Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen

(1)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

METODE SAMBUNG LENGKUNG ANTARA TANAMAN TOMAT DAN

KENTANG UNTUK MENDAPATKAN SATU TANAMAN BARU YANG

MENGHASILKAN 2 JENIS PRODUK SEKALI PANEN

SKRIPSI

YUSMA HER YANTI

050802032

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

PERSETUJUAN

Judul : METODE SAMBUNG LENGKUNG ANTARA TANAMAN TOMAT DAN KENTANG UNTUK MENDAPATKAN SATU TANAMAN BARU YANG MENGAHASILKAN 2 JENIS PRODUK SEKALI PANEN

Kategori : SKRIPSI

Nama : YUSMA HER YANTI

Nomor Induk Mahasiswa : 050802032

Program Studi : SARJANA ( S1 ) KIMIA

Departement : KIMIA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Disetujui di

Medan, 14 Desember 2009 Komisi Pembimbing :

Pembimbing II Pembimbing I

Karten Tarigan, SP Dr.Ribu Surbakti,MS NIP 080 035 126 NIP 130 872 290 Diketahui/ Disetujui oleh

Departement kimia FMIPA USU Ketua,

Dr.Rumondang Bulan,MS NIP 131 459 466


(3)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

PERNYATAAN

METODE SAMBUNG LENGKUNG ANTARA TANAMAN TOMAT DAN KENTANG UNTUK MENDAPATKAN SATU TANAMAN BARU YANG MENGHASILKAN 2 JENIS PRODUK

SEKALI PANEN.

Skirpsi

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing di sebutkan sumbernya.

MEDAN, 14 Desember 2009

YUSMA HER YANTI 050802032


(4)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

PENGHARGAAN

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul :

“METODE SAMBUNG LENGKUNG ANTARA TANAMAN TOMAT DAN KENTANG UNTUK MENDAPATKAN SATU TANAMAN BARU YANG MENGHASILKAN 2 JENIS PRODUK SEKALI PANEN”. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Alm. Ayahanda Abdullah Bahar, ibunda Aminah Karim, Kak Diana, Bang Afrizal, Bang Arif dan adik Hanum serta Bang Nasrul atas doa dan dukungannya baik secara material maupun moral kepada penulis.

2. Bapak Dr. Ribu Surbakti, M.S. selaku komisi pembimbing I penulis yang telah memberikan panduan kepada saya untuk menyelesaikan tulisan ini.

3. Bapak Karten Tarigan, S.P. selaku komisi pembimbing II penulis yang telah memberikan panduan kepada saya untuk menyelesaikan tulisan ini.

4. Ketua Departemen Kimia Ibu Dr. Rumondang Bulan Nasution, M.S. serta Bapak Dekan FMIPA USU Medan.

5. Bapak dan ibu dosen pengajar pada Departemen Kimia FMIPA USU Medan.

6. Teman-teman seperjuangan Departemen Kimia FMIPA USU khususnya stambuk 2005 dan seluruh asisten Biokimia Kak Fika, Kak Fia, Bang Arsyad, Kak Tetty, Kak Salma, Agung, Ardi, Egy, Eko, Nora, Sari.

7. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini. Semoga Allah SWT akan membalasnya.

Penulis sadar bahwa tulisan skripsi ini jauh dari sempurna untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari rekan-rekan, bapak dan ibu dosen serta pembaca sekalian.


(5)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang penyambungan tanaman kentang sebagai batang

bawah dan tomat sebagai batang atas melalui metode sambung lengkung sehingga di hasilkan satu tanaman baru yang telah mengadopsi sifat kedua tanaman sehingga diperoleh 2 jenis produk setiap kali panen. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengabungkan antara tanaman kentang dengan tanaman tomat dengan metode sambung lengkung dengan cara penyatuan bekas sayatan kulit pada calon batang atas maupun batang bawah dengan variasi panjang sayatan 3 cm dengan % keberhasilan 0 %, panjang sayatan 5 cm dengan % keberhasilan 0 %, panjang sayatan 7 cm dengan % keberhasilan 0 %, panjang sayatan 9 cm dengan % keberhasilan 33,33 % dan panjang sayatan 11 cm dengan % keberhasilan 33,33 %. Produk yang dihasilkan setelah panen kemudian ditimbang sehingga diperoleh data pada plot E terdiri kentang sebanyak 110 gram, tomat sebanyak 149,6 gram. Dan pada plot F terdiri dari kentang sebanyak 133 gram dan tomat sebanyak 264,4 gram. Persentase keberhasilan yang kami peroleh bila ditinjau dari hasil kontrol jauh dibawah standart tapi bila ditinjau dari penelitian sebelumnya maka penelitian dinyatakan berhasil.


(6)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

METHODS CONTINUED ARCH BEETWEEN TOMATO AND POTATO CAROPS TO GET A NEW PLANT THAT PRODUCTS 2 TYPES OF PRODUCTS THE HARVEST

ABSTRACT

Has conducted research on switching potato and tomato plants through a connection methods produced curves that the new plants that have adopted both the nature of plants from which 2 types of products each time of harvest. This researching had done by combining of potato and tomato plants with joining hemmed method by fusion of cutting off from bark of tomato as upper and down stem of potato bark with cutting off length variation 3 cm with % yielding 0 %, 5 cm with % yielding 0 %, 7 cm with % yielding 0 %, 9 cm with % yielding 33, 33 % and 11 cm with % yielding 33, 33 %. The resulting product then weighed so that the data obtained in the plot E consists of 110 gram of potato, tomato as much 149, 6 gram. And the plot F consists of 133 gram of potato and tomato as much as 264, 4 gram. The percentage we get success when viewed from the results far below the standard control but when viewed from the previous studies expressed successful research.


(7)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Abstrak iv

Abstrack v

Daftar isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang 1

1.2Permasalahan 2

1.3Pembatasan Masalah 3

1.4Tujuan Penelitian 3

1.5Manfaat Penelitian 3

1.6Metodologi Penelitian 4

1.7Lokasi Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kentang 5

2.1.1 Sistematika Tanaman Kentang 5


(8)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

2.1.3 Pertumbuhan,Perkembangan Tanaman Kentang dan Panen 6

2.2 Tanaman Tomat 7

2.2.1 Sistematika Tanaman Tomat 7

2.2.2 Komposisi zat gizi tomat 8

2.2.3 Pertumbuhan, Perkembangan Tanaman Tomat dan Panen 8 2.3 Metode memadukan Tanaman 9

2.3.1 Metode Fusi Protoplasma 9

2.3.1.1 Silangan Somatik 10

2.3.2 Metode Konvensional 11

2.4 s Interaksi antar sel yang terjadui pada bagian tanaman 12

Yang di padukan. BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Bahan 14

1.2. Alat 14

1.3. Metodologi Penelitian 15

3.3.1 Tanaman Tomat 15

1.3.1.1. Penyemaian 15

1.3.1.2. Penanaman 15

1.3.1.3. Pemangkasan 15

3.3.2 Tanaman Kentang 15

3.3.2.1Penyiapan Media Tanam 15


(9)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

3.3.3Penyambungan Tanaman 16

3.3.4 Pemeliharaan Tanaman 17

3.3.4.1. Penyiraman 17

3.3.4.2. Pemupukan 17

3.3.4.3. Pengedalian Hama dan Penyakit 17

3.4 Bagan Penelitian 18

3.4.1. Tanaman Tomat 18

3.4.1.1. Penyiapan Media 18

3.4.1.2. Penanaman Tomat 18

3.4.2. Tanaman Kentang 19

3.4.2.1.Penyiapan Media 19

3.4.2.2.Penanaman 19

3.4.3. Penyambungan Tanaman 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 21

4.2. Pembahasan 21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 23

5.2. Saran 23


(10)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.


(11)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1.2. Tabel Komposisi Gizi Kentang 6

Tabel 2.2.2 Tabel Komposisi Gizi Tomat 9


(12)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.4 Sekematic Representation of a Membrane Cell 12

serface Sugar of Glikkkcoprotein and Glycolipida ( Strcture and Functio of Biomembrame )

Gambar 1 Penyayatan Calon Batang Atas Dari Tomat 27 Gambar 2 Penyayatan Calon Batang Bawah Dari Kentang 27

Gambar 3 MetodePenyatuan Calon Batang Atas Dari Tomat Dengan 29 Calon Batang Bawah Dari Kentang

Gambar 4 Tanaman Kentang dan Tomat Hasil Perpaduan Sebelum 29 Plastik Pembungkus Dibuka

Gambar 5 Hasil Perpaduan Tanaman Tomat dan Tanaman Kentang 30

Gambar 6 Buah Kentang dan Buah Tomat Pada Plot F Hasil Perpaduan 31 Tanaman Percobaan

Gambar 7 Buah Kentang dan Buah Tomat Pada Plot F Hasil Perpaduan 31 Tanaman Percobaan


(13)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tujuan memadukan 2 jenis tanaman untuk menghasilkan satu tanaman baru yang utuh yang jelas memiliki sifat – sifat dari kedua tanaman tersebut, dapat dilakukan dengan metode fusi protoplasma ( Carlson,1972).

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka metode fusi protoplasma juga berkembang sangat pesat sehingga sampai saat ini telah dapat

dibuat 247 tanaman spesies baru yang meliputi 38 genus dan 34 famili ( Makeswari,1983). Beberapa diantaranya adalah fusi protoplasma antara Nicotiana

glauca dan Nicotiana laugsdorpi, Solanum Tuberosum dan Solanum chacoence (Kuchoko,1985).

Untuk tanaman yang tidak sejenis seperti tomat dan kentang, wortel dan gangang, jagung dan gandum, jagung dan padi serta tebu dan sorgkum (Kao 1977, Chen et al 1982), Hasil fusi protoplasma antara tomat dan kentang disebut dengan tomato dan potato (Melckers,G. 1980 ). Kesemua pengabungan fusi protoplasma ini bertujuan untuk mendapatkan satu tanaman baru yang lebih unggul dari tanaman asalnya, misalnya untuk mempercepat masa panen, lebih tahan terhadap hama, memperpanjang masa produksi, memperbaiki nilai gizi dari komposisi kimianya terutama asam – asam amino, vitamin dan lain sebagainya(Makeswari et al 1983). Tetapi karena terjadinya perubahan genetika pada tanaman hasil fusi protoplasma maka tidak tertutup juga kemungkinan terjadinya sintesa senyawa organik yang tidak diinginkan pada tanaman tersebut, misalnya bibit jagung STAR LINK di USA setelah diteliti pada biji hasil produksi mengandung suatu senyawa protein Cr Y 9 yang menyebabkan alergi pada konsumen sehingga pada tahun 2000 ditarik dari peredaran.Keberhasilan metode fusi protoplasma sangat dilandasi oleh :


(14)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

1. Laboratorium serta peralatan yang canggih

2. Reagen kimia harus tersedia baik,untuk melakukan fusi protoplasma dan juga sebagai media muntuk kultur sel tersebut

3. Dikerjakan oleh orang – orang yang sangat berpenggalaman maupun berpengetahuan tinggi

4. Menyita waktu yang cukup lama

5. Harus mengetahui sifat fisika,kimia dan biologi sel baik sebelum dan sesudah terjadinya fusi protoplasma.

Menurut hasil penelitian Safitri E.(2000) dan Surbakti R. tingkat keberhasilan pembuatan hibrida melalui metode sambung pucuk antara tanaman ubi kayu racun dengan ubi kayu biasa berkisar 86 %,kemudian penelitian ini dilanjutkan oleh Surbakti R. mendapatkan tingkat produksi umbi dapat mencapai 3 kali lipat sehingga kandungan karbohidrat pada umbi naik berkisar 60,8 %, Sama halnya penelitian yang telah dilakukan oleh Mag Muis Manjerang (1992) dengan melakukan sambung pucuk antara tomat dengan kentang dengan persentase keberhasilan berkisar 4 %.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka peneliti mengangkat metode konvensional untuk memadukan tanaman tomat dengan kentang untuk menghasilkan tanaman perpaduan yang sekaligus untuk mendapatkan 2 jenis hasil untuk setiap masa panen, metode ini disamping mudah dikerjakan tidak membutuhkan laboratorium yang canggih serta tidak mengunakan bahan – bahan kimia.


(15)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

1.2. Perumusan Masalah

1. Apakah tanaman tomat sebagai batang atas dapat dipadukan dengan tanaman kentang sebagai batang bawah malalui metode sambung lengkung sehingga menghasilkan suatu tanaman baru.

2. Seberapa besar % keberhasilan perpaduan antara batang tomat dengan batang kentang sehingga dihasilkan tanaman baru.

1.3. Pembatasan Masalah

Objek masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

1. Varietas tanaman yang dihasilkan adalah perpaduan antara tanaman kentang dan tanaman tomat.

2. pH tanah dan kelembaban sesuai dengan kondisi lapangan. 3. Telah memperhitungkan unsur hara.

4. Tidak mempermasalahkan waktu penanaman.

1.4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan :

Untuk menghasilkan suatu tanaman baru hasil perpaduan antara tanaman tomat dengan tanaman kentang

1.5. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan dapat :

1. Untuk mendapatkan satu tanaman baru antara perpaduan tanaman tomat dengan kentang.


(16)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

2. Untuk mengefisiensikan lahan pertanian karena diharapkan dapat menghasikan dua jenis hasil sekali panen.

3. Untuk menciptakan iklim penelitian yang ber kesinambungan. 4. Sebagai syarat untuk mendapat gelar S.Si pada bidang Biokimia. 5. Untuk publikasi ilmiah pada jurnal ilmiah.

1.6. Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara eksperimen di Laboratorium yaitu penyambungan tanaman tomat dengan tanaman kentang dengan mengunakan metode sambung lengkung. Penelitian ini dilakukan beberapa tahap :

1. Penanaman tanaman tomat 2. Penanaman tanaman kentang

3. Penyambungan tanaman tomat dengan tanaman kentang dengan mengunakan metode sambung lengkung.

4. Pemeliharaan tanaman

1.7 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lahan Percontohan Penyuluhan Pertanian Pemerintahan Kabupaten Karo Berastagi Kuta Gadung


(17)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kentang ( Solanum tuberosum L )

Kentang (Solanum tuberosum L) adalah tanaman dikotil tahunan berumur pendek yang biasanya ditanam sebagai tanaman setahun untuk diambil umbinya. Tanaman kentang yang dihasilkan secara aseksual dari umbi memiliki akar tunggang dengan percabangan halus, agak dangkal, dan akar adventif berserat yang menyebar, sedangkan tanaman yang tumbuh dari biji membentuk akar tunggang ramping dengan akar lateral yang banyak. Batang diatas tanah berdiri tegak, awalnya halus dan akhirnya menjadi persegi serta bercabang jika pertumbuhannya sudah lanjut. Bentuk pertumbuhan tanaman berkisar dari kompak hingga menyebar. Daun menyirip majemuk, dengan lebar daun bertangkai memiliki ukuran, bentuk, dan tekstur yang beragam. Batang di bawah permukaan tanah (rhizome), umumnya disebut stolon.

Total produksi kentang dunia menunjukan kecenderungan menurun selama beberapa dasawarsa, penurunan yang lebih besar terjadi di negara industri. Secara keseluruhan, yang paling terlihat adalah penurunan kentang untuk rumah tangga, sedangkan untuk olahan meningkat.Dari data Statistik FAO memperkirakan pengunaan produksi kentang diseluruh dunia kini adalah 45% untuk pangan manusia, 30% untuk pakan ternak, 15% untuk umbi bibit, 2% untuk pati dan sekitar 8% untuk lain - lain.(Vincent.E,1998).

2.1.1. Sistematika Tanaman Kentang

Adapun sistematika tanaman kentang ( Solanum tuberosum L ) adalah sebagai berikut: - Kelas : Dicotyledonae

- Ordo : Tubiflorae - Famili : Solanacea - Genus : Solanum


(18)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

- Spesies : Solanum tuberosum L. (Setiadi,1999)

2.1.2. Komposisi Zat Gizi Tanaman Kentang

Kandungan zat gizi dari tiap 100 g kentang bersih dapat dimakan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1.2. Komposisi gizi kentang

Protein 2.0 g

Lemak 0,1 g

Karbohidrat 19,1 g

Vitamin A Sedikit sekali / diabaikan Vitamin B1 85,0 U (= 0,085 mg ) Vitamin B2 40,0 U ( = 0,40 mg )

Vitamin C 17,0 – 25,0 mg

Fosfor 60 mg

Besi 0,8 mg

Kalsium 10,0

Air 77,8 mg

Kalori 83,0 – 85,0 Kal ( Bambang.R,1997)

2.1.3. Pertumbuhan, Perkembangan Tanaman Kentang dan Panen

Pada tahap pertumbuhan lembar daun meningkat dengan cepat setelah pertunasan dan munculnya batang berlangsung cepat dan sering linear selama 90 hingga 100 hari, dan kadang lebih lama untuk kultivar yang lambat matang. Setelah itu, laju pertumbuhan berkurang dan terhenti dengan mulainya penuaan (senescence) daun, atau terhenti oleh panen.

Pembentukan umbi diawali dengan terhentinya pemanjangan stolon yang berakibat meningkatnya volume dan bobot umbi.


(19)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

Pembentukan umbi terjadi melalui 3 fase , yaitu : (1) Inisiasi, yaitu terjadinya difrensiasi tunas pada stolon menjadi promodia umbi; (2) Pembesaran umbi ditandai dengan pembelahan sel yang cepat dan (3) Pematangan umbi yang terjadi ketika umbi memasuki fase dorman.

Tanaman dipanen pada umur 90 hingga 160 hari setelah tanaman (HST), dan hasilnya beragam, bergantung pada kultivar, wilayah produksi, dan kondisi pemasaran.(Vincen. E, 1998)

2.2. Tomat ( Solanum lycopersicum L )

Tanaman Tomat ( Solanum lycopersicum L ) termasuk tanaman sayuran yang sudah dikenal orang sejak dahulu.Tanaman tomat memiliki ketinggian sampai kira – kira 1,5 meter. Penanaman, penyilangan, pemeliharaan, & pengusahan secara intensif telah menghasilkan banyak jenis yang baik dan sangat berlainan dengan bentuk asalnya.Daun tomat letaknya berselang – seling atau juga berpasangan, tepinya berlekuk – lekuk. Bunganya serumah dan berkelompok dalam jumlah 3 sampai 11 bunga. Kelopak bunganya tetap hijau, kelima daun bunganya yang panjang dan meruncing menjadi satu, kepala sarinya membentuk semacam kerucut yang membungkus batang dan kepala putik. Buah tomat berbentuk bulat dengan lekukan pada pangkalnya, kulitnya tipis mengkilap. Fase kemantangan tomat di tandai dari perubahan warna kulit dan daging buah dari hijau menjadi merah, kuning dan jingga. Didalam bungkusan daging buah yang agak kuat terdapat pusat yang lunak seperti bubur, berisi banyak biji – bijian kecil.( Reza.A.S,1991).

Tidak seperti sayuran lainnya yang menyukai pH netral, tomat menyukai tanah yang tergolong asam dengan pH 5 – 6. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi tomat, namun kelebihan air tidak disukainya.( Nazaruddin,1993 ).

2.2.1. Sistematika Tanaman Tomat

Adapun sistematika tanaman tomat ( Solanum lycopersicum L ) adalah sebagai berikut :

- Divisi : Spermatophyta - Anak divisi : Angiospermae - Kelas : Dicoyledonae


(20)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

- Ordo : Solanales ( tubiflorae ) - Famili : Solanaceae

- Genus/Marga: Lycopersicon ( lycopersicum ) - Species : Lycopersicon esculentum Mill Sinonim Solanum lycopersicum L. ( Pracaya,1998 )

2.2.2. Komposisi Zat Gizi Tanaman Tomat

Kandungan zat gizi dari tiap 100 g tomat adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2.2. Komposisi Gizi Tomat

Air 0,3 g

Protein 1 g

Lemak 0,1 g

Karbohidrat 4 g

Serat 0,6 g

Abu 1 g

Kalori 21 kal

Kapur 15 mg

Fosfor 30 mg

Besi 0,4 mg

Vitamin A 1000 IU Vitamin B1 50 Vitamin B2 40

Vitamin C 25


(21)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

2.2.3. Pertumbuhan,Perkembangan Tanaman Tomat dan Masa Panen

Tanaman tomat dikembangbiakkan dengan biji, disetek atau dengan disambung (grafting).

Pada masa panen dapat dilihat dari tingkat kemasakan buah, antara lain :

Mulai dari hijau muda berubah menjadi hijau tua, berubah menjadi warna peralihan,

berubah menjadi merah lalu menjadi warna merah tua ( terlalu masak ). ( Pracaya, 1998).

Untuk kebutuhan sendiri buah tomat dapat dipanen antara 90 – 100 hari sesudah semai, yakni buah yang telah masak di pohon. Sedangkan kalau untuk dipasarkan, harus diperhitungkan lamanya pengangkutan sehingga buah yang telah sampai dipasar tujuan telah masak dan jangan sampai terlalu masak atau busuk. (Tugiono.H,1999).

2.3. Metode Memaduan 2 Jenis Tanaman Menjadi Satu Tanaman Baru

Memadukan 2 jenis tanaman untuk menghasilkan satu tanaman baru yang utuh dan memiliki sifat – sifat dari kedua tanaman tersebut, dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu rekayasa genetika seperti fusi protoplasma dan dengan metode konvensional.

2.3.1. Metode Fusi Protoplasmas

Regenerasi protoplasma membentuk koloni sel lebih sulit dibandingkan dengan teknik kultur jaringan lain. Salah satu teknik yang digunakan untuk merangsang regenerasinya adalah menggunakan sel-sel lain (sebagai perawat) sehingga tekniknya disebut dengan teknik Nurse Culture. Untuk kultur satu protoplasma, nurse cells diletakkan berdekatan dengan kultur protoplasmanya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan protoplasma.

Tanaman yang dihasilkan dari kultur protoplasma bisa seragam atau bervariasi, disebut protoclonal variation. Apabila dalam penanaman protoplasma ditambahkan mutagen ke dalam media, maka hasil regenerasi akan berupa generasi baru.


(22)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

Produksi tunas dapat dilakukan pada media cair, umumnya ke dalam media ditambahkan hormon pertumbuhan sitokinin (misalnya 0,5 mM BAP). Setelah tunas terbentuk cukup besar, tunas selanjutnya dapat diakarkan. Salah satu contoh media pengakaran protoplasma ter dapat di dalam Murashige and Skoog adalah aminopyridine (untuk tembakau) atau picloran (untuk tebu). Plantlet yang cukup besar selanjutnya diaklimatisasi kemudian ditanam di lapangan. ( http://dianha.Blogspot. com)

2.3.1.1 Silangan Somatik

Secara alamiah persilangan terjadi hanya persilangan seksual antar kerabat dekat dalam satu jenis (species). Persilangan seksual telah dipergunakan bertahun-tahun untuk perbaikan tanaman budidaya. Sayangnya persilangan seksual hanya terbatas pada kultivar-kultivar dalam satu spesies atau yang terbaik pada beberapa spesies liar yang mempunyai hubungan kekerabatan terdekat dengan tanaman budidaya. Adanya pembatas antar spesies tanaman maka persilangan seksual kurang berfungsi.

Peleburan sel (fusi sel) somatik dapat mengarah ke pembentukan sel hibrid viable yang dapat digunakan sebagai cara/metode untuk menghilangkan pembatas antar spesies yang terjadi pada persilangan seksual. Protoplasma tanaman merupakan ladang dari genetik sel somatik untuk perbaikan tanaman. Teknik produksi hibrid melalui fusi protoplasma yang telah diisolasi dari sel somatik (tubuh) secara invitro dan berkembang menjadi heterokarion yang menjadi satu persilangan tanaman, dikenal sebagai Hybridisasi somatik. Prosedur ini termasuk mengabaikan unsur sel dalam hibridisasi. Dalam persilangan somatik, inti dan sitoplasma dari kedua sel induk menyatu dalam sel silangan. Kadang-kadang genom inti berasal hanya dari satu induk yang melebur, tetapi kadang juga terjadi gen sitoplasmik (plastome) berasal dari kedua induk yang ada dalam proses peleburan, hal ini dikenal dengan cybrid (cytoplasmichybrid).

Jadi teknik peleburan protoplasma dapat digunakan untuk menghilangkan pembatas dari incompatibilitas dan sebagai manipulasi genetik dari sel tanaman. Persilangan somatik bermanfaat untuk persilangan antar spesies yang berbeda takson dari tingkat marga sampai tingkat divisi,


(23)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

Kegiatan persilangan somatik meliputi: 1) Peleburan protoplasma (fusi protoplasma)


(24)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

2) Seleksi sel silangan

3) Identifikasi tanaman silangan.

( http://dianha.Blogspot. com)

2.3.2. Metode Sambung Lengkung ( Konvensional )

Salah satu metode konvensional yang sering digunakan di dalam memaduka n 2 jenis tanaman adalah metode sambung susu.Penyusuan dengan cara sambung lengkung ini sering jadi pilihan orang yang melakukan penyambungan, karena bentuk irisannya mudah dilakukan. Cara penyambungan pada sambung lengkung ini adalah tanaman muda disayat tipis kulit dan kayunya. Menyayatnya bisa dari arah atas kebawah atau sebaliknya. Sewaktu mengiris/menyayat harus hati-hati, jangan sampai mengenai empelurnya (korteks), karena batang bisa patah. Tepatnya ukuran sayatan untuk batang yang berdiameter 0,8-1,2 cm. Hal yang sama juga kita lakukan pada batang atas maupun batang bawah. Jadi seandainya kita menggunakan panjang sayatan untuk batang bawah 3 cm, panjang sayatan batang atas 3 cm juga. Kesamaan ini juga berlaku untuk lebar dan tebal sayatan.

Bentuk sayatan yang baik adalah ujungnya membulat, tidak lancip. Permukaan sayatan rata, datar, halus, dan bersih. Sehingga nantinya bila kedua batang yang telah disayat tersebut ditempelkan dapat benar-benar terpadu, tidak ada rongga antara dua batang yang ditempelkan. Dengan demikian kambium dari dua cabang yang menyatu. Pas-tidaknya perpaduan luka sayatan itu bisa diamati dengan melihat bersentuh tidaknya kulit kayu batang atas dan batang bawah, ini suatu pertanda bahwa perpaduan dua sayatan itu telah pas. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persentase keberhasilan ialah

1. Sterilisasi adalah suatu tidakan yang dilakukan untuk membunuh kuman dengan mengunakan bahan kimia

2. Keterampilan 3. Cuaca atau iklim


(25)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

(Rini Wudianto,1988)

2.4 Interaksi antar sel yang terjadi pada bagian tanaman hasil perpaduan

Interaksi antar sel batang bawah kentang dengan sel batang atas tomat pada bagian tanaman yang dipadukan dibatasi oleh membrane tipis yang disebut dengan membrane plasma.

Struktur membran biologi ( Fluid Mosaie Membrane ) pada prinsipnya sama,terutama komponen lipidanya disebut dengan lipopolisakarida dan lipoprotein (Kuneoyagi ,1979). Perbedaan yang nyata antara membrane dinding sel tanaman dengan membran dinding sel hewani terletak pada senyawa sakaridanya yaitu selulosa untuk membrane sel tanaman , sedangkan glikogen untuk membran dinding sel hewani.

Gambar Struktur Membran adalah sebagai berikut :

Ikatan fosfat antar kedua membran. Hasil Perpaduan antara membran sel tomat dengan

membran sel kentang dalam bentuk sambung lekat.

Keterangan Gambar : O = Senyawa Fosfat


(26)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

= Lipida Rantai Panjang

Pada proses pertumbuhannya baik membran sel batang kentang sebagai batang bawah maupun membran sel batang tomat sebagai batang atas sama – sama melakukan pembelahan sel. Akibat tidak terdapatnya lagi dinding pembatas antara sel kentang dan sel tomat pada bagian yang di padukan maka terjadi asimilasi dan interaksi kimia antar sel hasil pembelahan dari kedua jenis tanaman. Kita ketahui bahwa pada permukaan paling luar membran sel terdiri dari senyawa fosfat dan juga terdapat senyawa senyawa protein yang disebut dengan protein integral. Bagian paling luar dari kedua jenis membrane sel hasil pembelahan ini lah yang berinteraksi satu dengan yang lain nya dan dengan adanya enzim di fosfatase ( Melckers,1980 ) maka terjadi ikatan di fosfat antar kedua jenis sel demikian juga halnya dengan protein integral mengakibatkan terjadinya sambung lekat pada kedua jenis sel., semakin besar tanaman maka semakin tebal pula lapisan sel yang ber interaksi untuk membentuk ikatan sambung lekat sehingga perpaduan semakin kokoh dan transfort zat nutrisi maupun senyawa lain baik dari batang atas men uju batang bawah maupun sebaliknya dapat berlangsung sebagaimana mestinya sehingga proses metabolisme, maupun

biosintesis senyawa – senyawa yang di butuhkan tanaman dapat tercapai. ( Finean JB,1979 )


(27)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN 3.1. Bahan – bahan

Adapun bahan – bahan yang digunakan adalah swbagai berikut :

- Rotika Yellow ( NPK ) : Nitrogen(15) : Fosfor (15) : Kalium (15) - AMAPOS {( NH4)3PO4 }: 18 : 12

- KCI 60 - Tanah

- Pupuk kandang

- Antracol 70 wp ( C5H10S4 )

- Curacron 500 cc ( C11H15BrClO3PS )

- Atonik ( C12H17N2O3S )

- Auksin ( C10H9O2N )

- Aplaud 10 wp ( C16H23N3OS )

- Alkohol 96 % - Air

- Bibit Kentang Granula - Benih Tomat Marta 3.2. Alat – alat

- Cangkol - Gembor - Polybag - Pisau okulasi - Tali plastik - Pisau lipat - Kapas

- Spayer Gendong - Bambu


(28)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

3.3. Metodologi Penelitian

3.3.1 Penyedian Bibit Tanaman Tomat

Bibit Tomat yang di pilih adalah bibit tomat hibrida jenis Martha.

3.3.1.1 Penyemaian

Tempat penyemaian tomat dibuat dari bambu besar yang dibelah dua dengan membuat lobang dibawah dengan ukuran 5 cm dan panjang bambu 1,5 meter, kemudian bambu tersebut diisi dengan media yang telah disiapkan sesuai dengan aturan penyemaian yaitu tanah dan kompos dengan perbandingan 2 : 1, dan jarak tanam benih 10 cm dengan kedalaman 2 cm. Setelah bibit ber umur 3 minggu baru dapat di tanam ke lahan yang ber bentuk bedengan.

3.3.1.2. Penanaman

Penanaman dilakukan setelah bibit berumur 3 minggu di penyemaian atau bibit telah memiliki 3-4 daun per tanaman. Bibit dicabut dari wadah bambu dengan hati-hati agar akarnya tidak putus. Untuk menghindari hal tersebut maka bibit dicabut dengan mengikut sertakan tanahnya, setelah itu bibit ditanam ke lahan yang berbentuk bedengan. Setelah tanaman ber umur 5 minggu, perlu di lakukan pemangkasan untuk membuang bagian tanaman yang sudah tua atau sakit dan tunas air.

3.3.2.Tanaman Kentang

3.3.2.1 Penyiapan Media Pertumbuhan Tanaman Kentang

Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 macam yaitu pupuk kandang kelinci, Ri bass dan patenkali butir, sebelum media ini digunakan terlebih dahulu dijemur dibawah sinar matahari selama 1 minggu kemudian dimasukkan kedalam polybag sampai ¾ bagian polybag.


(29)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

3.3.2.2. Penanaman Tanaman Kentang

Penanaman kentang dilakukan setelah benih tomat berumur 3 minggu setelah tanam, benih kentang yang telah bertunas, dimasukkan kedalam 3 wadah polybag yang telah diisi tanah, kemudian setiap polybag yang telah di tanami dengan kentang diletakkan disamping tanaman tomat.

3.3.3. Penyambungan Tanaman

1. Sebanyak 3 polybag tanaman kentang (sebagai batang bawah) disambung dengan tanaman tomat( sebagai batang atas ). Penyambungan ini dilakukan pada saat umur tanaman kentang sekitar 25 hari dan umur tanaman tomat 40 hari dengan tinggi tanaman rata-rata 25 cm, batang atas dari tomat dan batang bawah dari kentang diiris dengan panjang irisan 3 cm, lebar irisan 0.5 cm dan tebal irisan 0,1 cm.

2. Sebelum penyambungan dilakukan bekas sayatan pada kedua batang terlebih dahulu dibersihkan dari tanah yang melekat dengan menggunakan kapas steril kemudian diolesi dengan zat penyambung tanaman (ZPT). Sayatan pada kedua batang diusahakan mempunyai ukuran yang sama dengan panjang sayatan kira-kira 3 cm.Dalam Penyambungan bekas sayatan pada kedua batang tanaman di buat setangkup ( sama bentuk, ukuran, ketebalan serta panjang sayatan ) sehingga tidak terdapat lagi rongga udara ( celah ) pada bagian perpaduan sehingga keberhasilan perpaduan semakin besar, baru kemudian di lilit/ diikat dengan mengunakan tali plastik.

3. Lilitan di usahakan sedemikian rupa sehingga bila hujan datang, air tidak dapat masuk kedalam bagian tanaman yang disambungkankan. Hal ini diperlukan agar bagian tanaman yang luka tidak berjamur.

4. Di biarkan selam 2 minggu, kemudian di buka salah satu lilitan apakah sudah terjadi penyatuan membran. Bila sudah terjadi maka semua lilitan plastik di buka.

5. Pemotongan batang atas kentang dan batang bawah tomat dilakukan 7 hari setelah lilitan plastik pengikat di buka.


(30)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

6. Dilakukan hal yang sama dengan variasi pemotongan 5 cm, 7 cm, 9 cm,dan 11 cm masing – masing dengan 3 perlakuan.

3.3.4. Pemeliharaan Tanaman 3.3.4.1 Penyiraman

Penyiraman dilakukan tiap pagi dan sore dengan menggunakan gembor.

3.3.4.2 Pemupukan

Pemupukan susulan dilakukan dengan menggunakan pupuk yaitu Ri N (15), P (15), K (15). dan patenkali butir dengan dosis 15 gram per tanaman sekaligus pembumbunan dengan tanah setinggi 10 cm.

3.3.4.3 Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan 3 hari sekali secara manual dengan menggunakan pestisida kontak dan sistemik dengan dosis sesuai anjuran yang tertera pada label.


(31)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

3.4. Bagan Penelitian 3.4.1. Tanaman Tomat

3.4.1.1 Penyemaian Tanaman

dibelah dua dengan ukuran lubang bawah 5 cm dan panjang 1,5 meter

diisi dengan media yang telah di siapkan sesuai dengan aturan penyemaian yaitu tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1 ditanam benih tomat pilihan dengan

jarak tanam 10 cm dan kedalam 2 cm

3.4.1.2 Penanaman Tomat

dicabut bibit tomat dari wadah bambu

dengan mengikut sertakan tanahnya. ditanam bibit kelahan yang

berbentuk bendengan Bambu

Bibit Tomat

Bibit Tomat


(32)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

3.4.2. Kentang

3.4.2.1Penyiapan media Pertumbuhan Tanaman Kentang

ditambahkan pupuk kandang, Ri, N (15), P (15), K (15) dan patenkali butir dihomogenkan

dijemur dibawah sinar matahari 1 minggu

dimasukkan kedalam polybag sampai

3

/4 bagian polybag Media pertumbuhan

kentang

3.4.2.2 . Penanaman

dimasukkan kedalam wadah polybag yang telah berisi tanah dengan kedalaman 1 cm.

diletakkan polybag disamping tanaman tomat

Tanah

Benih Kentang Pada Media Pertumbuhan

Benih Kentang Pilihan


(33)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

3.4.3. Penyambungan tanaman

Diiris batang atas dengan panjang Diiris batang bawah irisan 3 cm, lebar irisan 0,5 cm dengan panjang irisan dan tebal irisan 0,1 cm 3 cm, lebar irisan 0,5 cm

dan tebal irisan 0.1 cm Batang yang telah di iris dibersihka n Batang yang telah di iris dengan menggunakan kapas steril dibersihkan dengan

menggunkan kapas steril

Diolesin dengan zat penyambungan Diolesin dengan zat

(ZPT) penyambungan ( ZPT)

Disatukan kedua tanaman tepat pada bagian

sayatan masing-masing, lalu diikat dengan mengunakan tali plastik.

Dibiarkan selama 2 minggu , kemudian di buka salah satu lilitan nya. Bila sudah terjadi maka semua lilitan plastik di buka.

Dipotong batang atas kentang dan batang bawah tomat di lakukan 7 hari setelah lilitan plastik pengikat di buka.

Diamati selama 3 minggu.

Dilakukan hal yang sama dengan variasi penyayatan 5,7,9 dan 11 cm, masing – masing dengan 3 perlakuan.

Tanaman Tomat Sebagai Calon Batang Atas

Tanaman Kentang Sebagai Calon Batang Bawah


(34)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan

Pemotongan bagian atas batang kentang dilakukan 7 hari setelah pembungkus dibuka dan begitu juga dengan pemotongan bagian bawah batang tomat dilakukan 7 hari setelah pembungkus dibuka.

NO PLOT SAMPEL UKURAN PERLAKUKAN %

KEBERHASILAN

1 A 4 Polybag - Tanpa pemotongan

( control)

100%

2 B 4 polybag 3 cm Pemotongan 0%

3 C 3 polybag 5 cm Pemotongan 0% 4 D 3 polybag 7 cm Pemotongan 0% 5 E 3 polybag 9 cm Pemotongan 33,33% 6 F 3 polybag 11cm Pemotongan 33,33%

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa keberhasilan penyambungan pada plot E dari polybag pertama dan pada plot F dari polybag ke tiga sampai umur tanaman 120 hari setelah tanam.

4.2. Pembahasan

Pada plot E ada 3 polybag,yang berhasil dengan % keberhasilan sebesar 33,33% pada polybag 1 dan pada plot F ada 3 polybag ,yang berhasil dengan % keberhasilan 33,33 % pada polybag ke tiga, Hal ini di karenakan semakin luas bagian tanaman yang disambungkan maka semakin banyak pula sel yang berasimilasi dan berasosiasi sehingga distribusi zat nutria juga semakin lancar, akan tetapi untuk Plot B. Plot C dan plot D mengalami kegagalan diduga hal ini dikarenakan bagian yang


(35)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

terpadu terlalu kecil sehingga distribusi zat nutria dari bagian bawah kentang ke bagian atas tomat tidak berjalan lancar, akibatnya tanaman tomat layu kemudian mati. Hal ini juga diakibatkan oleh faktor ketrampilan dari pelaksana.Untuk Posisi penyambungan 13 cm pada umur tanam tomat 40 hari dan kentang 25 hari tidak mungkin lagi dilakukan karena tinggi tanaman yang akan di sayat tidak memungkinkan lagi karena pucuk sudah ikut tersayat.

4.2.1 Penentuan Panen Tanaman Tomat dan Tanaman Kentang

Hasil Panen pada plot E terdiri dari kentang sebanyak 110 gram, tomat sebanyak 149,6 gram dan hasil panen pada plot F terdiri kentang sebanyak 133 gram

dan tomat sebanyak 264,4 gram.Berbeda dengan hasil yang diperoleh pada plot A ( kontrol ) yang mana hasil panen tomat yang diperoleh sebanyak 333,67 gram dan

hasil panen kentang sebanyak 252,86 gram. Perbedaan hasil yang cukup senifikan diakibatkan karena di dalam proses penyambungan tanaman mengalami strees, sehingga proses distribusi nutrisi makanan maupun hasil fotosintesis tergangu sehingga proses pembuahan juga tergangu.


(36)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang kami lakukan, dapatlah di ambil kesimpulan sebagai berikut :

2. Makin luas bagian tanaman yang dipadukan maka makin besar pula factor keberhasilan

3. Produk yang dihasilkan pada plot E terdiri dari kentang 110 gram, tomat 149,6 gram dan produk yang dihasilkan pada plot F terdiri dari kentang 133 gram dan tomat 264,4 gram sedangkan produk yang dihasilkan pada plot A ( kontrol ) terdiri dari kentang 252,86 gram dan tomat 333,67 gram

4. Persentase keberhasilan yang kami peroleh ialah 13,6 %.Hal ini bila ditinjau dari hasil kontrol jauh dibawah standart tapi bila ditinjau dari tujuan penelitian ini maka penelitian ini di nyatakan berhasil.

5.2. Saran

- Disarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat memperpendek masa stress tanaman yang dipadukan sehingga dengan demikian produk yang dihasilkan dapat kembali ke posisi control.

- Mencari bahan kimia dalam bentuk hormone agar masa produksi dapat di perpanjang, sehingga siklus pemanenan juga se makin banyak.


(37)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang,R. 1997. Budidaya Kentang Bebas Penyakit. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Halaman 19

Carlson,PS. 1973 . Protoplasm Fusion Between Potato and Tomato Plants. Sience

180.1366 -1368.

Chang,ST,Hayes,WA.1978. TheBiology and Cultivation of Edible ashroom. Academik Press.London.Pages 819 – 830.

Davey,MR.Clotheir,RH,Balls,M.Cooking,FcC. 1978. Journal of Plants Protoplast 96. Pages 157 – 172.

Finean,JB.Coleman,R.Michell,RH. 1979. Membrane and Their Cellular Funfction. Blackwell Ecientific Fublication, Oxford.London.Pages 1-9.

Kao,NN. 1977. Journal of Molecular Genetic 150.Pages 225 – 230.

Kuchko. 1988. Enviromental Concerus and Strategis .Edition II.Pages 253 – 404. Koneoyagi. 1979. Membrane and Their Cellular Function. Japan Scientific Socecties

Press.Tokyo

Makeswari,SC,Rashid and Tycgi,AK.1983.Journal LAPTC 41.Newslatter.Pages 2 – 9 Melckers,G. 1980.Advences in Protoplast Research Academik.Press Budapest.Pages

283 – 286.

Muis,Manjerang.1992.Sambung Pucuk Antara Tomat Dengan Kentang. Tesis .IPB.Bogor.

Nathan Sharon. 1987. Some Biological Function of cell surface sugar. The weizman Institu of Science Relioboth.


(38)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.


(39)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

Prajaya. 1998. Bertanam Tomat. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. Halaman 3; 10-13

Http://dianha.Blogspot. Com/2009/02/Teknologi - Kultur –In-Vitro.Html.Diakses Pada Tanggal 24 Desember 2008.

Reza,A,S. 1991. Bunga, Buah Dan Biji. Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Halaman 50

Safitri,E,Surbakti,R.2002. Pengaruh Sinar Terhadap Kadar Karbohidrat Yang ditentukan Sebagai Glukosa Pada Ubi Kayu ( Manihot Utillissima POHL) Yang Disambung Pucuk Dengan Ubi Kayu Racun. Hasil Semirata. BKSB Wilayah Barat.

Setiadi. 1996. Kentang Varietas Dan Pembudidayaan. Penerbit PT Penebar Swadaya. Jakarta. Halaman 1; 55

Surbakti,R. 2002. Pengaruh Sinar Terhadap Kadar Karbohidrat Yang Ditentukan

Sebagai Glukosa Pada Ubi Kayu (Manihot utilissima POHL) Yang Disambung Pucuk Dengan Ubi Kayu Racun. Hasil Semirata. BKSB Wilayah

Barat.

Rizka,H,Surbakti,R. 2003. Studi Pendahuluan Sintesa Karbohidrat Pada Tanaman

Hasil Perpaduan Antara Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Dengan Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.) Melalui Metode Sambung Pucuk (Grafting). Balai Benih Induk di Kebun Percobaan Dinas Tanaman Pangan

Kuta Gadung Brastagi.

Tugiono,H. 1999. Bertanam Tomat. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. Halaman 3; 10–13

Vincent,R,E. 1998. Sayuran Dunia I. Penerbit ITB. Bandung. Halaman 139; 141

Wudianto,R. 2001. Membuat Stek, Cangkok Dan Okulasi. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. Halaman 90


(40)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

Lampiran 1

TABEL 1. DATA HASIL PANEN

Hasil Pengamatan / Plot Tomat Kentang

Jumlah Butir Berat (gram ) Jumlah Butir Berat(gram) A 5 butir 333,67 gram 5 buah 252,8 gram

E 5 butir 144,6 gram 3 buah 110 gram

F 5 butir 264,4 gram 4 buah 133 gram

Keterangan :

Plot E : Panjang Pengabungan 9 cm Plot F : Panjang Pengabungan 11 cm Plot A : Kontrol


(41)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

Gambar Penyayatan Batang atas Dari Tomat


(42)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

Gambar 3 Metode penyatuan Batang Atas Dari Tomat Dengan Batang Bawah Dari Kentang

Posisi Penyambungan


(43)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

Gambar 4 Gambar Tanaman Kentang dan Tomat Hasil Perpaduan Sebelum Plastik Pembungkusnya Dibuka

Batang Tomat

Posisi Penyambungan


(44)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

Gambar 5 Hasil Perpaduan Tanaman Tomat dan Tanaman Kentang Setelah Plastik Pembungkus Dibuka

Batang Kentang Batang Tomat


(45)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

Gambar 6 Buah Kentang dan Buah Tomat Produksi Hasil Perpaduan Tanaman Percobaan Pada Plot F

Gambar 7 Buah Kentang dan Buah Tomat Produksi Hasil Perpaduan Tanaman Percobaan Pada Plot E


(46)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.


(1)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

Gambar Penyayatan Batang atas Dari Tomat


(2)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

Gambar 3 Metode penyatuan Batang Atas Dari Tomat Dengan Batang Bawah Dari

Kentang

Posisi Penyambungan


(3)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

Gambar 4 Gambar Tanaman Kentang dan Tomat Hasil Perpaduan Sebelum Plastik

Pembungkusnya Dibuka

Batang Tomat

Posisi Penyambungan


(4)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

Gambar 5 Hasil Perpaduan

Tanaman

Tomat

dan Tanaman Kentang Setelah

Plastik Pembungkus Dibuka

Batang Kentang

Batang Tomat


(5)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.

Gambar 6 Buah Kentang dan Buah Tomat Produksi Hasil Perpaduan

Tanaman Percobaan Pada Plot F

Gambar 7 Buah Kentang dan Buah Tomat Produksi Hasil Perpaduan Tanaman

Percobaan Pada Plot E


(6)

Yusma Her Yanti : Metode Sambung Lengkung Antara Tanaman Tomat Dan Kentang Untuk Mendapatkan Satu Tanaman Baru Yang Menghasilkan 2 Jenis Produk Sekali Panen, 2010.