G. SENSOR SWITCH
Sensor switch adalah komponen elektrikal yang berfungsi untuk memberikan kondisi on atau off, jika suatu materi yang diukur telah mencapai kondisi
tertentu. Prinsip kerjanya sama dengan thermo switch pada setrika listrik, yang akan memutuskan arus listrik jika temperatur yang diinginkan telah
tercapai. Adapun jenis sensor switch pada sistem Chlorination ini adalah sebagai berikut :
1. Thermo Switch Switch suhu, akan memberikan input ke PLC berlogika “0” jika temperatur yang diukurnya belum mencapai nilai tertentu, dan
akan memberikan input berlogika “1”, jika temperatur yang diukur telah
tercapai. Media yang diukur dapat berupa gas, air, pipa, kabel, motor, dll. Secara simbol, sistem kerja thermo switch adalah sebagai berikut :
t
o
COMMON NO
SOURCE
t
o
NO COMMON
SOURCE a
b
G
ambar 2.13. Simbol thermo switch
Pada gambar di atas a terlihat bahwa thermo switch dalam kondisi open common dan NO tidak terhubung karena temperatur benda yang diukur
belum mencapai titik setting. Dan gambar b menunjukkan bahwa common menjadi terhubung dengan NO, karena temperatur telah mencapai
nilai setting. Titik NO yang merupakan keluaran dari thermo switch ini yang menjadi input digital ke PLC untuk diproses lebih lanjut sehingga
dapat menghasilkan kontrol otomatis.
2. Pressure Switch Switch tekanan, akan memberikan input ke PLC berlogika “0” jika tekanan yang diukurnya belum mencapai nilai tertentu,
dan akan memberikan input berlogika “1”, jika tekanan yang diukur telah tercapai. Berikut adalah gambar simbol pressure switch :
COMMON
SOURCE NO
COMMON
SOURCE NO
a b
G
ambar 2.15 : Simbol pressure switch
Pada gambar di atas a terlihat bahwa pressure switch dalam kondisi open common dan NO tidak terhubung karena pressure media yang diukur
belum mencapai titik seting. Dan gambar b menunjukan bahwa common menjadi terhubung dengan NO, karena pressure telah mencapai nilai
setting. Titik NO yang merupakan keluaran dari pressure switch ini yang menjadi input digital ke PLC untuk diproses lebih lanjut sehingga dapat
menghasilkan kontrol otomatis.
3. Differential Pressure Switch Switch beda tekanan, sama halnya dengan pressure switch, hanya saja, inputnya terdiri dari 2 sisi, yaitu sisi input dan
sisi output. Switch ini akan memberikan input ke PLC berlogika “0” jika
tekanan jalur input yang diukurnya sama dengan tekanan jalur outputnya, dan akan memberikan in
put ke PLC berlogika “1” jika tekanan jalur input yang diukurnya lebih besar dari tekanan jalur outputnya, DP Switch ini
biasanya digunakan pada strainer atau penyaring, dimana pada saat
saringan telah kotor, maka akan menyumbat aliran air atau gas, dan mengakibatkan perbedaan tekanan antara input dan output, dan
mengaktifkan DP Switch.
4. Level Switch Switch ketinggian tanki, akan memberikan input ke PLC berlogika “0” jika media yang diukurnya belum menyentuh probenya, dan
akan memberikan input berlogika “1”, jika media yang diukur telah
menyentuhnya. Media yang diukur biasanya dalam bentuk air dalam tanki.
G
ambar 2.16 : Bentuk fisik Level Switch
Berikut adalah gambar simbol level switch :
COMMON
SOURCE NO
COMMON
SOURCE NO
a b
G
ambar 2.17 : Simbol Level Switch
Pada gambar di atas a terlihat bahwa level switch dalam kondisi open common dan NO tidak terhubung karena media yang diukur belum
menyentuh switch. Dan gambar b menunjukkan bahwa common menjadi terhubung dengan NO, karena media telah mencapai switch. Titik NO
yang merupakan keluaran dari level switch ini yang menjadi input digital ke PLC untuk diproses lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan kontrol
otomatis. 5. Flow Switch, akan memberik
an input ke PLC berlogika “1” jika flow yang diukurnya belum mencapai nilai tertentu, dan akan memberikan input
berlogika “0”, jika tekanan yang diukur telah tercapai. Media yang diukur dapat berupa air, dan gas.
6. Analyzer Switch. akan memberikan input ke PLC berlogika “0” jika nilai
kimia suatu benda yang diukurnya belum mencapai nilai tertentu, dan akan memberikan input berlogika “1”, jika nilai kimia benda yang diukur telah
tercapai. Media yang diukur dapat berupa air, dan gas. Dalam hal ini zat kimia yang diukur adalah chlorin pada Circulating Sea Water System.
__________________________________
5
“PT PLN PERSERO PUSDIKLAT UDIKLAT SURALAYA KONTROL Doc. 012012”