Tujuan Bahan Ajar Teori Pengembangan Bahan Ajar

18 Menurut Widodo dan Jasmadi 2008: 50, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan ajar yang mampu membuat siswa untuk belajar mandiri dan memperoleh ketuntasan dalam proses pembelajaran sebagai berikut. 1. Memberikan contoh-contoh dan ilustrasi yang menarik dalam rangka mendukung pemaparan materi pembelajaran. 2. Memberikan kemungkinan bagi siwa untuk memberikan umpan balik atau mengukur penguasaannya terhadap materi yang diberikan dengan memberikan soal-soal latihan, tugas, dan sejenisnya. 3. Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana atau konteks tugas dan lingkungan siswa. 4. Bahasa yang digunakan cukup sederhana karena siswa hanya berhadapan dengan bahan ajar ketika belajar dengan mandiri. Langkah diatas merupakan tindakan yang dilakukan dalam menyusun bahan ajar. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi kebutuhan intruksional serta menulis tujuan intruksional umum. KI ini adalah kompetensi inti yang dituju oleh siswa. Bagi bahan ajar untuk pembelajaran tingkat sekolah, pemerintah telah menyiapkan kurikulum untuk sekolah-sekolah berupa standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru hanya mengembangkannya menjadi indikator pembelajaran, kegiatan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, beserta teknik penilaian hasil belajar. Berdasarkan pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa, penyusunan dalam bahan ajar harus mempnyai karakteristik antara lain yaitu, materi pembelajaran dari satu unit kompetensi terdapat dalam satu bahan ajar secara utuh, bahan ajar yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar lain, bahan ajar memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan tegnologi, serta setiap indikator dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat. 19

2.1.6 Jenis-jenis Bahan Ajar

Menurut Daryanto dan Dwicahyono 2014: 173,jenis-jenis bahan ajar sebagai berikut. 1. Bahan ajar pandang visual terdiri atas bahan cetak printed seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, fotogambar, non cetak non printed, seperti modelmaket. 2. Bahan ajar dengar audio seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. 3. Bahan ajar pandang dengar audio visual seperti video compact disk, film. 4. Bahan ajar multimedia interaktif interactive teaching material seperti CAI computer assisted instruction, CD compact disk multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web web based learning materials. Menurut Lestari 2013: 7, secara umum, buku dibedakan menjadi empat jenis, sebagai berikut. 1. Buku sumber, yaitu buku yang dapat dijadikan rujukan, referensi, dan sumber untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu yang lengkap. 2. Buku bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja, misalnya cerita, legenda, novel, dan lain sebagainya. 3. Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau pengajar dalam melaksanakan proses pembelajaran. 4. Buku bahan ajar, yaitu buku yang disusun untuk proses pembelajaran dan berisi bahan-bahan atau materi pembelajaran yang akan dijabarkan. Bahan ajar yang dimaksud disini adalah bahan ajar cetak berupa modul yang dapat digunakan siswa untuk belajar mandiri tanpa harus tergantung dengan keberadaan guru sehingga proses pembelajaran dapat terus berlangsung meskipun tidak dilakukan dikelas. Berdasarkan beberapa jenis bahan ajar dapat dinyatakan bahwa, bahan ajar yang cocok dan pas dalam pembelajaran kewirausahaan di SMK yaitu bahan ajar berupa buku, yaitu buku yang disusun untuk proses pembelajaran dan berisi bahan-bahan atau materi pembelajaran yang akan dijabarkan, bahan ajar yang dimasud disini adalah bahan ajar yang dapat digunakan peserta didik untuk belajar