Derajat Kejenuhan DS Kinerja Jalan

FV W = Penyesuaian kecepatan untuk lebar jalan kmjam. FFV SF = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping dan lebar bahu. FFV RC = Faktor penyesuaian untuk kelas fungsi jalan. Kecepatan arus bebas FV Kecepatan arus bebas FV didefinisikan sebagai kecepatan pada tingkat arus nol, yaitu kecepatan yang akan dipilih pengemudi jika mengendarai kendaraan bermotor tanpa dipengaruhi oleh kendaraan bermotor lain di jalan. Kecepatan arus bebas dasar FV adalah kecepatan arus bebas segmen jalan pada kondisi ideal tertentu geometri, pola arus dan faktor lingkungan, dinyatakan dalam kmjam. Kecepatan untuk lebar jalur lalu lintas FV w adalah penyesuaian untuk kecepatan arus bebas dasar berdasarkan pada lebar efektif jalur lalu lintas Wc. Penyesuaian akibat hambatan samping dan lebar bahu FFV SF adalah faktor penyesuaian akibat hambatan samping sebagai fungsi lebar bahu atau jarak kereb-penghalang. Penyesuaian kecepatan arus bebas akibat kelas fungsional jalan FFV RC adalah faktor penyesuaian kecepatan berdasarkan pembagian kelas jalan yang telah ditetapkan.

2.9 Hubungan Tata Guna Lahan Terhadap Kemacetan

Interaksi antara sistem tata guna lahan dengan sistem jaringan dalam transportasi umumnya menghasilkan dampak lalu lintas yang dihasilkan dari keberadaan sistem tata guna lahan tersebut. Suatu guna lahan tertentu berperan menjadi pembangkit lalulintas ataupun pembangkit pergerakan yang membangkitkan suatu perjalanan dari suatu guna lahan dan tertarik ke suatu guna lahan. Keberadaan suatu guna lahan akan mengubah sistem kegiatan yang ada yang dan akhirnya berdampak pada perubahan intensitas pergerakan yang melalui sebuah sistem jaringan tertentu. Perlunya pengelolaan dan manajemen lalu lintas yang baik serta sistem pelayanan prasarana yang memadai akan dapat memudahkan masyarakat untuk melakukan aktivitasnya di suatu guna lahan. Pembangunan pusat perbelanjaan, perkantoran, hunian vertikal dan guna lahan lainnya merupakan suatu bentuk perubahan pada sistem kegiatan. Perubahan pada sistem kegiatan yang merupakan suatu bentuk guna lahan perdagangan misalnya akan meningkatkan pergerakan manusia yang mayoritas berorientasi belanja menggunakan sistem jaringan yang ada. Hal yang serupa juga terjadi pada guna lahan lainnya yang akan menimbulkan pergerakan manusia dengan orientasi kegiatan yang berbeda- beda. Barry Setyanto Koloway Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 20