III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 192 siswa. Sementara
sampel yakni siswa kelas XI IPA 5 dan XI IPA 6 yang masing-masing berjumlah 32 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu. Dalam hal ini, peneliti menetapkan kelas XI IPA 5 sebagai kelas eksperimen dan XI
IPA 6 sebagai kelas kontrol dengan pertimbangan kedua kelas tersebut memiliki kemampuan awal yang tidak jauh berbeda.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersifat
kuantitatif yaitu data hasil tes sebelum pembelajaran diterapkan pretest dan hasil tes setelah pembelajaran diterapkan posttest siswa dan data pendukung yaitu data
aktivitas on task siswa. Dengan materi pretest laju reaksi dan materi posttest kesetimbangan kimia. Sumber data dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
1. Seluruh siswa kelas eksperimen; dan 2. Seluruh siswa kelas kontrol
C. Desain dan Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan Non Equivalent Control Group Design Purwanto, 2007. Di dalamnya terdapat langkah-langkah yang menunjukkan suatu urutan
kegiatan penelitian yaitu: Tabel 4. Desain penelitian
Pretest Perlakuan
Postest Kelas kontrol
O
1
- O
2
Kelas eksperimen O
1
X O
2
O
1
adalah pretest yang diberikan sebelum diberikan perlakuan, O
2
adalah posttest yang diberikan setelah diberikan perlakuan. X adalah perlakuan berupa penerapan
model pembelajaran problem solving.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Dalam penelitian ini tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah perlakuan diberikan. Tes
yang dilakukan sebelum perlakuan disebut pretest dan sesudah perlakuan disebut posttest. Kegiatan dalam tahap pelaksanaan ini meliputi:
a. Pelaksanaan pretest untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis awal siswa. Soal pretest terdiri dari 10 soal essay.
b. Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan jadwal pelajaran dan dilaksanakan dalam rentang waktu yang telah ditentukan.
c. Pelaksanaan posttest untuk melihat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Soal posttest terdiri dari 10 soal essay.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran
problem solving dan pembelajaran konvensional. Sebagai variabel terikat adalah keterampilan berpikir kritis siswa.
E. Instrumen Penelitian dan Validitasnya
1.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah :
1. LKS Kimia yang berbasis model pembelajaran problem solving sejumlah tiga LKS yaitu LKS 1 berisi sub materi kesetimbangan dinamis, LKS 2 berisi sub
materi tetapan kesetimbangan kimia, dan LKS 3 berisi sub materi asas Le Chatelier.
2. Soal pretest dan posttest yang masing-masing berisi 10 soal essay. 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Silabus yang sesuai dengan
standar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. 4. Lembar observasi aktivitas on task siswa.
2. Validitas Instrumen
Untuk mengetahui instrumen yang digunakan valid atau tidak, maka dilakukan pengukuran validitas instrumen. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Dalam konteks pengujian kevalidan instrumen dapat dilakukan dengan
dua macam cara, yaitu cara judgment atau penilaian, dan pengujian empirik.
Penelitian ini menggunakan kevalidan isi. Kevalidan isi adalah kesesuaian antara instrumen dengan ranah atau domain yang diukur. Adapun pengujian kevalidan isi
ini dilakukan dengan cara judgment. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan menelaah kisi-kisi, terutama kesesuaian antara tujuan penelitian, tujuan pengukuran,
indikator, dan butir-butir pertanyaannya. Bila antara unsur-unsur itu terdapat kesesuaian, maka dapat dinilai bahwa instrumen dianggap valid untuk digunakan
dalam mengumpulkan data sesuai kepentingan penelitian yang bersangkutan. Oleh karena dalam melakukan judgment diperlukan ketelitian dan keahlian penilai,
maka peneliti meminta ahli untuk melakukannya. Dalam hal ini dilakukan oleh Ibu Dra. Chansyanah Diawati, M. Si. dan Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si. sebagai
Pembimbing penelitian untuk mengujinya.
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan adalah : 1. Observasi pendahuluan
a. Meminta izin kepada Kepala SMA Negeri 9 Bandar Lampung untuk melaksanakan penelitian.
b. Menentukan populasi kemudian menentukan sampel penelitian sebanyak 2 kelas.
2. Pelaksanaan penelitian Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
a. Tahap persiapan Menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, dan instrumen
tes. b. Tahap pelaksanaan proses pembelajaran.
Adapun pelaksanaan proses pembelajaran adalah: 1 Memberikan pretest dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol. 2 Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada materi kesetimbangan kimia
sesuai dengan pembelajaran yang telah ditetapkan di masing-masing kelas, pembelajaran dengan model problem solving di kelas eksperimen
dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. 3 Memberikan posttest dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol. c. Tabulasi dan analisis data.
Prosedur pelaksanaan penelitian tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan di bawah ini :
Analisis konsep-konsep pada materi kesetimbangan kimia
Kelas eksperimen Kelas kontrol
Validasi instrumen
·
Rencana pembelajaran problem solving
·
Pembuatan kisi-kisi butir soal
Pembelajaran konvensional Problem Solving
Pretest Pretest
Validasi instrumen
·
Rencana pembelajaran konvensional
·
Pembuatan kisi-kisi butir soal
Postest Posttest
Analisis data Kesimpulan
Gambar 1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
G. Analisis Data Penelitian