Electrochlorination SIMULASI SISTEM KONTROL KLORINASI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP SEBALANG UNIT 5 & 6 LAMPUNG SELATAN

G. SENSOR SWITCH

Sensor switch adalah komponen elektrikal yang berfungsi untuk memberikan kondisi on atau off, jika suatu materi yang diukur telah mencapai kondisi tertentu. Prinsip kerjanya sama dengan thermo switch pada setrika listrik, yang akan memutuskan arus listrik jika temperatur yang diinginkan telah tercapai. Adapun jenis sensor switch pada sistem Chlorination ini adalah sebagai berikut : 1. Thermo Switch Switch suhu, akan memberikan input ke PLC berlogika “0” jika temperatur yang diukurnya belum mencapai nilai tertentu, dan akan memberikan input berlogika “1”, jika temperatur yang diukur telah tercapai. Media yang diukur dapat berupa gas, air, pipa, kabel, motor, dll. Secara simbol, sistem kerja thermo switch adalah sebagai berikut : t o COMMON NO SOURCE t o NO COMMON SOURCE a b G ambar 2.13. Simbol thermo switch Pada gambar di atas a terlihat bahwa thermo switch dalam kondisi open common dan NO tidak terhubung karena temperatur benda yang diukur belum mencapai titik setting. Dan gambar b menunjukkan bahwa common menjadi terhubung dengan NO, karena temperatur telah mencapai nilai setting. Titik NO yang merupakan keluaran dari thermo switch ini yang menjadi input digital ke PLC untuk diproses lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan kontrol otomatis. 2. Pressure Switch Switch tekanan, akan memberikan input ke PLC berlogika “0” jika tekanan yang diukurnya belum mencapai nilai tertentu, dan akan memberikan input berlogika “1”, jika tekanan yang diukur telah tercapai. Berikut adalah gambar simbol pressure switch : COMMON SOURCE NO COMMON SOURCE NO a b G ambar 2.15 : Simbol pressure switch Pada gambar di atas a terlihat bahwa pressure switch dalam kondisi open common dan NO tidak terhubung karena pressure media yang diukur belum mencapai titik seting. Dan gambar b menunjukan bahwa common menjadi terhubung dengan NO, karena pressure telah mencapai nilai setting. Titik NO yang merupakan keluaran dari pressure switch ini yang menjadi input digital ke PLC untuk diproses lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan kontrol otomatis. 3. Differential Pressure Switch Switch beda tekanan, sama halnya dengan pressure switch, hanya saja, inputnya terdiri dari 2 sisi, yaitu sisi input dan sisi output. Switch ini akan memberikan input ke PLC berlogika “0” jika tekanan jalur input yang diukurnya sama dengan tekanan jalur outputnya, dan akan memberikan in put ke PLC berlogika “1” jika tekanan jalur input yang diukurnya lebih besar dari tekanan jalur outputnya, DP Switch ini biasanya digunakan pada strainer atau penyaring, dimana pada saat saringan telah kotor, maka akan menyumbat aliran air atau gas, dan mengakibatkan perbedaan tekanan antara input dan output, dan mengaktifkan DP Switch. 4. Level Switch Switch ketinggian tanki, akan memberikan input ke PLC berlogika “0” jika media yang diukurnya belum menyentuh probenya, dan akan memberikan input berlogika “1”, jika media yang diukur telah menyentuhnya. Media yang diukur biasanya dalam bentuk air dalam tanki. G ambar 2.16 : Bentuk fisik Level Switch Berikut adalah gambar simbol level switch : COMMON SOURCE NO COMMON SOURCE NO a b G ambar 2.17 : Simbol Level Switch Pada gambar di atas a terlihat bahwa level switch dalam kondisi open common dan NO tidak terhubung karena media yang diukur belum menyentuh switch. Dan gambar b menunjukkan bahwa common menjadi terhubung dengan NO, karena media telah mencapai switch. Titik NO yang merupakan keluaran dari level switch ini yang menjadi input digital ke PLC untuk diproses lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan kontrol otomatis. 5. Flow Switch, akan memberik an input ke PLC berlogika “1” jika flow yang diukurnya belum mencapai nilai tertentu, dan akan memberikan input berlogika “0”, jika tekanan yang diukur telah tercapai. Media yang diukur dapat berupa air, dan gas. 6. Analyzer Switch. akan memberikan input ke PLC berlogika “0” jika nilai kimia suatu benda yang diukurnya belum mencapai nilai tertentu, dan akan memberikan input berlogika “1”, jika nilai kimia benda yang diukur telah tercapai. Media yang diukur dapat berupa air, dan gas. Dalam hal ini zat kimia yang diukur adalah chlorin pada Circulating Sea Water System. __________________________________ 5 “PT PLN PERSERO PUSDIKLAT UDIKLAT SURALAYA KONTROL Doc. 012012”