Maksud Pemeriksaan Tahap Pencampuran Aspal

42 PERCOBAAN XI PEMERIKSAAN CAMPURAN ASPAL DENGAN MARSHALL MARSHALL TEST

11.1 PERENCANAAN CAMPURAN ASPAL MIX DESIGN

11.1.1 Maksud Pemeriksaan

Pemeriksaan terhadap campuran aspal dimaksudkan untuk menentukan ketahanan stabilitas dan kelelehan plastis flow dari suatu campuran aspal. Ketahanan stabilitas campuran aspal ialah kemampuan suatu campuran aspal untuk menerima beban sampai terjadi kelelehan plastis yang dinyatakan dalam Kg atau Pound. Sedangkan kelelehan plasits ialah keadaan perubahan bentuk suatu campuran aspal yang terjadi akibat suatu beban sampai batas runtuh yang dinyatakan dalam mm atau 0,01”.

11.1.2 Tahap Pencampuran Aspal

a. Pemeriksaan Mutu Bahan Bahan untuk membuat campuran aspal digunakan hasil pemeriksaan bahan yang sudah dilakukan selama pengujian praktikum. b. Spesifikasi terhadap Bahan Spesifikasi bahan yaitu batasan-batasan yang harus dipenuhi agar didapat hasil yang sesuai standar mutu. Spesifikasi bahan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : Spesifikasi gradasi Analisa Saringan Spesifikasi mutu campuran Mix Property Dalam menentukan spesifikasi, ada beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan, antara lain :  Jenis Konstruksi, yaitu dimana lapisan aspal digunakan misalnya Surface course.  Tebal lapisan yang direncanakan.  Jenis dan fungsi jalan, untuk menentukan karakteristik permukaan yang dikehendaki. c. Menentukan Kombinasi terhadap bahan-bahan terpakai Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan susunan gradasi dari campuran yang dapat memenuhi spesifikasi gradasi yang telah ditentukan dalam hal ini spesifikasi yang direncanakan adalah Binder course. Menentukan perbandingan agregat dapat dilakukan dengan cara Grafis maupun cara Analitis . 43 COMBINE OF AGREGAT METODE TRIAL ERROR KELOMPOK 1 NO HASIL SPECIFIKASI SARINGAN LOLOS 0 LOLOS 30 LOLOS 26 LOLOS 44 LOLOS 0 AC 1 100 30.00 100 26 100 44 100.00 100 34 100 30.00 100 26.00 100 44.00 100.00 100 12 20.28 6.08 98 25.48 100 44.00 75.56 75 ‐ 100 38 6.68 2.00 78 20.28 99.47 43.77 66.05 60 ‐ 85 No. 4 1.88 0.56 22 5.72 98.2 43.21 49.49 38 ‐ 55 No. 8 0.08 0.02 15 3.90 83.19 36.60 40.53 27 ‐ 40 No. 16 0.00 0.00 0.00 0.00 No. 30 0.02 0.01 4 1.04 43.87 19.30 20.35 14 ‐ 24 No. 50 0.9 0.27 3 0.78 32.16 14.15 15.20 9 ‐ 18 No. 100 0.8 0.24 1 0.26 16.38 7.21 7.71 5 ‐ 12 No. 200 0.07 0.02 0.6 0.16 9.74 4.29 4.46 2 ‐ 8 CA 17 ‐ 24 mm CA 17 ‐ 24 mm CA 17 ‐ 24 mm CA 17 ‐ 24 mm CA 17 ‐ 24 mm 44 d. Perencanaan Campuran Job Mix Design Perencanaan aspal beton berdasarkan pada hasil analisa saringan ayakan. Dari grafik kuantitatif analisa saringan ayakan dapat ditentukan jumlah prosentase agregat dari fraksi I Agregat halus dan fraksi II Agregat kasar terhadap berat total agregat dari masing-masing fraksi. Setelah diketahui persentase ukuran agregat, selanjutnya jumlah persentase lolos dapat dikontrol berdasarkan spesifikasi yang ditentukan. Setelah diketahui berapa perbandinagn persentase agregat yang dibutuhkan selanjutnya dibuat 5 lima buah benda uji briket dengan kandungan kadar aspal yang berbeda dari setiap benda uji tersebut, yaitu kadar aspal 4,6 ; 5,1; 5,6; 6,1 ; dan 6,6 . Berat masing-masing benda uji adalah ± 1200 gram. Karena pengujian dilakukan untuk aspal dengan lalu lintas sedang maka nantinya tumbukan yang dilaksanakan sebanyak 50x terhadap masing-masing benda uji. Untuk mendapatkan campuran aspal yang optimum, benda uji harus diuji dengan alat Marshall Test. Hasil dari pengujian tersebut dapat dijadikan pedoman pekerjaan di lapangan. 45 Inchi Mm a b c d e I II II IV V VI VII VIII IX X XI XII 1 12 38.1 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100 1 25.4 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100 34 19.1 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100 12 12.7 11.3 20.3 98.0 100.0 75.6 75 ‐ 100 38 9.5 0.3 6.7 78.0 99.4 66.0 60 ‐ 85 4 4.75 1.9 22.0 98.2 49.5 x 0.41 38 ‐ 55 8 2.36 0.1 15.0 83.1 40.5 x 0.82 27 ‐ 40 16 1.18 ‐ ‐ ‐ x 1.64 30 0.553 4.0 43.9 20.3 x 2.87 14 ‐ 24 40 0.412 ‐ ‐ ‐ x ‐ 50 0.300 3.0 32.2 14.9 x 6.14 9 ‐ 18 60 0.275 ‐ ‐ ‐ x ‐ 100 0.15 1.0 16.6 7.6 x 12.24 5 ‐ 12 200 0.075 0.1 9.7 4.3 x 32.77 2 ‐ 8 a b 30.0 c 26.0 d 44.0 e 4.79 Fraksi desain butiran agregat : CA = 59.50 Agragat kasar 15‐25 mm = ‐ x 1.27 = ‐ FA = 36.20 Agragat kasar 10‐15 mm = 0.30 x 0.63 = 0.19 FF = 4.30 + Agragat sedang 5‐10 mm = 0.26 x 1.05 = 0.27 Total = 100.00 Agragat halus 0‐5 mm = 0.44 x 2.04 = 0.90 + Pekiraan aspal terpakai secara gradasi = 4.99 1.36 Penyerapan aspal = 0.45 x 1.36 = 0.61 Fraksi desain butiran agregat : CA = 56.5 FA = 34.4 Pb = 0,035 CA+0,045FA+0,18FF+Konstanta = 4.49 FF = 4.1 = 5.0 + Kadar aspal = Aspal sesungguhnya + Aspal terabsorsi = 5.6 Total = 100.0 dibulatkan = 5.6 GRADASI AGREGAT GABUNGAN DAN VARIASI KOMPOSISI JENIS CAMPURAN AC ASPHALT CONCRETE Ukuran saringan Hasil Analisa Saringan Variasi komposisi gradasi agregat gabungan Faktor luas permukaan agregat M 2 Kg SPESIFIKASI Gradasi Gabungan Daerah Larangan Total luas permukaan agregat M 2 Kg Perkiraan awal penyerapan aspal : Bitumen } 1 x 0,41 Coarse aggregate 15 ‐ 25 mm Coarse aggregate 10 ‐ 15 mm Medium aggregate 5 ‐ 10 mm Fine aggregate abu batu Natural sand pasir alam 46 e. Marshall Test Yaitu melakukan pengujian mutu dari campuran yang dibuat dengan alat Marshall. Terdapat 5 benda uji yang telah dibuat dengan variasi kadar aspal yang berbeda dari setiap campuran yang dibuat, oleh karena itu ditentukan kadar aspal optimum yang dapat memenuhi spesifikasi mutu campuran. Spesifikasi untuk campuran aspal , antara lain berdasarkan : 1. Ditjen Bina Marga Pekerjaan umum 2. The Asphalt Institute 3. Japan road Association

11.1.3 Peralatan