keterampilan berpikir kritis siswa akan meningkat. Untuk mencapai harapan itu, yakni peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa, peneliti mengangkat judul
“Efektivitas Model Pembelajaran Problem Solving Pada Materi Kesetimbangan Kimia Dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diajukan dalam peneli-
tian ini adalah : Bagaimana efektivitas model pembelajaran problem solving pada materi
kesetimbangan kimia dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis? C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Menentukan efektivitas model pembelajaran problem solving pada materi kesetimbangan kimia dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
2. Mendeskripsikan karakteristik model pembelajaran problem solving pada materi kesetimbangan kimia yang efektif dalam meningkatkan keterampilan
berpikir kritis.
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa
Siswa diberi kesempatan untuk berlatih mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya dengan menggunakan model pembelajaran problem solving.
2. Bagi guru Memperoleh salah satu model pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan
keterampilan berpikir kritis.
3. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran kimia di se- kolah tersebut.
E. Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari kesalahan penafsiran, penelitian ini dibatasi dengan ruang
lingkup sebagai berikut: 1. Problem solving adalah proses mental dan intelektual dalam menemukan suatu
masalah dan memecahkannya berdasarkan data dan informasi yang akurat, se- hingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat
2. Siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 5 dan XI IPA 6 SMA Negeri 9 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20112012.
3. Dalam pembelajaran problem solving digunakan LKS yang disesuaikan dengan model pembelajaran problem solving dengan langkah-langkah meliputi :
a. Ada masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
b. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti,
bertanya dan lain-lain.
c. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua
di atas. d. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa
harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa ja- waban tersebut itu betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban se-
mentara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan metode seperti demonstrasi, tugas, diskusi, dan
lain-lain. e. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan ter-
akhir tentang jawaban dari masalah tadi. 4. Keterampilan berpikir kritis yang akan diteliti adalah keterampilan berpikir kri-
tis menurut Ennis 1985 yaitu indikator : a. Memfokuskan pertanyaan yang berfokus pada sub indikator merumuskan
pertanyaan KBK 1. b. Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya yang berfokus pada sub
indikator mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat KBK 2. c. Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi yang berfokus pada sub
indikator menyatakan tafsiran KBK 3. d. Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi yang berfokus
pada sub indikator membuat membuat isi definisi KBK 4. e. Berinteraksi dengan orang lain yang berfokus pada sub indikator mengguna-
kan argumen KBK 5.
5. Materi pembelajaran yang diberikan adalah kesetimbangan kimia dengan mate- ri konsep kesetimbangan dinamis, tetapan kesetimbangan, dan stoikiometri
kesetimbangan kimia serta pergeseran kesetimbangan asas Le Chatelier. 6. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa dilakukan guru
mitra yakni pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal.
7. Efektivitas berarti tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran, maksudnya adalah keberhasilan dalam penggunaan model pembelajaran
problem solving.
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian