36 e.
Kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia; f.
Kebijakan sistem informasi; g.
Kebijakan penelitian dan pengembangan; h.
Kebijakan kelembagaan; i.
Kebijakan pengaturan Oktiana, 2011: 25.
Seluruh strategi pengembangan ketenagalistrikan ditujukan kepada pencapaian tujuan pengembangan ketenagalistrikan dengan sasaran akhir pengembangan
ketenagalistrikan nasional dengan pelaksanaan kebijakan pengembangan ketenagalistrikan secara efektif dan efisien Atmoko, 1994 dalam Oktiana, 2011:
26.
I. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Oktiana 2011 mengenai “Analisis
Permintaan Energi Listrik Pada Rumah Tangga di Kota Bandar Lampung”. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari tahun 2000-2009. Alat
analisis yang digunakan melalui pendekatan deskriptif kuantitatif, uji hipotesis, dan uji asumsi klasik. Dari hasil linier berganda dan uji asumsi
klasik, disimpulkan bahwa jumlah pelanggan listrik golongan rumah tangga tarif R1Batas Daya 900 VA, tarif dasar listrik golongan rumah tangga tarif
R1Batas Daya 900 VA, dan pendapatan perkapita memiliki pengaruh yang positif terhadap permintaan energi listrik di Kota Bandar Lampung.
Permintaan energi listrik di Kota Bandar Lampung lebih besar dibandingkan dengan wilayah lainnya, hal ini dapat dilihat dari pendapatan perkapitanya
yang lebih besar dari daerah lainnya yang ada di provinsi Lampung.
37 2.
Penelitian dilakukan oleh Bagio Mudakir 2007 dengan judul “Permintaan Energi Listrik di Jawa Tengah
”. Studi kasus dalam penelitian ini menjelaskan faktor-faktor yang permintaan energi listrik di Jawa Tengah.
Data yang digunakan adalah data sekunder time series dari tahun 1994-2003 dan data cross section dari 10 Area Pelayan Jaringan APJ PT. PLN
Persero Distribusi Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data PDRB, nilai tambah sektor industri,
penduduk dan data energi listrik yang terjual dalam Mwh. Penelitian ini membandingkan dua model untuk menganalisis data panel yaitu
common model dan fixed effect model FEM. Hasil dari pengujian tersebut dapat menyimpulkan bahwa permintaan energi listrik dipengaruhi oleh
faktor-faktor, yaitu PDRB Perkapita, PDRB sektor industri, krisis ekonomi, dan jumlah penduduk. Pesatnya permintaan energi listrik cenderung
dipengaruhi lebih besar oleh permintaan untuk tujuan akhir komsumtif dibanding dengan permintaan untuk tujuan menghasilkan nilai tambah atau
aktivitas ekonomi.
3. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wahyu Hiskia Surbakti dan Johanna
Maria Kodoatien 2013 dengan judul “Analisisi Permintaan Riil Energi
Listrik di Jawa Tengah dan DI. Yogyakarata”. Penelitian ini mencoba menganalisis bagaimana peta konsumsi listrik per
sektor rumah tangga, bisnis, industri, sosial, dan pemerintah dan menganalisis bagaimana pengaruh jumlah konsumen dan harga listrik RpkWh dalam
konsumsi listrik di Jawa Tengan dan DI. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan total permintaan konsumsi energi listrik akhir kWh dalam