7 1 buah lapangan sepakbola 8 1 buah lapangan bola tangan
2.1.3.3. Sarana dan prasarana cabang olahraga senam
1 16 buah hop rotan, 1 hop untuk 2 siswa 2 6 buah matras, 1 matras untuk 4 siswa
3 buah peti lompat, 1 peti lompat untuk 16 siswa 4 16 tali lompat, 1 tali lompat untuk 2 siswa
5 1 buah balok titian 6 1 buah palang tunggal
7 buah tape recorder 8 2 buah kaset senam
2.1.3.4. Sarana dan prasarana cabang olahraga beladiri
1 pakaian beladiri, 1 untuk putra dan 1 untuk putri 2 buah body protector
2.1.4 Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar
Tugas yang paling utama dalam menyelenggarakan pendidikan jasmani adalah bagaimana membantu para siswa untuk dapat menjalani proses
pertumbuhan dan perkembangan secara optimal baik secara fisik, motorik, mental dan sosial. Belajar, sepert
i ditulis Rusli Lutan 2001: 7 adalah “perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman, bukan karena pengaruh faktor keturunan
atau kematangan.” Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dan merupakan alat
pendidikan banyak didefinisikan dengan berbagai macam tekanan. Baik pada proses maupun tujuannya. Salah satunya dikutip Rusli Lutan sebagai berikut
“pendidikan jasmani adalah bagian integral dari pendidikan melalui aktifitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik,
neuromuscular, intelektual, dan emosional.” Pada hakekatnya ; “pendidikan jasmani adalah sebagai proses pendidikan via gerak insani human movement
yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan atau olahraga untuk mencapai tujuan pendidikan” Rusli Lutan : 1996: 7. Selaras dengan upaya untuk
mencapai tujuan pendidikan maka dalam pendidikan jasmani bukan saja dikembangkan dan dibangkitkan potensi individu tetapi juga ada unsur
pendidikan yang dikembangkan meliputi aspek kemampuan fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral spiritual yang berorientasi kepada life skill. Sasaran
pendidikan jasmani adalah peningkatan kebugaran jasmani dan keterampilan gerak dasar yang kaya dengan koordinasi otot-otot saraf yang halus yang akan
bermanfat bagi kelangsungan hidup sehari-hari dan menjadi pondasi yang kuat untuk suatu cabang olahraga. Kalaupun kita jumpai terdapat adegan-adegan
tugas yang memerlukan ketangkasan dan bahkan prestasi, namun demikian prestasi optimal, rekor, juara, tidak menjadi gol setting dalam pendidikan jasmani.
2.1.4.1 Hakikat Pendidikan Olahraga