Rata-rata Biaya yang Dikeluarkan dalam Penggunaan KB Cara Menanggulangi Kesulitan dalam Memperoleh Kontrasepsi

698

2. Rata-rata Biaya yang Dikeluarkan dalam Penggunaan KB

Besarnya biaya yang dikeluarkan setiap responden untuk penggunaan suntikan KB, sebesar Rp 10.000 setiap tiga bulan sekali. Untuk konsumsi pil KB, besarnya biaya yang harus dikeluarkan setiap bulannya adalah Rp 4.000. Bila dibandingkan dengan kebutuhan dasar lain, maka nilai dari metode kontrasepsi tersebut merupakan prioritas kedua setelah kebutuhan dasar. Pertimbangan lain berupa opportunity cost seperti transportasi dan biaya lainnya merupa- kan faktor lain yang dijadikan pedoman dalam pemilihan metode kontrasepsi. Namun peralatan yang disediakan pada saat pengobatan massal tersebut tidak tersedia. Dalam membuat pilihan metode kontrasepsi yang digunakan, ada respon- den yang memperoleh pengetahuan tentang KB dari saudaranya. Namun pili- han tetap ditentukan oleh diri sendiri. Ada berbagai alasan dari responden men- gapa mereka memilih untuk tidak lagi ber-KB. Di antaranya karena ingin punya anak lagi, habis kebakaran repot sampai sekarang belum KB lagi, dan satunya lagi kadang KB kadang tidak tergantung keadaan keuangannya.

3. Cara Menanggulangi Kesulitan dalam Memperoleh Kontrasepsi

Cara responden menanggulangi kesulitan dalam memperoleh kontrasepsi, salah satunya adalah mencari program KB gratis. Ketika mengalami kehamilan yang tidak diinginkan, kebanyakan responden tetap akan memelihara kehami- lan dan janinnya tersebut. Praktik aborsi tidak menjadi pilihan, karena umumnya mereka takut dosa. Responden sekarang ini suka menganggap penting KB. Kadang kala ada juga kejadian dimana seseorang sudah memakai kontrasepsi, tetapi masih hamil juga. Selain pinjam uang kepada orang lain, alternatif memperoleh kontrasepsi dalam keadaan sulit perekonomian yaitu dengan berkata terus terang kepada tenaga media untuk meminta keringanan. Karena tidak memiliki Kartu Sehat untuk berobat gratis ke puskesman, seorang perempuan berusia 37 tahun tetap mempertahankan keberadaan spiral di dalam tubuhnya sampai mati katanya. Hal ini ia lakukan karena dokter puskesmas tempat ia pernah satu kali kontrol mengatakan hal demikian. Tindakan yang dilakukan apabila responden keda- patan hamil yang tidak diinginkan, umumnya mereka tetap memelihara ke- hamilannya tersebut. Cara yang ditempuh oleh masing-masing responden drop-out untuk men- gatasi kesulitan memperoleh kontrasepsi pun beragam. Salah satunya disam- paikan oleh seorang perempuan berusia 34 tahun, yang suaminya berkenan untuk menggunakan kondom. Terkadang membiarkan lewat tanggal suntik yang telah ditetapkan tiga bulan sebelumnya. Faktor keuangan masih menjadi kendala bagi responden untuk memperoleh kontrasepsi. Walaupun sudah ada 699 program KB gratis, namun tetap masih ada responden yang tidak mau lantaran metode yang ditawarkan tidak sesuai dengan keinginannya. Pada responden yang suaminya memakai kondom, kesadaran menyisihkan pengeluaran rokok untuk membeli kondom telah dilakukannya. Pada responden lainnya, cara ber- pantangan hubungan ketika tidak sedang ber-KB telah pula dimengerti oleh suami mereka. Keterlambatan mendapat mens, pernah dialami oleh seorang responden dan ia mengkonsumsi jamu peluntur untuk mengatasinya.

4. Persepsi Nilai Anak vs. Biaya KB