ekstensif dengan cara memperluas arti kata dala suatu ketentuan peraturan perundang-undangan tertentu.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini dilakukan teknik pengumpulan data dengan beberapa cara yaitu :
a. Penelitian Kepustakaan library research, dalam hal ini Peneliti melakukan penelitian terhadap data sekunder bahan hukum
primer seperti Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara
Pidana, serta Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik; kemudian data sekunder
bahan hukum sekunder yaitu pendapat para ahli yang berkaitan dengan tindak pidana penipuan atas ketidaksesuaian label harga
elektrik Barcode dengan harga promosi barang pada suatu transaksi jual beli serta data sekunder bahan hukum tertier seperti
kamus hukum. b. Penelitian Lapangan field research, untuk menunjang dan
melengkapi studi kepustakaan, maka Peneliti melakukan penelitian lapangan, antara lain melakukan wawancara terstruktur
dengan pihak Kepolisian POLRESTABES BANDUNG serta browsing melalui internet.
4. Metode Analisis Data
Seluruh data yang diperoleh dianalisis secara yuridis kualitatif, maksudnya bahwa analisis dilakukan dengan memperhatikan hirarki
peraturan perundang-undangan agar peraturan yang satu tidak bertentangan dengan peraturan lainnya, untuk mencapai kepastian
hukum juga menggali hukum yang hidup di masyarakat, baik hukum yang tertulis meupun hukum yang tidak tertulis.
5. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat seperti : Perpustakaan UNIKOM, Fakultas Hukum UNPAD, Polrestabes Bandung, serta
beberapa website dalam internet.
BAB III KETIDAKSESUAIAN ANTARA LABEL HARGA ELEKTRIK
BARCODE DENGAN HARGA PROMOSI DALAM TRANSAKSI JUAL BELI
A. Proses Penentuan Dan Pembuatan Label Harga Secara Elektrik Barcode
Salah satu unsur penting dalam transaksi jual beli adalah harga barang yang akan dijual. Harga barang merupakan suatu hal yang turut menentukan
ketertarikan konsumen untuk membeli dan selanjutnya bertransaksi dengan penjual. Penentuan harga barang ditentukan oleh berbagai faktor. Turun
naiknya harga barang dipengaruhi pula oleh berbagai faktor baik secara internal penjual maupun faktor eksternal, termasuk situasi dan kondisi
perekonomian dan keamanan negara. Kondisi perekonomian di Indonesia yang fluktuatif, terkadang naik atau
turun turut mempengaruhi harga barang yang dijual menjadi fluktuatif juga. Seringnya harga yang berubah-ubah, membuat pelaku usaha dalam hal ini
pengelola hypermarketswalayan sering pula mengubah label harganya. Hal ini menyebabkan tidak efisiennya waktu kerja, karena harus rutin mengecek
dan mengubah label harga yang ada. Atas kondisi ini tentunya juga biaya opersional swalayan tersebut bertambah, karena ada label-label yang
dibuang dan harus diganti dengan yang baru. Pada praktiknya, para pelaku usaha dalam hal ini penjual barang
senantiasa melakukan berbagai upaya untuk menarik minat masyarakat
43