STUDI TENTANG BERALIHNYA MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DARI PETANI PADI SAWAH MENJADI PETANI IKAN DI DESA LUGUSARI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

(1)

ABSTRAK

STUDI TENTANG BERALIHNYA MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DARI PETANI PADI SAWAH MENJADI PETANI IKAN

DI DESA LUGUSARI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

Oleh

KRISNA DESTIANA

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan mengkaji tentang peralihan petani padi sawah menjadi petani ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tahun 2011, dengan titik tekan kajian, sempitnya kepemilikan lahan petani padi sawah, banyaknya curahan jam kerja sebagai petani padi sawah dibandingkan petani ikan, frekuensi panen ikan yang lebih cepat, dan rendahnya pendapatan petani padi sawah.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 32 petani padi sawah yang beralih menjadi petani ikan. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara berstruktur. Analisis data menggunakan analisis tabulasi dan persentase sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam pembuatan laporan penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) sempitnya lahan garapan petani padi sawah merupakan faktor penyebab beralihnya petani padi sawah menjadi petani ikan, 2) banyaknya curahan jam kerja petani padi sawah (41 jam/minggu) penyebab beralihnya petani padi sawah menjadi petani ikan (11 jam/minggu), 3) frekuensi panen ikan (4 kali/tahun) lebih banyak dibandingkan dengan panen padi (2 kali/tahun) sehingga kebutuhan sehari-hari lebih cepat terpenuhi, dan 4) rendahnya jumlah pendapatan petani padi sawah (Rp. 10.030.625,-/tahun) mengakibatkan petani padi sawah beralih menjadi petani ikan (Rp. 33.725.250,-/tahun).


(2)

STUDI TENTANG BERALIHNYA MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DARI PETANI PADI SAWAH MENJADI PETANI IKAN

DI DESA LUGUSARI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

(Skripsi)

Oleh Krisna Destiana

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

STUDI TENTANG BERALIHNYA MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DARI PETANI PADI SAWAH MENJADI PETANI IKAN

DI DESA LUGUSARI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

Oleh Krisna Destiana

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Alur kerangka pikir ... 20 2. Peta Administrasi Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran

Kabupaten Pringsewu Tahun 2011... 29 3. Peta Pemanfaatan Lahan Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran

Kabupaten Pringsewu Tahun 2011... 30 4. Peta Topografi Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten

Pringsewu Tahun 2011 ... 32 5. Batas Besar Nilai Q dari Masing-masing Tipe Curah Hujan

Menurut Schmidt-Ferguson... 35 6. Piramida Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Desa

Lugusari Tahun 2011... 43 7. Peta Persebaran Petani Padi Sawah Yang Beralih Menjadi

Petani Ikan Di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten


(5)

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian... 8

D. Kegunaan Penelitian... 8

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka ... 11

1. Pengertian Geografi... 11

2. Petani ... 13

2.1 Petani Padi Sawah ... 13

2.2 Petani Ikan ... 14

2.3 Kepemilikan Lahan... 14

2.4 Curahan jam kerja ... 16

3. Frekuensi Panen Ikan ... 17

4. Pendapatan... 18

B. Kerangka Pikir ... 19

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 21

B. Populasi ... 21

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 22

1. Variabel Penelitian ... 22

2. Definisi Operasional Variabel ... 22

2.1 Kepemilikan Lahan Petani Padi Sawah ... 22

2.2 Curahan Jam Kerja... 23

2.3 Frekuensi Panen Ikan... 23

2.4 Rendahnya Pendapatan Petani Padi Sawah ... 24

D. Teknik Pengumpulan Data ... 24

1. Observasi... 24

2. Dokumentasi ... 24

3. Wawancara Terstruktur... 25

E. Teknik Analisis Data ... 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Geografis Desa Lugusari... 27


(7)

1. Letak Astronomis dan Administratif... 27

2. Luas Wilayah ... 28

2.1 Tata Guna Lahan ... 28

2.2 Topografi Desa Lugusari... 31

3 Keadaan Iklim ... 31

4 Keadaan Hidrografis ... 36

5 Keadaan Sosial Ekonomi ... 37

B. Keadaan Penduduk... 38

1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk ... 38

2. Kepadatan Penduduk... 40

3. Komposisi Penduduk ... 41

3.1 Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin... 42

3.2 Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan... 45

3.3 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 47

C. Hasil dan Pembahasan... 49

1. Identitas Responden ... 49

1.1 Jenis Kelamin ... 49

1.2 Umur... 50

1.3 Pendidikan ... 53

1.4 Pekerjaan Pokok ... 55

2. Status Kepemilikan Lahan dan Luas Lahan ... 56

2.1 Status Kepemilikan Lahan... 56

2.2 Luas Lahan ... 58

3. Curahan Jam Kerja ... 61

3.1 Curahan Jam Kerja Sebelum Beralih menjadi Petani Ikan .. 61

3.2 Curahan Jam Kerja Setelah Beralih menjadi Petani Ikan... 64

3.3 Curahan Jam Kerja Sebelum dan Setelah Beralih menjadi Petani Ikan ... 65

4. Frekuensi Panen... 67

4.1 Jenis Ikan yang Dibudidayakan ... 67

4.2 Frekuensi Panen Padi... 69

4.3 Frekuensi Panen Ikan... 71

4.4 Frekuensi Panen Sebelum dan Setelah Beralih menjadi Petani Ikan ... 73

5. Pendapatan petani ... 75

5.1 Produktivitas Petani Padi Sawah dan Petani Ikan ... 76

5.2 Pendapatan petani Sebelum Beralih menjadi Petani Ikan .... 77

5.3 Pendapatan petani Setelah Beralih menjadi Petani Ikan ... 81

5.4 Pendapatan petani Sebelum dan Setelah Beralih menjadi Petani Ikan ... 84

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 86

B. Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA


(8)

(9)

DAFTAR PERTANYAAN

Judul : Studi Tentang Beralihnya Mata Pencaharian Penduduk dari Petani Padi Sawah menjadi Petani Ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011

A. Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Umur :

4. Pendidikan terakhir :

5. Pekerjaan Pokok : :

6. Alamat :

B. Status Kepemilikan Lahan, Luas lahan dan Penggunaan Lahan 1. Apakah Bapak/ Ibu memiliki lahan sawah?

a. Ya b. Tidak

2. Berapakah luas lahan yang Bapak/ Ibu miliki saat ini?...Ha

3. Bagaimanakah statuskemilikanlahanyangBapak/ Ibu miliki tersebut? 4. Pada tahun berapakah Bapak/Ibu memulai budidaya ikan?

5. Berapakah luas lahan yang Bapak/ Ibu alih fungsikan dari sawah menjadi kolam ikan?...Ha

6. Apakah luas lahan yang Bapak/ Ibu miliki mempengaruhi Bapak/ Ibu untuk beralih mata pencarian dari petani padi sawah menjadi petani ikan?

a. Ya b. Tidak

Sebutkan alasannya...

C. Curahan Jam Kerja

7. Berapa jamkah yang perlu Bapak/ Ibu butuhkan untuk menggarap sawah dari awal persiapan lahan sawah hingga panen?

No. Pekerjaan yang

dilakukan Curahan Jam Kerja

Jumlah Jam Kerja 1. Persiapan lahan

2. Penyemaian 3. Bajak sawah 4. Perbaikan tanggul 5. Tandur

6. Menyiangi 7. Pemupukan

8. Perawatan/ pestisida 9. Pemanenan

Total


(10)

9. Berapa jamkah yang perlu Bapak/ Ibu butuhkan untuk menggarap kolam dari awal persiapan lahan sawah hingga panen?

No. Pekerjaan yang

dilakukan Curahan Jam Kerja

Jumlah Jam Kerja 1. Perbaikan tanggul

2. Penebaran bibit ikan 3. Pemberian pakan ikan 4. Ganti air

5. Pemanenan Total

10. Dalam satu minggu rata-rata berapa jam Bapak/ Ibu bekerja di kolam?

11.Menurut Bapak/ Ibu, apakah curahan jam kerja mempengaruhi hasil panen Bapak/ Ibu?

a. Ya b. Tidak

Sebutkan alasannya...

12. Apakah curahan jam kerja sebagai petani padi sawah mempengaruhi Bapak/ Ibu untuk beralih mata pencarian menjadi petani

a. Ya b. Tidak

Sebutkan alasannya...

D. Frekuensi Panen

13. Ikan apakah yang Bapak/ Ibu budidayakan?

14. Berapa kali dalam satu tahun Bapak/ Ibu memanen padi?... 15. Berapa kali dalam satu tahun Bapak/ Ibu memanen ikan?... 16. Apakah frekuensi panen mempengaruhi Bapak/ Ibu untuk beralih mata

pencarian dari petani padi sawah menjadi petani ikan?

a. Ya b. Tidak

Sebutkan alasannya...

E. Pendapatan

i. Pengeluaran (modal) dan Pendapatan Sebelum Membudidaya ikan 17. Darimanakah modal yang bapak/ ibu miliki untuk menanam padi?

a. tabungan

b. bantuan orang lain c. pinjaman bank d.

18. Berapakah produksi yang dihasilkan dalam sekali panen? 19. Berapakah harga jual gabah setahun terakhir per kilonya?


(11)

20. Berapakah biaya produksi yang bapak/ ibu keluarkan untuk sekali menanam padi?

No. Biaya produksi Satuan (Rupiah)

1. Pengolahan lahan

2. Pembibitan tanaman padi 3. Pemupukan

4. Perawatan/pestisida 5. Pemanenan

6. Upah buruh Jumlah

21. Berapakah pendapatan Bapak/ Ibu dalam satu tahun? 22. Berapakah pendapatan Bapak/ Ibu dalam satu bulan?

Apakah pendapatan Bapak/ Ibu mencukupi kebutuhan sehari-hari?

a. Mencukupi b. Tidak mencukupi

ii. Pengeluaran (modal) dan Pendapatan Pada Saat Membudidaya ikan 23. Darimanakah modal yang bapak/ ibu miliki untuk menanam padi?

a. tabungan

b. bantuan orang lain c. pinjaman bank d.

24. Berapakah produksi yang dihasilkan dalam sekali panen?

25. Berapakah harga jual ikan yang bapak/ibu budidayakan setahun terakhir per kilonya?

26. Berapakah modal yang bapak/ ibu keluarkan untuk sekali membudidayakan ikan?

No. Modal yang dibutuhkan Satuan (Rupiah)

1. Pengolahan lahan 2. Pembelian pakan/ pelet 3. Benih ikan

4. Pembelian obat 5. Pemanenan 6. Upah tenaga kerja

Jumlah

27. Berapakah pendapatan Bapak/ Ibu dalam satu tahun? 28. Berapakah pendapatan Bapak/ Ibu dalam satu bulan?

Apakah pendapatan Bapak/ Ibu mencukupi kebutuhan sehari-hari?


(12)

REKAPITULASI JAWABAN KUESIONER

Identitas Responden

No Nama Jenis Kelamin Umur (th) Pendidikan Pekerjaan Alamat 1 Dariyah Laki-laki 62 SD Petani Lugusari I 2 Bardi Laki-laki 65 SD Petani Lugusari I 3 Wasiat Laki-laki 48 SMA Petani Lugusari I 4 Supri Laki-laki 42 SMA Petani Lugusari I 5 Maryam Laki-laki 56 SMP Petani Lugusari I 6 Dawami Laki-laki 42 SMP Petani Lugusari I 7 Bilal Laki-laki 45 SMA Petani Lugusari II 8 Bonijo Laki-laki 56 SMP Petani Lugusari II 9 Sarwidi Laki-laki 43 SMA Petani Lugusari II 10 Sujud Laki-laki 48 SMA Petani Lugusari II 11 Tohari Laki-laki 45 SMA Petani Lugusari II 12 Pardi Laki-laki 60 SMP Petani Lugusari II 13 Sareh Laki-laki 48 SMA Petani Lugusari II 14 Purtadi Laki-laki 37 SMA Petani Lugusari II 15 Samsudin Laki-laki 39 SMA Petani Lugusari II 16 Mashud Laki-laki 41 SMA Petani Lugusari II 17 Riyadi Laki-laki 40 SMA Petani Ngadirejo 18 Suiswanto Laki-laki 50 SMA Petani Ngadirejo 19 Rimanto Laki-laki 38 SMA Petani Ngadirejo 20 Nugroho Laki-laki 54 SMA Petani Rejosari 21 Wardi Laki-laki 42 SMA Petani Rejosari 22 Beliyanto Laki-laki 35 SMA Petani Rejosari 23 Sawiyem Perempuan 56 SMP Petani Rejosari 24 Sukardi Laki-laki 52 SMA Petani Solo

25 Badri Laki-laki 38 SMA Petani Solo

26 Supri Laki-laki 37 SMA Petani Solo

27 Kusnindar Laki-laki 51 SMA Petani Solo

28 Samino Laki-laki 54 PT PNS Solo

29 Suko Laki-laki 38 SMA Petani Solo

30 Warti Perempuan 54 SD Petani Solo

31 Jogo Winoto

Laki-laki

69 SD Petani Solo


(13)

(14)

Kepemilikan Lahan, Luas Lahan dan Penggunaan Lahan

No Kepemilikan Lahan. Luas Lahan dan Penggunaan Lahan

1 2 3 4 5 6

1 Ya 0,25 Milik Sendiri 2001 0,25 Ya 2 Ya 0,25 Milik Sendiri 2001 0,25 Ya 3 Ya 0,25 Milik Sendiri 2004 0,25 Ya 4 Ya 0,25 Milik Sendiri 2009 0,25 Ya 5 Ya 0,25 Milik Sendiri 2003 0,25 Ya 6 Ya 0,25 Milik Sendiri 2007 0,25 Ya 7 Ya 0,25 Milik Sendiri 2005 0,25 Ya 8 Ya 0,25 Milik Sendiri 2002 0,25 Ya 9 Ya 0,25 Milik Sendiri 2007 0,25 Ya 10 Ya 0,25 Milik Sendiri 2004 0,25 Ya 11 Ya 0,25 Milik Sendiri 2005 0,25 Ya 12 Ya 0,50 Milik Sendiri 2001 0,50 Ya 13 Ya 0,50 Milik Sendiri 2004 0,50 Ya 14 Ya 0,50 Milik Sendiri 2008 0,50 Ya 15 Ya 0,50 Milik Sendiri 2008 0,50 Ya 16 Ya 0,50 Milik Sendiri 2007 0,50 Ya 17 Ya 0,50 Milik Sendiri 2007 0,50 Ya 18 Ya 0,25 Milik Sendiri 2004 0,25 Ya 19 Ya 0,25 Milik Sendiri 2010 0,25 Ya 20 Ya 0,25 Milik Sendiri 2002 0,25 Ya 21 Ya 0,25 Milik Sendiri 2004 0,25 Ya 22 Ya 0,25 Milik Sendiri 2010 0,25 Ya 23 Ya 0,50 Milik Sendiri 2002 0,50 Ya 24 Ya 0,25 Milik Sendiri 2005 0,25 Ya 25 Ya 0,25 Milik Sendiri 2008 0,25 Ya 26 Ya 0,25 Milik Sendiri 2009 0,25 Ya 27 Ya 0,50 Milik Sendiri 2003 0,50 Ya 28 Ya 0,25 Milik Sendiri 2003 0,25 Ya 29 Ya 0,25 Milik Sendiri 2009 0,25 Ya 30 Ya 0,25 Milik Sendiri 2002 0,25 Ya 31 Ya 0,25 Milik Sendiri 2001 0,25 Ya 32 Ya 0,25 Milik Sendiri 2010 0,25 Ya


(15)

Curahan Jam Kerja

No Curahan Jam Kerja

7 8 9 10 11 12

1 520 jam 40 jam 120 jam 12 jam Ya Ya

2 468 jam 36 jam 110 jam 11 jam Ya Ya

3 455 jam 35 jam 110 jam 11 jam Ya Ya

4 455 jam 35 jam 110 jam 11 jam Ya Ya

5 468 jam 36 jam 110 jam 11 jam Ya Ya

6 494 jam 38 jam 120 jam 12 jam Ya Ya

7 546 jam 42 jam 130 jam 13 jam Ya Ya

8 455 jam 35 jam 120 jam 12 jam Ya Ya

9 468 jam 36 jam 110 jam 11 jam Ya Ya

10 455 jam 35 jam 130 jam 13 jam Ya Ya

11 546 jam 42 jam 80 jam 8 jam Ya Ya

12 676 jam 52 jam 130 jam 13 jam Ya Ya 13 650 jam 50 jam 120 jam 12 jam Ya Ya

14 676 jam 52 jam 80 jam 8 jam Ya Ya

15 676 jam 52 jam 120 jam 12 jam Ya Ya 16 728 jam 56 jam 130 jam 13 jam Ya Ya 17 650 jam 50 jam 120 jam 12 jam Ya Ya 18 468 jam 36 jam 120 jam 12 jam Ya Ya

19 494 jam 38 jam 70 jam 7 jam Ya Ya

20 546 jam 42 jam 110 jam 11 jam Ya Ya 21 468 jam 36 jam 110 jam 11 jam Ya Ya 22 494 jam 38 jam 110 jam 11 jam Ya Ya 23 676 jam 52 jam 120 jam 12 jam Ya Ya 24 468 jam 36 jam 130 jam 13 jam Ya Ya 25 455 jam 35 jam 130 jam 13 jam Ya Ya 26 546 jam 42 jam 110 jam 11 jam Ya Ya 27 676 jam 52 jam 130 jam 13 jam Ya Ya 28 468 jam 36 jam 120 jam 12 jam Ya Ya

29 455 jam 35 jam 70 jam 7 jam Ya Ya

30 546 jam 42 jam 120 jam 12 jam Ya Ya 31 468 jam 36 jam 110 jam 11 jam Ya Ya 32 494 jam 38 jam 110 jam 11 jam Ya Ya


(16)

Frekuensi Panen

No Frekuensi Panen

13 14 15 16

1 Mas 2 kali 4 kali Ya

2 Mas 2 kali 4 kali Ya

3 Mas 2 kali 4 kali Ya

4 Mas 2 kali 3 kali Ya

5 Mas 2 kali 4 kali Ya

6 Mas 2 kali 4 kali Ya

7 Mas 2 kali 4 kali Ya

8 Mas 2 kali 4 kali Ya

9 Mas 2 kali 3 kali Ya

10 Mas 2 kali 4 kali Ya 11 Lele 2 kali 5 kali Ya 12 Mas 2 kali 4 kali Ya 13 Mas 2 kali 4 kali Ya 14 Lele 2 kali 4 kali Ya 15 Mas 2 kali 4 kali Ya 16 Mas 2 kali 4 kali Ya 17 Mas 2 kali 4 kali Ya 18 Mas 2 kali 4 kali Ya 19 Lele 2 kali 4 kali Ya 20 Mas 2 kali 4 kali Ya 21 Mas 2 kali 4 kali Ya 22 Mas 2 kali 4 kali Ya 23 Mas 2 kali 4 kali Ya 24 Mas 2 kali 3 kali Ya 25 Mas 2 kali 4 kali Ya 26 Mas 2 kali 4 kali Ya 27 Mas 2 kali 4 kali Ya 28 Mas 2 kali 4 kali Ya 29 Lele 2 kali 5 kali Ya 30 Mas 2 kali 4 kali Ya 31 Mas 2 kali 4 kali Ya 32 Mas 2 kali 4 kali Ya


(17)

Pendapatan

i.Pengeluaran (modal) dan Pendapatan Sebelum Membudidaya Ikan

N o Modal Produksi (ton) Harga Jual/kg (Rp) Pendapatan Kotor (Rp) Biaya Produksi (Rp) Pendapatan Bersih/ panen (Rp) Pendapatan Bersih/thn (Rp) Pendapatan Bersih/bln (Rp)

17 18 19 20 21 22

1 Tbgn 1,25 4.000 5.000.000 1325.000 3.675.000 7.350.000 612.500

2 Tbgn 1,25 4.000 5.000.000 1.085.000 3.915.000 7.830.000 652.500

3 Tbgn 1,4 4.000 5.600.000 1.275.000 4.325.000 8.650.000 720.833

4 Tbgn 1,25 4.000 5.000.000 1.075.000 3.925.000 7.850.000 654.167

5 Tbgn 1,3 4.000 5.200.000 1.175.000 4.025.000 8.050.000 670.833

6 Tbgn 1,4 4.000 5.600.000 1.175.000 4.425.000 8.850.000 737.500

7 Tbgn 1,25 4.000 5.000.000 975.000 4.025.000 8.050.000 670.833

8 Tbgn 1,3 4.000 5.200.000 1.085.000 4.115.000 8.230.000 685.833

9 Tbgn 1,3 4.000 5.200.000 1.000.000 4.200.000 8.400.000 700.000

10 Tbgn 1,3 4.000 5.200.000 1.375.000 3.825.000 7.650.000 637.500

11 Tbgn 1,3 4.000 5.200.000 985.000 4.215.000 8.430.000 702.500

12 Tbgn 2,4 4.000 9.600.000 1.980.000 7.620.000 15.240.000 1.270.000

13 Tbgn 2,6 4.000 10.400.000 2.030.000 8.370.000 16.740.000 1.395.000

14 Tbgn 2,5 4.000 10.000.000 1.880.000 8.120.000 16.240.000 1.353.333

15 Tbgn 2,5 4.000 10.000.000 1.880.000 8.120.000 16.240.000 1.353.333

16 Tbgn 2,5 4.000 10.000.000 2.130.000 7.870.000 15.740.000 1.311.667

17 Tbgn 2,4 4.000 9.600.000 2.030.000 7.570.000 15.140.000 1.261.667

18 Tbgn 1,25 4.000 5.000.000 1.250.000 3.750.000 7.500.000 625.000

19 Tbgn 1,25 4.000 5.000.000 975.000 4.025.000 8.050.000 670.833

20 Tbgn 1,3 4.000 5.200.000 1.250.000 3.950.000 7.900.000 658.333

21 Tbgn 1,4 4.000 5.600.000 1.150.000 4.450.000 8.900.000 741.667

22 Tbgn 1,25 4.000 5.000.000 975.000 4.025.000 8.050.000 670.833

23 Tbgn 2,5 4.000 10.000.000 2.130.000 7.870.000 15.740.000 1.311.667

24 Tbgn 1,3 4.000 5.200.000 1.180.000 4.020.000 8.040.000 670.000

25 Tbgn 1,3 4.000 5.200.000 1.180.000 4.020.000 8.040.000 670.000

26 Tbgn 1,4 4.000 5.600.000 1.230.000 4.370.000 8.740.000 728.333

27 Tbgn 2,4 4.000 9.600.000 2.030.000 7.570.000 15.140.000 1.261.667

28 Tbgn 1,25 4.000 5.000.000 1.280.000 3.720.000 7.440.000 620.000

29 Tbgn 1,25 4.000 5.000.000 1.080.000 3.920.000 7.840.000 653.333

30 Tbgn 1,3 4.000 5.200.000 1.180.000 4.020.000 8.040.000 670.000

31 Tbgn 1,4 4.000 5.600.000 1.180.000 4.420.000 8.840.000 736.667

32 Tbgn 1,25 4.000 5.000.000 980.000 4.020.000 8.040.000 670.000

Jumlah 128.000 204.000.000 43.510.000 160.490.000 320.980.000 26.748.333


(18)

ii. Pengeluaran (modal) dan Pendapatan Setelah Membudidaya Ikan No Modal Produksi (ton) Harga Jual/kg Pendapatan Kotor (Rp)

Biaya Produksi (Rp) Pendapatan Bersih/ panen (Rp) Pendapatan Bersih/thn (Rp) Pendapatan Bersih/bln (Rp)

23 24 25 26 27 28

1 Tbgn+bank 1,3 15.000 19.500.000 12.264.000 7.236.000 28.944.000 2.412.000 2 Tbgn+bank 1,3 15.000 19.500.000 12.284.000 7.216.000 28.864.000 2.405.333 3 Bank 1,3 15.000 19.500.000 12.264.000 7.236.000 28.944.000 2.412.000 4 Bank 1,2 15.000 18.000.000 11.660.000 6.340.000 19.020.000 1.585.000 5 Bank 1,4 15.000 21.000.000 13.650.000 7.350.000 29.400.000 2.450.000 6 Bank 1,4 15.000 21.000.000 13.650.000 7.350.000 29.400.000 2.450.000 7 Bank 1,2 15.000 18.000.000 11.880.000 6.120.000 24.480.000 2.040.000 8 Tbgn+bank 1,5 15.000 22.500.000 14.640.000 7.860.000 31.440.000 2.620.000 9 Bank 1,5 15.000 22.500.000 14.640.000 7.860.000 23.580.000 1.965.000 10 Tbgn+bank 1,2 15.000 18.000.000 11.880.000 6.120.000 24.480.000 2.040.000 11 Bank 1,8 11.000 19.800.000 15.340.000 4.460.000 22.300.000 1.858.333 12 Tbgn+bank 2,9 15.000 43.500.000 29.580.000 13.920.000 55.680.000 4.640.000 13 Bank 2,9 15.000 43.500.000 29.920.000 13.580.000 54.320.000 4.526.667 14 Bank 3,5 11.000 38.500.000 27.280.000 11.220.000 44.880.000 3.740.000 15 Bank 2,7 15.000 40.500.000 27.550.000 12.950.000 51.800.000 4.316.667 16 Bank 2,7 15.000 40.500.000 26.550.000 13.950.000 55.800.000 4.650.000 17 Bank 2,7 15.000 40.500.000 27.200.000 13.300.000 53.200.000 4.433.333 18 Tbgn+bank 1,5 15.000 22.500.000 14.640.000 7.860.000 31.440.000 2.620.000 19 Tbgn+bank 1,8 11.000 19.800.000 15.580.000 4.220.000 16.880.000 1.406.667 20 Tbgn+bank 1,4 15.000 21.000.000 13.650.000 7.350.000 29.400.000 2.450.000 21 Bank 1,3 15.000 19.500.000 12.264.000 7.236.000 28.944.000 2.412.000 22 Bank 1,4 15.000 21.000.000 13.650.000 7.350.000 29.400.000 2.450.000 23 Bank 2,9 15.000 43.500.000 29.580.000 13.920.000 55.680.000 4.640.000 24 Bank 1,2 15.000 18.000.000 10.880.000 7.120.000 21.360.000 1.780.000 25 Bank 1,4 15.000 21.000.000 13.650.000 7.350.000 29.400.000 2.450.000 26 Tbgn+bank 1,4 15.000 21.000.000 13.650.000 7.350.000 29.400.000 2.450.000 27 Bank 3,0 15.000 45.000.000 30.000.000 15.000.000 60.000.000 5.000.000 28 Tbgn+bank 1,3 15.000 19.500.000 12.264.000 7.236.000 28.944.000 2.412.000 29 Bank 1,7 11.000 18.700.000 14.200.000 4.500.000 22.500.000 1.875.000 30 Bank 1,3 15.000 19.500.000 12.264.000 7.236.000 28.944.000 2.412.000 31 Bank 1,3 15.000 19.500.000 12.264.000 7.236.000 28.944.000 2.412.000 32 Bank 1,5 15.000 22.500.000 14.640.000 7.860.000 31.440.000 2.620.000 Jumlah 818.300.000 545.408.000 272.892.000 1.079.208.000 89.934.000 Jumlah Rata-Rata 25.571.875 17.044.000 8527875 33.725.250 2.810.438


(19)

LAHAN GARAPAN SAWAH YANG DIRUBAH MENJADI KOLAM IKAN

Kolam ikan mas dengan luas 0,25 ha Kolam ikan mas dengan luas 0,25 ha

Kolam ikan lele dengan luas 0,25 ha Kolam ikan mas dengan luas 0,5 ha yang disekat menjadi 3 bagian yang disekat menjadi 2 bagian

Kolam ikan mas dengan luas 0,5 ha Kolam ikan mas dengan luas 0,5 ha yang disekat menjadi 2 bagian yang disekat menjadi 2 bagian


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Ance Gunarsih Kartasapoetra. 2006. Klimatologi: Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman.Bumi Aksara, Jakarta.

Arief Sukadi Sadiman, 1993.Metode dan Analisis Penelitian Mencari Hubungan. Erlangga. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2003. Profil Rumah Tangga Pertanian Propinsi Lampung. BPS. Lampung.

________________. 2010. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung Triwulan III 2011. http://lampung.bps.go.id/?r=brs/index&brs=138. Diakses tanggal 16 Februari 2011.

Bambang Cahyono. 2011. Budi Daya Ikan di Perairan Umum. Kanisius. Yogyakarta.

Budiyono. 2003. Dasar-dasar geografi sosial. (bahan ajar). Program Studi Pendidikan Geografi. Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Bandar Lampung. Cahyo Saparinto. 2010. Usaha Ikan Konsumsi di Lahan 100 m2. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Daldjoeni. 1997.Masalah Penduduk Dalam Fakta dan Angka.Alumni. Bandung

Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. PT.Gramedia. Jakarta.

Emil Salim. 1994.Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan. Inti Indayu Nasional. Jakarta.

Hadi Prayitno dan Lincolin Arsyad. 1987. Petani Desa Dan Kemiskinan. BPFE. Yogyakarta.

Hadrian Siregar. 1981. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. Sastra Hudaya. Bogor.

Heru Susanto dan Rochdianto. 2008. Kiat Budi Daya Ikan Mas di Lahan Kritis. Penebar Swadaya. Jakarta.


(21)

Huzaini Azhari. 1982.Iklim dan Pengairan. CV. Yasa GUna. Jakarta. Ida Bagoes Mantra. 2003.Demografi Umum.Pustaka Pelajar. Jakarta. Kartasapoetra,G. 1987.Pembentukan Perusahaan Industri.Bina Aksara. Jakarta. Koslan A Tohir. 1991.Usaha Tani.Rienika. Jakarta.

Martono dan Saidiharjo. 1995. Geografi Penduduk dan Kependudukan. Tiga serangkai Solo.

Moh. Pabundu Tika. 2005.Metode Penelitian Geografi.PT Bumi Aksara. Jakarta. Monografi Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Tanggamus Tahun

2009.

Mohamad Ali. 1994. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa. Bandung.

Mubyarto. 1989.Pengantar Ekonomi Pertanian.LP3ES. Jakarta.

Mulyanto Sumardi. 1982. Sumber Pendapatan Kebutuhan Pokok dan Prilaku Menyimpang.Rajawali. Jakarta.

Nursid Sumaatmadja.1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan Praktik. Alumni. Bandung.

Pudjiwati Sajogyo. 1985.Peranan Wanita dalam Perkembangan Masyarakat Desa. CV. Rajawali. Jakarta.

Sayogyo. 1987.Petani desa Dan Kemiskinan. BFFE.Jakarta. Soekartawi .1994.Analisis Usaha Tani.UI Press. Jakarta.

Subarjo. 2007. Meteorologi dan Klimatologi (Buku Ajar). FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Sudarmi. 2005. Geogrfi Regional Indonesia (Diktat).FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Sugiyono. 2009.Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Gajah Mada University. Jogjakarta.

Sumadi dan Bambang Sumitro. 1989. Geogrfi Regional Indonesia (Diktat).FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.


(22)

Totok Mardikanto. 1990. Pembangunan Pertanian. PT. Tunggal Tata Fajar. Surakarta.

Trisnaningsih. 2006.Demografi Teknik (Buku Ajar). Universitas lampung. Bandar Lampung.

http://www.digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/import/1120.pdf diakses Selasa, 16 Mei 2011 pukul 14.00 WIB.

http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/MS_A9.pdf diakses 26 Februari 2012 pukul 15.00 WIB


(23)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu

Tahun 2011 ... 2 2. Jumlah Petani Padi Sawah yang Beralih Menjadi Petani Ikan Tahun

2011... 5 3. Penggunaan lahan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten

Pringsewu Tahun 2011... 28 4. Daftar Catatan Curah Hujan di Kabupaten Pringsewu Tahun 2001-2010 33 5. Iklim di Desa Lugusari menurut Klasifikasi Schmidt-Ferguson ... 34 6. Jumlah Penduduk dari Tahun 2005 Sampai Dengan Tahun 2009

Di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu ... 38 7. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu

Tahun 2011 ... 42 8. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Di Desa Lugusari

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2009 ... 46 9. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian Pokok

Penduduk Di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten

Pringsewu Tahun 2011 ... 48 10. Komposisi Responden Menurut Jenis Kelamin di Desa Lugusari

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ... 50 11. Komposisi Responden Menurut Umur di Desa Lugusari

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ... 52 12. Komposisi Responden Menurut Pendidikan di Desa Lugusari

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ... 53 13. Komposisi Responden Menurut Pekerjaan Pokok Di Desa Lugusari


(24)

14. Komposisi Responden Menurut Kepemilikan Lahan Sebelum dan Setelah Beralih menjadi Petani Ikan di Desa Lugusari

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ... 56 15. Komposisi Responden Menurut Luas Lahan Garapan Sebelum Dan

Setelah Beralih menjadi Petani Ikan di Desa Lugusari Kecamatan

Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ... 59 16. Komposisi Responden Menurut Tahun Beralihnya menjadi Petani

Ikan Di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu

Tahun 2011 ... 61 17. Komposisi Responden Menurut Curahan Jam Kerja Sebelum

Beralih menjadi Petani Ikan Di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran

Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ... 62 18. Komposisi Responden Menurut Curahan Jam Kerja Setelah Beralih

menjadi Petani Ikan Di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran

Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ... 64 19. Komposisi Responden Menurut Curahan Jam Kerja Sebelum dan

Setelah Beralih menjadi Petani Ikan Di Desa Lugusari

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ... 66 20. Komposisi Responden Menurut Jenis Ikan yang Dibudidayakan

Di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu

Tahun 2011 ... 68 21. Komposisi Responden Menurut Frekuensi Panen Ikan di Desa

Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu

Tahun 2011 ... 72 22. Komposisi Responden Menurut Frekuensi Panen Sebelum dan

Setelah Beralih menjadi Petani Ikan Di Desa Lugusari

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ... 74 23. Produktivitas Petani Padi Sawah dan Petani Ikan di Desa Lugusari

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ... 77 24. Komposisi Petani Padi Sawah Berdasarkan Pendapatan Di Desa

Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu

Tahun 2011 ... 78 25. Pendapatan Petani Padi Sawah Per Bulan Di Desa Lugusari

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ... 80 26. Komposisi Petani Ikan Berdasarkan Pendapatan Di Desa Lugusari

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ... 82 27. Pendapatan Petani Ikan Per Bulan Di Desa Lugusari


(25)

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 ... 83 28. Komposisi Responden Menurut Pendapatan Sebelum dan Setelah

Beralih menjadi Petani Ikan Di Desa Lugusari Kecamatan


(26)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu sektor andalan perekonomian di Propinsi Lampung adalah pertanian. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Lampung pada tahun 2010 mencapai 34,85 persen. Sektor pertanian juga mempunyai peran yang cukup besar dalam hal penyerapan tenaga kerja dimana lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor pertanian.

Sektor pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Hal ini sesuai dengan pendapat Mubyarto (1989:16) bahwa pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat, perkebunan (termasuk di dalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar), kehutanan, peternakan, dan perikanan (dalam perikanan dikenal pembagian lebih lanjut yaitu perikanan darat dan perikanan laut). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pertanian yang diusahakan oleh penduduk untuk mencukupi kebutuhan ekonominya pun bermacam-macam.

Pertanian di Kabupaten Pringsewu merupakan tulang punggung pembangunan di Kabupaten Pringsewu diantaranya tanaman pangan holtikultura, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Luas lahan pertanian mencapai 35.064 hektar, terdiri


(27)

lahan sawah 12.092 hektar, serta lahan kering 22.972 hektar yang tersebar di delapan kecamatan daerah ini. Kecamatan Pagelaran merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pringsewu yang memiliki potensi pertanian cukup besar khususnya tanaman pangan holtikultura berupa padi dan perikanan yang terkenal di Propinsi Lampung sebagai sentra perikanan darat. Tanah yang subur dan didukung oleh ketersediaannya air yang cukup merupakan faktor fisik pendukung majunya pertanian di kecamatan ini.

Berdasarkan data prasurvey 20 Desember 2010 Di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu, memiliki luas wilayah 350 hektar atau 3,50 km2. Jumlah penduduk pada tahun 2009 sebanyak 2.758 jiwa dengan 670 KK

yang terdiri dari 1.360 jiwa laki-laki dan 1.398 jiwa perempuan dengan kepadatan penduduk sebesar 788 jiwa/ km2 (Monografi Desa Lugusari Tahun 2009). Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011.

No Mata Pencarian Pokok Jumlah (jiwa) Presentase (%)

1 Petani 438 15,99

2 Buruh Tani 215 7,79

3 Pegawai Negeri Sipil 38 1,38

4 TNI /POLRI 11 0,40

5 Karyawan swasta 30 1,09

6 Pertukangan 49 1,78

7 Pengrajin (Tapis) 148 5,37

8 Bengkel 7 0,25

9 Lain-lain 1819 65,95

Jumlah 2.758 100,00

Sumber: Monografi Desa Lugusari Tahun 2009

Berdasarkan tabel di atas bahwa mata pencaharian penduduk pada bidang pertanian baik petani (15,99%), dan buruh tani (7,79%). Buruh tani adalah petani


(28)

yang tidak memiiiki lahan pertanian atau petani yang berkerja pada lahan pertanian milik orang lain baik lahan ladang maupun sawah dengan sistem sewa dan bagi hasil. Penduduk pada umumnya bermatapencaharian sebagai petani padi sawah dengan cara penanaman padi secara terus menerus, maksudnya setelah panen langsung ditanami padi kembali tujuannya agar memperoleh hasil yang lebih seperti yang diharapkan oleh petani guna memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangganya dan untuk modal tanam selanjutnya.

Lahan adalah modal utama dalam melakukan usaha pertanian. Luas atau sempitnya lahan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan bagi petani yang mengusahakan tanamannya pada lahan tersebut. Hal ini dikarenakan semakin luas lahan yang diusahakan maka pendapatan juga akan semakin besar. Jadi besar kecilnya pendapatan petani dari usaha tani dapat ditentukan oleh luas lahan garapannya.

Peningkatan jumlah penduduk di pedesaan yang berbasis pertanian telah diketahui menyebabkan eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam dan mengakibatkan fragmentasi lahan. Kepemilikan lahan rata-rata petani di Desa Lugusari adalah 0,25 ha/KK yang hanya dari warisan orang tua mengakibatkan makin sempitnya lahan garapan petani membuat pendapatan petani padi sawah masih rendah sehingga menyebabkan beralihnya mata pencaharian penduduk dari petani padi sawah menjadi petani ikan.

Banyaknya curahan jam kerja sebagai petani padi sawah dibandingkan petani ikan juga dapat membuat petani padi sawah beralih menjadi petani ikan. Curahan jam kerja petani padi sawah dalam satu kali panen adalah sekitar 450 jam dari awal persiapan lahan hingga panen termasuk penyemaian bibit padi.


(29)

Selain itu sulitnya mendapatkan tenaga kerja di daerah penelitian karena semakin langkanya tenaga kerja dalam bidang pertanian, misalnya tenaga pengolah lahan. Tenaga kerja sektor pertanian lari ke sektor industri atau lainnya sehingga ongkos tenaga kerja pengolah tanah semakin mahal dan biaya produksi membengkak.

Diduga faktor lain yang menyebabkan petani padi sawah beralih menjadi petani ikan ialah frekuensi panen yang cepat dengan membudidayakan ikan serta harga ikan lebih mahal dibandingkan padi. Frekuensi panen ikan dapat dilakukan 3-4 kali dalam satu tahun sedangkan sawah hanya 2 kali. Menurut petani di Desa Lugusari dalam satu hektar sawah dapat menghasilkan 2,5 ton padi sedangkan kolam 2 ton ikan, tetapi harga jual ikan lebih mahal dibandingkan padi. Menurut hasil wawancara dengan Bapak Samsudin harga gabah hanya Rp. 4.000,- per kg sedangkan ikan Rp. 15.000,- per kg. Sehingga selama satu tahun pendapatan bersih petani padi sawah yaitu Rp. 10.000.000,00 sedangkan petani ikan Rp. 30.000.000,00.

Petani padi sawah yang beralih menjadi petani ikan di Desa Lugusari mulai tahun 2001 hingga 2010 sebanyak 32 petani yang tersebar di lima dusun yang ada di Desa Lugusari. Untuk lebih jelasnya tentang jumlah petani padi sawah yang beralih menjadi petani ikan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Jumlah Petani Padi Sawah yang Beralih Menjadi Petani Ikan Tahun 2011.

No. Tahun

Jumlah petani padi sawah yang beralih menjadi petani ikan

Petani padi sawah Petani Ikan

1 2001 464 4

2 2002 460 4


(30)

4 2004 453 5

5 2005 448 3

6 2006 445

-7 2007 445 4

8 2009 441 3

9 2009 438 3

10 2010 435 3

Sumber: Wawancara Desember 2010.

Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa petani padi sawah yang beralih menjadi petani ikan di Desa Lugusari mulai tahun 2001 hingga 2010. Pada kurun waktu 2001 hingga 2005 ada 19 KK yang beralih karena pada saat itu masih sedikit yang membudidayakan ikan sedangkan permintaan ikan di pasar sangat besar. Petani di Desa Lugusari yang mampu membaca peluang membuat perubahan dengan merubah lahan sawahnya menjadi kolam ikan, pada umumnya petani membudidayakan ikan dalam ukuran siap konsumsi.

Sedangkan dalam waktu 5 tahun terakhir ada 13 KK yang merubah lahan sawahnya menjadi kolam, dengan melihat keberhasilan petani ikan sebelumnya mereka memberanikan diri untuk merubah mata pencahariannya. Peluang pada saat itu masih sedikitnya petani ikan yang memijahkan ikan sehingga banyak petani yang merubah lahannya untuk pemijahan ikan untuk dijual sebagai bibit yang digunakan petani ikan lainnya yang hanya membesarkan ikan.

Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa pendapatan petani padi sawah lebih rendah dibandingkan petani ikan. Rendahnya pendapatan dikarenakan antara modal dan pendapatan tidak seimbang, bahkan lebih banyak pengeluaran daripada pendapatan. Sesuai dengan pendapat Mubyarto (1989:35) yang menyatakan bahwa ciri khas kehidupan petani adalah perbedaan pola penerimaan pendapatan dan pengeluarannya. Pendapatan petani hanya diterima setiap


(31)

musim panen, sedangkan pengeluaran harus dikeluarkan setiap hari, setiap minggu bahkan kebutuhan mendesak sebelum panen, sedangkan pendapatan diperoleh hanya pada saat panen.

Pada penanaman padi, modal harus dikeluarkan setiap saat penanaman seperti bibit, pupuk, upah buruh tani, obat tanaman, dan tenaga untuk merawat tanaman. Selain modal dan pendapatan yang rendah beberapa faktor yang dianggap merugikan petani adalah harga jual padi menurun saat panen raya tiba, serangan hama pada tanaman, dan pergantian musim yang tidak pasti. Pendapatan bersih petani selama satu tahun menurut hasil wawancara yaitu Rp. 10.000.000,00. Dengan pendapatan yang dinilai rendah menyebabkan petani kurang mampu memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Dari keadaan tersebut maka petani di Desa Lugusari mengadakan perubahan yaitu mengupayakan bagaimana cara meningkatkan pendapatannya dari lahan sawahnya agar lebih mampu mencukupi kebutuhan ekonomi rumah tangganya sehingga memiliki taraf hidup yang lebih layak. Salah satu cara yang ditempuh petani adalah mengubah mata pencahariannya dari petani padi sawah menjadi petani ikan dengan merubah lahan garapannya dari sawah menjadi kolam ikan secara keseluruhan.

Banyaknya jumlah petani padi sawah yang beralih menjadi petani ikan menjadi daya tarik tersendiri yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai studi tentang beralihnya mata pencaharian penduduk dari petani padi sawah menjadi petani ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tahun 2011.


(32)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah pada penelitian ini adalah mengapa terjadi peralihan mata pencaharian penduduk dari petani padi sawah menjadi petani ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tahun 2011. Untuk menjawab masalah yang ada di atas pertanyaan penelitian diuraikan sebagai berikut;

1. Apakah sempitnya kepemilikan lahan yang di miliki petani padi sawah menyebabkan beralihnya mata pencaharian penduduk dari petani padi sawah menjadi petani ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tahun 2011?

2. Apakah banyaknya curahan jam kerja sebagai petani padi sawah menyebabkan beralihnya mata pencaharian penduduk dari petani padi sawah menjadi petani ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tahun 2011?

3. Apakah frekuensi panen ikan lebih cepat sebagai petani ikan menyebabkan beralihnya mata pencaharian penduduk dari petani padi sawah menjadi petani ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tahun 2011?

4. Apakah rendahnya jumlah pendapatan yang diperoleh petani padi sawah menyebabkan beralihnya mata pencaharian penduduk dari petani padi sawah menjadi petani ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tahun 2011?

C. Tujuan Penelitian


(33)

padi sawah dengan petani ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011.

2. Untuk membandingkan banyaknya curahan jam kerja sebagai petani padi sawah dengan petani ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011.

3. Untuk membandingkan tentang frekuensi panen padi dengan panen ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tahun 2011.

4. Untuk membandingkan pendapatan yang diperoleh petani padi sawah dengan petani ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011.

D. Kegunaan Penelitian

1. Untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak yang terkait, khususnya dinas pertanian dan perikanan Kabupaten Pringsewu.

2. Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai studi tentang beralihnya mata pencaharian penduduk dari petani padi sawah menjadi petani ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

3. Untuk bahan rujukan kepada peneliti lain yang akan meneliti hal yang serupa.

4. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Sebagai suplemen pembelajaran geografi pada SMP kelas VIII semester I dan SMA kelas XI semester II Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan pokok bahasan tentang Sumber Daya Alam subpokok


(34)

bahasan tentang jenis penggunaan lahan dan jenis pertanian. Materi yang dibicarakan adalah;

Pada materi SMP kelas VIII semester I yaitu tentang sub pokok pembahasan jenis penggunaan lahan yang salah satunya menjelaskan penggunaan lahan untuk pertanian.

Pada materi SMA kelas XI semester II tentang sub pokok pembahasan jenis pertanian yang menjelaskan tentang macam-macam pertanian, bentuk pertanian, persebaran pertanian dan jenis pertanian di Indonesia.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang lingkup obyek penelitian yaitu studi tentang beralihnya mata pencaharian penduduk dari petani padi sawah menjadi petani ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tahun 2011.

2. Ruang lingkup subyek penelitian yaitu petani padi sawah yang beralih menjadi petani ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tahun 2011.

3. Ruang lingkup tempat dan waktu penelitian adalah di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tahun 2011.

4. Ruang lingkup ilmu yaitu ilmu geografi pertanian. Menurut Nursid Sumaadmadja, (1988:166) geografi pertanian adalah; "Suatu sistem keruangan merupakan perpaduan sub sistem fisis dan non fisis kedalaman sub sistem fisis termasuk komponen tanah, iklim, hidrologi, topografi dengan segala alamiahnya. Sedangkan kedalaman sub sistem manusia termasuk tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi yang berlaku dalam masyarakat, kemampuan ekonomi, dan kondisi politik setempat".


(35)

Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud dengan geografi pertanian adalah suatu ilmu yang menjelaskan segala aktivitas pertanian secara keruangan yang merupakan perpaduan antara sub sistem fisis dan sub sistem manusia yang terkait dengan penelitian ini adalah aktivitas pertanian yang dilakukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan rumah tangga petani yang meliputi hasil produksi, pendapatan, dan tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga petani.


(36)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Geografi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan (Seminar dan lokakarya Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam Budiyono, 2003: 3).

Lebih lanjut lagi Bintarto dalam Budiyono (2003: 3) menyatakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang menciptakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.

Berdasarkan pendapat Bintarto di atas, ilmu geografi sangat berperanan penting dalam mendiskripsikan fenomena-fenomena fisik maupun sosial di permukaan bumi secara teliti, terarah dan harus rasional khususnya mengenai keberadaan lokasi yang berbeda-beda di permukaan bumi sebagai tempat beraktivitas dan tempat hidup manusia.


(37)

sistem keruangan yang merupakan perpaduan dari sub sistem fisis dan non fisis. Kedalam sub sistem fisis termasuk komponen tanah, iklim, hidrografi, topografi dengan segala ilmiahnya. Sedangkan sub sistem non fisis atau sosial seperti manusia termasuk tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi yang berlaku dalam masyarakat,

Berdasarkan pengertian tersebut maka dalam aspek keruangan manusia, manusia akan selalu berhubungan dengan alam sekitar untuk melakukan semua aktivitasnya. Begitu pula dengan alam yang memerlukan perawatan dari manusia untuk kelestariannya sehingga terjadi suatu hubungan timbal balik antar keduanya. Uraian di atas sangat cocok bagi kehidupan penduduk di desa yang akan diteliti dalam aktivitas pertaniannya yaitu petani padi sawah yang beralih menjadi petani ikan yang sangat dipengaruhi oleh faktor alam misalnya tanah, musim, iklim, dan lain-lain.

Ditinjau dari ilmu geografi khususnya geografi pertanian, aktivitas pertanian di daerah penelitian ini sangat bergantung pada alam serta didukung oleh kemampuan manusia yang cukup. Dengan kondisi tersebut maka perkembangan pertanian yang didukung dengan kemampuan manusianya pada bidang tersebut maka di daerah penelitian ini akan tumbuh subur, berkembang, dan lebih baik bagi kehidupan sosial maupun ekonomi masyarakat yang membudidayakannya.


(38)

2. Petani

1.1 Petani Padi Sawah

Petani adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam (KBBI 2009: 1400). Sedangkan menurut Koslan A. Tohir (1991: 41) petani adalah orang yang bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian kebun, ladang, sawah, perikanan dan lainnya pada suatu lahan. Petani adalah orang yang mengusahakan atau mengelola satu atau lebih usaha pertanian yang menggunakan lahan di semua sub sektor pertanian (BPS 2003: 9).

Sawah merupakan lahan basah yang biasanya lebih rendah dibandingkan dengan daerah tegalan dan digunakan sebagai tempat bercocok tanam padi (Heru Susanto dan Rochdianto 2009: 4). Menurut Huzaini Azhari (1982: 7) sawah adalah sebidang tanah datar yang dikelilingi oleh galengan atau pematang agar air dapat tertahan (tertampung) di dalam petakan sawah dimana tanaman padi dipelihara sampai panen. Pada umumnya sawah ada dua macam yaitu sawah irigasi dan sawah tadah hujan. Sawah irigasi menurut Hadrian Siregar (1981: 13) yaitu sawah yang memperoleh kebutuhan akan air dari saluran-saluran irigasi, sedangkan sawah tadah hujan adalah sawah yang memperoleh kebutuhan akan air dari curah hujan yang ada (menurut iklim).

Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan petani padi sawah adalah orang yang mengelola usaha pertanian pada sawah dengan menanam padi, palawija dan tanaman pangan lainnya.


(39)

1.2 Petani Ikan

Ikan merupakan sumber protein hewani yang murah dan mudah didapatkan serta mudah dikembangbiakkan (Heru Susanto 2010: 5). Sumber daya perairan umum yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan budi daya perikanan meliputi: perairan laut; perairan tawar seperti sawah, kolam, sungai, waduk, saluran irigasi teknis, rawa, danau; dan perairan payau seperti tambak, hutan bakau (Bambang Cahyono 2011: 7). Jadi, petani ikan adalah orang yang mengelola usaha pertanian pada perairan tawar dengan membudidayakan berbagai macam ikan.

1.3 Status Kepemilikan Lahan

Status kepemilikan lahan dalam penelitian ini adalah status kepemilikan lahan yang di garap petani. Pertanian tidak lepas dari unsur-unsur penguasaan tanah sebagai faktor produksi yang penting dan berpengaruh luas terhadap tingkat kemakmuran petani. Namun, pada kenyataannya lahan pertanian yang ada saat ini semakin sempit yang dikarenakan penggunaan lahan untuk pemukiman penduduk.

Seperti yang telah diungkapkan di atas luas sawah pemilikan petani relatif sempit. Untuk mengatasi keterbatasan pemilikan lahan tersebut maka sebagian para petani menggarap lahan yang bukan milik mereka seperti yang diungkapkan Valeriana Darwis (2008: http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/MS_A9.pdf) secara umum terdapat lima jenis lahan bukan milik yang dikuasai petani yakni:

1. Lahan yang diperoleh dari menyewa

2. Lahan yang diperoleh dari menyakap atau bagi hasil antara petani yang menggarap lahan dengan petani yang memiliki lahan


(40)

4. Lahan milik keluarga yang pemanfaatannya dilakukan secara bergilir diantara anggota keluarga yang memiliki hak waris

5. Lahan yang dimiliki desa seperti lahan titisari atau lahan bengkok.

Kondisi di atas adalah gambaran bagaimana tidak meratanya kepemilikan luas lahan petani, sehingga dari kondisi tersebut menyebabkan terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan petani.

Kepemilikan lahan pertanian di pedesaan yang masih menggunakan budaya warisan mengakibatkan makin sempitnya kepemilkian lahan pertanian dari generasi ke generasi selanjutnya. Hal itu sesuai dengan pendapat Soemitro dalam Totok Mardikanto (1990: 89) yang mengemukakan sempitnya lahan juga disebabkan karena pertumbuhan penduduk yang diikuti pembagian harta warisan sehingga pemilikan lahan usaha tani menjadi terpecah-pecah dalam luasan yang kecil-kecil dan tersebar letaknya.

Luas atau sempitnya lahan juga berpengaruh terhadap tingkat pendapatan bagi petani yang mengusahakan tanamannya pada lahan tersebut. Hal ini dikarenakan semakin luas lahan yang diusahakan maka pendapatan juga akan semakin besar. Jadi besar kecilnya pendapatan petani dari usaha tani dapat ditentukan oleh luas ladang garapannya. Sayogyo (1987: 102) mengungkapkan makin luasnya usaha tani maka makin besar penghasilan rumah tangga petani, namun bila lahan yang diusahakan petani tersebut sempit maka pendapatannya akan rendah.

Mengenai luas lahan, Hadi Prayitno dan Lincolin Arsyad (1987: 88) mengemukakan bahwa:


(41)

digarap selama satu tahun dihitung dalam satuan hektar (ha). Luas lahan pertanian digolongkan kedalam tiga kelompok masing-masing: sangat sempit (kurang dari 0,25 ha), sempit (antara 0,25-0,49 ha), sedang (antara 0,50-0,99 ha) dan luas

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tanah sawah, tegalan dan pekarangan yang digarap selama satu tahun lebih tidak dihitung untuk mengukur pendapatan petani. Namun, lahan tersebut dapat dimasukkan dalam perhitungan aset yang dimiliki petani. Sedangkan lahan pertanian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tanah yang digarap oleh setiap petani.

Lahan sebagai salah satu faktor produksi merupakan pabriknya hasil-hasil pertanian, yaitu tempat dimana produksi berjalan dan darimana produksi keluar, maka dapat disimpulkan bahwa lahan atau tanah sebagai faktor produksi pertanian merupakan kedudukan yang istimewa (Mubyarto 1989: 89). Faktor lahan disamping luasnya juga kualitasnya merupakan unsur yang menentukan besarnya produksi. Tingkat produktivitas lahan yang dipengaruhi oleh kesuburan tanah dan tingkat penerapan teknologi pertanian.

1.4 Curahan jam kerja

Curahan jam kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas (BPS 2000: 13). Semakin lama jam kerja yang digunakan, maka semakin tinggi produktivitas yang berdampak pada peningkatan pendapatan. Orang yang bekerja di sektor formal akan memiliki jam kerja yang tetap dan terjadwal dan tidak mempengaruhi pendapatan mereka, sedangkan orang-orang yang bekerja disektor


(42)

informal tidak memiliki jam kerja yang tetap karena kegiatan yang mereka kerjakan tidak teratur. Jumlah jam kerja petani padi sawah yang bekerja disektor informal akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan petani padi sawah. Berikut pendapat Wetik pada internet, tentang jam kerja meliputi:

8 jam, sisanya 16 sampai 18 jam digunakan untuk keluarga, masyarakat, untuk istirahat dan lain-lain. Jadi untuk 5 hari kerja dalam satu minggu seseorang bisa bekerja dengan baik selama

35-http://www.digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/import/1120.pdf, diakses Selasa, 16 Mei 2011 pukul 14.00 WIB

Sesuai dengan pendapat Wetik berikut curahan jam kerja ini digolongkan dalam dua kelompok, yaitu:

a. Sedikit : apabila jam kerja seseorang kurang dari atau sama dengan 35 jam/minggu

b. Banyak : apabila jam kerja seseorang lebih dari 35 jam/minggu

Dalam penelitian ini curahan jam kerja sebagai petani padi sawah lebih banyak dibandingkan sebagai petani ikan tetapi hasil yang diperoleh petani padi sawah lebih kecil dari petani ikan sehingga menjadi alasan beralihnya mata pencaharian penduduk di Desa Lugusari dari petani padi sawah menjadi petani ikan. Seperti yang dikatakan Pudjiwati Sajogyo (1985: 138) bahwa curahan waktu di sawah lebih besar dari waktu yang dipakai di tanah kering, pekarangan, kolam dan peternakan.


(43)

Frekuensi panen ikan sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan petani. Hal ini dikarenakan semakin sering panen maka semakin banyak mendapatkan penghasilan. Frekuensi panen ikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berapa kali ikan dapat dipanen dalam jangka waktu satu tahun.

Menurut Bambang Cahyono (2011: 75) penentuan waktu panen biasanya disesuaikan keinginan pasar (pembeli). Berdasarkan umur panen, ikan yang dipanen harus sudah cukup dewasa dan memiliki bobot yang sudah memadai untuk dikonsumsi minimal 150 g. Secara umum ikan sudah dapat dipanen dengan ukuran 5-6 ekor per kg (Cahyo Saparinto 2010:7).

Berdasarkan pendapat di atas yang dimaksud dengan frekuensi panen ikan adalah seberapa sering petani dapat memanen ikan dalam waktu satu tahun. Waktu panen berhubungan dengan pendapatan karena lebih cepat panen berarti lebih cepat pula mendapatkan penghasilan sehingga petani mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

3. Pendapatan

Total pendapatan petani adalah jumlah pendapatan bersih seluruh anggota rumah tangga yang bekerja selama satu tahun di hitung dalam satuan rupiah (Hadi Prayitno dan Lincolin Arsyad 1987: 88). Menurut Soekartawi (1994: 107) rendahnya hasil pendapatan akan menyebabkan sulitnya pemenuhan berbagai kebutuhan pokok, seperti; pangan, sandang, pendidikan, kesehatan, dan perumahan. Petani memperoleh pendapatan setiap akhir panen, yang berupa hasil kotor. Hasil yang diterima petani tersebut akan dikurangi dengan biaya-biaya


(44)

yang sudah dikeluarkan petani untuk produksi taninya seperti pembelian pupuk, bibit, obat-obatan biaya pengolahan lahan upah dan sebagainya.

Setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada saat penanaman maka petani akan memperoleh pendapatan bersih yaitu sisa setelah dikurang dari pemakaian modal pada saat penanaman. Jadi, tinggi rendahnya pendapatan seseorang tergantung pada besar dan kecilnya pengeluaran seseorang tersebut dalam memenuhi kebutuhan dan pemakaian modal dalam produksi tani sebelumnya.

Pendapatan bersih adalah total penerimaan atau hasil setelah dikurangi dari total pengeluaran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendapatan petani dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih yang diterima petani setelah dikurangi modal yang dikeluarkan pada saat tanam. Seluruh pendapatan dari sawah ataupun kolam setelah dikurangi pengeluaran selama masa tanam atau modal pada saat tanam dan pemeliharaan.

Menurut Pemerintah Kabupaten Pringsewu pada tahun 2011 ditetapkan Upah Munimum Regional (UMR) yaitu sebesar Rp. 855.000,00. Namun dalam penelitian ini UMR tidak dijadikan patokan karena yang diteliti ialah petani bukan buruh. UMR hanya dijadikan pembanding terhadap pendapatan rata-rata masyarakat petani di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran yang nantinya akan diketahui apakah pendapatan petani tersebut di atas UMR atau malah sebaliknya yaitu di bawah UMR.


(45)

Peningkatan kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi yang tidak diimbangi dengan pendapatan yang maksimal mampu mengubah seseorang untuk mengubah pola dan jenis pendapatan yang telah lama usahakan. Salah satu cara yang ditempuh oleh para petani di Desa Lugusari untuk meningkatkan pendapatannya yaitu dengan cara mengubah mata pencahariannya yaitu dari petani padi sawah menjadi petani ikan. Dari perubahan tersebut petani berharap akan mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi sehingga rnampu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya. Sempitnya kepemilikan lahan petani padi sawah, banyaknya curahan jam kerja sebagai petani padi sawah dibandingkan petani ikan, frekuensi panen ikan lebih cepat, dan rendahnya pendapatan petani padi sawah merupakan beberapa faktor yang menyebabkan petani padi sawah beralih menjadi petani ikan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan kerangka pikir variabel-variabel yang mempengaruhi beralihnya mata pencaharian petani padi sawah menjadi petani ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tahun 2011 :

Petani padi sawah

Luas lahan garapan yang dimiliki petani

Lahan sawah

Curahan waktu kerja banyak Frekuensi panen lama Pendapatan rendah

Lahan kolam

Curahan waktu kerja sedikit Frekuensi panen cepat Pendapatan tinggi Perubahan lahan


(46)

(47)

(48)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Moh. Pabundu Tika (2005: 4) menyatakan bahwa penelitian deskriptif lebih mengarahkan pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis.

Berdasarkan pendapat tersebut maka yang dimaksud dengan metode penelitian deskriptif dalam penelitian ini adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti dan mendiskripsikan tentang keadaan petani padi sawah yang melakukan peralihan mata pencaharian dari petani padi sawah menjadi petani ikan dan faktor-faktor yang menyebabkan peralihan petani padi sawah di Desa Lugusari menjadi petani ikan.

B. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik berupa manusia, benda, peristiwa-peristiwa maupun gejala-gejala yang terjadi. Oleh karena itu, populasi merupakan variabel yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah atau penunjang keberhasilan penelitian (Mohamad Ali, 1994:54). Berdasarkan dua pengertian di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah petani padi sawah


(49)

yang beralih menjadi petani ikan pada tahun 2011 yang berjumlah 32 yang tersebar pada lima dusun di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 48) variabel penelitian dapat diartikan sebagai objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Lebih lanjut Sugiyono (2009: 60) menjelaskan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel beralihnya mata pencaharian petani padi sawah menjadi petani ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tahun 2011, yang meliputi sempitnya kepemilikan luas lahan petani padi sawah, banyaknya curahan jam kerja sebagai petani padi sawah dibandingkan petani ikan, frekuensi panen ikan, dan rendahnya pendapatan petani padi sawah.

2. Definisi Operasional Variabel

2.1 Kepemilikan Lahan Petani Padi Sawah

Luas lahan pertanian yang di miliki petani padi sawah dalam penelitian ini adalah luas lahan garapan dalam bentuk sawah yang di tanami padi, palawija dan tanaman pangan lainnya dan sekarang telah berubah menjadi kolam sebagai tempat pembudidayaan ikan air tawar diukur dalam satuan hektar (ha).

Adapun kriteria luas lahan adalah: 1) sangat sempit (kurang dari 0,25 ha)


(50)

2) sempit (0,25-0,49 ha) 3) sedang (0,50-0,99 ha) 4) luas (lebih dari 1,00 ha).

2.2 Curahan Jam Kerja

Curahan jam kerja ialah lama waktu yang digunakan petani padi sawah dalam melakukan kegiatan bertaninya dalam satuan jam/minggu. Adapun kriteria penggolonganya adalah sebagai berikut:

1) Sedikit, apabila jam kerja seseorang kurang dari atau sama dengan 35 jam/minggu.

2) Banyak, apabila jam kerja seseorang lebih dari 35 jam/minggu.

2.3 Frekuensi Panen Ikan

Frekuensi panen ikan ialah seberapa sering ikan dapat dipanen dalam jangka waktu satu tahun. Pengklasifikasian frekuensi panen ikan dipergunakan rumus Sturges (Dajan, 1996: 141) sebagai berikut:

S = X Y

Z

Keterangan:

S : Lebar selang kelas atau kategori X : Nilai skor tetinggi

Y : Nilai skor terendah

Z : Banyaknya kelas atau kategori

2.4 Rendahnya Pendapatan Petani Padi Sawah

Total pendapatan petani adalah jumlah pendapatan bersih seluruh anggota rumah tangga yang bekerja selama satu tahun di hitung dalam satuan rupiah. Pendapatan


(51)

ini dihitung dari keseluruhan pendapatan bersih petani dari hasil bercocok tanam dalam satu tahun. Pendapatan petani dapat dikelompokkan menjadi :

1) Rendah, jika pendapatan petani kurang dari pendapatan rata-rata petani di lokasi penelitian.

2) Tinggi, jika pendapatan petani lebih dari atau sama dengan pendapatan rata-rata petani di lokasi penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian (Moh. Pabundu Tika, 2005: 44). Observasi yang digunakan oleh peneliti adalah melihat secara langsung mengenai objek yang diteliti yaitu Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

2. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 231), teknik dokumentasi adalah suatu cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan sebagainya. Teknik dokumentasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh data sekunder yang berasal dari monografi kelurahan yaitu diantaranya untuk mengetahui jumlah penduduk dan persebaran penduduk, mata pencaharian penduduk, dan luas wilayah.


(52)

Wawancara merupakan salah satu alat mengumpulkan data dan informasi secara langsung dari responden. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur yaitu dengan menggunakan kuesioner untuk memandu setiap pertanyaan yang diajukan peneliti agar memperoleh data yang lebih jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi beralihnya mata pencaharian penduduk dari petani padi sawah menjadi petani ikan. Antara lain yang berhubungan dengan sempitnya kepemilikan lahan petani padi sawah, curahan jam kerja petani padi sawah, frekuensi petani panen ikan, dan rendahnya jumlah pendapatan petani padi sawah.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis yang sederhana yaitu menggunakan tabulasi frekuensi dan persentase sebagai dasar untuk interpretasi dan deskripsi data dalam laporan penelitian ini. Analisis dalam penelitian ini adalah analisis persentase yang dilakukan dengan distribusi frekuensi sederhana (Moh. Pabundu Tika, 2005:66).

Distribusi persentase adalah distribusi yang frekuensinya diubah dalam bentuk persentase. Langkah pertama dalam menyusun distribusi adalah membagi jumlah observasi (f) dengan jumlah frekuensi (N) setelah pembagian hasilnya dikalikan 100 untuk menghasilkan persentase. Dalam distribusi sederhana, total (t) dari hasil persentase harus sama dengan 100%. Namun, jika ada pembulatan jumlahnya mungkin sedikit berbeda.


(53)

Selanjutnya dari hasil penelitian kemudian diambil suatu deskriptif yang sistematis sebagai hasil penelitian dan kemudian diambil suatu kesimpulan sebagai akhir laporan penelitian (Arief Sukadi Sadiman 1993: 96).

Keterangan :

% = Persentase f = Jumlah frekuensi N = Jumlah sampel 100 = Konstanta


(54)

(55)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Sempitnya lahan garapan petani padi sawah merupakan salah satu faktor penyebab beralihnya petani padi sawah menjadi petani ikan di Desa Lugusari. Hal ini dapat diketahui bahwa 24 responden (75%) menyatakan lahan garapannya sempit yaitu 0,25-0,49 ha.

2. Banyaknya curahan jam kerja sebagai petani padi sawah menjadi salah satu faktor penyebab beralihnya petani padi sawah menjadi petani ikan di Desa Lugusari. Hal ini terbukti dari 26 responden (81,25%) curahan jam kerjanya > 35 jam/minggu lebih banyak dari petani ikan.

3. Frekuensi panen ikan yang lebih cepat dibandingkan padi menyebabkan petani padi sawah beralih menjadi petani ikan di Desa Lugusari. Hal ini terbukti dari seluruh responden (100%) menyatakan bahwa frekuensi panen ikan lebih cepat dibandingkan dengan panen padi sehingga penghasilan lebih cepat dan kebutuhan sehari-hari lebih cepat terpenuhi.

4. Rendahnya jumlah pendapatan yang diperoleh petani padi sawah menyebabkan petani padi sawah beralih menjadi petani ikan. Hal ini dapat diketahui bahwa 24 responden (75%) ketika menjadi petani padi sawah


(56)

berpendapatan rendah yaitu dibawah rata-rata jumlah pendapatan petani padi sawah.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada petani agar dapat mengolah lahannya, dengan cara menyekat kolam menjadi beberapa bagian dengan jenis ikan yang berbeda sehingga pendapatan meningkat.

2. Diharapkan kepada petani agar dapat memanfaatkan waktu luang dengan mencari pekerjaan tambahan seperti membuat olahan hasil pertaniannya atau membuat kerajinan tangan dan lain-lain.

3. Diharapkan kepada petani agar dapat menyisihkan pendapatannya sehingga mampu meningkatkan hasil dengan cara menambah lahan yang dimiliki dan meningkatkan keterampilan pekerja sehingga penghasilannya akan semakin meningkat.

4. Diharapkan kepada petani agar dapat mengembangkan usahanya, dengan cara meningkatkan kualitas dan produktivitasnya sehingga pendapatan semakin bertambah.


(57)

Motto

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)

kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya

azab-Ku sangat pedih .

(QS. Ibrahim: 7)

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

(QS. Al-Insyirah: 6)


(58)

(59)

Judul Skripsi : STUDI TENTANG BERALIHNYA MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DARI

PETANI PADI SAWAH MENJADI PETANI IKAN DI DESA LUGUSARI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

Nama Mahasiswa : Krisna Destiana

Nomor Pokok

Mahasiswa

: 0713034029

Program Studi : Pendidikan Geografi Jurusan : Pendidikan IPS

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. NIP. 19560108 198503 1002

Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. NIP. 19570725 198503 1001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi

Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. NIP. 19560108 198503 1002

Drs. Zulkarnain, M.Si. NIP. 19600111 198703 1001


(60)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. ...

Sekretaris : Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Budiyono, M.S. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(61)

RIWAYAT HIDUP

Krisna Destiana dilahirkan di Kota Metro pada tanggal 05 Desember 1988, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Kusnindar dan Ibu Subimi.

Penulis menyalesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri 8 Metro pada tahun 2001 dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 2 Kota Metro pada tahun 2004. Penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu dan selesai pada tahun 2007.

Pada tahun 2007 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung di Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) terpadu di Gunung Bromo, Bali, dan Yogyakarta, kemudian melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di SMP N 7 Bandar Lampung.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif sebagai brigda di BEM FKIP Unila tahun 2007/2008-2008/2009, dan aktif sebagai staf ahli Internal di BEM FKIP Unila tahun 2008/2009-2009/2010.


(62)

SANWACANA

Bismillahhirohmannirohim,

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

karunia- Studi

Tentang Beralihnya Mata Pencaharian Penduduk Dari Petani Padi Sawah Menjadi Petani Ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan IPS FKIP Universitas Lampung.

Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. selaku Pembimbing I, Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing II serta Bapak Drs. Budiyono, M.S. selaku Pembahas, atas bimbingan, arahan, masukan-masukan sekaligus motivasi yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan skripsi. Semoga Allah membalas jasa-jasa beliau.

Dalam kesempatan ini, tanpa mengurangi rasa hormat penulis menghanturkan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(63)

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M. Si. selaku ketua Jurusan P. IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Zulkarnain, M. Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu pengetahuannya selama penulis menuntut ilmu di bangku kuliah.

8. ehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat seperjuanganku mahasiswa Geografi angkatan 2007, serta

dan kebersamaanya selama kuliah sampai menyelesaikan skripsi.

10. Bapak Sarjono selaku Kepala Desa Lugusari yang telah memberikan izin penelitian dan seluruh warga Desa Lugusari khususnya petani padi sawah yang beralih menjadi petani ikan yang telah memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

11. Sahabat-sahabatku di Asrama Putri yang telah memberikan motivasi, masukan, dan telah menemani ku selama penyelesaian skripsi ini.


(64)

12. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan studi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih.

Semoga Allah SWT selalu memberikan limpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada kita semua. Penulis berharap semoga karya kecil ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung 2012


(65)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Krisna Destiana

NPM : 0713034029

Program Studi : Pendidikan Geografi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas : Keguruan dan Ilmu Kependidikan

Alamat : Dusun Solo Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak pernah atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, 2012


(1)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. ...

Sekretaris : Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Budiyono, M.S. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(2)

RIWAYAT HIDUP

Krisna Destiana dilahirkan di Kota Metro pada tanggal 05 Desember 1988, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Kusnindar dan Ibu Subimi.

Penulis menyalesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri 8 Metro pada tahun 2001 dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 2 Kota Metro pada tahun 2004. Penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu dan selesai pada tahun 2007.

Pada tahun 2007 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung di Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) terpadu di Gunung Bromo, Bali, dan Yogyakarta, kemudian melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di SMP N 7 Bandar Lampung.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif sebagai brigda di BEM FKIP Unila tahun 2007/2008-2008/2009, dan aktif sebagai staf ahli Internal di BEM FKIP Unila tahun 2008/2009-2009/2010.


(3)

SANWACANA

Bismillahhirohmannirohim,

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

karunia- Studi

Tentang Beralihnya Mata Pencaharian Penduduk Dari Petani Padi Sawah Menjadi Petani Ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan IPS FKIP Universitas Lampung.

Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. selaku Pembimbing I, Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing II serta Bapak Drs. Budiyono, M.S. selaku Pembahas, atas bimbingan, arahan, masukan-masukan sekaligus motivasi yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan skripsi. Semoga Allah membalas jasa-jasa beliau.

Dalam kesempatan ini, tanpa mengurangi rasa hormat penulis menghanturkan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(4)

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M. Si. selaku ketua Jurusan P. IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Zulkarnain, M. Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu pengetahuannya selama penulis menuntut ilmu di bangku kuliah.

8. ehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat seperjuanganku mahasiswa Geografi angkatan 2007, serta

dan kebersamaanya selama kuliah sampai menyelesaikan skripsi.

10. Bapak Sarjono selaku Kepala Desa Lugusari yang telah memberikan izin penelitian dan seluruh warga Desa Lugusari khususnya petani padi sawah yang beralih menjadi petani ikan yang telah memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

11. Sahabat-sahabatku di Asrama Putri yang telah memberikan motivasi, masukan, dan telah menemani ku selama penyelesaian skripsi ini.


(5)

12. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan studi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih.

Semoga Allah SWT selalu memberikan limpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada kita semua. Penulis berharap semoga karya kecil ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung 2012


(6)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Krisna Destiana

NPM : 0713034029

Program Studi : Pendidikan Geografi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas : Keguruan dan Ilmu Kependidikan

Alamat : Dusun Solo Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak pernah atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, 2012


Dokumen yang terkait

Kehidupan Petani Padi Sawah Tadah Hujan di Desa Tanjung Leidong (1970-200)

2 69 90

Analisis Model Pengelolaan Usaha Padi Sawah Berdasarkan Kepemilikan Lahan ( Studi Kasus: Desa Sukamandi Hilir,Kec.Pagar Merbau,Kab.Deli Serdang )

0 58 112

Pengaruh Peralihan Mata Pencaharian Dari Petani Sawah Menjadi Petani Coklat Dalam Meningkatkan Status Sosial Ekonomi Masyarakat Desa (Studi Ekslanatif Pada Masyarakat Desa Pasir Bangun Kec: Lawea Alas, Kuta Cane, Kab: Aceh Tenggara

17 225 89

Evaluasi Petani Terhadap Program Penyuluhan Pertanian Sl Ptt (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu): Hama Terpadu (Kasus : Petani Padi Sawah, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

3 67 67

Analisis Pendapatan Pada Petani Padi Sawah Terhadap Kesejahteraan (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

19 173 117

Nilai Tukar Petani Padi Sawah di Sentra Produksi Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Purwabinangun, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat)

8 73 198

PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN PETANI PADI SAWAH MENJADI PETANI KARET DI DESA JAYA BHAKTI KECAMATAN MESUJI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR PERIODE 1994-2003

0 8 56

PERSEPSI PETANI TERHADAP PADI ORGANIK DI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

1 4 20

PERSEPSI PETANI TERHADAP KINERJA PENYULUH DALAM PENGEMBANGAN PADI ORGANIK DI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

9 69 80

DIVERSIFIKASI MATA PENCAHARIAN PETANI BAWANG MENJADI PENANGKAP IKAN PORA-PORA DI DESA SIMANINDO KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR.

0 2 23