2000 s/d 2003 3. SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya 2003 s/d 2006 4. Universitas Komputer Indonesia 2007 s/d 2011