Tahapan FMADM Menurut Rudholpi 2000, Proses dari FMADM ini dilakukan melalui 3

c Konflik antar kriteria, beberapa kriteria biasanya memiliki konflik antara satu dengan yang lainnya. d Bobot keputusan W, bobot keputusan ini menunjukkan kepentingan relatif dari setiap kriteria. e Matriks keputusan, suatu matriks keputusan X yang berukuran m x n, berisi elemen x ij , yang merepresentasikan rating dari alternatif A i i=1,2,…,m m adalah banyaknya jumlah alternatif, terhadap kriteria C j j=1,2,…,n n adalah jumlah kriteria Kusumadewi, Harjoko, dan Wardoyo. 2006.

2.8.1 Tahapan FMADM Menurut Rudholpi 2000, Proses dari FMADM ini dilakukan melalui 3

tahapan yaitu: 1 Pada tahapan penyusunan komponen situasi, akan dibentuk tabel taksiran yang berisi indentifikasi alternatif dan spesifikasi tujuan, kriteria dan atribut. 2 Pada tahapan analisis dilakukan melalui 2 langkah yaitu: a Mendatangkan taksiran dari besaran potensial, kemungkinan, dan ketidakpastian yang berhubungan dengan dampak-dampak yang mungkin pada setiap alternatif. b Melakukan pemilihan dari preferensi pengambilan keputusan untuk setiap nilai dan ketidakpedulian pada setiap resiko yang timbul. 3 Dan kemudian dilakukan tahap sintesis informasi. Secara umum, pendekatan FMADM dilakukan dengan 2 langkah yaitu : 1 Melakukan agregasi terhadap keputusan-keputusan yang tanggap terhadap semua tujuan pada setiap alternatif. 2 Melakukan perankingan alternatif-alternatif keputusan tersebut berdasarkan hasil agregasi keputusan. Dengan demikian dikatakan bahwa masalah multi-attribute decision making adalah mengevaluasi m alternatif A i i=1,2,...,m terhadap sekumpulan attribut Universitas Sumatera Utara atau kriteria C j j= 1,2,…,n. Matriks keputusan setiap alternatif terhadap setiap atribut X, sebagai berikut: X = [ ] Dimana X merupakan rating kinerja alternatif ke-i terhadap atribut ke-j. Nilai bobot yang menunjukkan tingkat kepentingan relatif setiap atribut, diberikan sebagai W, dimana W merupakan bobot keputusan yang telah ditentukan dari W 1 hingga W n yaitu jumlah bobot keputusan yang diberikan. Rating kinerja X dan nilai bobot W merupakan nilai utama yang merepresentasikan preferensi absolute dari pengambilan keputusan. Kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan untuk mendapat alternatif terbaik yang diperoleh berdasarkan nilai keseluruhan preferensi yang diberikan, gambar struktur hirarki FMADM dijelaskan pada gambar Gambar 2.8. Gambar 2.8 struktur hirarki FMADM Kriteria-1 C1 Kriteria-2 C2 Kriteria-m Masalah Alternatif-1 A1 Alternatif-3m Am Alternatif-2 A2 … ... Universitas Sumatera Utara

2.9 Metode Simple Additive Weighting SAW.