2.4 Tinjauan Tentang Prestasi Akademik
Suryabrata 1993 menyatakan bahwa prestasi akademik adalah seluruh hasil yang telah dicapai achievement yang diperoleh melalui proses belajar akademik academic
achievement. Prestasi akademik adalah hasil dari kegiatan belajar untuk mengetahui sejauh mana seseorang menguasai bahan pelajaran yang diajarkan serta
mengungkapkan keberhasilan uang dicapai oleh orang tersebut.
Prestasi belajar secara sederhana dapat diartikan hasil yang diperoleh siswa setelah mengalami proses belajar. Wujud prestasi belajar tersebut dapat dilihat
melalui angka-angka, berupa kemahiran atau kecakapan setelah belajar. Purwanto 1990 dalam bukunya Psikologi Pendidikan mengemukakan bahwa
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar dapat dibedakan atas dua golongan, yaitu :
1. Faktor individual Faktor individual merupakan faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri.
Faktor ini berasal dari diri seseorang yang juga biasa disebut faktor intern, meliputi :
a. Faktor kematangan atau pertumbuhan Dalam mengajarkan sesuatu yang baru dapat berhasil jika taraf pertumbuhan
pribadi telah memungkinkannya untuk menerima pelajaran tersebut serta potensi-potensi jasmani dan rohani seseorang telah matang untuk itu.
b. Faktor kecerdasan Stern dalam Purwanto 1990 mengemukakan bahwa intelegensi ialah
kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berpemikiran yang sesuai dengan tujuan-tujuannya.
Menurut Slameto 1995 intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu, kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap,
situasi yang baru dengan cepat, mengetahui untuk menggunakan konsep- konsep yang abstrak secara efektif dan mengetahui relasi dan mempelajarinya
dengan cepat. Intelegensi mempunyai pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar. Anak
yang memiliki intelegensi lebih tinggi akan berprestasi dibandingkan dengan anak yang intelegensinya rendah. Namun, hal ini tidak selamanya berlaku
mutlak, sebab tingkat keberhasilan anak dalam belajar tidak terlepas dari pengaruh berbagai faktor, antara lain faktor minat, perhatian, motivasi dan
sebagainya. c. Motivasi
Hoy dan Miskel dalam Purwanto 1990 mengemukakan bahwa motivasi dapat didefinisikan sebagai kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan,
kebutuhan-kebutuhan, pertanyaan-pertanyaan, ketegangan atau mekanisme- mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan yang diinginkan ke
arah pencapaian tujuan-tujuan personal. Motivasi merupakan pendorong bagi seseorang atau organisme untuk
melakukan sesuatu. Menurut Vroom dan Campbell dalam Purwanto 1990
menjelaskan bahwa motivasi mengandung komponen pokok “menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu;memimpin atau menyalurkan
tingkah laku. Menjaga atau menopang tingkah laku, dalam arti bahwa lingkungan sekitar arus menguatkan intensitas dan arah dorongan dan
kekuatan-kekuatan individu-individu”. Dengan adanya motivasi akan menggerakkan atau menggugah seseorang agar
timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Motivasi yang paling kuat
adalah motivasi individu untuk mengarahkan pencapaian tujuan. Hal semacam ini tidak akan memberikan hasil yang lebih baik bagi kemajuan
yang ada. Seseorang dalam melakukan tugasnya pada pokoknya adalah didorong oleh
dua motivasi, sebagaimana dikemukakan oleh H. Nawawi 1984:124 yaitu motivasi intrinsik, yakni dorongan yang berasal darai dalam diri individu
yang bersangkutan. Yang kedua ialah motivasi ekstrinsik, yakni dorongan yang ada pada diri individu yang dirangsang dari luar individu.
Menurut Widjaja 1986 motivasi merupakan kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan
tertentuyang telah ditetapkan sebelumnya. G.R. Terry dalam S.P. Hasibuan 2000 mendefinisikan motivasi sebagai
keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsang seseorang untuk melakukan tindakan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan motivasi adalah kegiatan yang memberikan dorongan,
menggerakkan orang lain atau diri sendiri untuk melakukan suatu pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
d. Faktor pribadi Faktor pribadi turut menentukan apakah seseorang berhasil atau tidak dalam
proses belajarnya. Tiap-tiap orang mempunyai sifat kepribadian masing- masing yang berbeda antara seseorang dengan orang lain. Ada orang yang
mempunyai sifat keras hati, berkemauan keras, tekun dalam segala usahanya, halus perasaannya dan sebagainya.
Sifat-sifat kepribadian yang ada pada seseorang sedikit banyak turut pula mempengaruhi sampai dimana hasil belajarnya dapat tercapai. Dalam hal ini
juga termasuk faktor fisik kesehatan dan kondisi badan. Faktor fisik yang meliputi akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Seseorang yang
keadaannya kurang sehat akan lebih mudah mengalami kelelahan, kurang semangat belajar, murah marah dan sebagainya. Dengan tidak sehatnya fisik
seseorang berarti terdapat gangguan untuk mencapai prestasi belajar yang optimal.
2. Faktor sosial Faktor sosial disebut juga dengan faktor ekstern yang meliputi keadaan keuangan
dosen dan cara mengajar, alat-alat pelajaran, motivasi sosial, lingkungan dan kesempatan. Faktor-faktor sosial atau ekstern dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Faktor keluarga Slameto 1995 menjelaskan macam-macam faktor keluarga yang dapat
mempengaruhi seseorang dalam proses belajar, antara lain : 1 Pola asuh orangtua
2 Relasi anggota keluarga 3 Suasan rumah
4 Keadaan ekonomi keluarga 5 Pengertian dari keluarga
6 Latar belakang budaya
Faktor keluarga sangat menentukan terhadap keberhasilan seseorang dalam belajar termasuk dalam hal ini ada tidaknya fasilitas yang diperlukan dalam
belajar. Khususnya perhatian serta dorongan dari orangtua diperlukan untuk membangkitkan semangat dalam belajar.
b. Faktor Pengajar Slameto 1995 faktor ini juga turut menentukan terhadap keberhasilan seseorang
dalam belajar. Faktor pengajar dan faktor kampus antara lain : 1 Metode mengajar
2 Kurikulum 3 Relasi dosen dengan mahasiswa
4 Relasi mahasiswa dengan dosen 5 Disiplin sekolah
6 Alat-alat pelajaran 7 Waktu kuliah
8 Standar minimal 9 Keadaan gedung
10 Metode belajar 11 Tugas-tugas
Tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap di kampus yang menunjang dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi prestasi dalam belajar. Tersedianya
sarana dan prasarana baik itu perangkat keras dan perangkat lunak akan memungkinkan pencapaian prestasi belajar yang optimal.
c. Faktor Lingkungan Slameto 1995:72 mengemukakan bahwa masyarakat merupakan faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar. Pengaruh tersebut antara lain kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, media massa, lingkungan dan lain-lain. Faktor
lingkungan ini dapat berdampak positif dan negatif. Positif apabila dapat menguntungkan bagi perkembangan kepribadian anak. Bisa juga negatif apabila
lingkungan tersebut malah memperlambat perkembangan kepribadian anak. Pencapaian prestasi akademik mahasiswa dapat diukur dengan mengacu pada
indikator-indikator berikut : 1. Pencapaian Indeks Prestasi IP yang memuaskan
Indeks Prestasi IP merupakan ukuran keberhasilan studi mahasiswa. Hasil perhitungan Indeks Prestasi IP biasa dihitung sampai dua desimal. Evaluasi
kelulusan mahasiswa dilaksanakan setiap akhir semester berdasarkan prestasi akademik dan kedisiplinan melalui rapat kelulusan.
Kriteria kelulusan untuk mahasiswa Politeknik Negeri Lampung adalah sebagai berikut :
a. Semester I dan II : 1 Lulus, apabila IP minimal 2,00 tanpa huruf mutu E
2 Lulus Percobaan, apabila 1,75 IP 2,00 tanpa huruf mutu E 3 Tidak Lulus, apabila IP 1,75 atau memiliki huruf mutu E atau dua kali
berturut-turut lulus percobaan b. Semester III, IV dan V Program D III dan semester III, IV, V, VI dan VII
Program D IV 1 Lulus, apabila IP minimal 2.00 tanpa huruf mutu E
2 Lulus percobaan apabila 1,75 IP 2,00 tanpa huruf mutu E 3 Tidak Lulus, apabila IP 2.00 atau memiliki huruf mutu E atau dua kali
berturut-turut lulus percobaan 4. Penerimaan beasiswa
Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan kepada perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh.
Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan maupun yayasan. Pemberian beasiswa dapat dikategorikan pada pemberian cuma-cuma atau
pemberian dengan ikatan kerja biasa disebut dengan ikatan dinas setelah selesainya pendidikan.
Beasiswa yang dimaksud pada penelitian ini adalah beasiswa PPA yaitu beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik. Beasiswa PPA adalah beasiswa yang diberikan
untuk meningkatkan pemerataan dan kesempatan belajar bagi mahasiswa yang
mengalami kesulitan membayar biaya pendidikannya terutama bagi mahasiswa yang berprestasi akademik.
Tujuan beasiswa PPA secara umum adalah : 1 Meningkatkan pemerataan dan kesempatan belajar bagi mahasiswa yang
mengalami kesulitan membayar biaya pendidikan 2 Mendorong dan mempertahankan semangat belajar mahasiswa agar mereka
dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya 3 Mendorong peningkatan prestasi akademik sehingga memacu peningkatan
kualitas pendidikan Dalam proses penilaian syarat-syarat beasiswa yang telah ditentukan harus
terpenuhi semua, karena dari tiap syarat itu memiliki poin-poin tertentu yang menghasilkan skor, dimana skor tertinggi dapat diprioritaskan untuk memperoleh
beasiswa tersebut. Keputusan untuk penerimaan beasiswa di Politeknin Negeri Lampung tidak
sepenuhnya ditentukan oleh pihak akademik, tetapi dosen wali juga mempunyai peranan yang sangat berpengaruh dalam penentuan siapa yang berhak menerima
beasiswa tersebut. Bukan hanya prestasi akademik saja yang menjadi patokan untuk mendapatkan beasiswa, namun harus didukung dengan tingkah laku dan
kedisiplinan mahasiswa sehari-hari.
5. Pencapaian nilai-nilai mata kuliah yang memuaskan Penilaian hasil belajar pada Politeknik Negeri Lampung merujuk pada dua
komponen, yaitu komponen penilaian kegiatan teori dan praktik. Untuk komponen penilaian kegiatan teori terdiri atas tugas, kuis, ujian tengah semester
dan ujian akhir semester. Yang kedua komponen penilaian kegiatan praktik terdiri atas laporan praktik, aktivitas praktik, hasil praktik dan ujian praktik.
Metode penilaian hasil pembelajaran menggunakan Penilaian Acuan Patokan PAP. Penilaian hasil pembelajaran dinyatakan dengan huruf mutu A, B, C, D
dan E. Konversi nilai akhir dalam angka ke dalam huruf mutu dan angka mutu berdasarkan PAP adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Konversi nilai akhir
Nilai Akhir Huruf Mutu
Angka Mutu Makna Nilai
75,5 A
4 Sangat Baik
65,5 – 75,5 B
3 Baik
55,0 – 65,4 C
2 Cukup
45,0 – 54,9 D
1 Kurang
45,0 E
Sangat Kurang
Sumber : Data pra riset 2012
2.5 Teori Hubungan Antarpribadi Interpersonal Relationship