Variabel Penelitian Definisi Operasional

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian di Puskesmas Kota Karang Kota Bandar Lampung periode Januari- November 2013 di dapatkan 153 lembar peresepan yang memuat diagnosis dan penatalaksanaan diare akut tanpa dehidrasi pada balita dan dapat disimpulkan bahwa: 1. Penatalaksanaan secara umum yang sesuai dengan buku pedoman penatalaksanaan penyakit diare pada balita di Puskesmas Kota Karang Kota Bandar Lampung Periode Januari- November 2013 yang dilihat berdasarkan dosis, lama pemberian dan keseuaian pemberian sebesar 28,8 . 2. Kesesuaian dosis Oralit dalam penatalaksanaan diare akut tanpa dehidrasi dengan buku pedoman penatalaksanaan diare pada balita sebesar 64,7. 3. Kesesuaian dosis Zinc dalam penatalaksanaan diare akut tanpa dehidrasi dengan buku pedoman penatalaksanaan diare pada balita sebesar 88,9. 4. Kesesuaian lama pemberian Oralit dalam penatalaksanaan diare akut tanpa dehidrasi dengan buku pedoman penatalaksanaan diare pada balita sebesar 100. 5. Kesesuaian lama pemberian Zinc dalam penatalaksanaan diare akut tanpa dehidrasi dengan buku pedoman penatalaksanaan diare pada balita sebesar 93,5. 6. Kesesuaian pemberian antibiotik dalam penatalaksanaan diare akut tanpa dehidrasi dengan buku pedoman penatalaksanaan diare pada balita adalah sebesar 47,7.

B. Saran

Mengingat beberapa kerugian yang dapat ditimbulkan dari ketidaksesuaian penatalaksanaan diare pada balita dan manfaat yang bisa diperoleh jika dilakukannya penatalaksanaan yang sesuai dengan pedoman maka dapat disarankan: 1. Bagi peneliti sendiri, agar dapat memanfaatkan pengetahuan yang didapat dari penelitian ini di masa yang akan datang. 2. Bagi penulis resep, agar lebih memperhatikan anjuran penggunaan obat pada tahapan penatalaksanaan diare pada balita sehingga di kemudian hari penatalaksanaan yang ada dapat sesuai dengan pedoman yang ada. 3. Bagi peneliti lain, agar dapat mengembangkan penelitian lain yang berhubungan dengan penelitian ini agar tidak hanya sebatas penelitian deskriptif saja tetapi lebih kearah faktor- faktor yang berkaitan dengan ketidaksesuaian penatalaksanaan yang ada sehingga hasil penelitian yang didapat lebih akurat. 4. Bagi Puskesmas Kota Karang Kota Bandar Lampung, agar dapat lebih meningkatkan kegiatan evaluasi dan pelatihan tentang modul dan pedoman penatalaksanaan yang ada. DAFTAR PUSTAKA Adisasmito W. 2007. Faktor Resiko Diare Pada Bayi dan Balita di Indonesia. Systemic Review Penelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Jakarta. Baqui, Abdulah H.2002. Effect of Zinc Supplementation Started During Diarrhoea on Morbidity and Mortality in Bangladesh Children Community Randomised Trial. British Medical Journal. Borong, Mayta. 2012. Kerasionalan Penggunaan Antibiotik pada Pasien Rawat Inap Anak Rumah Sakit M.M Dunda Limboto Tahun 2011. Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Jurusan Farmasi. Universitas Gorontalo. Departemen Kesehatan RI.2011.Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare. Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.2007. Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas. Direktorat Jendral Bina Kefarmasian. Jakarta. Deviana.2012. Perbedaan Durasi Penyembuhan Diare Dehidrasi Ringan- Sedang Balita yang Diberikan ASI dan Seng. Fakultas Kedokteran Universitas Dipenegoro. Semarang. Dewi,S., A. Kusuma, dan I. Hapsari. 2011. Evaluasi Penggunaan Obat Antidiare pada Pasien Anak di Instalasi Rawat Inap RSUD Banyumas Tahun 2009. Pharmacy. Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.2013. Situasi Epidemiologi Kasus Diare di Kota Bandar Lampung Tahun 2013 s.d Juli. Bidang Bina P2PL. Bandar Lampung. Frans .2012. Studi Penggunaan Obat Pada Penderita Diare Akut di Instalasi Rawat Inap BLU RSUP Prof Dr, R.D Kondou Manado Periode Januari-Juni 2012. UNSRAT. Harianto. 2004. Penyuluhan Penggunaan Oralit untuk Menanggulangi Diare di Masyarakat. Departemen Farmasi, FMIPA Universita Indonesia. Majalah Ilmu Kefarmasian.

Dokumen yang terkait

KETEPATAN PERESEPAN OBAT PADA PASIEN MALARIA BALITA BERDASARKAN PENATALAKSANAAN KEMENKES RI DI PUSKESMAS HANURA KABUPATEN PESAWARAN LAMPUNG

11 109 69

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

4 35 113

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Diare dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit surakarta.

0 2 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Diare dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit surakarta.

0 3 13

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Diare dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit surakarta.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Diare dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit surakarta.

0 3 4

Determinan penyakit diare pada anak balita di wilayah Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta.

0 3 6

EFEKTIVITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANGEN SRAGEN.

0 0 16

Determinan Penyakit Diare pada Anak Balita di Wilayah Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta IMG 20160222 0001

0 0 1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENATALAKSANAAN AWAL DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENATALAKSANAAN AWAL DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PIYUNGAN BANTUL YOGYAKART

0 0 10