Non Traditional Contracts Kontrak pengadaan bersama

Jenis kontrak ini, pelaksanaan pekerjaannya mengikat dana anggaran untuk satu tahun masa anggaran negara.

g. Kontrak tahun jamak

Jenis kontrak ini, pelaksanaan pekerjaan mengikat dana anggaran untuk satu tahun lebih masa anggaran negara dengan persetujuan pejabat pemerintah.

h. Kontrak pengadaan tunggal

Jenis kontrak ini, dilaksanakan oleh satu kontraktor untuk menyelesaikan proyek dalam waktu tertentu.

1. Kontrak pengadaan bersama

Jenis kontrak ini, dilaksanakan oleh beberapa kontraktor untuk menyelesaikan proyek dan waktu tertentu secara bersama berdasarkan kesepakatan.

A. Non Traditional Contracts

2.1 Design Build Turnkey EPC Perbedaan contract ini dengan jenis contract tradisional adalah Owner menyerahkan pekerjaan design dan konstruksi kepada satu perusahaan. Owner cukup memberikan kriteria hasil akhir yang diinginkan. Keterlibatan Owner dalam proyek sangat minimal karena Kontraktor akan mengurus semuanya dari design sampai commissioning. Saat pekerjaan selesai, Owner tinggal “minta kunci untuk menghidupkan plant = turn key ”. Istilah design build contracts umumnya digunakan pada proyek gedung, sedangkan istilah turnkey EPC contracts banyak digunakan pada proyek industri atau migas. 2.2 Fast tracking Sering disebut phased construction, dimana pekerjaan konstruksi dimulai sebelum design selesai 100. Pembayaran biasanya menggunakan sistem cost plus. Keuntungan contract jenis ini adalah waktu penyelesaian lebih singkat, kerugiannya terutama masalah perubahan design dan biaya. 2.3 Construction Management Dalam jenis contract ini, Owner menunjuk satu perusahaan sebagai Construction Manager untuk mengendalikan pelaksanaan proyek. Pekerjaan konstruksi akan dilaksanakan oleh kontraktor lain yang punya perjanjian kerja langsung dengan Owner. Construction Manager bertugas untuk memberi saran kepada Owner mengenai strategi prosedur tender, pemilihan kontraktor, mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan administrasi contract. 3.Co-operative Contracting Co-operative contracting oleh kontraktor bertujuan untuk menggabungkan keahlian, kemampuan finansial serta sumber daya manussia dari beberapa perusahaan kontraktor untuk menyelesaikan suatu proyek. Ada berbagai skenario perjanjian internal antar perusahaan kontraktor tersebut :  Biaya dan potensi keuntungan kerugian proyek ditanggung bersama, berdasarkan pada persentase yang disepakati 55-45, 60-40, dll.  Pekerjaan proyek dibagi atas beberapa bagian. Tiap Kontraktor akan bertanggung jawab terhadap pekerjaan tertentu sesuai keahliannya. Biaya dan potensi keuntungan kerugian dari tiap pekerjaan ditanggung oleh masing-masing kontraktor pelaksana.  Kombinasi dari dua skenario di atas, ada pekerjaan yang ditangani bersama dan ada pekerjaan yang menjadi tanggung jawab masing-masing kontraktor. Bentuk co-operative contracting yang banyak dikenal adalah Joint Ventures dan Consortium.

4. Concession Based Method