Penentuan Lokasi, Waktu dan Responden Penelitian

C. Metode Pengumpulan Data Dan Jenis Data

Metode yang digunakan adalah metode survei Singarimbun, 1995 yaitu penelitian yang mengambil sampel menggunakan kuesioner sebagai pengumpul data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data primer melalui dua metode, yaitu: 1. Wawancara, yang merupakan cara untuk memperoleh data dan informasi dari seseorang atau subjek yang diteliti, dalam hal ini petani padi. Wawancara merupakan alat untuk memperoleh data dan informasi dengan bertanya kepada responden mengenai kinerja penyuluh dan hal lainnya yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Tanya jawab dalam proses wawancara dilakukan dengan memberikan instrumen berupa kuesioner. 2. Observasi atau pengamatan langsung, dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan pemahaman menyeluruh dan mendalam tentang kejadian nyata dalam lokasi penelitian. Data sekunder diperoleh melalui metode pencatatan data yang berasal dari lembaga atau instansi yang berkaitan dengan penelitian, seperti Dinas Pertanian Provinsi Lampung, Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian BAKORLUH Provinsi Lampung, BP4K Kabupaten Pringsewu, BP3K Kecamatan Pagelaran dan literatur lainnya serta laporan-laporan dan jurnal-jurnal ilmiah yang berhubungan dengan penelitian.

D. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

Pengolahan data dan analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis tabulasi dan statistik non parametrik. Tingkat kinerja penyuluh dan tingkat persepsi petani terhadap kinerja penyuluh dapat diketahui melalui analisis secara deskriptif dengan tabulasi. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa data ordinal, sedangkan data yang dianalisis adalah jumlahn data secara keseluruhan dan data ordinal tidak bisa diolah secara aritmatika. Dengan demikian data tersebut ditransformasikan ke interval dengan menggunakan sofware Method of Succesive Interval MSI. Transformasi data ordinal menjadi data interval dilakukan agar data yang diperoleh dapat diolah menggunakan operasi matematika seperti ditambah, dikurang, dikali dan dibagi tanpa mempengaruhi jarak relatif di antara skor- skornya Muhidin dan Abdurahman, 2007. Pada penelitian ini pengubahan data ordinal menjadi data interval dilakukan secara komputerisasi dengan pertimbangan proses lebih praktis dan waktu yang diperlukan lebih singkat. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis peringkat korelasi Rank Spearman. Hal ini karena korelasi jenjang Rank Spearman yang biasa disebut korelasi berjenjang r s kegunaannya adalah untuk mengukur tingkat hubungan antara dua variabel atau variabel bebas dengan variabel terikat yang berskala ordinal Riduwan, 2010. Dalam menentukan signifikasi nilai r s nya adalah melihat tabel harga-harga kritis r s korelasi Rank Spearman. Menurut Siegel 1997, rumus korelasi Rank Spearman adalah: r s = 1 ² ³ Keterangan: r s : Koefisien korelasi Rank Spearman n : Jumlah responden Petani di : Perbedaan setiap pasangan rank Penelitian ini memiliki dua variabel, kedua variabel saling berpasangan, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ordinal, dan sumber data antar variabel tidak sama. Jika terdapat peringkat yang sama atau kembar dalam variabel X maupun Y, maka memerlukan faktor korelasi T, dengan rumus sebagai berikut: = + 2 = 12 = 12 = 12 Keterangan: : Jumlah kuadrat variabel X yang diberi korelasi. : Jumlah kuadrat variabel Y yang diberi korelasi. T : Faktor Korelasi. T : Jumlah obsevasi yang mempunyai peringkat sama. Tx : Jumlah faktor korelasi variabel X. Ty : Jumlah faktor variabel Y. N : Jumlah responden petani. Mencari t-hitung uji korelasi Rank Spearman dipergunakan rumus sebagai berikut: t hitung = r s 2 1 2 s r n   Kriteria pengambilan keputusan: 1. Jika t hitung ≥ t tabel , maka hipotesis diterima, pada α =0,05 berarti terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen.