226
d. Pengujian listrik Electrical Test untuk peralatan;
-
power transformer
-
bushings
-
Transformator ukur measurement transformator
-
breaker capacitors
Pengujian listrik electrical test dilakukan setidaknya setiap 6 - 9 tahun. Pengujian yang dilakukan meliputi;
Doble measurements PD-measurement
Frequency Responce Analysis, FRA voltage tests
Penyebab Hubung Singkat didalam Transformator, antara lain: Gangguan hubung singkat antar lilitan karena rusaknya
laminasi. Perubahan kandungan gas H2, CH4, CO, C2H4 dan C2H2
3. SOLENOID
Solenoid adalah sebuah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, yang muncul dalam bentuk gerak lurus. Solenoid
berbentuk kumparan yang dialiri arus. Arus yang lewat dalam kumparan menghasilkan medan magnet di sekitar kumparan. Kuat medan magnet
dapat diperbesar dengan menyisipkan inti besi lunak dalam kumparan. Bila arus lewat gulungan, maka inti besi lunak menjadi magnet. Oleh karena itu
solenoid disebut juga elektromagnetik. Kumparan solenoid biasanya dililitkan pada selongsong non logam.
Waktu arus listrik mengalir lewat kumparan dalam solenoid, medan magnet yang dihasilkan menekan inti besi ke pusat kumparan. Gaya tarik yang
dialami inti besi ini menghasilkan gerak lurus. Gerak mekanis ini dapat dipakai untuk menggerakakkan katup dan saklar. Juga mungkin dipakai
dalam rangkaian control jarak jauh untuk membuka pintu atau sebuah kontrol otomatis. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 5.31.
227
Gambar 5.31 Solenoid
228
Gambar 5.32 Kran solenoid
Gambar 5.33 Pemasangan kran solenoid
229
230
Gambar 5.34 Kran kontrol direksional
231
Gambar 5.35 Aplikasi kran kontrol direksional
232
4. Aktuator
Aktuator adalah sebuah peralatan mekanis untuk menggerakkan atau
mengontrol sebuah mekanisme atau sistem. Aktuator diaktifkan dengan menggunakan lengan mekanis yang biasanya digerakkan oleh motor listrik,
yang dikendalikan oleh media pengontrol otomatis yang terprogram di antaranya mikrokontroler. Aktuator adalah elemen yang mengkonversikan
besaran listrik analog menjadi besaran lainnya misalnya kecepatan putaran dan merupakan perangkat elektromagnetik yang menghasilkan daya
gerakan sehingga dapat menghasilkan gerakan pada robot. Untuk meningkatkan tenaga mekanik aktuator ini dapat dipasang sistem gearbox.
Aktuator dapat melakukan hal tertentu setelah mendapat perintah dari kontroller. Misalnya pada suatu robot pencari cahaya, jika terdapat cahaya,
maka sensor akan memberikan informasi pada kontroller yang kemudian akan memerintah pada aktuator untuk bergerak mendekati arah sumber
cahaya.
Gambar 5.36 Aktuator
Aktuator dalam perspektif kontrol dapat dikatakan sebagai :
Aktuator : Pintu kendali ke sistem
Aktuator : Pengubah sinyal listrik menjadi besaran mekanik
Batasan aktuator riil : Sinyal kemudi terkesil, saturasi. Fungsi aktuator adalah sebagai berikut.
Penghasil gerakan
Gerakan rotasi dan translasi
233
Mayoritas aktuator motor based
Aktuator dalam simulasi cenderung dibuat linier
Aktuator riil cenderung non-linier Jenis tenaga penggerak pada aktuator
Aktuator tenaga elektris, biasanya digunakan solenoid, motor arus searah Mesin DC. Sifat mudah diatur dengan torsi kecil sampai
sedang
Aktuator tenaga hidrolik, torsi yang besar konstruksinya sukar.
Aktuator tenaga pneumatik, sukar dikendalikan.
Aktuator lainnya: piezoelectric, magnetic, ultra sound. Tipe aktuator elektrik adalah sebagai berikut:
a. Solenoid. b. Motor stepper.
c. Motor DC. d. Brushless DC-motors.
e. Motor Induksi. f. Motor Sinkron.
Keunggulan aktuator elektrik adalah sebagai berikut: a. Mudah dalam pengontrolan
b. Mulai dari mW sampai MW. c. Berkecepatan tinggi, 1000
– 10.000 rpm. d. Banyak macamnya.
e. Akurasi tinggi f. Torsi ideal untuk pergerakan.
g. Efisiensi tinggi
5. Motor Stepper