PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Semiotik
Semiotika berasal dari kata Yunani: semeion, yang berarti tanda. Semieon merupakan istilah yang digunakan oleh orang Greek untuk merujuk kepada ilmu yang mengkaji sistem
perlambangan atau sistem tanda dalam kehidupan manusia. Inilah akar dari terbentuknya istilah semiotik, yaitu kajian sastra yang meneliti sistem perlambangan dan berhubung dengan
tanggapan dalam karya. Semiotik juga dapat dikatakan sebuah disiplin ilmu umum yang mengkaji sistem perlambangan di setiap bidang kehidupan. Ia bukan saja merangkum sistem
bahasa, tetapi juga merangkum lukisan, maupun pementasan drama. Oleh sebab itu kajian semiotik dapat diterapkan ke berbagai bidang ilmu dan boleh dijadikan asas kajian sebuah
kebudayaan. Karena sosiologi dan linguistik merupakan bidang kajian yang mempunyai hubungan di antara satu sama lain, semiotik yang mengkaji sistem tanda dalam bahasa juga
berupaya mengkaji wacana yang mencerminkan budaya dan pemikiran. Justru, yang menjadi perhatian semiotik adalah mengkaji dan mencari tanda-tanda dalam wacana serta menerangkan
maksud daripada tanda-tanda tersebut dan mencari hubungannya dengan ciri-ciri tanda itu untuk mendapatkan makna signifikasinya
2.2 Sejarah Ringkas Semiotik
Semiotik adalah sains yang mengkaji sistem perlambangan telah ada sejak zaman Greek, yaitu; zaman Plato dan Aristotles. Kedua tokoh tersebut telah memulakan sebuah teori bahasa
dan makna. Namun tidak lama selepas itu, teori ini dirasakan tidak wajar, lalu kegunaan dan keunggulannya mula menjadi lemah. Namun, pada abad ke 17, pendekatan semiotik mula
mendapat perhatian John Locke, seorang ahli falsafah Inggeris untuk menjelaskan doktrin perlambangan ketika itu. Kali ini, kemunculan pendekatan semiotik berangsur-angsur mendapat
perhatian sehingga ia mula mendapat tempat di kalangan tokoh-tokoh yang terkemuka seperti Ferdinand de Saussure 1875-1913, seorang ahli linguistik Eropah dan Charles Sander Pierce
1839-1914, seorang ahli falsafah Amerika pada abad ke 19. Oleh karena semiotik merupakan gabungan dari disiplin-disiplin lain, maka selalu ada perkembangan mengenai disiplin ilmu ini
sehingga ada pada saat ini yang telah dikenalkan melalui beberapa tokoh sebelumnya.
2.3 Teori Semiotik A. C.S Peirce