Outdoor Cable :
- Menggunakan Laser sebagai sumber cahaya. - Attenuetion 1 dBKm.
- Panjang gelombang 1170 nM nano meter. - Monomode single mode.
Open Wire :
a. Biasa di gunakan untuk distribusi listrik. b. Tidak punya perlindungan terhadap gangguan noise, pada komunikasi data.
c. Hanya dapat di gunakan untuk komunikasi data bila jaraknya kurang dari 20 ft.6,1 m.
Struktur Dasar Fiber Optik
Kabel fiber di buat kaca yang di bungkus oleh penebat. Fiber optik menggunakan cahaya untuk menghantar sugnal, berbeda dengan kabel tembaga yang menggunakan
signal elektronik. Informasi di transmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi signal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak
di gunakan adalah LED atau Laser. Oleh karena itu fiber dapat menahan gangguan elektromagnet. Kabel fiber Optik sesuai di gunakan di kawasan yang banyak gangguan
elektromagnet dan jarak yang jauh. Secara garis besar fiber optik memiliki 3 struktur dasar, yaitu :
a. Core Inti
Berfungsi untuk menentukan cahaya perambat dari satu ujung ke ujung yang lain. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas yang sangat tinggi, merupakan bagian
utama dari fiber optic karena terjadi permabatan cahaya di sini. Diameternya adalah 10-50simbolmum, ukuran core sangat mempengaruhi fiber optik.
b. Cladding Lapisan
Berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya. Terbuat dari gelas dengan indexs bias lebih kecil dari core, merupakan
selubung dari core, sangat mempengaruhi sudut kritis.
c. Coating jaket
Berfungsi sebagai pelindung mekanis dan tepat kode warna. Terbuat dari bahan plastic, berfungsi melindungi serat optic dari kerusakan.
Kode warna pada kabel serat optik Selubung luar
Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar jacket kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:
Konektor
Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:
1. FC Fiber Connector: digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter
maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain,
akurasinya tidak akan mudah berubah. 2. SC Subsciber Connector: digunakan untuk kabel single mode, dengan
sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat
lain. 3. ST Straight Tip: bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan
konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun
dicabut. 4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi
fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama- sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan
berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7. E200 Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:
1. LC 2. SMU
3. SC-DC Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu
dengan maksud sebagai berikut:
Kelebihan Fiber optic :
Berkemampuan membawa lebih banyak informasi dan mengantarkan informasi dengan lebih akurat dibandingkan dengan kabel tembaga dan kabel coaxial.
Kabel fiber optic mendukung data rate yang lebih besar, jarak yang lebih jauh dibandingkan kabel coaxial, sehingga menjadikannya ideal untuk transmisi
serial data digital. Kebal terhadap segala jenis interferensi, termasuk kilat, dan tidak bersifat
mengantarkan listrik. Sehingga tidak berpengaruh terhadap tegangan listrik, tidak seperti kabel tembaga yang bisa lossing data karena pengaruh tegangan
listrik.
Sebagai dasarnya seratnya dibuat dari kaca, tidak dipengaruhi oleh korosi dan tidak berpengaruh pada zat kimia, sehingga tidak tidak akan rusak kecuali kimia
pada konsentrasi tertentu. Karena yang dikirim adalah signal cahaya, maka tidak ada kemungkinan ada
percikan api bila serat atau kabel tersebut putus. Selain itu juga tidak menyebabkan tegangan listrik dalam proses perbaikannya bila ada kerusakan.
Kabel fiber optic tidak terpengaruh oleh cuaca. Kabel fiber optic walaupun memiliki banyak serat pada satu kabel namun bila
dibandingkan terhadap kabel coaxial dan kabel tembaga akan lebih kecil dan lebih bercahaya bila diisi dengan muatan informasi yang sama. Lebih mudah
dalam penanganan dan pemasangannya. Kabel fiber optic lebih aman digunakan dalam sistem komunikasi, sebab lebih
susah disadap namun mudah di-monitor. Bila ada gangguan pada kabel – ada
yang menyadap sistem – maka muatan informasi yang dikirim akan jauh
berkurang sehingga bisa cepat diketahui dan bisa cepat ditangani.
Kekurangan :
Biaya yang mahal untuk peralatannya. Perlu konversi data listrik ke Cahaya dan sebaliknya yang rumit.
Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya. Untuk perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli di bidang ini.
Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik
juga merupakan kelemahannya, karena musti memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.
Bisa menyerap hidrogen yang bisa menyebabkan loss data.
D. Langkah kerja pratikum